HEMOFILIA
Disusun Oleh:
Siti Aminah
2011515085
A. Definisi
Hemofilia adalah penyakit koagulasi darah kongenital karena anak
kekurangan faktor pembekuan VIII (Hemofilia A) atau faktor IX (Hemofilia
B).
Hemofilia adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah
akibat defisiensi (kekurangan) salah salah satu protein yang sangat
diperlukan dalam proses pembekuan darah. Protein ini disebut sebagai
faktor pembekuan darah. Pada hemofilia berat, gejala dapat terlihat
sejak usia sangat dini (kurang dari satu tahun) di saat anak mulai
belajar merangkak atau berjalan. Pada hemofilia sedang dan ringan,
umumnya gejala terlihat saat dikhitan, gigi tanggal, atau tindakan
operasi
B. Etiologi
Hemofilia disebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi gen yang melibatkan
kode untuk protein yang penting dalam proses pembekuan darah. Gejala
perdarahan timbul karena pembekuan darah terganggu.
Proses pembekuan darah melibatkan serangkaian mekanisme yang
kompleks, biasanya melibatkan 13 protein yang berbeda disebut I dengan
XIII dan ditulis dengan angka Romawi. Jika lapisan pembuluh darah
menjadi rusak, trombosit direkrut ke daerah luka untuk membentuk plug
awal. Bahan kimia ini rilis diaktifkan platelet yang memulai kaskade
pembekuan darah, mengaktifkan serangkaian 13 protein yang dikenal
sebagai faktor pembekuan. Pada akhirnya, terbentuk fibrin, protein yang
crosslinks dengan dirinya sendiri untuk membentuk sebuah mesh yang
membentuk bekuan darah terakhir. Hemofilia A disebabkan oleh gen yang
defek yang terdapat pada kromosom X. Hemofilia B (juga disebut
Penyakit Natal ) hasil dari kekurangan faktor IX karena mutasi pada gen
yang sesuai. Hemofilia C adalah hemofilia yang disebabkan karena
kekurangan faktor XI diwariskan sebagai penyakit resesif autosom tidak
lengkap yang mengenai pria dan wanita. Kondisi ini lebih jarang daripada
hemofilia A dan B dan biasanya menyebabkan gejala ringan.
C. Manifestasi Klinis
Perdarahan terjadi pada periode neonatal (karena factor VIII tidak
melewati plasenta)
Kelainan diketahui setelah tindakan sirkumsisi atau suntikan.
Pada usia anak-anak sering terjadi memar atau hematom.
Laserasi kecil (luka di lidah atau bibir)
Gejala khasnya : hematrosis (perdarahan sendi) yang nyeri dan
menimbulkan keterbatasan gerak.
Persendian yang bengkak, nyeri atau pembengkakan pada tungkai atau
lengan (terutama lutut atau siku) bila perdarahan terjadi.
Perdarahan hebat karena luka potong yang kecil.
Darah dalam urin (kadang-kadang)
D. Patofisiologi
Hemofilia merupakan penyakit kongenital yang diturunkan oleh gen
resesif x-linked dari pihak ibu. Faktor VIII dan faktor IX adalah protein
plasma yang merupakan komponen yang diperlukan untuk pembekuan darah,
faktor-faktor tersebut diperlukan untuk pembentukan bekuan fibrin pada
tempat pembuluh cidera.
Hemofilia berat terjadi apabila konsentrasi faktor VIII dan faktor IX
plasma kurang dari 1 %. Hemofilia sedang jika konsentrasi plasma 1 % - 5 %.
Hemofilia ringan apabila konsentrasi plasma 5 % - 25 % dari kadar normal.
Manifestasi klinis yang muncul tergantung pada umur anak dan deficiensi
faktor VIII dan IX. Hemofilia berat ditandai dengan perdarahan kambuhan,
timbul spontan atau setelah trauma yang relatif ringan. Tempat perdarahan
yang paling umum di dalam persendian lutut, siku, pergelangan kaki, bahu dan
pangkal paha. Otot yang tersering terkena adalah flexar lengan bawah, gastrak
nemius, & iliopsoas.
Pathway Hemofilia
XI XI teraktivasi
Ca++
Fasfolipid Trombosit
Perdarahan
Inefektif
Koping Keluarga
E. Komplikasi
1. Artropati progresif, melumpuhkan
2. Kontrakfur otot
3. Paralisis
4. Perdarahan intra cranial
5. Hipertensi
6. Kerusakan ginjal
7. Splenomegali
8. Hepatitis
9. AIDS (HIV) karena terpajan produk darah yang terkontaminasi.
10. Antibodi terbentuk sebagai antagonis terhadap faktor VIII dan IX
11. Reaksi transfusi alergi terhadap produk darah
12. Anemia hemolitik
13. Trombosis atau tromboembolisme
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Uji skrinning untuk koagulasi darah.
