Anda di halaman 1dari 8

NAMA : LATIF FATUL FAZARIYAH

NIM : 126101202123

Tugas 1

Menurut saya Dalam hukum seorang bersalah ketika ia melanggar hak orang lain.
Dalam etika dia bersalah jika ia hanya berpikir untuk melakukannya jadi dalam
hukum dan masyarakat saling terikat satu sama lain

Tugas 2

Menurut saya unsur, ciri,fungsi dan tujuan hukum yaitu:

1. Ciri Hukum

a) Hukum bersifat memaksa


b) dibuat oleh pihak yang berwenang

2. Unsur Hukum

a) Peraturan yang secara umum bersifat memaksa


b) Hukum yang mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat
c) Sanksi dapat dikenakan bila melanggar hukum

3. Fungsi Hukum

a) Mengatur masyarakat dalam bernegara


b) Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial

4. Tujuan Hukum
Tujuan hukum Universal dimana terdapat hal seperti ketertiban
,ketentuan,kedamaian,kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan
bermasyarakat.

Tugas 3

Pemahaman tentang norma-norma yaitu

1. Norma kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang


dalam bentuk yang sama. Sanksi sosial bila melanggar norma kebiasaan
berupa teguran.
2. Norma kesusilaan adalah norma yang bertujuan untuk mengatur tingkah laku
manusia di suatu masyarakat. Namun, norma ini tidak berasal dari hukum
yang jelas, melainkan dari kebiasaan-kebiasaan serta hati nurani yang ada di
suatu kelompok masyarakat.
3. Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga
tertentu, misalnya pemerintah, sehingga dengan tegas dapat melarang serta
memaksa orang untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat
peraturan itu sendiri.
4. Norma agama adalah peraturan hidup yang diterima sebagai perintah-perintah,
larangan-larangan, dan ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan dan bersifat
mutlak. Pelaksanaan norma agama ini pun bersifat otonom, artinya bebas bagi
setiap individu sesuai kepercayaan yang diyakininya. Dimana, bagi yang
menjalankannya akan mendapatkan pahala, sebaliknya jika melanggar maka
mendapat dosa.

persamaan dan perbedaan:

persamaan:

1. Mengandung perintah

2. Mengandung larangan
3. Bertujuan mengatur tinggkah laku kehidupan manusia

4. Ditujukan untuk kebaikan manusia bersama

Perbedaan:

jenis sanksi setiap norma berbeda sumber norma : TUHAN (norma agama), Hati
(norma kesusilaan), pergaulan (norma kesopanan), penguasa negara (norma hukum).

kekuatan aturan : norma hukum memiliki kekuasaan tertinggi karena bersifat


memaksa.

hal-hal yang diatur : norma hukum memiliki aturan yang lebih terperinci

kelanggengan norma: norma hukum bersifat dinamis karena mengikuti


perkembangan zaman.

Tugas 4

Hukum Represif, Hukum Otonom dan Hukum Responsif Menurut Philippe Nonet
dan Philip Selznick

Hukum Represif

Hukum Represif adalah hukum yang mengabdi kepada kekuasaan represif dan
kepada tata tertib sosial yang represif. Kekuasaan yang memerintah adalah represif,
bilamana ia kurang memperhatikan kepentingan-kepentingan rakyat yang
diperintahkan artinya bilamana ia cenderung untuk tidak mempedulikan kepentingan-
kepentingan tersebut atau menolak legitimasinya. Meskipun represi sering kali
berbentuk penindasan dan pemaksaan yang terang-terangan, pemaksaan sendiri
bukanlah merupakan ciri yang menentukan bagi sifat represif, melainkan
diacuhkannya atau diterlantarkannya kepentingan rakyat. Mengenai perbedaan antara
represi dengan pemaksaan: pertama, tidak semua pemaksaan adalah represif. Kedua,
represi tidak perlu memaksa.

Ciri-ciri umum dari hukum represif:


1. Institusi-institusi hukum langsung terbuka bagi kekuasaan politik; hukum
diidentifikasikan dengan negara dan tunduk kepada raison d e’tat.

2. Perspektif resmi mendomonasi segalanya. Penguasa cenderung untuk


mengidentifikasikan kepentingannya dengan kepentingan masyarakat.

3. Kesempatan bagi rakyat untuk mendapatkan keadilan dimana mereka dapat


memperoleh perlindungan dan jawaban atas keluhan-keluhannya apabila keadilan
semacam itu memang ada adalah terbatas.

4. Badan-badan pengawas khusus seperti polisi misalnya menjadi pusat kekuasaan


yang bebas.

5. Suatu rezim hukum rangkap melembagakan keadilan keras dengan


mengkonsolidasikan dan mengesahkan pola subordinasi sosial.

6. Hukum dan otoritas resmi dipergunakan untuk menegakkan konformitas


kebudayaan.

