Anda di halaman 1dari 5

BAB V

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Soeherto Heerdjan Jakarta mulai

tanggal 6-16 Januari 2014, satu hari sebelum dilakukan intervensi pada hari Senin 6

Januari 2014 peneliti melakukan pretest perilaku pasien isolasi sosial terlebih dahulu

dengan mengobservasi perilaku masing-masing pasien isolasi sosial. Hari berikutnya

peneliti melakukan terapi aktifitas kelompok sosialisasi selama 7 hari, namun pada

tanggal 12 dan 14 Januari 2014 terdapat libur sehingga penelitian diganti menjadi

tanggal 13 dan 15 Januari 2014. Seluruh pasien isolasi sosial yang berjumlah 20

orang, memenuhi syarat populasi untuk dilakukan terapi aktivitas kelompok

sosialisasi sehingga seluruh pasien isolasi sosial yang berada di Ruang Perkutut

Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta dijadikan responden dalam

penelitian ini. Responden dibagi menjadi dua kelompok, kelompok 1 berjumlah 10

orang dan kelompok 2 berjumlah 10 orang. Kelompok 1 dilakukan terapi aktifitas

kelompok dimulai dari jam 09.00-09.45 dan kelompok 2 dimulai dari 10.00-10.45.

Setelah intervensi peneliti melakukan posttest observasi kembali kepada kedua

kelompok pasien isolasi sosial.

A. Hasil Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian

terhadap 20 pasien isolasi sosial di Ruang Perkutut Rumah Sakit Jiwa Soeharto

71
72

Heerdjan Jakarta pada tanggal 6-16 Januari data yang diperoleh yaitu

menjelaskan sebelum dan setelah intervensi.

B. Distribusi Perilaku Pasien Isolasi Sosial Sebelum dan Sesudah Dilakukan

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi di Ruang Perkutut Rumah Sakit

Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2014.

Tabel 5.1

Persentase perilaku pasien isolasi sosial sebelum dan sesudah dilakukan Terapi

Aktifitas Kelompok Sosialisasi di Ruang Perkutut Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto

Heerdjan Jakarta 2014

Perilaku pasien Isolasi Sebelum Sesudah


Jumlah Persen Jumlah Persen
Sosial
Sangat Baik 0 0 11 55%
Baik 0 0 6 30%
Tidak Baik 6 30% 2 10%
Sangat Tidak Baik 14 70% 1 5%
Total 20 100% 20 100%

Pada tabel 5.1 di atas menujukan bahwa sebelum TAKS perilaku pasien isolasi

sosial yang memiliki perilaku sangat tidak baik sebanyak 14 orang (70%),

perilaku tidak baik sebanyak 6 orang (30%), sedangkan sesudah TAKS perilaku

pasien isolasi sosial menjadi sangat baik sebanyak 11 orang (55%), perilaku baik

sebanyak 6 orang (30%), perilaku tidak baik sebanyak 2 orang (10%), dan

perilaku sangat tidak baik sebanyak 1 orang (5%).

Gambar 5.1
73

Diagram Pie perilaku pasien isolasi sosial sebelum Terapi Aktifitas Kelompok

Sosialisasi

70% 30%

Gambar 5.2

Diagram pie perilaku pasien isolasi sosial sesudah dilakukan Terapi Aktivitas Kelompok

Sosialisasi

10% 5%

30% 55%

C. Analisis Komparatif Katagotikal Berpasangan

Hasil analisis komparatif katagotikal berpasangan ini akan mengidentifikasi

perbedaan perilaku pasien isolasi sosial sebelum dan sesudah dilakukan terapi

aktifitas kelompok sosisalisasi dengan mengunakan uji marginal homogeneity.


74

Hasil pengeolahan data penelitian tentang perbedaan perilaku pasien isolasi

sosial sesudah dilakukan Terapi Aktifitas Kelompok Sosisalisasi di Ruang

Perkutut Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2014 tertera

dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5.2

Perbedaan Perilaku Pasien Isolasi Sosial Sesudah Dilakukan Terapi Aktivitas


Kelompok Sosisalisasi di Ruang Perkutut Rumah Sakit Dr. Soeharto Heerdjan
Jakarta Tahun 2014.
5.2 Hasil Uji Marginal homogeneity

Perilaku Sesudah Intervensi Total P


Sangat Baik Tidak Sangat
Baik Baik Tidak
Baik
Sangat 0 0 0 0 0
Baik
Perilaku
Baik 0 0 0 0 0
Sebelum Tidak 6 0 0 6
Baik
Intervensi
Sangat 5 6 2 1 14 0,000
Tidak
Baik

Total 11 6 2 1 20

Hasil analisis pada tabel 5.3 di atas ,menunjukan responden dengan jumlah 20

orang. Perilaku pasien sebelum TAKS yang berperilaku tidak baik berjumlah 6

orang setelah dilakukan TAKS perilaku pasien berubah menjadi baik ada 6

orang. Sedangkan perilaku pasien sebelum TAKS yang berperilaku sangat tidak

baik berjumlah 14 orang setelah dilakukan TAKS perilaku pasien berubah


75

menjadi sangat baik ada 5, berubah menjadi baik ada 6, berubah menjadi tidak

baik ada 2 dan tetap berperilaku sangat tidak baik ada 1 orang. Sehingga dapat di

simpulkan responden yang perilakunya berubah ada 19 orang dan berperilaku

menetap ada 1 orang. Angka significancy menunjukan angka 0,000 yang berarti

P < (0,05) pada taraf signifikan 5% maka Ha diterima. Hal tersebut sesuai

dengan teori Dahlan (2010:149) bila p lebih besar dari alpha maka hipotesis nol

diterima dan bila p lebih kecil dari alpha maka hipotesis nol ditolak. Pada uji

marginal homogeneity, nilai p adalah 0,000. Karena nilai p lebih kecil dari pada

0,05, hipotesis nol ditolak. Dengan demikian terdapat perbedaan signifikan

perilaku isolasi sosial sesudah dilakukan Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi

di Ruang Perkutut Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai