Anda di halaman 1dari 29

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

I. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

A. Data Subjektif

a. Idetitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku

bangsa, tanggal dan jam MRS, no registrasi dan diagnose medis

b. Keluhan utama

Sering menjadi alasan klien untung meminta pertolongan kesehatan adalah sakit

kepala disertai rasa berat di tengkuk, sakit kepala berdenyut

c. Riwayat kesehatan sekarang

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala. Gejala yang

dimaksud adalah sakit kepala, pendarahan dihidung, pusing, wajah kemerahan,

dan kelelahan yang bisa saja terjadi pada penderita hipertensi jika hipertensi

berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul sakit kepala, kelelahan,

muntah, sesak nafas, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya

kerusakan otak, mata jantung, dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat

mengalami penurunan kesadaran,

d. Riwayat kesehatan dahulu

Apakah ada riwayat hipertensi sebelumnya, DM, penyakit ginjal, obesitas,

hiperkolestrol, adanya riwayat merokok, penggunaan alkohol dan obat

kontrasepsi oral dll.

1
2

e. Riwayat kesehatan keluarga

Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi

B. Data Objektif

Pemeriksan fisik :

a. Aktivitas/istirahat

1.) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton

2.) Tanda : frekuensi jantung meningkat perubahan irama jantung takipnea

b. Sirkulasi

1.) Gejala : riwayat hipetensi aterosklerosis penyakit jantung coroner/katub dan

penyakit cebrocaskuler episode palpipasi, persipasi.

2.) Tanda : kenaikan TD, nadi denyutan jelas dari carotis jugularis radialis

tikardi, murmur stenosis valvular, disentasi vena jugularis, kulit pucat,

sianosis, suhu dingin (fasokontrisi periver) pengisian kapiler mungkin

lambat/bertunda

c. Integritas ego

1.) Gejala : riwayat perubahan keperibadian, ansietas, faktor stres multiple

( hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).

2.) Tanda : letupan suasana hati, gelisah, penyempitan contineu perhatian,

tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola

bicara.

d. Eliminasi

1.) Gejala : ganguuan ginjal saat ini atau ( seperti obstruksi atau riwayat

penyakit ginjal pada masa yang lalu).


3

e. Makanan/cairan

1.) Gejala : makanan disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak

serta kolestrol, mual, muntah dan perubahan BB akhir-akhir ini

( meningkat/turun) riwayat penggunaan diuretik

2.) Tanda : berat badan normal atau obesitas, adanya edema, glikosuria.

f. Neurosensori

1.) Gejala : keluhan pening/pusing, sakit kepala, suboksipital ( terjadi saat

bangun dan terjadi secara sepontan setelah beberapa jam ) ganguuan

penglihatan ( diplobia, penglihatan kabur, epistakis ).

2.) Tanda : status mental, perubahan keterjagaan, oreantasi, pola/isi bicara, efek

proses pikir, penurunan kekuatan genggaman

g. Nyeri/ketidak nyamanan

1.) Gejala : angina (penyakit arteri coroner/keterlibatan jantung) sakit kepala.

h. Pernafasan

1.) Gejala : dispnea yang berkaitan dari aktivtas/kerja takipnea ortopnea

dispenea, bentuk dengan/tanpa pembentukan seputum, riwayat merokok.

2.) Tanda : distres pernafasan/penggunaan otot aksesoris pernafasan bunyi nafas

tambahan ( krakties/mengi) sianosis.

i. Keamanan;

1.) Gejala : ganguan kordinasi/cara berjalan, hipotensi postural


4

C. Pemeriksaan Penunjang

1) pemeriksaan laboratorium

a. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan

(Viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti :

hipokoagulabilitas, Anemia

b. Bun/kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.

c. Glucosa hiper glikemia ( Dm adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan

oleh pengeluaran kadar ketokolamine

d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal dan ada

Dm.

2) CT Scan : mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati

3) EKG dapat : menunjukkan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P

adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensis

4) IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : batu ginjal, perbaikan

ginjal.

5) Poto dada : menunjukkan distruksi klasifikasi pada area katub, pembesaran

jantung.

