Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN SEKSI PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN NAKES

TAHUN 2014

Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan ( PSDMK ) Dinas


Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai unit kerja yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia dibidang kesehatan,
maka melalui Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2008 tentang struktur organisasi, dan
tupoksinya, berfungsi menetapkan perumusan kebijakan, penyusunan program, koordinasi
dan pelaksanaan, pendayagunaan tenaga kesehatan, registrasi, akreditasi, pendidikan dan
pelatihan kesehatan.
Program Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan bertujuan agar tersusunnya
suatu system pendayagunaan SDM Kesehatan yang meliputi perencanaan kebutuhan,
pemanfaatan dan pengembangan SDM Kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
Kepala Seksi perencanaan dan pendayagunaan mempunyai tugas menetapkan jenis,
jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan, penetapan dan pemindahan tenaga kesehatan
strategis, tenaga tertentu dan pembinaan tenaga kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas, Kepala Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan
menyelenggarakan fungsi :
1. Perencanaan, penetapan dan mengevaluasi
jenis, jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan
kesehatan ;
2. penempatan tenaga kesehatan strategis,
pemindahan tenaga tertentu skala kabupaten ;
3. penyusunan rencana pembinaan tenaga
kesehatan ;
4. menyusun rencana pendayagunaan tenaga
kesehatan tertentu dan strategis; dan
5. pembinaan, pelayanan, pengendalian,
monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Kegiatan Pokok dan Indikatif :


A. Pengembangan Perencanaan dan Pemanfaatan SDM Kesehatan

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 1


1. Analisis kebijakan perencanaan SDM
2. Penyusunan system perencanaan kebutuhan karier
Kegiatan berupa 1 ( satu ) buah panduan berupa makalah
3. Pembuatan profil SDM Kesehatan yang dibiayai oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah dan APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat.
B. Pengembangan informasi SDM Kesehatan yaitu tertatanya penyebaran SDM
Kesehatan di Kotawaringin Barat berupa data peta / mapping nakes yang dianalisis
berdasarkan kebutuhan tenaga kesehatan, ketersedian melalui Data Primer berupa Form
Data Pesebaran Tenaga Kesehatan sesuai tabel dari Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah yaitu Tabel 8. (Data Terlampir)
C. Distribuasi Tenaga Kesehatan Tahun 2014
Berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam upaya untuk pemerataan
nakes dan upaya peningkatan mutu SDM, masih dirasakan adanya kesenjangan antara
kondisi saat ini dengan kondisi ideal untuk beberapa hal seperti, masih rendahnya rasio
antara tenaga kesehatan dengan penduduk dan masih tingginya variasi SDM Kesehatan
antar daerah. Selain itu, sistem informasi yang mendukung perencanaan SDM belum
berfungsi secara optimal, sehingga mengakibatkan berbagai kebijakan dan kerja sama
yang berkaitan dengan hal itu belum sesuai harapan yang diinginkan.
Pendayagunaan SDM Kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Barat belum
sepenuhnya efektif dan efisien. Hal ini terlihat dari besarnya variasi SDM kesehatan
disetiap unit pelayanan baik Dinas Kesehatan , Puskesmas dan Jaringannya. Distribusi
tenaga kesehatan antara unit pelayanan belum merata terutama di daerah pedesaan.
Untuk itu, perlu dikembangkan sistem pendayagunaan dan pendistribusian SDM
kesehatan yang sesuai dan komprehensif dengan didukung oleh sistem informasi yang
handal untuk mempermudah komunikasi dan alur informasi antar pusat, daerah dan unit
pelayanan.Dengan demikian masalah yang berkaitan dengan pendayagunaan dan
pendistribusian SDM Kesehatan dapat ditindaklanjuti lebih tepat waktu. Distribusi Nakes
di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat :
1. JUMLAH TENAGA KESEHATAN 2014
Berikut Rincian Tenaga Kesehatan di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kotawaringin Barat menurut Jenis :
a. Dokter Umum

