Anda di halaman 1dari 6

A.

JAMUR PENYEBAB INFEKSI YANG ADA DI TANAH DAN CARA


PENANGGULANGANNYA
Jamur yang menimbulkan penyakit pada manusia, biasanya hidup pada zat organik
atau di tanah yang mengandung zat anorganik dimana jamur tersebut dengan adanya
enzim selulosa yang dimiliki dapat mengubah zat anorganik menjadi organik. Di alam
bebas lingkungan tanah yang humus dan tinja hewan seperti unggas dan kalelawar, jamur
bisa tumbuh dengan baik karena kaya akan nutrisi yang dibutuhkan dalam keadaan
sebagai saproba tanpa melalui perantara sebagai parasit pada manusia. Seseorang bisa
terinfeksi bila menyentuh tanah yang terkontaminasi jamur tersebut. Berikut ini adalah
jamur penyebab infeksi yang ada di tanah.

1.1 Jamur Candida albicans


Kandidosis atau kandidiasis adalah penyakit jamur yang menyerang kulit, kuku,
selaput lendir, dan alat dalam yang
disebabkan oleh berbagai spesies Candida.
Penyebab terbanyak kandidosis adalah
Candida albicans, spesies dengan
patogenisitas paling tinggi. Di alam bebas
jamur tersebut ditemukan di tanah meskipun
jarang, dan biasanya terjadi karena konta
minasi tinja. Jamur juga ditemukan pada buah-buahan, tinja binatang terutama tinja
babi, dan air. Candida dikenal sebagai jamur dimorfik karena mampu membentuk sel
ragi dan hifa semu.

1.2 Jamur Cryptococcus neoformans


Cryptococcus neoformans adalah ragi
berkapsul yang dapat ditemui di seluruh dunia.
Habitat alaminya adalah tanah, khususnya
tanah yang tercemar oleh kotoran burung.
Jamur ini dapat diisolasi dari sputum, cairan
bronchoalveolar lavage serta biopsi jaringan.
Infeksi dapat terjadi melalui inhalasi jamur.
Infeksi pada manusia sebagian besar
ditemukan pada orang dengan gangguan imunitas seperti pada penderita HIV. Jamur
ini dapat menyebabkan penyakit meningitis.
Spora dari jamur yang menyebabkan kriptokokus dihasilkan di permukaan tanah
(soil) dan terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin, lalu terhirup manusia dan
menimbulkan infeksi. Cryptococcus neoformans suka hidup di lingkungan yang
tercemar kotoran burung atau kelel awar. Kriptokokosis atau penyakit yang disebut
infeksi jamur Cryptococcus neoformans terjadi bila seseorang termakan buah-buahan
atau terminum susu yang telah tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung
yang mengandung jamur tersebut. Mastitis pada lembu bisa pula akibat infeksi jamur
Cryptococcus neoformans sehingga terminum susu lembu yang mengidap mastitis
bisa pula mengundang infeksi jamur tersebut.
Penyakit yang ditimbulkan biasanya terkait dengan fungsi imun yang tertekan.
Infeksi berupa infeksi subklinik. Cryptococcus neoformans mampu tumbuh dengan
optimal pada suhu 370 C berbeda dengan spesies cryptococcus yang non patogen.

1.3 Jamur Aspergillus fumigatus


Genus Aspergillus memiliki beberapa
spesies, seperti Aspergillus fumigatus
(patogen paling sering pada manusia) dan
Aspergillus niger. Jamur ini merupakan
saprofit yang umum dan dapat dijumpai di
seluruh dunia, sering ditemukan pada tanah
dan pada debu. Aspergillus niger sering
menyebabkan infeksi telinga, sementara
Aspergillus fumigatus dapat menyeb abkan infeksi paru yang terjadi melalui inhalasi
spora (konidia). Infeksi Aspergillus paling sering terjadi pada pasien dengan
gangguan imunitas, misalnya pada pasien dengan leukemia, penerima transplantasi
dan pasien HIV/AIDS.

1.4 Jamur Rhizopus arrhizus dan Absidia corymbifera


Zygomycetes memiliki spesies yang penting secara klinis, yaitu Rhizopus arrhizus
dan Absidia corymbifera. Zygomycetes dapat ditemukan di seluruh dunia yaitu di
tanah dan bahan organik yang membusuk. Jamur ini dapat menyebabkan infeksi paru,
infeksi rinoserebral (infeksi sinus nasal yang dapat dengan cepat menyebar ke wajah,
orbita dan otak) dan infeksi jaringan necrotic. Infeksi dapat terjadi pada orang dengan
gangguan imunitas. Rhizopus arrhizus, dan Absidia corymbifera yang dapat
menyebabkan penyakit Zygomycosis (Mucormycosis).

1.5 Jamur Blastomyces dermatitidis


Blastomyces dermatitidis adalah jamur
dimorfik yang dapat ditemukan pada tanah
di Amerika Utara, Amerika Utara dan
Afrika. Jamur ini dapat menyebabkan
infeksi paru. Infeksi pada manusia
kemungkinan besar terjadi melalui inhalasi.
Infeksi paru primer dapat disertai dengan
komplikasi berupa penyebaran hematogen
ke kulit, tulang, sendi, otak dan organ
lainnya. B. dermatitidis adalah jamur dimorfik dan terdapat di alam bebas. Dalam
biakan pada suhu 37o C dan di jaringan manusia, jamur tumbuh sebagai sel ragi (8-15
mikron) berdinding tebal dan berkembang biak dengan membentuk tunas.

