Disusun oleh :
Asri Rubiyanti
B.1810321
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada Kami, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Lipid” ini.
Makalah ini telah Kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu Kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka Kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar Kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata Kami berharap semoga makalah tentang Beriman Kepada Allah ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Asri Rubiyanti
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………………26
B. Saran ………………………………………………………………………………………………………………………….26
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………………….27
A. Latar Belakang
Pada organisme hidup dikenal, ada kelompok senyawa ester organik yang umumnya
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar, seperti benzena, kloroform, dietil
eter, dan karbon tetralorida. Kelompok senyawa ester ini disebut lipida atau lipid. Lipid
mempunyai peranan yang sangat penting untuk tubuh. Golongan lipid sederhana seperti
lemak, selain berfungsi sebagai sumber energi yang efisien juga berperan sebagai pelarut
vitamin yang tidak larut dalam air, serta sebagai sumber asam lemak esensial. Selain itu,
beberapa lipid yang terdapat dalam tubuh kita mempunyai fungsi khusus (Sumardjo, 2006)
Lipid merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-
unsur karbon, hidrogen dan oksigen meliputi asam lemak, lilin, sterol, vitamin-vitamin yang
larut di dalam lemak, monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk
di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain (Chitika, 2013), Karena begitu besar peranannya
sebagai senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang
sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas
tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus
struktur yang serupa atau mirip (Anonim, 2013).
Berdasarkan jumlah ikatan atom C, asam lemak dibedakan ke dalam rantai asam lemak
dengan ikatan atom C tunggal yang disebut asam lemak jenuh dan rantai asam lemak dengan
satu atau lebih ikatan rangkap yang disebut asam lemak tidak jenuh. Ikatan rangkap
mempunyai sifat struktur yang tidak stabil dan kaku sehingga di dalam larutan dapat
membuat dua isomer, yaitu cis dan trans.
1. Definisi Lipid
2. Uji Lipid
3. Reaksi Lipid
4. Jenis-Jenis Lipid
5. Fungsi Lipid
C. Tujuan
A. DEFINISI LIPID
Menurut Lau (2009) lipid adalah suatu komponen molekul yang terdiri atas lemak,
minyak, kolesterol, dan lesitina. Lipid disebut lemak apabila berbentuk padat saat berada
pada suhu ruangan. Normalnya, lemak didapatkan dari sumber hewani sedangkan minyak
nabati dari sumber nabati.
Lipid atau Lemak adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan
gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik seperti eter, aseton, kloroform, dan benzene. Lipid tidak memiliki
rumus molekul yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan yang berbeda.
Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan,
yaitu Asam lemak, Lemak dan fosfolipid ( Salirawati et al,2007)
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan
tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih
efektif dibanding dengan karbohidrat dan protein. (F.G Winarno, 2004).
Lemak merupakan bahan padat pada suhu ruang disebabkan kandungannya yang tinggi
akan asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur
yang lebih tinggi, sedangkan minyak merupakan bahan cair pada suhu ruang disebabkan
tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan
rangkap diantara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah (F.G
Winarno, 2004).
a. Uji Kualitatif
1. Uji Kelarutan Lipid
Pada umumnya, lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi sedikit larut
dalam alkohol dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton,
benzene, atau pelarut nonpolar lainnya. Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang
tidak stabil karena bila dibiarkan, maka kedua cairan akan memisah menjadi dua lapisan.
Sebaliknya, minyak dalam soda (Na2CO3) akan membentuk emulsi yang stabil karena
asam lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun.
Sabun mempunyai daya aktif permukaan, sehingga tetes-tetes minyak tersebar
seluruhnya (Tim Dosen BiOkimia, 2010)
2. Uji Acrolein
Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji akrolein. Dalam uji ini terjadi dehidrasi
gliserol dalam bentuk bebas atau dalam lemak/minyak menghasilkan aldehid akrilat
atau akrolein. Menurut Scy Tech Encyclopedia (2008), uji acrolein digunakan
untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak. Ketika lemak dipanaskan setelah
ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang akan menarik air, maka bagian gliserol
akan terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh atau dikenal sebagai akrolein
(CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar dan ditandai dengan asap
putih.
5. Uji Ketengikan
Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji ketengikan. Dalam uji ini, diidentifikasi lipid
mana yang sudah tengik dengan yang belum tengik yang disebabkan oleh oksidasi lipid.