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 2


Jumlah Dokter Umum pada Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Kotawaringin Barat Sebanyak 31 orang baik PNS maupun PTT.
b. Dokter Gigi
Jumlah Dokter Gigi pada Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin
Barat Sebanyak 10 orang baik PNS maupun PTT.
c. Tenaga Keperawatan ( Perawat dan Bidan )
1) Perawat
Pada tahun 2014 tenaga Perawat di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kotawaringin Barat berjumlah 145 orang dengan latar belakang
pendidikan SPK/SPR/SPKU sebanyak 63 orang, D3 sebanyak 79 orang, S1
sebanyak 3 orang.
2) Bidan
Pada tahun 2014 tenaga Bidan berjumlah 135 orang.
Dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut :
a) D3 : 33 orang
b) D1 : 73 orang
c) PTT : 29 orang
d. Tenaga Gizi
Pada tahun 2014 Tenaga Gizi berjumlah 16 orang.
Dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut :
1) SPAG : 5 orang
2) D3 : 9 orang
3) S1 : 2 orang
e. Tenaga Penyuluh Kesehatan
Pada tahun 2014 Tenaga Penyuluh Kesehatan dengan latar belakang Sarjana
Kesehatan Masyarakat strata satu (S1) berjumlah 25 orang yang tersebar
dilingkungan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kabupaten Kotawaringin Barat
sedangkan strata dua (S2) berjumlah 6 orang yang ada dilingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat.
f. Tenaga Kesehatan Lingkungan.
Pada tahun 2014 berjumlah 16 orang. Dengan latar belakang pendidikan sebagai
berikut :
1) SPPH : 5 orang

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 3


2) D3 : 11 orang
g. Tenaga Kefarmasian
Tenaga kefarmasian pada tahun 2014 berjumlah 19 orang.
Dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut :
1) SMF/AA : 6 orang
2) D3 : 10 orang
3) S 1 : 3 orang
h. Tenaga Analis Kesehatan
Pada tahun 2014 tenaga analis kesehatan berjumlah 14 orang.
Dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut :
1) SMAK : 6 orang
2) D3 : 8 orang
i. Tenaga Perawat Gigi
Pada tahun 2014 tenaga Perawat Gigi berjumlah 12 orang
Dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut :
1) SPRG : 6 orang
2) D3 : 6 orang

2. Grafik Distribusi Tenaga Kesehatan Kab. Kotawaringin Barat Tahun 2014

Grafik 2.1
Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Puskesmas (termasuk PNS dan PTT)
Di Kabupaten Kotawaringin Barat

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 4


Berdasarkan tabel 2.1 terlihat bahwa Puskesmas Semanggang mempunyai jumlah
tenaga kesehatan paling banyak karena merupakan Puskesmas Perawatan Strategis.
Puskesmas Sambi dan Puskesmas Runtu mempunyai jumlah nakes paling sedikit
dikarenakan Puskesmas tersebut baru didirikan pada tahun tersebut.

Puskesmas perawatan yaitu Puskesmas Kotawaringin Lama, Puskesmas Kumai,


Puskesmas Arut Utara, Puskesmas Karang Mulya, dan Puskesmas Semanggang.

Grafik 2.2
Persebaran Tenaga Kesehatan menurut Jenis Pendidikan
Di Kabupaten Kotawaringin Barat

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 5


Dilihat menurut kelompok profesi menunjuk jumlah tenaga dalam kelompok
medis dokter, perawat, perawat gigi, bidan, penyuluh kesehatan, sanitarian, gizi,
farmasi, keteknisan medis, tenaga non kesehatan tahun 2014 terdapat perbedaan
jumlah yang sangat mencolok terutama pada Kelompok Bidan dan Perawat.
Diagram 2.2 dilihat dari Jumlah Keseluruhan Tenaga Kesehatan di Kabupaten
Kotawaringin Barat tahun 2014 yaitu sebanyak 994 tenaga kesehatan, yaitu terdiri dari
Tenaga Kesehatan Di Lingkungan Dinas Kesehatan dan RSUD Sultan Imanuudin.
Grafik 2.3
Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Pelayanan di Kabupaten
Kotawaringin Barat Tahun 2013.

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 6


Sebagian besar tenaga kesehatan menempati unit pelayanan langsung yaitu 435
orang (44 %) di Puskesmas termasuk puskesmas pembantu, polindes, poskesdes dan
476 orang (48 %) di RSUD Sultan Imanuddin. Sedangkan sebagian kecil tenaga
kesehatan yaitu 83 orang (8%) bertugas di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
termasuk IFK dan Labkesda.
Tabel 2.4
Jumlah Dan Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk
di Kotawaringin Barat
NO Jenis Tenaga Jumlah Rasio Nasional
1 Dokter Spesialis 24 9,76 5,53
2 Dokter Umum 61 24,8 19,93
3 Dokter Gigi 17 6,91 5,05
4 Perawat 313 127, 35 137,87
5 Bidan 168 68,35 35,40
6 Perawat gigi 17 6,9 3,68
7 Apoteker 5 2,03 4,56
8 Asisten Apoteker 32 13,02 17,49
9 Kesehatan Masyarakat 36 14,64 4,36
10 Sanitarian 17 6,91 8,09
11 Gizi 24 9,76 6,86
12 Teknisi Modal 29 11,8 6,98
TOTAL 743 302,23