D. DIAGNOSA

Diagnosa keperawatan yang disusun berdasarkan prioritas sesuai dengan kadaan

klien berikut diagnosis keperawatan pada hipertensi dalam NANDA NIC-NOC (2015)

1. Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan dalam kluarga berhubungan dengan

ketidak aampuan keluarga dalam mengunakan fasilitas pelayanan kesehatan


5

2. Defisiensi pengetahuan PHBS berhubungan dengan kurangnya informasi

tentang prilaku hidup bersih dan sehat

E. INTERVENSI

Berisi rumusan perencanaan asuhan keperawatan kepada klien serta

reasional mengapa tindakan tersebut dilakukan

RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
N DIAGNOSA

O KEPERAWATAN
1. 1. Ketidak NOC : NIC :

efektifan 1. Keluarga mampu 1. Kaji tingkat

pemeliharaan meingkatkan derajat pengetahuan kluarga

kesehatan kesehatan dalam 2. Berikan penkes kepada

dalam keluarganya keluarga tentang :

kluarga 2. Keluarga mampu a. Manfaat dari

berhubungan menggunakan pemeriksaan secara

dengan pelayanan kesehatan rutin

ketidak dengan baik b. Resiko yg terjadi

aampuan 3. Jika ada anggota jika tidak

keluarga keluarga yang sakit melakukan

dalam kelurga mampu pemeriksaan

mengunakan mengenal masalah c. Memberikan

fasilitas kesehatan dan edukasi tentang

pelayanan mampu memberikan prilaku hidup sehat

kesehatan pelayanan yang tepat dan bersih

bagi anggota
6

keluarga yang sakit


2 1. Defisiensi NOC : NIC :

pengetahuan 1. Menyatakan 1. Kaji kemampuan dan

PHBS pemahamanan hambatan dalam belajar

berhubungan tentang proses 2. Nyatakan tekanan darah

dengan penyakit yang normal

kurangnya 2. Mengidentifikasi 3. Bantu klien dalam

informasi efek samping obat mengidentifikasi

tentang dan kemungkinan masalah

prilaku hidup komplikasi 4. Mendemonstrasikan

bersih dan 3. Mempertahankan tentang PHBS

sehat tekanan darah dalam

parameter normal

4. Mampu menerapkan

PHBS dalam

keluarga

F. CATATAN PERKEMBANGAN

Berisi informasi tentang bagaimana perkembangan kondisi klien setelah

dilakukan tindakan asuhan keperawatan.

BAB II
7

TINJAUAN PUSTAKA

II. PENGERTIAN PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua prilaku yang

dilakukan ada kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan peran aktif dalam kegiatan-

kegiatan kesehatan masyarakat. (Maryunani, 2013)

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan

informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan

prilaku, melakukan pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (social

suport) dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya

untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri,

dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat,

dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan

(Maryunani,2013)

Manajemen peningkatan PHBS :

1. Peningkatan PHBS di desa Siaga: Tatanan rumah tangga di seluruh

desa/kelurahan/nagari Ber-PHBS

2. Rumah tangga di seluruh desa/kelurahan/nagari ber-PHBS seluruh

masyarakat Ber-PHBS

III. INDIKATOR PHBS

Menurut & Eni (2012) Terdapat 10 indikator PHBS dalam rumah tangga (RT) yaitu:
8

1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan:

Pertolongan persalinan pertama pada balita termuda yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan (dokter, bidan, paramedis lainnya) dalam proses lahirnya

janin dari kandungan ke dunia luar dimulai dari tanda-tanda lahirnya bayi,

pemotongan tali pusat dan keluarnya placenta. Rumah tangga dengan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan: Apabila pertolongan

persalinan pertama pada balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh

tenaga kesehatan (dokter, bidan, paramedis lainnya).

2. Bayi mendapat ASI eksklusif:

Bayi termuda usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja sejak lahir sampai 24

jam terakhir. Rumah tangga dengan bayi mendapat ASI eksklusif: Apabila

bayi termuda usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja dalam 24 jam terakhir

3. Menimbang bayi & balita setiap bulan :

Kebiasaan menimbang bayi atau balita setiap bulan mulai umur 1 bulan

sampai 5 tahun di Posyandu atau sarana kesehatan pada tiga bulan terakhir.