Jumlah thrombosit (normal)
Masa protrombin (normal)
Masa thromboplastin parsial (meningkat, mengukur keadekuatan factor
koagulasi intrinsic)
Masa perdarahan (normal, mengkaji pembentukan sumbatan thrombosit
dalam kapiler)
Assys fungsional terhadap factor VIII dan IX (memastikan diagnosis)
Masa pembekuan thrombin
b.Biopsi hati digunakan untuk memperoleh jaringan untuk pemeriksaan
patologi dan kultur.
c. Uji fungsi hati digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit hati. Serum
Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), Serum Glutamic Oxaloacetic
Tansaminase (SGOT), Fosfatase alkali, bilirubin.
d. Venogram (menunjukkan sisi actual dari thrombus)
e. Ultrasonograph Dopples / Pletismografi (menandakan aliran darah
lambat melalui pembuluh darah
G. Pengkajian Keperawatan
I. PENGKAJIAN
1. Biodata Klien
Terjadi pada semua umur biasanya anak laki-laki dan wanita sebagai
carier.
2. Keluhan Utama
1) Perdarahan lama ( pada sirkumsisi )
2) Epitaksis
3) Memar, khususnya pada ekstremitas bawah ketika anak mulai berjalan
dan terbentur pada sesuatu.
4) Bengkak yang nyeri, sendi terasa hangat akibat perdarahan jaringan
lunak dan hemoragi pada sendi
5) Pada hemofilia C biasanya perdarahan spontan
6) Perdarahan sistem GI track dan SSP
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Apakah klien mengalami salah satu atau beberapa dari keluhan utama
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah dulu klien mengalami perdarahan yang tidak henti-hentinya serta
apakah klien mempunyai penyakit menular atau menurun seperti
Dermatitis, Hipertensi, TBC.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien ada yang menderita hemofili pada laki-laki atau carrier
pada wanita.
6. Kaji Tingkat Pertumbuhan Anak
Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terlewati dengan sempurna.
7. ADL (Activity Daily Life)
Pola Nutrisi : anoreksia, menghindari anak tidak terlewati dengan
sempurna
Pola Eliminasi : hematuria, feses hitam
Pola personal hygiene : kurangnya kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan dini.
Pola aktivitas : kelemahan dan adanya pengawasan ketat dalam
beraktivitas
Pola istirahat : tidur terganggu karena nyeri
8. Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum : kelemahan
- BB : menurun
- Wajah : Wajah mengekspresikan nyeri
- Mulut : Mukosa mulut kering, perdarahan mukosa mulut
- Hidung : epitaksis
- Thorak/ dada : Adanya tarikan intercostanalis dan bagaimana suara paru
- Suara jantung pekak
- Adanya kardiomegali
- Abdomen adanya hepatomegali
- Anus dan genetalia
Eliminasi urin menurun
Eliminasi alvi feses hitam
- Ekstremitas : Hemartrosis memar khususnya pada ekstremitas bawah
Pemeriksaan Penunjang ( labolatorium )
I. Uji Skrinning untuk koagulasi darah
- Masa pembekuan memanjang (waktu pembekuan normal adalah 5-10
menit)
- Jumlah trombosit ( normal )
- Uji pembangkitan tromboplastin ( dapat menemukan pembentukan yang
tidak efisien dari tromboplastin akibat kekurangan F VIII )
2) Biopsi hati ( kadang-kadang ) digunakan untuk memperoleh jaringan
untuk pemeriksaan patologi dan kultur
3) Uji fungsi hati (kadang-kadang) digunakan untuk mendeteksi adanya
penyakit hati
Intervesi (NIC) :
a. Monitoring tannda-tanda vital
R/ Penurunan sirkulasi darah dapat terjadi peningkatan kehilangan
cairan mengakibatkan hipotensi dan takikardi
b. Instruksikan dan pantau anak berkaitan dengan perawatan gigi yaitu
menggunakan sikat gigi berbulu anak
R/ Sikat gigi berbulu keras dapat menyebabkan perdarahan mukosa
mulut.
c. Kolaborasi pemberian produk plasma sesuai indikasi
R/ Pemberian plasma untuk mempertahankan homeostatis.
Susanto, Michael & Kurniawan Andre. 2016. Review Articel Hemofilia. Fakultas
L. 2014.