Dari Tabel 2.4 terlihat bahwa sebagian besar jenis tenaga kesehatan sudah mulai
memenuhi rasio kebutuhan per 100.000 penduduk. Hal tersebut dikarenakan
banyaknya tenaga kontrak dan PTT yang melengkapi formasi ketenagaan (Daftar
tenaga Kontrak dan PTT Terlampir). Rata rata jumlah rasio meningkat dari tahun
sebelumnya.

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 7


D. Pengembangan Desa Siaga
Advokasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat kabupaten merupakan payung
koordinasi dalam pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga, baik yang bersifat program
sejenis maupun program pemberdayaan masyarakat. Salah satu stakeholder
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga ditingkat kabupaten adalah Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD), sebagai leading sektor program
pemberdayaan masyarakat. Diakui bahwa dalam Program Desa dan Kelurahan Siaga
belum terjadi sinkronisasi dan koordinasi yang memadai, masih terkesan berjalan dengan
menggunakan bendera-bendera program sektoral, padahal seharusnya sudah pada
implementasi terpadu.
Secara kumulatif capaian pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif di Kabupaten
Kotawaringin Barat tahun 2014 telah mencapai 77 dari 94 desa/kelurahan atau setara
81,09 %. Strategi pengelola program desa siaga adalah dengan tetap mempertahankan
desa desa siaga aktif serta meningkatkan stratanya. Disamping memelihara desa yang telah
siaga aktif upaya mengaktifkan desa desa yang ditargetkan menjadi desa siaga aktif
berikutnya telah dianggarkan kegiatannya dalam APBD tahun 2015 sehingga diharapkan
Tahun 2016 sebanyak 85 desa kelurahan siaga aktif.
Berikut Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Siaga di Tahun 2014 :
1. Forum Desa/kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kabupaten
Forum Desa Siaga tingkat Kabupaten dilaksanan 3 kali pertemuan dalam
Tahun 2014. Sasaran yang diundang adalah Tokoh Masyarakat Desa Siaga Aktif,
Lintas Sektor, dan Pemegang Program Desa Siaga Kabupaten. Kegiatan Dilaksanakan
di Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat. Tujuan Pertemuan yaitu
membentuk Tim Kelompok Kerja Operasional Tingkat Kabupaten.
Hasil yang diperoleh yaitu perintisan pembentukan tim pojkanal desa siaga
kabupaten, yang kemudian akan ditindak lanjuti dengan pembentukan SK yang akan
disyahkan oleh Bupati Kotawaringin Barat.

2. Forum Desa/kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kecamatan


a. Kecamatan Kotawaringin Lama
Kegiatan dilaksanakan pada bulan September Tahun 2013. Tempat
pelaksanaan Aula Puskesmas Kotawaringin Lama dengan jumlah peserta
sebanyak 20 orang masing-masing dari Desa Kotawaringin Hilir dan

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 8


Kotawaringin Hulu. Sasaran pertemuan Tokoh Masyarakat, Pengurus Desa
Siaga, dan Para Pengambil Keputusan. Narasumber acara tersebut dari dari Dinas
Kesehatan Kab. Kotawaringin Barat.
b. Kecamatan Kumai
Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2014. Tempat
pelaksanaan di Aula Desa Sungai Tendang dengan jumlah peserta sebanyak 45
orang masing-masing dari Desa Batu Belaman, Desa Kumai Hulu dan Desa
Kumai Hilir, Desa Sungai Tendang, Kelurahan Candi.. Sasaran pertemuan
adalah Tokoh Masyarakat, Pengurus Desa Siaga, dan Para Pengambil Keputusan.
Narasumber acara tersebut dari Dinas Kesehatan Kab. Kotawaringin Barat.
c. Kecamatan Arut Utara
Kegiatan dilaksanakan pada bulan September 2013. Tempat pelaksanaan
Balai Desa Sambi dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang dari Desa Sambi,
Desa Pandau, dan Kerabu. Sasaran pertemuan adalah Tokoh Masyarakat,
Pengurus Desa Siaga, dan Para Pengambil Keputusan. Narasumber acara tersebut
dari dari Dinas Kesehatan Kab. Kotawaringin Barat.
d. Kecamatan Arut Selatan
Kegiatan dilaksanakan pada November 2014. Tempat pelaksanaan Aula
Dinas Kesehatan kab. Kotawaringin Barat dengan jumlah peserta sebanyak 50
orang masing-masing dari Raja, Sidorejo, Madurejo, Kel.Baru, Mendawai.
Sasaran pertemuan adalah Tokoh Masyarakat, Pengurus Desa Siaga, dan Para
Pengambil Keputusan. Narasumber acara tersebut dari Dinas Kesehatan Kab.
Kotawaringin
e. Kecamatan Pangkalan Lada
Kegiatan pada Kecamatan Pangkalan Lada belum sempat terlaksanakan
karena kendala waktu dan dana yang tersedia.
f. Kecamatan Pangkalan Banteng
Kegiatan pada Kecamatan Pangkalan Banteng belum sempat terlaksanakan
karena kendala waktu dan dana yang tersedia.
3. Forum Desa/Kelurahan Siaga Aktif tingkat Desa.
Kegiatan Forum Desa / Kelurahan Siaga Tingkat Desa sudah dilaksanakan pada 11
Desa di Kabupaten Kotawaringin Barat. Sedangkan sasaran pelaksanaan forum adalah