1.6 Jamur Coccidioidesimmitis


Coccidioidesimmitis adalah jamur
dimorfik yang dapat ditemukan pada
tanah di daerah panas dan kering di
Amerika Serikat Barat Daya serta
Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Infeksi dapat terjadi s etelah inhalasi
artrospora dan sering bersifat subklinis.
Pada sebagian pasien terjadi pneumonia
ringan swasirna (dapat sembuh dengan sendirinya) yang sering disertai dengan ruam
makulopapular, dapat juga terjadi penyakit meningitis dan osteomyelitis terutama
pada pasien dengan gangguan imunitas.
1.7 Jamur Histoplasma capsulatum
Histoplasma capsulatum adalah jamur
dimorfik yang ditemukan di seluruh
dunia, tetapi infeksi paling sering terjadi
di Amerika Utara, Amerika Tengah dan
Amerika Selatan. Habitat alami jamur
ini adalah tanah, terutama di tempat –
tempat yang banyak mengandung tinja
kelelawar. Di alam, H. C apsulatum
hidup sebagai saprofit di tanah yang
banyak mengandung nitrogen dengan konsentrasi tinggi. Misalnya tanah yang
tercemar tinja ayam atau burung. Kontaminasi tanah oleh H. capsulatum dapat
bertahan lama meskipun kandang ayam tersebut telah bertahun-tahun digunakan.
Infeksi dapat terjadi melalui inhalasi mikrokonidia yang berkembang di paru – paru
dan menghasilkan sel ragi bertunas. Infeksi paru biasanya swasirna (dapat sembuh
dengan sendirinya), tetapi dapat terjadi penyakit paru kronis.

1.8 Sporothrix schenckii


Jamur Sporothrix schenckii adalah jamur
yang dapat ditemukan di lingkungan di
seluruh dunia, dinamai sesuai dengan nama
mahasiswa kedokteran Benjamin Schenck
yang pada tahun 1896 adalah orang pertama
yang mengisolasinya dari spesimen manusia.
Spesies ini ada di dalam tanah serta hidup
dan membusuk bahan tanaman seperti lumut
gambut . Ia dapat menginfeksi manusia serta
hewan dan merupakan agen penyebab sporotrichosis , umumnya dikenal sebagai
"penyakit pawang mawar".
Jalur infeksi yang paling umum adalah masuknya spora ke tubuh melalui luka
sayatan atau tusukan di kulit. Infeksi umumnya terjadi pada orang sehat tetapi jarang
mengancam jiwa dan dapat diobati dengan antijamur . Di lingkungan itu ditemukan
tumbuh sebagai hifa berserabut . Dalam jaringan inang ditemukan sebagai ragi .
Transisi antara bentuk-bentuk hifa dan ragi yang bergantung pada temperatur
pembuatan S. schenckii sebuah jamur dimorfik termal.

Cara Penanggulangnya

Cara penanggulangannya adalah dengan menggunakan antibiotik. Antibiotik


adalah bahan kimia yang secara alami diproduksi oleh mikroorganisme yang berguna
untuk menghambat patogenisitas mikroorganisme lain. antibiotik adalah metabolit
yang dihasilkan dari berbagai mikroorganisme serta dalam konsentrasi rendah mampu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Mikroorganisme tersebut meliputi
bakteri, arkea, fungi/jamur, protozoa, alga, dan virus. Dari pengertian ini, dapat
diartikan bahwa antifungi adalah antibiotik yang mampu menghambat hingga
mematikan pertumbuhan fungi. Antifungi mempunyai dua pengertian yaitu fungisidal
dan fungistatik. Fungisidal didefinisikan sebagai suatu senyawa yang dapat
membunuh jamur, sedangkan fungistatik dapat menghambat pertumbuhan jamur
tanpa mematikannya.
Pada Jamur Cryptococcus neoformans penanggulangan yang dapat dilakukan
adalah dengan cara pengobatan dengan terapi kombinasi amfoterisin B dengan
fluositosin. Pada Jamur Blastomyces dermatitidis penanggulangan/pengobatan
penyakit yang disebabkan oleh jamur tersebut adalah dengan pengobatan dilakukakan
dengan pemberian amfoterisin-B secara intravena.

Sumber :

Staf Pengajar Departemen Parasitologi. 2008. Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Badan


Penerbit FK UI.
http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/vk/article/download/3789/3650

http://e-journal.sari mutiara.ac.id/index.php/Kesehatan_Masyarakat/article/download/611/556

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/5981/3/3.%20bab%20ii-dikonversi.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/44975/Chapter
%20II.pdf;sequence=4#:~:text=Dermatofita%20yang%20zoofilik%20terutama
%20menyerang,pada%20manusia%2C%20misalnya%20Microsporum
%20gypseum.
http://eprints.ums.ac.id/24203/4/BAB_1.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44843/3/MuhammadBaihaqyIbnuHakim_22010110110133_Bab2K
TI.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/126469-ID-none.pdf

Anda mungkin juga menyukai