Properti Investasi
Properti Investasi
PENDAHULUAN
Investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor atau pengusaha
guna membiayai kegiatan produksi untuk mendapatkan profit di masa yang akan datang.
Investasi tercipta dari pendapatan yang di tabung atau dari penanaman modal baik
secara langsung maupun tidak langsung oleh berbagai pihak dengan tujuan
memperbesar output dan meningkatkan pendapatan di kemudian hari. Investasi yang
lazim di sebut dengan istilah penanaman modal, akan memberikan banyak pengaruh
kepada perekonomian suatu Negara ataupun dalam cakupan yang lebih kecil, yaitu
daerah. Adakalanya pada suatu tingkat pendapatan nasional tertentu, tingkat investasi
mencapai tingkat yang tinggi dan menjadi sangat berbeda pada saat-saat lainnya. Hal ini
dapat dimungkinkan karena besarnya tingkat investsi yang sangat bergantung kepada
besarnya harapan yang akan dicapai di masa yang akan datang.
Apabila ramalan di masa akan datang prospektif, maka ada kecenderungan para
investor akan melakukan lebih banyak investasi, dan begitu pula sebaliknya Ada dua
peran investasi dalam makro ekonomi. Pertama, karena merupakan pengeluaran yang
cukup besar dan tidak mudah habis. Perubahan besar dalam investasi akan sangat
mempengaruhi permintaan Agregat dan ahirnya akan berpengaruh juga pada output dan
kesempatan kerja. Kedua, investasi akan mendorong terjadinya akumulasi modal,
penambahan stok bangunan gedung dan peralatan penting lainnya akan meningkatkan
output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan suatu bangsa di bidang
ekonomi untuk jangka panjang. Dengan demikian investasi memainkan dua peran yakni
mempengaruhi output jangka pendek melalui dampaknya terhadap permintaan Agregat
dan mempengaruhi laju pertumbuhan output jangka panjang melalui dampak
pembentukan modal terhadap output potensial dan penawaran Agregat.
BAB II
PEMBAHASAN
Ruang Lingkup
Joint Ventue adalah perjanjian kontraktual di mana dua pihak atau lebih menjalankan
aktivitas ekonomi yang menjadi subyek dari pengendalian Bersama. Joint ventue dapat
berbentuk pengendalian Bersama opeasi, pengendalian Bersama asset dan
pengendalian Bersama entitas.
Pengendalian Bersama adalah kesepakatan kontraktual berbagi pengendalian atas
suatu aktivitas ekonomi dan ada hanya jika keputusan strategis keuangan dan operasi
terkait denga aktivitas tersebut mensyaratkan persetujuan pihak-pihak yang bebai
pengendalian.
Pengukuran
Venture haus mengukur investasi pada pengendalian Bersama entitas pada biaya
perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai sesuai dengan bab 22
penurunan nilai asset. Investor haus mengakui penerimaan distribusi dari investasi
tersebut sebagai peghasilan terlepas apakah distribusi tersebut berasal dari akumulasi
laba penghasilan Bersama entitas yang timbul sebelum atau sesudah tanggal perolehan
Transaksi Antara Venturer dan Joint Venturer
Jika venture berkontribusi atau menjual asset ke joint venture, pengakuan porsi
keuntungan atau kerugian harus mencerminkan substansinya. Pada saat asset dikuasai
oleh joint venture, serta manfaat dan risiko signifikan kepemilikan telah dialihkan, venture
harus mengakui hanya porsi keuntungan atau kerugian yang distribusikan ke venture lain.
Venture harus mengakui seluruh kerugian ketika kontribusi atau penjualan memberikan
bukti kerugian penurunan nilai.
Jika venture membeli asset dari joint venture, maka venture tidak boleh mengakui
bagiannya atas laba joint venture dari transaksi tersebut sampai dengan venture tidak
boleh mengakui bagiannya atas laba joint venture dari transaksi tersebut sampai dengan
venture menjualn kembali asset tersebut kepada pihak independent. Venture harus
mengakui bagiannya atas kerugian yang timbul dari transaksi tersebut dengan cara yang
sama dengan keuntungan. Kecuali kerugian tersebut harus segea diakui jika
mencerminkan kerugian penurunan nilai.
Jumlah tidak normal bahan baku, tenaga kerja, atau sumber daya lain yang
terjadi selama masa pembangunan atau pengembangan properti.
Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa yaitu aset diakui
pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar properti dan nilai kini dari
pembayaran sewa minimum.
Setelah pengakuan awal, entitas dapat memilih antara model nilai wajar atau model
biaya untuk kebijakan akuntansi atas seluruh properti investasinya. Untuk properti yang
dikuasai melalui sewa operasi diklasifikasikan sebagai properti investasi, harus diukur
menggunakan model nilai wajar. Untuk properti investasi yang nilai wajarnya tidak dapat
diukur secara andal atas dasar berkelanjutan, harus diukur dengan model biaya.