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 9


25 Desa. Hal ini dikarenakan kendala waktu pelaksanaan kurang mencukupi dan SDM
yang kurang.
E. Hasil Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tahun 2014
Pelaksanaan PHBS pada tataran rumah tangga merupakan aplikasi program strategis
bukan saja untuk meningkatkan status kesehatan setiap anggota keluarga ,bahkan mampu
memberikan subangan positif terhadap kinerja pemerintah daerah dalam bidang
kesehatan. Secara lebih tegas sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang
Kewenangan Wajib Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan oleh suatu
Pemerintah Daerah diharapkan pencapaian Rumah Tangga PHBS dapat mencapai angka
70 % pada tahun 2015. Hasil Survey PHBS di Kabupaten Kotawaringin barat Tahun
2014 :
1. Kecamatan Kumai
Survey dilaksanakan di Wilayah Puskesmas Kumai menggunakan teknik Random
Sampling dengan besar sample 1744 KK. Hasil Survey 268 KK (15,36%) memenuhi
rumah tangga sehat, sedangkan 1476 KK (84,63%) tidak memenuhi syarat Rumah
Tangga Sehat.
2. Kecamatan Arut Utara
Survey dilakukan di Wilayah Puskesmas Arut Utara pada sasaran Desa Sukarami,
Desa Gandis dan Desa Pandau. Dengan Total KK yang diperiksa 252 KK, Hasil
Survey 43 KK (17,06%) memenuhi rumah tangga sehat, sedangkan 209 KK
(82,93%) tidak memenuhi syarat Rumah Tangga Sehat.
3. Kecamatan Arut Selatan
a. Puskesmas Arut Selatan
Survey dilaksanakan menggunakan teknik Random Sampling dengan besar
sample 176 KK. Hasil Survey 43 KK (24,43%) memenuhi rumah tangga sehat,
sedangkan 133 KK (75,56%) tidak memenuhi syarat Rumah Tangga Sehat.

b. Puskesmas Mendawai
Survey dilaksanakan menggunakan teknik Random Sampling dengan besar
sample 96 KK. Hasil Survey 68 KK (70,83%) memenuhi rumah tangga sehat,
sedangkan 28 KK (28,17%) tidak memenuhi syarat Rumah Tangga Sehat.
c. Puskesmas Natai Palingkau

