Anda di halaman 1dari 7

Total kasus Sembuh Meninggal dunia

1.230 619 23
Indonesia
Total kasus Meninggal dunia
Sembuh
410 rb 13.869
338 rb
+3.143 +87

Coronavirus
Ditinjau oleh: dr. Rizal Fadli

Pengertian Coronavirus
Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi
saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus
ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, seperti:

 Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).


 Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
 Pneumonia.

SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke beberapa negara lain.
Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris, Italia, Swedia, Swiss,
Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi SARS yang berakhir hingga pertengahan 2003 itu
menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya 774 orang mesti kehilangan nyawa
akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut. 

Sampai saat ini terdapat tujuh coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, yaitu:

 HCoV-229E.
 HCoV-OC43.
 HCoV-NL63.
 HCoV-HKU1.
 SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut).
 MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).
 COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menyebabkan wabah
pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan menyebar ke negara
lainnya mulai Januari 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus covid 19 dari
Maret 2020

Baca juga: Cegah Corona dengan Cuci Tangan, Perlukah Pakai Sabun Khusus?
Faktor Risiko Infeksi Coronavirus  
Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang dengan
kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu, kondisi musim
juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat, infeksi virus corona lebih umum
terjadi pada musim gugur dan musim dingin. 

Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara yang rawan virus
corona, juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung ke Tiongkok, khususnya kota
Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang bermulai pada Desember 2019.

Baca juga: Akses Layanan Rapid Test Drive Thru Bisa Dilakukan Melalui Halodoc

Penyebab Infeksi Coronavirus  


Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona
menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti: 

 Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).


 Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
 Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air
liur pengidap virus corona. 
 Tinja atau feses (jarang terjadi)

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala
yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu,
metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis
COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang
beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar. 

Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke
individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa
menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia. 

Baca juga: Ini yang Harus Diperhatikan saat Isolasi di Rumah Terkait Virus Corona

 Gejala Infeksi Coronavirus  
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini
bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi.
Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:

 Hidung beringus.
 Sakit kepala.
 Batuk.
 Sakit tenggorokan.
 Demam.
 Merasa tidak enak badan.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah.
Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang
mengakibatkan gejala seperti:

 Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.


 Batuk dengan lendir.
 Sesak napas.
 Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang
dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan
lansia. 

Baca juga: Terindikasi Corona, Berikut Panduan Aman untuk ke Rumah Sakit

 Diagnosis Infeksi Coronavirus  


Untuk mendiagnosis infeksi virus corona, dokter akan mengawali dengan anamnesis atau
wawancara medis. Di sini dokter akan menanyakan seputar gejala atau keluhan yang dialami
pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah untuk
membantu menegakkan diagnosis.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes dahak, mengambil sampel dari tenggorokan, atau
spesimen pernapasan lainnya. Untuk kasus yang diduga infeksi novel coronavirus, dokter akan
melakukan swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar, fungsi ginjal, dan PCT/CRP.

 Komplikasi Infeksi Coronavirus  
Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan komplikasi pneumonia, dan
masalah pernapasan parah lainnya bila tak ditangani dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS
juga bisa menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.

Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius.
Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan
bahkan kematian. 

 Pengobatan Infeksi Coronavirus  


Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya pengidap akan pulih
dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala
infeksi virus corona. Contohnya:

 Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk. Namun,
jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan obat batuk pada anak di
bawah empat tahun.
 Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan sakit
tenggorokan dan batuk.
 Perbanyak istirahat.
 Perbanyak asupan cairan tubuh.
 Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia layanan
kesehatan terdekat.

Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti SARS, MERS, atau
infeksi COVID-19, penanganannya akan disesuaikan dengan penyakit yang diidap dan kondisi
pasien. 

Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke RS Rujukan yang telah
ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa
alasan, dokter akan melakukan:

 Isolasi
 Serial foto toraks sesuai indikasi.
 Terapi simptomatik.
 Terapi cairan.
 Ventilator mekanik (bila gagal napas)
 Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.

Baca juga: Ini Cara Hadapi Ancaman Virus Corona di Rumah

 Pencegahan Infeksi Coronavirus 


Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya
yang bisa dilakukan: 

 Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
 Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau
belum dicuci.
 Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
 Hindari menyentuh hewan atau unggas liar. 
 Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan. 
 Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu
dan cuci tangan hingga bersih. 
 Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
 Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala
penyakit saluran napas. 

Selain itu, kamu juga bisa perkuat sistem kekebalan tubuh dengan konsumsi vitamin dan
suplemen sebagai bentuk pencegahan dari virus ini. Temukan berbagai produk pencegahan
Corona yang kamu butuhkan di Halodoc. 

 Kapan Harus ke Dokter?


Jika gejala-gejala infeksi virus corona atau COVID-19 tak kunjung membaik dalam hitungan
hari, atau gejalanya semakin berkembang, segeralah tanyakan pada dokter di Halodoc untuk
mendapatkan penanganan yang tepat. Diagnosis dan penanganan yang cepat dan tepat, bisa
meningkatkan peluang kesembuhan infeksi virus tersebut. 

Mengapa perlu bertanya dulu sebelum ke rumah sakit? Setiap dokter di aplikasi Halodoc bisa
memberikan diagnosis awal, kemudian bila memang diperlukan, bisa langsung melakukan
rujukan ke rumah sakit untuk Corona yang terdekat dengan tempat tinggalmu.