4. Ketersediaan Air bersih Rumah tangga dengan ketersediaan air bersih adalah

rumah tangga yang memiliki atau mudah mendapatkan air bersih untuk

kebutuhan sehari hari meliputi air leding, pompa, sumur terlindung, serta

mata air terlindung dan penampungan air hujan. Sumber air dari pompa,

sumur dan mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat

penampungan kotoran atau limbah.

5. Mencuci tangan dengan air bersih & sabun Individu dalam rumah tangga yg

berumur > 10 th mempunyai kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih

dan sabun sebelum makan/menyuapi anak atau sebelum


9

menjamah/memegang makanan, sesudah buang air besar/menceboki anak,

setelah membuang kotoran/sampah, setelah membuang ingus, setiap kali

tangan kotor dll.

6. Penggunaan jamban sehat Rumah tangga dengan ketersediaan jamban adalah

rumah tangga yang memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan

tangki septik atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir.

7. Memberantas Jentik di rumah Individu dalam rumah tangga mempunyai

kebiasaan menguras bak mandi setiap satu minggu sekali , menutup bak

penampungan air, mengubur barang-barang bekas.

8. Makan buah dan sayur tiap hari Cukup makan sayur dan buah setiap hari:

Penduduk 10 tahun ke atas yang mengkonsumsi minimal 5 porsi kombinasi

sayur dan buah dalam setiap hari ( 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau

sebaliknya). Rumah tangga cukup makan sayur dan buah setiap hari:

Penduduk 10 tahun ke atas yang mengkonsumsi minimal 5 porsi kombinasi

sayur dan buah dalam sehari

9. Melakukan aktivitas fisik secara aktif:

Penduduk 10 tahun ke atas yang beraktivitas fisik sedang atau berat paling

sedikit 30 menit setiap hari. Rumah tangga melakukan aktivitas fisik secara

aktif: Apabila salah satu ART 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik

sedang atau berat paling sedikit 30 menit setiap hari

10. Tidak merokok:

Penduduk 10 tahun ke atas yang tidak merokok selama 1 bulan

terakhir.Rumah tangga tidak merokok: Apabila tidak ada ART 10 tahun ke


10

atas yang merokok (setiap hari atau kadang-kadang) di dalam rumah Tatanan

institusi Pendidikan(sekolah)

IV. ETIOLOGI PHBS

Hal-hal yang mempengaruhi PHBS sebagian terletak di dalam diri individu itu

sendiri, yang disebut faktor internal, dan sebagian terletak di luar dirinya yang

disebut faktor ekstern (faktor lingkungan)

1. Faktor Internal

a. Keturunan

b. Motif

2. Faktor Eksternal

Yaitu faktor-faktor yang diluar diri individu bersangkutan.

a. Unsur-unsur prilaku bagi individu, meliputi pengertian atau pengetahuan

tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan

tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukan.

b. Unsur-unsur prilaku bagi individu sebagai anggota kelompok.

V. KLASIFIKASI PHBS
11

Dari 10 indikator PHBS maka akan didapatkan 4 klasifikasi rumah tangga yang

menjalankan PHBS. Menurut dinas kesehatan Republik Indonesia tahun 2007

klasifikasi tersenut sebagai berikut : 6, 7, 8, :

1. Klasifikasi 1 (warna merah) : jika melakukan 1 sampai dengan 1 dari 10

indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga

2. Klasifikasi 2 (warna kuning) : jika melakukan 4 sampai dengan 5 dari 10

indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga

3. Klasifikasi 3 (warna hijau) : jika melakukan 6 sampai dengan 7 dari 10

indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga

4. Klasifikasi 4 (warna biru) : klasifikasi 3+ ikut dana sehat klasifikasi

penilaian PHBS menurut dinas kesehatan Republik Indonesia tahun 2008

mengalami perubahan, dimana jika salah satu indikator PHBS tidak

terpenuhi, maka tatanan tersebut dinyatakan tidak menjalankan PHBS.

VI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/PENUNJANG

Pemeriksaan diagnostik yang bisa dilakukan didalam PHBS ini yaitu,

pemeriksaan kesehatan secara rutin baik pemeriksaan tekanan darah, kolestrol, asam

urat, gula darah, cek lab (darah lengap).