Minyak yang akan diuji dicampurkan dengan HCl. Selanjutnya, sebuah kertas saring
dicelupkan ke larutan floroglusinol. Floroglusinol ini berfungsi sebagai penampak
bercak. Setelah itu, kertas digantungkan di dalam erlenmeyer yang berisi minyak yang
diuji. Serbuk CaCO3 dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan segera ditutup. HCl yang
ditambahkan akan menyumbangkan ion-ion hidrogennya yang dapat memecah unsur
lemak sehingga terbentuk lemak radikal bebas dan hidrogen radikal bebas. Kedua
bentuk radikal ini bersifat sangat reaktif dan pada tahap akhir oksidasi akan dihasilkan
peroksida (Syamsu, 2007).
b. Uji Kuantitatif
1. Uji Bilangan Reichert Meisel (BRM)
BRM adalah jumlah 0,1N basa yang di perlukan setiap 5 gram lemak untuk
menetralkan asam-asam lemak yang mudah menguap pada destilasi, yaitu asam lemak
dengan C6 dan C4 (kaproat dan butirat). Analisis ini banyak digunakan untuk
menganalisis pemalsuan mentega yang di campur minyak lain. Minyak BRM untuk
mentega antara 24-34, lebih tinggi dari minyak lain (Tim Dosen Biokimia, 2010).
2. Uji Penyabunan
Uji penyabunan untuk asam-asam lemak dilakukan dengan menambahkan 10 ml
KOH alkoholis 10% atau NaOH 10 % kedalam minyak yang hendak diuji, kemudian
dikocok. Pencampuran ini menghasilkan larutan berwarna kuning muda yang tidak
saling campur. Setelah itu minyak dan KOH alkoholisis 10% dipanaskan diatas
penangas air. Pada proses pemanasan ini minyak dapat larut dalam KOH alkoholisis dan
larutan berwarna kuning muda. Reaksi di atas dikenal dengan reaksi penyabunan
(saponifikasi). Reaksi ini bertujuan untuk pengambilan asam-asam lemak dari minyak,
sehingga dihasilkan campuran sabun dan gliserol yang mudah larut dalam air dan
alkohol. Pada pengambilan asam lemak ini, minyak dihidrolisis dengan larutan alkali
yaitu KOH (Kalium hidrosida) atau NaOH (Natrium hidroksida) (Tim Dosen Biokimia.
2010)
Proses hidrolisis yang menggunakan basa disebut proses penyabunan. Jumlahmol
basa yang digunakan dalam proses penyabunan ini tergantung pada jumlah mol asam
b. Reaksi Saponifikasi
Reaksi antara gliserida dengan basa menghasilkan sabun dikenal dengan reaksi
penyabunan (saponifikasi). Contoh :
d. Reaksi Esterifikasi
Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida
menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang
disebut interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada prinsip transesterifikasi
Fiedel-Craft. Reaksinya:
D. JENIS-JENIS LIPID
a. Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
1) Asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acids=SFA)
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal, dimana asam lemak ini tidak memiliki ikatan
rangkap. Lemak jenuh sering disebut lemak jahat.lemak jenuh terdapat di hewan
dan produk-produk makanan olahan seperti daging, produk susu, kripik dan
makanan lainnya.
2) Asam lemak tak jenuh (Unsaturated Fatty Acids)
Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang memiliki ikatan rangkap contohnya
asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Asam lemak tak jenuh ini masih
dibedakan lagi menjadi dua kelompok besar yaitu Monosaturated Fatty Acid
dimana ikatan rangkapnya hanya satu dan Polyunsaturated Fatty Acids dimana
ikatan rangkapnya lebih dari satu. Lemak jenuh ini dapat ditemukan pada kacang,
alpukat, dan minyak zaitun.
b. Gliserida
1) Gliserida Netral
Gliserida netral (lemak netral) adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.
Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak).
Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama.
Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam
lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida
(Sumardjo,2006).
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.
Trigliserida merupakan salah satu lemak yang dapat diserap oleh tubuh
setelah mengalami hidrolisis berupa asam lemak dan alcohol alifatis.
Lemak netral atau trigliserida adalah lipid yang paling umum ditemukan
dan juga yang paling familiar. Trigliserida tersusun atas tiga asam lemak
yang dihubungkan pada masing-masing dari ketiga gugus hidroksil dari
alkhohol gliserol tripel, karena gabungan suatu asam dan suatu alkhohol
menghasilkan ester, trigleserida dikenal juga sebagai triester. Jika sebuah
trigliserida berada dalam kondisi biasa maka disebut lemak, jika wujudnya
cair disebut minyak (Fried,2010).