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020. 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020. Frequently Asked Questions About SARS.

IDI - Siaran Pers Ikatan Dokter Indonesia. Diakses pada 2020. Outbereak Pneumonia Virus Wuhan. 

Medscape. Diakses pada 2020. What is the role of coronavirus in the etiology of viral pneumonia?

US National Library of Medicine National Institutes of Health - Medlineplus. Diakses pada 2020. Coronavirus Infections 

Web MD. Diakses pada 2020. Coronavirus.

WHO. Diakses pada 2020. Coronavirus

Artikel Terkait

5 Tips Berlibur saat Long Weekend di Tengah Pandemi

Pentingnya Swab Test Antigen Sebelum Bepergian ke Luar Kota


Rapid Test Antigen Sudah Disetujui WHO, Ini Faktanya

Ini Waktu Ideal yang Dibutuhkan untuk Melakukan Tes Antigen

Swab Test Antigen Bisa Dilakukan Cepat Melalui Aplikasi

Fakta tentang Tes Antigen untuk Deteksi Virus Corona

Showing response for:

Jul 8, 2020
dr. Rizal Fadli
Gimana ya dok cara ngebedain flu biasa sama corona?
COVID-19 dan flu memang memiliki kemiripan gejala, sehingga COVID-19 pun
sering dikatakan flu like syndrom. COVID-19 menyebabkan gejala ringan seperti
flu yaitu batuk dan demam. Pada gejala yang lebih berat gejala tersebut dapat
disertai napas menjadi pendek, kesulitan bernapas bahkan hingga gagal ginjal.
Sedangkan flu, atau flu musiman, atau common cold, disebabkan oleh virus
influenza. Gejala yang timbul hampir selalu ringan dengan batuk, pilek dan
demam. Sesekali flu dapat menjadi pneumonia yang menyebabkan timbulnya sesak
napas. Flu sendiri biasanya akan hilang dalam 2-3 hari setelah melewati masa
puncak, sedangkan COVID-19 gejalanya bisa bertahan lama hingga 14 hari
kedepan.

Jul 8, 2020
dr. Rizal Fadli
Dok katanya banyak minum air bisa cegah corona, apa benar begitu?
Sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa virus corona dapat
dicegah dengan minum air (baik air dingin maupun air hangat). Hal ini
disebabkan virus corona dapat menular ketika droplet/percikan melalui bagian
tubuh yang terbuka seperti daerah hidung, mulut, atau mata. Sehingga, minum
air yang banyak tidak terbukti dapat mencegah terjangkitnya virus corona.

Jul 8, 2020
dr. Rizal Fadli
Apakah minum antibiotik ampuh buat nyegah corona?
Antibiotik adalah obat/senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau
membatasi aktivitas bakteri. Bakteri adalah salah satu organisme prokariot
yang dapat menyebabkan keadaan patogen/sakit pada tubuh manusia, contoh
penyakit yang disebabkan bakteri adalah penyakit TB, penyakit tifus, penyakit
pertusis, penyakit difteri, dll. Sedangkan penyakit COVID-19 sendiri
disebabkan oleh virus. Virus adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri,
organisme ini tidak dapat hidup jika tidak memiliki inang manusia atau hewan.
Nah, penyakit virus ini selama belum ditemukan antivirus atau vaksinnya, maka
salah satu cara mengatasinya adalah melalui sistem kekebalan yang dihasilkan
tubuh kita sendiri. Pengobatan saat ini berfokus untuk menghilangkan gejala
yang ditimbulkan oleh virus corona, meredakan peradangan di daerah paru, dan
meningkatkan daya tahan tubuh kita.
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus

1. Akumulasi kasus terkonfirmasi positif #COVID19 hingga 31 Oktober 2020 pukul 12.00 WIB
ada 410.088 kasus dengan 337.801 sembuh dan 13.868 meninggal. Adapun wilayah terdampak
yakni 34 Provinsi dan 502 Kabupaten/Kota.
2. Dengan demikian, terjadi penambahan kasus positif #COVID19 sebanyak 3.143 orang. Kasus
sembuh bertambah 3.506 orang dan kasus meninggal bertambah 87 orang.
3. Menggunakan 2 metode pemeriksaan yakni RT-PCR dan TCM, spesimen yang telah diperiksa
hari ini sebanyak 29.001 sehingga totalnya 4.517.739 spesimen. Sementara, jumlah suspek
sebanyak 67.900 orang.
https://twitter.com/KemenkesRI/status/1322499344541515778?ref_src=twsrc%5Egoogle%7Ctwcamp
%5Eserp%7Ctwgr%5Etweet

Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona
yang baru-baru ini ditemukan.
Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan
akan pulih tanpa penanganan khusus.

Cara penyebaran virus ini


Virus yang menyebabkan COVID-19 terutama ditransmisikan melalui droplet (percikan air liur)
yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau mengembuskan nafas. Droplet ini
terlalu berat dan tidak bisa bertahan di udara, sehingga dengan cepat jatuh dan menempel pada
lantai atau permukaan lainnya.
Anda dapat tertular saat menghirup udara yang mengandung virus jika Anda berada terlalu dekat
dengan orang yang sudah terinfeksi COVID-19. Anda juga dapat tertular jika menyentuh
permukaan benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda.

Anda mungkin juga menyukai