TINJAUAN PUSTAKA
A. Isolasi Sosial
Isolasi sosial adalah kondisi ketika individu atau kelompok mengalami atau
Isolasi sosial juga merupakan kesepian yang dialami oleh individu dan
dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai pernyataan
9
10
dengan orang lain (Keliat, 1998 dalam Trimelia, 2011:3). Isolasi sosial
tidak ada perhatian dan tidak sanggup membagi pengalaman dengan orang
dengan orang lain Kliat (2005) yang dikutip dari Efendi (2011).
2. Etiologi
belum ada suatu kesimpulan yang spesifik tentang penyebab gangguan yang
presipitasi.
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor perkembangan
dari ibu atau pengasuh pada bayi akan memberikan rasa tidak aman
berkomunikasi.
lingkungan sosial.
4) Faktor biologis
perentasenya 8%.
13
b. Faktor Presipitasi
2) Stressor biokimia
terjadinya skizofrenia.
Skema 2.1 ( Stuart & Laraia, 1998 dalam Handout Keperawatan Jiwa)
b. Kurang bertenaga.
sehingga timbul perasaan malu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bila tidak
sensori : halusinasi dan resiko tinggi menyederai diri sendiri, orang lain bahkan
lingkungan. Perilaku yang tertutup dengan orang lain juga bisa menyebabkan
dengan realita.
5. Komplikasi
1) Kepekaan Sosial
2) Kelangsungan Perilaku
lalu, dan seterusnya. Dalam kata lain bahwa perilaku manusia terjadi
ingin diperjuangkannya.
17
dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama
Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk
a. Jenis ras, setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik, saling
1) Ras kulit putih atau ras Kaukasia, ciri-ciri fisik: warna kulit putih,
2) Ras kulit hitam atau ras Negroid, ciri-ciri fisik: berkulit hitam,
olahraga berat.
3) Ras kulit kuning atau ras Mongoloid, cirri-ciri fisik: berkulit kuning,
b. Jenis kelamin perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara
emosional.
4. Bentuk Perilaku
Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu dan
tidak dapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum
C. Kelompok
1. Definisi Kelompok
yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang lain, saling
bergantung dan mempunyai norma yang sama (Struart & Laraia, 2001
menarik (Yalom, 1995 dalam Stuart & Laria, 2001 dalam Keliat, 2012:3).
(Keliat, 2012:3).
b. Komponen Kelompok
Kelompok terdiri dari delapan aspek, sebagai berikut (Stuart & Laraia,
1) Struktur Kelompok
2) Besar Kelompok
3) Lamanya Sesi
Waktu yang optimal untuk satu sesi adalah 20-40 menit bagi fungsi
kelompok yang rendah dan 60-120 menit bagi fungsi kelompok yang
terminasi.
4) Komunikasi
5) Peran Kelompok
kelompok dalam kerja kelompok, yaitu (Beme & Sheats, 1948 dalam
Stuart & Laraia, 2001) maintenance roles, task roles, dan individual
6) Kekuatan Kelompok
dalam kelompok.
7) Norma Kelompok
8) Kekohesifan
jawab penuh dari seorang perawat (Keliat, 2009:82). Klien dibantu untuk
dapat pula dilakukan dengan secara bertahap dari interpersonal (satu dan
satu), kelompok dan masa. Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam
orang atau klien dengan maksud memberikan fungsi terapi dan rehabilitasi
1) Tujuan
secara bertahap.
percakapan
kelompok
24
dilakukan.
2) Indikasi
interpersonal.
a. Tujuan
b. Setting
c. Alat
1) Tape recorder
2) Kaset
3) Bola tenis
d. Metode
1) Dinamika kelompok
3) Bermain peran/simulasi
4) Langkah kegiatan
a) Persiapan, yaitu:
sosial/menarik diri;
b) Orientasi
berikut:
ini;
memperkenalkan diri;
dirinya;
27
contoh;
dan tempel/pakai;
(a) Evaluasi
dikehidupan sehari-hari;
28
(kemampuan berkenalan).
a. Tujuan
b. Setting
c. Alat
1) Tape recorder.