VI. PELAKSANAAN MEDIS


12

Pelaksanaan medis yang dapat dilakukan pada PHBS yaitu :

1. Promotif

Promotif yang dimaksud disini yaitu pemberian informasi atau pendidikan

kesehatan kepada keluarga atau masyarakat mengenai pentingnya prilaku hidup

bersih dan sehat yang dimulai dari tatanan rumah tangga..

2. Preventif

Preventif adalah pencegahan. Dimana prefentif disini yaitu pencegahan resiko

terserang atau terhindar dari berbagai jenis penyakit dengan menerapkan prilaku

hidup brsih dan sehat.

VII. KOMPLIKASI

Bagi orang yang tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat akan

beresiko terserang penyakit. Jika prilaku hidup bersih dan sehat ini tidak diterapkan

maka akan berdampak pada timbulnya komplikasi penyakit lain. Komplikasi PHBS

dapat menyebabkan :

1. Diare karena tidak menerapkan cuci tangan yang bersih

2. Stroke, hipertensi, jantung yang disebabkan karena merokok

3. Kematian yang disebabkan karena pada persalinan tidak ditolong oleh tenaga

kesehatan.
13

BAB III

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN ( Tanggal : 6 Juni 2020)

I. Data Umum

1. Kepala Keluarga (KK) : Tn. A

2. Alamat dan Telepon : Jl. Lintas Timur Palembang-Lampung. Km.124. Des.

Tugu Agung. Kec.Lempuing Kab.Oki. Rt/Rw 003/004

3. Pekerjaan KK : Petani

4. Pendidikan KK : SMA

5. Komposisi Keluarga :…………………..

N Jenis Hub. Kel. Umur Status Imunisasi


Nama Pendidikan Polio DPT Hepatitis Ket
BCG Campak
o Kelamin Kk Dg 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Tn. Laki-laki Kepala 35 SMA

A Keluarga
2. Ny. I Perempuan Istri 31 SMA
3. An. Laki-laki Anak 10

N SD
4. Ny. Perempuan Ibu 70 Tidak

K Mertua Sekolah

Genogram :
14

ket :

: laki-laki

: perempuan

: serumah

: kepala keluarga

6. Tipe keluarga : keluarga Tn. A adalah Extended family yang terdiri dari

suami, istri, anak dan ibu mertua

7. Suku Bangsa : Jawa/Indonesia, bahasa sehari-hari menggunakan bahasa

jawa

8. Agama : Islam, keluarga menjalankan ibadah sesuai ketentuan

agama islam, dan sering mengikuti pengajian yang diadakan di masjid didesanya

9. Status Sosial Ekonomi Keluarga :

Tn.A mengatakan bahwa penghasilan sehari-hari tidak bisa di sebutkan karena

petani jadi pendapatan perbulan tidak menentu. Dan untuk sosial dengan

tetangga hubungannya baik, ketika ada orang sakit, ada acara ataupun pengajian

keluarga selalu datang megunjungi begitupun sebaliknya

10. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Tn.A megatakan tidak pernah berekreasi, terkadang hanya bisa berkumpul dan

menonton televisi bersama dan tidak ada jadwal khusus untuk pergi ketempat

wisata.
15

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

11. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Tahap perkembangan keluarga Tn.A saat ini merupakan tahap IV

12. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

Tn.A mengatakan cukup senang bisa menetap dan tinggal dirumah sendiri

bersama keluarga dan orang tuanya, dan juga berdampingan rumah dengan

kakak kandungnya yang sudah bekeluarga, disamping itu hubungan dengan

tetanggapun sangat baik, saling tolong menolong dan saling menghargai satu

sama lain.

13. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti

a.) Tn.A sebagai kepala keluarga mengatakan jarang sakit dan tidak mempunyai

penyakit lain yang berbahaya..

b.) Ny.I sebagai istri dari Tn.A juga jarang sakit dan tidak memiliki penyakit

yang serius

c.) Ny.K sebagai ibu dari Ny.I tidak mempunyai penyakit yang serius

d.) An.N jarang sakit dan tidak ada penyakit yang serius

14. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya

Tn.A mengatakan bahwa kaluarga dari ibunya Ny.K dulu ada yang menderita

menderita hipertensi tetapi dari keluarga Tn.A sekarang tidak ada yang memiliki

penyakit hipertensi.
16

III. Data Lingkungan

15. Karakteristik Rumah

Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri dan bangunannya permananen yang

terdiri dari ruang tamu, ruang tengah terdapat kamar tidur, lemari serta ada dapur

dan kamar mandi didalam rumah, rumah tampak agak berantakan dengan barang-

barang yang tergeletak sembarangan, ada jendela di ruang tamu bisa di buka dan

terdapat ventilasi udara untuk udara bisa bertukar dari dalam keluar begitu juga

sebaliknya, saluran pembuangan limbah langsung ke got belakang rumahnya, air

bersih yang di gunakan untuk sehari-hari menggunakan air sumur, pengelolaan

sampah biasanya dikumpulkan lalu dibakar, kamar mandi sudah menggunakan wc

moderen dan tidak menggunakan wc cemplung lagi yang tempat septitank nya

berjarak ≤10m dari rumah .

Denah Rumah:

Kamar mandi dapur


17

Kamar tidur

Ruang tengah

Kamar tidur

Kamar tidur

Ruang tamu

16. Karakteristik Tetangga dan Komunitasnya

Penduduk Rt.03/004 lumayan padat, jarak antar rumah cukup dekat dan ada juga

yang berdempetan, tetangga banyak berasal dari suku jawa asli, dan kebanyakan

dari mereka bekerja sebagai petani dan beberapa ada yang bekerja sebagai

pedagang dan usaha kecil-kecilan dirumahnya, dan di Rt itu ada pengajian

mingguan dan selalu diikuti oleh warganya.

17. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Tn.A tidak pernah tinggal di daerah lain sebelumnya, karena mereka

sudah menetap didesa tersebut dari setelah bekeluarga.

18. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Jadwal bekumpul keluarga banyak di waktu siang dan malam saja karena berada

dijam istirahat, dan Ny.I dan Ny.K dalam bertetangga selalu bertegur sapa, dan

saling mengunjungi untuk menjali silaturrahmi


18

19. Sistem Pendukung Keluarga

Keluarga tidak ada masalah apapun dengan tetangganya, dan ketika ada masalah

keluarga Tn.A selalu mendapat dukungan dari keluarga lain dan selalu

membicarakan masalah secara bersama-sama.

IV. Struktur Keluarga

20. Struktur Peran

Bapak E sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah, dan

dalam pengelolaan dana diserahkan kepada Ny.I selaku istri dan menantu. Ibu.K

sebagai orang tua juga sering memberikan nasehat kepada anak dan cucunya.

Anak bapak A hanya 1 orang baru berusia 10 tahun.

21. Nilai atau Norma Keluarga

Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama

Islam yang dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling

menghargai dalam keluarga.

22. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga selalu berkomunikasi secara terbuka antar anggota keluarga, setiap

anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan. Pengambil keputusan adalah

Bapak A sebagai KK dan atas pertimbangan Ibu I sebagai istri juga ibu K selaku

mertua. Anggota keluarga bertemu setiap hari, waktu yang tersering adalah

malam hari dan biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan semua

anggota keluarga.

23. Struktur Kekuatan Keluarga


19

Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu terutama dengan Ibu

K sebagai ibu dan mertua, tetapi dalam pengambilan keputusan yang tersering

diambil oleh Bapak A.

V. Fungsi Keluarga

24. Fungsi Ekonomi

Keluarga dapat memenuhi kebutuhan, makan, pakaian anak serta sekolahnya,

dan mempunyai biaya yang cukup untuk berobat ketika sakit

25. Fungsi Mendapatkan Status Sosial

Agar keluarga Tn.A tercatat sebagai warga Desa Tugu Agung Ogan Komering

Ilir

26. Fungsi Pendidikan

Keluarga mengatakan bahwa fungsi pendidikan itu sangat penting maka dari itu

Tn.A dan Ny.I ingin menyekolahkan anaknya setinggi mungkin

27. Fungsi Sosialisasi

Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan

tetangga. Ibu I sering mengikuti kegiatan pengajian yang ada dilingkungan

rumahnya dan anggota keluarga diberi kebebasan untuk bergaul dengan

tetangga-tetangga di lingkungan rumahnya.

28. Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan) Kesehatan

a. Mengenal Masalah Kesehatan

Keluarga mengatakan kurang memahami tentang


20

b. Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan

Keluarga sudah mampu jika ada anggota keluarga sakit langsung dibawa

kepetugas kesehatan terdekat

c. Kemampuan Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit

Keluarga mengatakan jika tidak mampu untuk merapat keluarga yang sakit

sendiri dirumah, keluarga langsung membawa ke petugas kesehatan terdekat

untuk memeriksakannya .

d. Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang

Sehat :

Keluarga tidak mengetahui bagaimana cara memodifikasi ataupun memelihara

lingkungan yang baik dan sehat untuk keluarganya

e. Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan datang ke pelayanan

kesehatan ketika ada keluarga yang sakit

29. Fungsi Religius

Keluarga tekun dan selalu melakanakan salat 5 waktu.

30. Fungsi Rekreasi

Keluarga Tn.A tidak pernah melakukan rekreasi jika ada hali libur hanya

digunakan untuk berkumpul bersama keluarganya dengan menonton tv ataupun

bercengkrama.

31. Fungsi Reproduksi

Tn.A merasa sistem reproduksi beliau dan istrinya baik tapi belom ada niat utuk

menambah keturunan kembali.


21

32. Fungsi Afeksi

Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila ada

masalah selalu dibicarakan bersama-sama.

VI. Stres dan Koping Keluarga

33. Stresor Jangka Pendek dan Panjang

a.) stresor jangka pendek : Keluarga Tn.A tidak memiliki keluhan apapun.

b.) stresor jangka panjang (>6 bulan) : keluarga memikirkan masalah biaya untuk

memenuhi kehidupan sehari-hari dan tetap bisa menyekolahkan anaknya setinggi

mungkin, dan bisa untuk meningkatkan taraf kehidupan keluarganya.

34. Kemampuan keluarga Berespons Terhadap Stresor

Keluarga mengatakan bahwa jika ada masalah dalam keluarga selalu di

selesaikan secara bermusyawarah

35. Strategi Koping yang Digunakan

Keluarga bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada ketika ada

keluarganya yang sakit

36. Strategi Adaptasi Disfungsional

Keluarga Tn.A tidak pernah menggunakan prilaku kekerasan ke pada anggota

keluarganya dan tidak pernah melakukan ancaman saat sedang menyelesaikan

masalah

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga

DATA Tn.A Ny.I An.N Ny.K


TTV TD : 120/80 TD : 120/60 TD : - TD : 130/80

N : 72 x/m N : 70 x/m N : 80 x/m N : 71 x/m


22

RR : 21 x/m RR : 23 x/m RR : 22 x/m RR : 21 x/m

S : 36,0̊ c S : 36,5̊ c S : 36,0̊ c S : 37,0̊ c

VIII. Harapan Keluarga

37. harapan yang diinginkan keluarga :

Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu pelayanan

agar bisa membantu masalah kesehatan yang ada di wilayahnya.

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

I. Analisis dan Sintesis Data

No Data Masalah Keperawatan


1 Subjektif : Kurangnya pengetahuan

 Keluarga Tn.A keluarga Tn.A mengenai

mengatakan tidak PHBS

mengerti tentang

PHBS

 Keluarga Tn.A

membuang sampah

dengan cara dibakar

dan Tempat

pembuangan sampah

Tn.A merupakan

pembuangan sampah

terbuka

 Keluarga Tn.A
23

bekerja sebagai

petani dan jarang

mencuci tangan serta

tidak tau cara

mencuci tangan yang

benar

Objektif :

 Keluarga Tn.A

membuang sampah

dengan cara dibakar

 Keluarga Tn.A

berprofesi sebagai

petani

 Keluarga

mengatakan sulit

mengubah kebiasaan

dalam rumah.

