Anda di halaman 1dari 5

Nama :Octavia Maretanse

Nim :2018.C.10a.0979
Tingkat :III B
Prodi :S1 KEPERAWATAN

A. Patofisiologi Osteoporosis
Genetik, nutrisi, gaya hidup (misal merokok, konsumsi kafein, dan alkohol),
dan aktivitas mempengaruhi puncak massa tulang. Kehilangan masa tulang mulai
terjadi setelah tercaipainya puncak massa tulang. Pada pria massa tulang lebih besar
dan tidak mengalami perubahan hormonal mendadak. Sedangkan pada perempuan,
hilangnya estrogen pada saat menopouse  dan pada ooforektomi mengakibatkan
percepatan resorpsi tulang dan berlangsung terus selama tahun-tahun pasca
menopouse (Lukman, Nurma Ningsih : 2009).
Diet kalsium dan vitamin D yang sesuai harus mencukupi untuk
mempertahankan remodelling tulang selama bertahun-tahun mengakibatkan
pengurangan massa tulang dan fungsi tubuh. Asupan kasium dan vitamin D yang
tidak mencukupi selama bertahun-tahun mengakibatkan pengurangan massa tulang
dan pertumbuhan osteoporosis. Asupan harian kalsium yang dianjurkan (RDA :
recommended daily allowance) meningkat pada usia 11 – 24 tahun (adolsen dan
dewasa muda) hingga 1200 mg per hari, untuk memaksimalakan puncak massa
tulang. RDA untuk orang dewasa tetap 800 mg, tetapi pada perempuan pasca
menoupose 1000-1500 mg per hari. Sedangkan pada lansia dianjurkan mengkonsumsi
kalsium dalam jumlah tidak terbatas. Karena penyerapan kalsium kurang efisisien dan
cepat diekskresikan melalui ginjal (Smeltzer, 2002).
Demikian pula, bahan katabolik endogen (diproduksi oleh tubuh) dan eksogen
dapat menyebabkan osteoporosis. Penggunaan kortikosteroid yang lama, sindron
Cushing, hipertiriodisme dan hiperparatiriodisme menyebabkan kehilangan massa
tulang. Obat- obatan seperti isoniazid, heparin tetrasiklin, antasida yang mengandung
alumunium, furosemid, antikonvulsan, kortikosteroid dan suplemen tiroid
mempengaruhi penggunaan tubuh dan metabolisme kalsium.
Imobilitas juga mempengaruhi terjadinya osteoporosis. Ketika diimobilisasi
dengan gips, paralisis atau inaktivitas umum, tulang akan diresorpsi lebih cepat dari
pembentukannya sehingga terjadi osteoporosis.
WOC Osteoporosis

Normal ( Osteoblast lebih besar daripada osteoklast)


Penurunan Faali

Menopouse Kurangnya kalsium Disebabkan keadaan medis atau obat-obatan Tidak diketahui penyebabnya
Kurangnya hormon estrogen Reabsorpsi berkurang GGK dan kelainan hormonal

Penyerapan tulang lebih banyak daripada pembentukan baru


( Osteoklas lebih besar daripada osteoblast)
Massa tulang menurun / densitasnya menurun
OSTEOPOROSIS

Pengaruhnya pada fisik Psikososial


Fungsi tubuh menurun : Keterbatasan lingkup gerak Konsep diri
Nyeri punggung Pembatasan gerak dan latihan Gambaran body image

Hambatan mobilitas fisik Gangguan harga diri rendah


Primer Sekunder
Osteoporosis idiopatik
Pemberian steroid
Post menopouse Senile osteoporosis Osteoblast terganggu
Tulang mudah rapuh dan patah
Reabsorpsi tulang meningkat Absorbsi kalsium meningkat
Fraktur vertebrata Resiko cedera

Nyeri

Anda mungkin juga menyukai