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 10


Survey dilaksanakan menggunakan teknik Random Sampling dengan besar
sample 1123 KK. Hasil Survey 463 KK (41,22%) memenuhi rumah tangga
sehat, sedangkan 660 KK (58,77%) tidak memenuhi syarat Rumah Tangga
Sehat.
4. Kecamatan Pangkalan Banteng
Survey dilaksanakan di Wilayah Puskesmas Semanggang yaitu Desa Pangkalan
Banteng, Kebon Agung, Sei Kuning, dan Argamulya menggunakan teknik Random
Sampling dengan besar sample keseluruhan 120 KK. Hasil Survey 46 KK (38,33%)
memenuhi rumah tangga sehat, sedangkan 62 KK (51,66%) tidak memenuhi syarat
Rumah Tangga Sehat.
F. Pengembangan Media Promosi
Dalam pencapaian Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diperlukan suatu
pengembangan media dalam promosi kesehatan. Pada tahun 2012 pengembangan media
promosi kesehatan telah dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :
1) Iklan Layanan Promosi Kesehatan melalui media
Kegiatan iklan layanan promosi kesehatan melalui media Radio dan televisi. Iklan
layanan ini dilakukan sebagai strategi untuk menyampaikan pesan program promosi
kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat. Materi
yang diiklankan melalui :
a. Radio yaitu tentang
Penyakit Malaria, yang dilaksanakan pada Bulan Oktober – November 2014
b. Sinta Buana Televisi
(SBTV) Pangkalan Bun dengan cara menayangkan iklan layanan (ditayangkan 3
kali dalam sehari). Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan September –
Desember 2014 dengan sumber biaya dari DPA – SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2014. Materi yang disampaikan yaitu
Dampak Kabut Asap bagi kesehatan masyarakat pangkalan bun.
c. Media Cetak (Kalteng
Pos) dilaksanakan terkait berita Dampak Kabut Asap, dan informasi lainya
mengenai kesehatan masyarakat.
2) Pengadaan spanduk, poster, banner, leaflet-leaflet kesehatan dan baliho outdoor.
Pengadaan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya kesehatan serta kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 11


menolong dirinya sendiri terhadap masalah – masalah kesehatan yang ada di
wilayahnya dengan memanfaatkan informasi yang diperolehnya melalui spanduk,
poster, banner dan leaflet – leaflet yang berisi tentang informasi kesehatan seperti
Desa Siaga, PHBS, Narkoba, Malaria, dan HIV/AIDS. Dari informasi kesehatan
tersebut masyarakat mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan
dilaksanakan pada Bulan Mei 2014 dengan sumber biaya dari DPA – SKPD Dinas
kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat.

G. Kesimpulan
Pada Seksi Perncanaan dan Pendayagunaan Kegiatan Berjalan dengan lancar walaupun
ada sedikit hambatan.
1. Kegiatan Forum Desa Siaga
Hasil yang diperoleh yaitu perintisan pembentukan tim pojkanal desa siaga
kabupaten maupun kecamatan, yang kemudian akan ditindak lanjuti dengan
pembentukan SK yang akan disyahkan oleh Kecamatan maupun Bupati Kotawaringin
Barat.
Terdapat 2 Kecamatan yang belum terlaksana kegiatan Forum desa siaga Tk.
Kecamatan yaitu Kecamatan Pangkalan banteng dan Pangkalan Lada dikarenakan
kendala waktu dan dana yang tersedia.
Kesuksesan program ini juga ditentukan oleh persiapan yang matang,
penyelenggaraan yang terorganisasi dan dilakukan Evalusi secara berkala. Ke depan
semoga program Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang mulia ini dapat didukung oleh
semua komponen. Dengan kesamaan pemahaman diharapkan akan terjadi sinkronisasi
dan kerja sama yang baik dalam rangka mengupayakan tercapainya desa dan kelurahan
yang sehat, peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga derajat kesehatannya
meningkat. Kepala Desa/Lurah bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD),
Perangkat Desa/Kelurahan, serta lembaga kemasyarakatan yang ada harus mendukung
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.
Tahun 2014 terdapat kenaikan jumlah Desa Siaga Aktif menjadi 80,01 % atau
sebanyak 77 Desa dari Total 94 Desa.
2. Kegiatan PHBS

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 12


Kegiatan PHBS terlaksana pada 4 Kecamatan. Dimana Prosentase Rumah
Tangga Sehat Rata-rata selalu lebih rendah dibandingkan Rumah Tangga Tidak Sehat.
Hal tersebut sebagian besar dikarenakan Faktor Merokok Didalam Rumah dan
Penggunaan jamban Sehat. Pengetahuan Masyarakat yang masih sangat rendah juga
berperan penting pada Rendahnya Tatanan PHBS Rumah Tangga.
Jumlah KK yang diambil sampel di wilayah Kotawaringin Barat yaitu sebanyak
4134 KK dengan hasil survey PHBS Kabupaten yaitu 32,32% Rumah Tangga
berperilaku sehat atau 1336 KK.
Laporan PHBS tersebut akan diadikan acuan untuk kegiatan penggerakan
pemicuan STBM dan Mengaktifkan Penyuluhan PHBS, Demam Berdarah, ASI
Ekslusif, dan Bahaya Merokok di Dalam Rumah.

3. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan


Dalam pendayagunaan tenaga kesehatan, pemerataan dan pemanfaatan tenaga
kesehatan yang berkualitas masih kurang, utamanya di daerah tertinggal, terpencil,
perbatasan, kepulauan dan daerah yang kurang diminati. Hal ini disebabkan oleh
disparitas sosial ekonomi, budaya maupun kebijakan pemerintah daerah termasuk
kondisi geografis antar daerah mengurangi minat tenaga kesehatan untuk ditempatkan
di daerah tersebut. Selain itu pengembangan dan pelaksanaan pola pengembangan
karir, sistem penghargaan dan sanksi belum dilaksanakan sesuai yag diharapkan.
Hal tersebut dibuktikan dalam banyaknya tenaga kesehatan daerah terpencil
menggajukan pindah tempat tugas ke daerah yang lebih terjangkau. Tahun 2014
sebanyak 20 tenaga kesehatan mengajukan permohonan pindah.

-------------------------------------------------------selesai----------------------------------------------

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 13


Pengembangan tenaga kesehatan belum dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
untuk pelayanan/pembangunan kesehatan. Tenaga kesehatan terus membaik dalam
jumlah, kualitas dan penyebarannya, namun masih belum mampu memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan di seluruh wilayah terutama pada daerah tertinggal, terpencil,
perbatasan dan kepulauan. Mutu tenaga kesehatan belum memiliki daya saing dalam
memenuhi permintaan tenaga kesehatan dari luar negeri. 2. Regulasi untuk mendukung
upaya pengembangan tenaga kesehatan masih terbatas. 3. Perencanaan kebutuhan tenaga
kesehatan masih perlu ditingkatkan dan belum didukung dengan sistem informasi tenaga
kesehatan yang memadai. Rencana kebutuhan tenaga kesehatan yang menyeluruh belum
disusun sesuai yang diharapkan, sehingga belum sepenuhnya dapat dipergunakan
sebagai acuan dalam pengadaan/pendidikan tenaga kesehatan, pendayagunaan tenaga
kesehatan, serta pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan. 4. Masih kurang
serasinya antara kebutuhan dan pengadaan/pendidikan berbagai jenis tenaga kesehatan.
Kajian jenis tenaga kesehatan yang dibutuhkan tersebut belum dilakukan sebagaimana
mestinya. Kualitas hasil pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan pada umumnya masih
kurang memadai. Masih banyak institusi pendidikan tenaga kesehatan yang belum
terakreditasi dan memenuhi standard. Hal ini akan berdampak terhadap kompetensi dan
kualitas lulusan tenaga kesehatan. Permasalahan pendidikan tenaga kesehatan pada
umumnya bersifat sistemik, antara lain terdapat ketidaksesuaian kompetensi lulusan
pendidikan dengan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, lemahnya
kerjasama antara pelaku dalam pembangunan kesehatan dan pendidikan tenaga kesehatan,
lebih dominannya pendidikan tenaga kesehatan yang berorientasi ke Rumah Sakit
dibandingkan dengan Primary Health Care. 5. Dalam pendayagunaan tenaga kesehatan,
pemerataan dan pemanfaatan tenaga kesehatan yang berkualitas masih kurang, utamanya
di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, kepulauan dan daerah yang kurang diminati.
Hal ini disebabkan oleh disparitas sosial ekonomi, budaya maupun kebijakan pemerintah
daerah termasuk kondisi geografis antar daerah mengurangi minat tenaga kesehatan untuk
ditempatkan di daerah tersebut. Selain itu pengembangan dan pelaksanaan pola
pengembangan karir, sistem penghargaan dan sanksi belum dilaksanakan sesuai yag
diharapkan. Pengembangan profesi yang berkelanjutan (Continue Professional
Development= CPD), serta Training Need Assesment (TNA) masih perlu dikembangkan.
6. Pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan masih belum dapat dilaksanakan
sebagaimana yang diharapkan. Registrasi dan sertifikasi tenaga kesehatan masih terbatas

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 14


pada tenaga dokter dan dokter gigi. Sosialisasi dan penerapan peraturan perundang-
perundangan di bidang pengembangan tenaga kesehatan belum dilaksanakan secara
memadai. 7. Sumber daya pendukung pengembangan dan pemberdayaan tenaga kesehatan
masih terbatas. Sistem informasi tenaga kesehatan belum sepenuhnya dapat menyediakan
data yang akurat, terpercaya dan tepat waktu. Dukungan sumber daya pembiayaan dan
lain-lain sumber daya belum memadai.
Dalam upaya menjawab isu strategis atau masalah pokok dalam pengembanga

Laporan Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Tahun 2014 Page 15

Anda mungkin juga menyukai