II. Perumusan Diagnosis Keperawatan

No Diagnosis Keperawatan (PES)


1 Kurangnya pengetahuan keluarga Tn.A berhungan dengan kurangnya

informasi mengenai prilaku hidup bersih dan sehat

III. Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan

No. Diag. Kep. Kriteria Skor Pembenaran


24

1. Kurangnya a. Sifat masalah : 2 2/3 x 1 - Keluarga

pengetahuan =2/3 Tn.A tidak

keluarga Tn.A megetahui

berhungan tentang

dengan PHBS

dampak dari b. Kemungkinan 1/2 x 2 =1 - Keluarga

asap masalah dapat diubah Tn.A

pembakaran :1 mengelolah

sampah. sampah

dengan cara

dikumpulka

n lalu

dibakar

c. Potensial masalah 2/3 x 1 - Keluarga

untuk dicegah : 2 =2/3 tidak

mengetahui

bagai mana

lingkungan

yang sehat

d. Menonjolnya 2/2 x 1 =1 - Keluarga

masalah : 2 Tn.A jarang

melakukan

cuci tangan
25

setelah

beraktivitas.
Total Skor 5

IV. Prioritas Diagnosis keperawatan

No Diagnosis Keperawatan Skor


1 Kurangnya pengetahuan keluarga Tn.A 5

tentang pentingnya prilaku hidup bersih

dan sehat

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosis keperawatan : Kurangnya pengetahuan keluarga Tn.A tentang pentingnya

prilaku hidup bersih dan sehat.

N Diagnosa Rancangan Implementasi Indikator Kriteria Hasil Penangg Waktu

o Keperawatan Kegiatan ung

Jawab
1 Kurangnya 1. Penyuluh 1. Menya 1. Keluarga 1. Seluruh Siti Kamis,

pengetahuan an PHBS mpaika Tn.A keluarga Aminah 11 Juni

keluarga Tn.A keluarga n izin mengerti Tn.A bisa 2020

tentang Tn.A untuk tentang mengikuti


26

pentingnya 2. Melakuk melaks pentingn penyuluha

prilaku hidup an anakan ya PHBS n

bersih dan demonstr penyul 2. Keluarga 2. Kegiatan

sehat. asi cuci uhan di Tn.A penyuluha

Data Subjektif: tangan keluarg bisa n berjalan

- Keluarga yang a Tn.A melakuk dengan

Tn.A benar 2. Membu an cuci baik

mengataka at tangan 3. Kwluarga

n tidak rancang dengan 6 bisa

mengerti an langkah melakuka

tentang kegiata efektif n cuci

PHBS n tangan 6

- Keluarga penyul langkah

Tn.A uhan fektif

mengelola 3. Melaku

h sampah kan

dengan demons

cara trasi

dibakar cuci

- Keluarga tangan

Tn.A tidak 6

mengetah langkah

ui kriteria efektif

lingkunga 4. Mempe
27

n sehat itu rsiapka

bagaimana n

Objektif : penyul

- Keluarga uhan

Tn.A yaitu :

mengelola leafleat

h sampah

dengan

cara

dibakar

- Keluarga

mengataka

n sulit

merubah

kebiasaan

dirumah

- Keluarga

Tn.A

berprofesi

sebagai

petani
28

D. IMPLEMENTASI

No. Tanggal Diag. Keperawatan Implementasi

& Waktu
11.Juni.2020 1. Kurangnya pengetahuan keluarga 1. Menyampaikan izin

10.00 Tn.A tentang pentingnya prilaku untuk melaksanakan

hidup bersih dan sehat. penyuluhan di

keluarga Tn.A

2. Membuat rancangan

kegiatan penyuluhan

3. Melakukan

demonstrasi cuci

tangan 6 langkah
29

efektif

4. Mempersiapkan

penyuluhan yaitu :

leafleat

E. EVALUASI

Tanggal & No. Diag. Evaluasi

Waktu Keperawatan
11. Juni. 2020 1. Kurangnya S : Keluarga Tn.A sudah mengerti

14:00 s/d pengetahuan tentang apa itu Prilaku Hidup Bersih

keluarga Tn.A Sehat

tentang O : Keluarga Tn.A bisa menyebutkan

pentingnya dan menjelaskan tentang Prilaku Hidup

prilaku hidup Sehat Bersih, dan bisa

bersih dan sehat. mendemonstrasikan cara cuci tangan

yang baik dan benar

A : Masalah Teratasi

P : Intervensi Dihentikan

Anda mungkin juga menyukai