Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN SUSUK/IMPLANT

Pengertian  Implant adalah kapsul plastik yang mengandung progestin, yang bekerja dengan
cara mencegah ovulasi dan menghalangi masuknya sperma melalui lendir
serviks yang kental
Tujuan  KB implan dalam mencegah kehamilan Mencegah ovulasi atau pematangan sel
telur dengan cara mekanisme umpan balik ke kelenjar hipofisis, yaitu kelenjar
penghasil hormon perangsang ovulasi.

Prosedur  A.   Pra Pemasangan


1.  Konseling dan Informed consent
2. Anjurkan klien mencuci lengan yang akan dipasang implant dengan sabun
dan air lalu keringkan dengan handuk bersih dan kering
3.  Akseptor naik ketempat tidur, pasang perlak dan alas perlak dibawah lengan
klien dan atur posisi lengan klien dengan benar
4.  Tentukan tempat pemasangan pada lengan atas, dengan mengukur 8 cm
diatas lipatan siku (os maliyus) lalu buat pola kaki segitiga terbalik untuk
memasang 2 kapsul implant
5. Siapkan alat, bahan dan perlengkapan, Susun alat-alat secara Ergonomis
(Alat disusun sesuai dengan prosedur/urutan langkah kerja)
6. Buka disposible 3 cc lalu patahkan ampul lidokain 1 % lalu masukkan
lidokain kedalam disposable sebanyak 2 cc memakai teknik one hand
7. Membuka kemasan implan dan meletakan kapsul implan ke dalam
mangkok kecil yang steril (atau biarkan dalam kemasannya bila tidak
tersedia mangkok kecil yang steril)
B.     Pemasangan
1.      Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, lalu keringkan dengan
handuk
2.     Memakai handscond steril (bila handscoon diberi bedak, hapus bedak
dengan menggunakan kasa yang telah dicelupkan kedalam air steril/ aquades
steril)
3.        Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik gerakkan dari
dalam kearah luar secara melingkar dengan diameter 10-15 cm dan biarkan
kering
4.        Memasang duck lobang steril disekeliling lengan klien
5.        Pastikan pasien tidak alergi dengan lidokain, suntikkan anastesi local
0.3 cc pada kulit (intra dermal) pada tempat insisi yang telah ditentukan
kemudian lakukan aspirasi, suntikan sampai kulit sedikit menggelembung,
kemudian tanpa memindahkan jarum masukan di bawah kulit (subdermal)
minimal 4 cm dan suntikkan masing-masing 1 cc pada jalur pemasangan
kapsul no 1 dan 2
6.        Uji efek anastesi sebelum melakukan insisi pada kulit
7.        Membuat insisi dangkal selebar 2 mm dengan skapel membentuk sudut
45º atau ujung bisturi hingga mencapai lapisan subdermal
8.        Masukkan trokar dan pendorongnya melalui tempat insisi dengan sudut
45º hingga mencapai lapisan subdermal (posisi lobang trokar menghadap
keatas) kemudian luruskan trokar sejajar dengan permukaan kulit
9.        Ungkit kulit dan dorong trokar dan pendorongnya sampai batas tanda 1
berada pada luka insisi, lalu keluarkan pendorong.
(mengangkat trokar ke atas hingga kulit terangkat dan trokar harus cukup
dangkal sehingga dapat di raba dari luar)
10.    Memasukan kapsul pertama ke dalam trokar dengan tangan atau dengan
pinset sampai seluruhnya masuk ke dalam trokar, tadahkan tangan yang lain
dibawah kapsul sehingga dapat menangkap kapsul bila jatuh
11.    Masukkan kembali pendorong, dorong kapsul perlahan-lahan menuju
ujung trokar sampai terasa ada tahanan (Jangan mendorong dengan paksa)
12.    Tahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan, dan tarik trokar
keluar sampai mencapai pangkal pendorong. (Jangan mendorong mandrin /
pendorong )
13.    Fiksasi kapsul pertama /menahan ujung kapsul dibawah kulit, tarik trokar
dan pendorongnya secara bersama-sama sampai batas tanda 2 (pada ujung
trokar) terlihat pada luka insisi (Pastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari
trokar)
14.    Belokkan arah trokar kearah samping dan arahkan ke sisi lain dari kaki
segitiga terbalik (imajiner), dorong trokar dan pendorongnya hingga tanda 1
berada pada luka insisi. Jangan mencabut trokar dari luka insisi, sebelum
seluruh implan terpasang
15.    Cabut pendorong dan masukkan kapsul ke dua, kemudian dorong kapsul
hingga terasa tahanan pada ujung trokar. Lalu tahan pendorong dan tarik
trokar kearah pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul pada
tempatnya.
16.    Fiksasi ujung kapsul/ menahan ujung kapsul ke dua lalu tarik trokar dan
pendorong hingga keluar dari luka insisi.
17.    Raba kapsul, untuk memastikan ke dua kapsul implan-2 telah terpasang
baik pada posisinya.

C.     Pasca Pemasangan


1.        Bersihkan tempat insisi dan sekitarnya dengan kassa alkohol.
2.    Dekatkan kedua tepi luka insisi, tutup dengan band aid dan balut dengan
kassa gulung. Luka tidak perlu dijahit, karena dapat menimbulkan jaringan
parut.
3.    Bereskan alat – alat yang telah digunakan, rendam dalam larutan klorin
0,5%. Buang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Rendam alat-alat
dalam klorin selama 10 menit
4.    Bersihkan tangan yang masih memakai sarung tangan di dalam larutan
klorin 0,5 %, dan lepaskan sarung tangan secara terbalik lalu rendam ke
dalam larutan klorin selama 10 menit. Hati-hati jangan terkena kulit tangan
5.       Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir, dan keringkan pakai
handuk. Cuci tangan dengan seksama sampai bersih
6.        Perhatikan K/U ibu selama 5 menit
7.        Konseling pasca pemasangan
8.        Dokumentasi (gambar letak kapsul pada rekam medic dan catat bila ada
hal khusus)

Referensi            Sulistyawati. 2012. Pelayanan keluarga berencana. Jakarta: Salemba medika
          BKKBN. 2011. Pelatihan klinik teknologi kontrasepsi terkini (CTU), buku
panduan peserta. Jakarta : JNPK-KR
          Saifudin Abdul Bari, 2009, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: YBPSP

Lampiran
Gambar

Anda mungkin juga menyukai