Pada jaringan lemak, otot dan darah trigliserida akan dihidrolisis
oleh enzim lipoprotein lipase dan sisa dari hidrolisis tersebut kemudian
dimetabolisme menjadi LDL. Kolesterol yang terkandung dalam LDL
akan ditangkap oleh reseptor yang berada di jaringan perifer sehingga
LDL ini sering disebut kolesterol jahat. Tertimbunnya kolesterol jahat di
perifer tersebut akan diangkut oleh HDL keluar melalui saluran empedu
sehingga sering disebut dengan HDL (Sumardjo,2006).
d. Non gliserida
1) Spingolipid
Sphingolipid adalah kelompok lipid yang struktur utamanya adalah rantai panjang
amino alkohol sphingosin dengan jumlah atom C 18 buah. Spihingosin adalah
senyawa induk dari sejumlah alcohol amino berantai panjang yang ditemukan pada
berbagai spingolipid. Spingolipid merupakan senyawa yang tidak mengandung
gliserol dan merupakan kelas terbesar kedua dari lipida membran yang mempunyai
struktur pada bagian kepala bersifat polar dan bagian ekor bersifat non polar
(Lehninger,1982).
2) Steroid
3) Lilin
Lilin digunakan untuk melapisi dan melindungi sesuatu di alam. Lebah membuat
lilin. Hal ini dapat digunakan untuk struktur, seperti sarang lebah. Telinga Anda
juga membuat lilin. Hal ini digunakan untuk melindungi bagian dalam telinga
Anda. Tanaman menggunakan lilin untuk menghentikan penguapan air dari daun-
daunnya. Ada sebuah senyawa yang disebut kutin yang dapat Anda temukan dalam
kutikula tanaman yang menutupi permukaan daun. Ini membantu untuk menutup
dan melindungi struktur tanaman. Jangan khawatir apakah tanaman masih bisa
bernapas. Masih ada lubang kecil yang memungkinkan gas masuk dan keluar dari
daun (Toha,2005).
Lilin adalah senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak berantai panjang yang
jenuh dan tidak jenuh dengan alkohol bukan gliserol (ester asam lemak dengan
alkohol monohidrat). Pada umumnya asam lemaknya adalah palmitat dan
alkoholnya mempunyai atom C sebanyak 26-34. contohnya adalah mirisil palmitat.
Pada umunya malam merupakan ester asam lemah dengan alkohol allifatik
bermolekul besar, dan asamnya mempunyai jumlah karbon berkisar antara C25
sampai C35. Lilin (wax) ialah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol yang
mempunyai rantai karbon panjang antara 14 sampai 34 atom karbon. Contohnya
setialkohol dan mirisilalkohol. Lilin dapat diperoleh dari lebah madu
(mirisilpalmitat) dan ikan paus atau lumba-lumba ( spermaseti). Lilin tidak larut
dalam air. Oleh karena itu lilin terdpat pada tumbuhan berfungsi sebagai lapisan
pelindung terhadap air. Tetapi lilin tidak berfungsi sebagai bahan makanan.Jika
melihat definisi ini maka dapat dikatakan bahwa proses terjadinya lilin adalah
merupakan suatu proses esterifikasi antara asam lemak dan alkohol berantai
panjang.Dipakai sebagai pelindung kulit dan bulu,pelindung daun dan buah atau
sebagai sekresi.Tidak larut dalam air (Winarno,2004).
E. FUNGSI LIPID
A. K e s i m p u l a n
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia,
yaitu: Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak, sebagai fungsi selular dan
komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein
demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel,
menopang fungsi senyawa organiksebagai penghantar sinyal, menjadi suspensi bagi
vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis, sebagai penahan goncangan
demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang
mendukung.
Lipid memiliki sifat tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti
eter, kloroform, dan benzene. Terdapat beberapa jenis lipid yaitu: Asam lemak (sebagai
penyusun lemak tubuh), terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh;
Gliserida (berfungsi sebagai simpanan energi), terdiri atas gliserida netral dan
fosfogliserida (berfungsi membentuk kerangka sel otak); Lipid kompleks, terdiri atas
lipoprotein dan glikolipid; Non gliserida, terdiri atas sfingolipid,( sebagai penyusun
selubung mielin serabut saraf), steroid (berfungsi sebagai hormone) dan lilin (sering
digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit dan rambut).
B. S a r a n
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/16837496/MAKALAH_BIOKIMIA_LIPID
http://kutukuliah.blogspot.com/2011/10/makalah-lipid.html
https://www.academia.edu/8650981/Lipid
https://id.scribd.com/doc/31669948/Struktur-dan-fungsi-LIPID-LEMAK-bagi-tubuh-manusia
http://roni-makalahlipid.blogspot.com/2012/04/lipid.html
https://www.academia.edu/people/search?utf8=%E2%9C%93&q=fungsi+lipid