Anda di halaman 1dari 5

STIKes PANTI RAPIH YOGYAKARTA

Jl Tantular No. 401, Pringwulung, Condong Catur, Depok, Sleman


Jl Kaliurang Km 14 Po.Box 40 Pakem Yogyakarta

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Hari, tanggal, waktu : Rabu, 17 februari 2021


Tempat : ruang mawar
Topik : Pengertian ISPA
……………………………………………………………………..
Sasaran : Pasien dan keluarga Tn.X
Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan selama 10 menit pasien dan keluarga
dapat memahami pengertian ISPA
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..
Tujuan Khusus : 1. Pasien dan keluarga mengetahui pengertian ISPA
2. Pasien mengetahui gejala ISPA
Garis Besar Materi : 1. Pengertian ISPA
2. Tanda dan gejala ISPA
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..
Metode : ceramah dan tanya jawab
Alat Bantu Peraga : leaflet
Rencana Evaluasi : 1. pasien dan keluarga dapat memahami materi penyuluhan
2. pasien dan keluarga mampu memahami tentang ISPA
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..
Sumber : http://rarabiakkumai27.mahasiswa.unimus.ac.id/2015/10/23/satuan-
acara-penyuluhan-sap/

Penilai, Yogyakarta,…………………..
Penyuluh,
(………………………..) (Sylvan S.W )
STIKes PANTI RAPIH YOGYAKARTA
Jl Tantular No. 401, Pringwulung, Condong Catur, Depok, Sleman
Jl Kaliurang Km 14 Po.Box 40 Pakem Yogyakarta
Pengertian ISPA
ISPA merupakan suatu penyakit yang terbanyak di derita oleh anak- anak, baik dinegara
berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah
sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan
anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting bagi bayi dan anak. Fakta yang ditemukan
tentang penyakit ISPA pada anak adalah:
1. Menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang
terjadi.
2. 40 % – 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.
3. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 – 30 %.
4. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari
2 bulan.

2) Klasifikasi penyakit ISPA


ISPA secara kelompok besar dapat diklasifikasikan menjadi :
a) Pneumonia berat, secara klinis ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas berat.
b) Pneumonia secara klinis ditandai oleh batuk pilek, demam, dan sesak napas.
c) Bukan pneumonia, secara klinis ditandai oleh batuk dan atau pilek bisa disertai demam, tanpa
sesak napas/napas cepat.
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru – paru (alveoli). Tanda dan
gejala pneumonia adalah adanya batuk disertai kesukaran bernafas seperti nafas cepat dan atau
tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya
digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dai sebagian besar penyakit jalan napas bagian
atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman streptococcus
jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua
radang telinga akut harus mendapat antibiotik.

3) Penyebab timbulnya ISPA


Sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas disebabkan oleh virus dan pada umumnya tidak
dibutuhkan terapi antibiotik. Pada balita jarang ditemukan faringitis oleh kuman streptococcus.
STIKes PANTI RAPIH YOGYAKARTA
Jl Tantular No. 401, Pringwulung, Condong Catur, Depok, Sleman
Jl Kaliurang Km 14 Po.Box 40 Pakem Yogyakarta
Namun bila ditemukan infeksi kuman streptococcus misalnya pada radang telinga akut harus
diobati dengan antibiotik penisilin.
4) Tanda – tanda infeksi ISPA
Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak :
• Demam
• Batuk
• Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
• Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
• Suara serak
• Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
• Lesu, lemas
• Sesak napas
• Frekuensi napas cepat

5) Cara penularan ISPA


Penularan ISPA biasanya melalui medium kontak langsung seperti air ludah, darah, bersin, udara
pernapasan. Karena itu penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas diharuskan untuk
memakai masker untuk menghindari penularan lebih lanjut kepada orang lain.
6) Cara pencegahan dan penanggulangan ISPA
Pencegahan infeksi saluran pernapasan atas dapat dilakukan sendiri dengan :
a) Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI eksklusif pada bayi
anda.
b) Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah raga teratur.
c) Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer terutama
setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada anak untuk rajin cuci tangan untuk mencegah
ISPA dan penyakit infeksi lainnya.
d) Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah ISPA diantaranya
imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi PCV.
e) Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
f) Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu. Segera cuci tangan
dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah kontak dengan penderita ISPA.
g) Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak menulari anak anda atau
anggota keluarga lainnya.
STIKes PANTI RAPIH YOGYAKARTA
Jl Tantular No. 401, Pringwulung, Condong Catur, Depok, Sleman
Jl Kaliurang Km 14 Po.Box 40 Pakem Yogyakarta
h) Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.

Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:


1. Istirahat yang cukup
2. Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam
3. Berikan obat penurun panas bila demam
4. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup mulut dan hidung
bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup
kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.
5. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak diperlukan apabila ISPA
yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan
kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.
6. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter anda mengenai
manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda
7. Kenali tanda-tanda gawat darurat .
Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:
2. Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
3. Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
4. Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
5. Bibir berwarna kebiru-biruan
6. Leher anak kaku
7. Kesulitan menelan
8. Muntah terus menerus
9. Anak tampak sangat lemah
7) Tips perawatan infeksi ISPA
Perawatan ini dapat di lakukan sendiri oleh ibu dirumah untuk mengatasi penyakit bayi atau
anaknya yang mengalami ISPA.
a) Mengatasi panas atau demam
Untuk anak – anak umur 2 bulan s/d 5 tahun demam dapat ditangani dengan memberikan obat
penurun demam atau kompres.
b) Mengatasi batuk
Disarankan untuk memberikan obat tradisional yang bisa dibuat sendiri, yaitu jeruk nipis ½ sendok
teh campurkan dengan madu atau kecap ½ sendok teh. Ramuan ini diberikan 3x sehari.
STIKes PANTI RAPIH YOGYAKARTA
Jl Tantular No. 401, Pringwulung, Condong Catur, Depok, Sleman
Jl Kaliurang Km 14 Po.Box 40 Pakem Yogyakarta
c) Makanan
Berikan makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikit-sedikit tapi di ulangi lebih sering daripada
biasanya jika muntah. ASI pada bayi tetap di berikan.
d) Minuman
Berikan cairan berupa air putih, buah lebih banyak dari biasanya untuk mengencerkan dahak dan
menambah cairan bagi yang kekurangan cairan.
e) Gaya hidup
– Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal
– Pada penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari ingus. Ini akan mempercepat penyembuhan
dan bisa menghindari komplikasi yang mungkin muncul.
– Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup dan mencegah adanya asap yang dihirup,
tidak terkecuali melarang orang tua merokok di sekitar anak.

Sumber: http://rarabiakkumai27.mahasiswa.unimus.ac.id/2015/10/23/satuan-acara-penyuluhan-sap/

Anda mungkin juga menyukai