2) Kaset.
3) Bola tenis.
d. Metode
1) Dinamika kelompok.
3) Bermain peran/simulasi.
4) Langkah kegiatan
a) Persiapan, yaitu:
b) Orientasi
c) Evaluasi/validasi, yaitu:
anggota kelompok;
selesai.
(kemampuan bercakap-cakap).
a. Tujuan
a. Setting
1) Pasien dan perawat duduk bersama dalam lingkaran.
2) Ruangan nyaman dan tenang.
b. Alat
1) Tape recorder.
2) Kaset.
3) Bola tenis.
c. Metode
1) Dinamika kelompok.
31
3) Bermain peran/simulasi.
d. Langkah kegiatan
1) Persiapan, yaitu:
sesi 2 TAKS;
2) Orientasi
b) Evaluasi/validasi, yaitu:
1) Persiapan, yaitu:
sesi 2 TAKS;
2) Orientasi
a) Salam terapeutik;
3) Evaluasi/validasi, yaitu:
selesai.
dengan cara:
c) Memberi salam;
disegani;
1) Evaluasi, yaitu:
kehdupan pribadi.
a. Tujuan
anggota kelompok.
b. Setting
c. Alat
1) Tape recorder.
2) Kaset.
3) Bola tenis.
d. Metode
1) Dinamika kelompok.
3) Bermain peran/simulasi.
e. Langkah kegiatan
1) Persiapan, yaitu:
35
sesi 3 TAKS;
2) Orientasi
b) Evaluasi/validasi, yaitu:
percakapan;
selesai.
36
secara berurutan;
giliran;
topik;
dipilih;
menyampaikan pendapat;
37
1) Evaluasi, yaitu:
orang lain).
a. Tujuan
b. Setting
c. Alat
1) Tape recorder.
2) Kaset.
3) Bola tenis.
d. Metode
1) Dinamika kelompok.
3) Bermain peran/simulasi.
e. Langkah kegiatan
1) Persiapan, yaitu:
2) Orientasi
b) Evaluasi/validasi, yaitu:
selesai.
ayah/ibu/kakak/teman”;
dipilih;
menyampaikan pendapat;
1) Evaluasi, yaitu:
kelompok;
a. Tujuan
b. Setting
c. Alat
1) Tape recorder.
2) Kaset.
3) Bola tenis.
d. Metode
1) Dinamika kelompok.
3) Bermain peran/simulasi.
e. Langkah kegiatan
1) Persiapan, yaitu:
sesi 5 TAKS;
42
2) Orientasi
b) Evaluasi/validasi, yaitu:
selesai.
jarum jam;
diatas meja;
1) Evaluasi, yaitu:
(kerjasama).
TAKS;
a. Tujuan
b. Setting
c. Alat
1) Tape recorder.
2) Kaset.
3) Bola tenis.
d. Metode
1) Dinamika kelompok.
e. Langkah kegiatan
1) Persiapan, yaitu:
sesi 6 TAKS;
2) Orientasi
b) Evaluasi/validasi, yaitu:
orang lain.
menyampaikan pendapat;
1) Evaluasi, yaitu:
yang lalu.
dirumah.
47
E. Penelitian Terkait
dilakukan Terapi Aktivitas kelompok sosialisasi 1, 2,3,4 dan 5 dari nilai rata-
rata sebelum dilakukan terapi adalah 17,88 dan nilai rata-rata sesudah
dengan P value 0,000 karena P value ≤ 0,05 pada taraf signifikan 5% maka Ha
diterima.
Gondohutomo Semarang.
dari nilai rata-rata sebelum dilakukan terapi adalah 10,58 dan nilai rata-rata
kelompok dengan P value 0,000 karena P value ≤ 0.05 pada taraf signifikan
5% maka Ha diterima.