Jika entitas memilih untuk menggunakan model nilai wajar, maka seluruh properti
investasi akan diukur berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar properti investasi akan diakui sebagai laba atau rugi pada periode
berjalan. Jika sebelumnya entitas telah mengukur properti investasi berdasarkan nilai
wajar, maka entitas melanjutkan pengukuran properti tersebut berdasarkan nilai wajar
hingga pelepasan bahkan jika transaksi pasar yang sejenis menjadi jarang terjadi dan
harga pasar menjadi tidak banyak tersedia.
Entitas yang memilih untuk menggunakan model biaya, maka seluruh properti
investasinya akan diukur sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 16 Aset Tetap.
Transfer
Entitas harus mentransfer suatu property kedala property investasi jika property tersebut
memenuhi definisi property investasi, atau property investasi jika property tersebut tidak
memenuhi definisi property investasi
Pengalihan ke atau dari properti investasi dilakukan jika dan hanya jika terdapat
perubahan penggunaan yang dibuktikan dengan:
Berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dialihkan dari properti yang dimiliki sendiri
ke properti investasi.
Dimulainya sewa operasi kepada pihak lain, dialihkan dari persediaan menjadi
properti investasi.
Jika entitas menggunakan model biaya dalam pengukuran properti investasinya dan
akan mengalihkan properti investasi tersebut menjadi aset yang digunakan sendiri (aset
tetap) atau persediaan, maka nilai tercatatnya tidak berubah. Untuk properti investasi
yang dicatat pada nilai wajar dan kemudian dialihkan menjadi aset yang digunakan
sendiri atau persediaan, akuntansi selanjutnya mengacu pada PSAK 16 dan PSAK 14,
yaitu biaya perolehan bawaan (deemed cost) digunakan sebagai nilai wajar pada saat
dimulainya tanggal penggunaan.
Jika properti yang digunakan sendiri oleh pemilik berubah menjadi peroperti
investasi dan akan dicatat menggunakan nilai wajar, entitas menerapkan PSAK 16
sampai dengan tanggal berakhir perubahan penggunaannya. Entitas memperlakukan
perbedaan antara jumlah tercatat berdasarkan PSAK 16 dan nilai wajar dengan cara
yang sama sebagaimana revaluasi berdasarkan PSAK 16. Penurunan jumlah tercatat
properti akan diakui dalam laba rugi, tetapi jika terdapat surplus revaluasi yang terkait
dengan properti tersebut, kenaikan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain
dan mengurangi surplus revaluasi di ekuitas. Perlakuan atas timbulnya kenaikan jumlah
tercatat adalah jika kenaikan tersebut membalik rugi penurunan nilai yang telah diakui
sebelumnya atas properti tersebut, maka kenaikan diakui dalam laba rugi. Jumlah yang
diakui dalam laba rugi tidak boleh melebihi jumlah yang diperlukan untuk mengembalikan
nilai ke jumlah tercatat (setelah penyusutan) jika tidak ada pengakuan rugi penurunan
nilai. Sisa kenaikan yang ada diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan kenaikan
surplus revaluasi di ekuitas. Selanjutnya pada saat properti investasi dilepas, surplus
revaluasi di ekuitas dapat ditransfer ke saldo laba. Transfer dari surplus revaluasi ke
saldo laba tidak melalui laba rugi.
Penghentian Pengakuan
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepas atau ketika properti
investasi tidak digunakan lagi dan tidak memiliki manfaat ekonomik di masa depan.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti
investasi ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset dan
diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan.
BAB III
KESIMPULAN
Joint Ventue adalah perjanjian kontraktual di mana dua pihak atau lebih menjalankan
aktivitas ekonomi yang menjadi subyek dari pengendalian Bersama. Joint ventue dapat
berbentuk pengendalian Bersama opeasi, pengendalian Bersama asset dan
pengendalian Bersama entitas.
Pengendalian Bersama adalah kesepakatan kontraktual berbagi pengendalian atas
suatu aktivitas ekonomi dan ada hanya jika keputusan strategis keuangan dan operasi
terkait denga aktivitas tersebut mensyaratkan persetujuan pihak-pihak yang bebai
pengendalian.
Properti investasi adalah property ( tanah atau Bangunan atau bagian dari suatu
bangunan atau kedua-duanya) yang dikuaiasi ( oleh pemilik atau melalui sewa
pembiayaan ) untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atas kedua-duanya.
Pada ssat pengakuan awal propeti investasi diakui pada biaya perolehannnya biaya
perolehan dari property investasi yang dibeli meliputi harga pembelian dan setiap
pengeluaran yang dapat distribusikan secara langsung, sepeti biaya legal dan broker,
biaya pajak,pengalihan dan biaya transaksi lainnya.
Referensi :
Standar Akuntansi Keuangan – Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, Cetakan Ketujuh 2019