Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn.

X
DENGAN GIGITAN ULAR
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Tindakan Keperawatan Gawat Darurat

DISUSUN OLEH :
NAMA : SITI AMINAH
NPM `` : 2011515085

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN 2021
LAPORAN KASUS

KASUS

Seorang pria berumur 19 tahun dibawa ke IGD dengan keadaan pingsan keluarga
memberikan keterangan bahwa korban digigit ular berbisa ketika pergi keladang korban
dibawa ke RS setelah 2 jam kemudian, korban sempat mual dan muntah berbusa, mimisan,
kejang dan kemudian pingsan. Setelah dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil TD :
90/60 mmHg RR : 28/menit Nadi : Teraba lemah, korban datang denga kedaan kaki sebelah
kiri bekas gigitan ullar diikat kencang oleh ayahnya setelah terkena gigitan ular.

1. Kelompokkan data-data diatas berdasarkan pengkajian ABCD

2. Rumuskan diagnosa kasus diatas

3. Buatlah rencana tindakan dari kasus diatas

4. Buatlah SOP tindakan dari kasus diatas

A. Pengkajian Primary Survey

1. Airway : tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada sputum, ada darah dibagian
hidung.

2. Breathing : klien mengalami sesak nafas, penggunaan otot bantu pernafasan, RR = 28


x/menit, pengembangan dada simetris, suara nafas vesikuler.

3. Circulation : ada perdarahan di tungkai kiri karena gigitan ular, N = Teraba Lemah,
akral dingin, sianosis.

4. Disability : kesadaran somnolent (E3V3M5)

5. Exposure : terdapat perdarahan pada luka gigitan ular, adanya edema pada luka,
memar.
I. ANALISA DATA

Tanggal, No.Dx Data Fokus Problem Etiologi


Jam
1 DS : Pola nafas tidak Reaksi Endotoksin
DO : efektif
a. RR : 28
x/menit
b. Terlihat ada
penggunaan
otot bantu
pernafasan

Senin, 13 2 DS : - Resiko tinggi Ketidakadekuatan


April 2015, DO : infeksi pertahanan tubuh
13.00 WIB a. Tampak luka
gigitan ular
pada tungkai
kaki.
b. Leukosit
11.000

3 DS :- Resiko Syok Tidak adekuatnya


DO : peredaran darah
a. Sianosis kejaringan.
b. TD : 90/60
mmHg
c. N : teraba
lemah
d. Kesadaran
somnolent
(E3V3M5)
e. Perdarahan
tungkai kiri
f. Bengkak

II. Diagnosa Keperawatan :

a. Pola nafas tidak efektif b.d reaksi endotoksik

b. Resiko tinggi infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh

c. Resiko syok b.d tidak adekuatnya peredaran darah ke jaringan

III. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tanggal/jam No. Tujuan Intervensi Ttd

DX
1 Setelah dilakukan a. Buka jalan nafas
tindakan keperawatan 1 gunakan tehnik head tilt
x 15 menit diharapkan chin lift
nafas efektif.
b. Posisi semifowler
Kriteria hasil :
c. Kolaborasi pemberian
a. Frekuensi oksigen
pernafasan 16-
d. Atur intake untuk cairan
24 x/menit
e. Berikan pelembab udara
b. Bernafas mudah
f. Auskultasi bunyi nafas
c. Tidak
didapatkan
penggunaan
otot-otot
tambahan

d. Bersuara secara
adekuat
2 Setelah dilakukan a. Lakukan pengikatan
tindakan keperawatan 1 pada daerah atas luka 15-
x 15 menit diharapkan 30 cm dari luka gigitan
infeksi tidak terjadi.
b. Pertahankan tehnik
Kriteria hasil : isolasi

a. Menghindari c. Cuci tangan sebelum


paparan yang atau setelah melakukan
bisa tindakan
mengancam
d. Kolaborasi pemberian
kesehatan
anti bisa ular
b. Memperoleh
e. Kolaborasi pemberian
immunisasi
antibiotic, obat SABU
yang sesuai
f. Pertahankan tehnik
c. Mengenali
aseptik
perubahan
status kesehatan
3 Setelah dilakukan a. Evaluasi TTV (TD, N,
tindakan keperawatan 1 RR, S)
x 15 menit diharapkan
b. Posisikan pasien untuk
syok tidak terjadi.
mengoptimalkan perfusi
Kriteria hasil :
c. Jaga kepatenan jalan
a. Tekanan darah nafas
dalam batas
d. Pantau gejala kegagalan
normal
respirasi
b. Nadi dalam
e. Kolaborasi pemberian
batas normal
cairan IV
c. Perfusi ke
f. Longgarkan pakaian
jaringan baik

d. Kesadaran
membaik

Anda mungkin juga menyukai