Hukum Otonom

Hukum otonom berorientasi kepada mengawasi kekuasaan represif. Dalam arti ini
hukum otonom merupakan antitese dari hukum represif dalam cara yang sama seperti
“kekuasaan oleh hukum” yaitu hukum hanya sebagai suatu sarana untuk memerintah
berhubungan dengan kekuasaan berdasar hukum. Hukum otonom memfokuskan
perhatiannya pada kondisi sosial empiris dari kekuasaan berdasar hukum realitas-
relitas institusional dalam mana cita-cita ini diejawantahkan, yaitu potensi-potensi
khusus institusi-institusi ini untuk memberikan sumbangan kepada kepantasan dalam
kehidupan sosial, tetapi juga limitasi-limitasinya. Sifat-sifat paling penting dari
hukum otonom adalah:

 penekanan kepada aturan-aturan hukum sebagai upaya utama untuk


mengawasi kekuasaan resmi dan swasta
 terdapat pengadilan yang dapat didatangi secara bebas yang tidak dapat
dimanipulasi oleh kekuasan politik dan ekonomi serta bebas daripadanya dan
yang memiliki otoritas ekskluif untuk mengadili pelanggar hukum baik oleh
para pejabat umum maupun oleh individu-individu swasta.

Hukum Responsif

Sifat responsif dapat diartikan sebagai melayani kebutuhan dan kepentingan sosial
yang dialami dan ditemukan, tidak oleh pejabat melainkan oleh rakyat. Sifat responsif
mengandung arti suatu komitmen kepada “hukum di dalam perspektif konsumen”.

Nonet dan Selznick menunjuk kepada dilema yang pelik di dalam institusi-institusi
antara integritas dan keterbukaan. Integritas berarti bahwa suatu institusi dalam
melayani kebutuhan-kebutuhan sosial tetap terikat kepada prosedur-prosedur dan
cara-cara bekerja yang membedakannya dari institusi-institusi lain. Keterbukaan yang
sempurna akan berarti bahwa bahasa institusional menjadi sama dengan bahasa yang
dipakai dalam masyarakat pada umumnya, akan tetapi akan tidak lagi mengandung
arti khusus, dan aksi-aksi institusional akan disesuaikan sepenuhnya dengan
kekuatan-kekuatan di dalam lingkungan sosial, namun akan tidak lagi merupakan satu
sumbangan yang khusus kepada masalah-masalah sosial. Konsep hukum responsif
melihat suatu pemecahan untuk dilema ini yang mencoba untuk mengkombinasikan
keterbukaan dengan integritas.

Tugas UTS

1. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara Asas dan Norma Hukum.

2. Jelaskan Pemahaman sdt tentang Sumber Hukum dan Macamnya meliputi : 1.


Dilihat dari Asalnya. 2. Dilihat dari Materinya dan, 3 Dilihat dari Formalnya.

3. Jelaskan pemahaman sdr tentang : 1. Ajaran Hukum Legisme; 2. Ajaran Hukum


Bebas (freirechtslehre)

Jawab

1.) Perbedaan dan persamaan asas hukum dan norma hukum


Asas hukum adalah aturan dasar dan prinsip-prinsip hukum yang abstrak dan pada
umumnya melatarbelakangi peraturan konkret dan pelaksanaan hukum.

norma hukum merupakan persyaratan dari tumbuh dan munculnya penilaian-


penilaian yang ada dalam masyarakat.

Ada beberapa perbedaan mendasar antara asas dan norma , yaitu :

1. Asas merupakan dasar pemikiran yang umum dan abstrak, sedangkan norma
merupakan peraturan yang riil.

2. Asas adalah suatu ide atau konsep, sedangkan norma adalah penjabaran dari ide
tersebut.

3. Asas hukum tidak mempunyai sanksi sedangkan norma mempunyai sanksi

2.) Pemahaman tentang sumber hukum dan macamnya meliputi :

1. Dilihat dari asalnya

2. Dilihat dari materinya

3. Dilihat dari formalnya

 Sumber hukum adalah segala apa saja (sesuatu) yang menimbulkan aturan-
aturan yang mempunyai kekuatan mengikat dan bersifat memaksa, yakni
aturan-aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan
nyata bagi pelanggarnya.

 Sumber hukum materiil merupakan sumber dari mana materi hukum diambil.
Sumber hukum ini menjadi faktor yang membantu menentukan isi atau materi
hukum.

Contohnya, sumber hukum materiil seperti agama, kesusilaan, kehendak


Tuhan, akal budi, hubungan sosial, dan sebagainya.

 Penggolongan Hukum

Sumber hukum formal

Sumber hukum formal yaitu sumber suatu peraturan memperoleh kekuatan


hukum.
Sumber-sumber hukum formal membentuk pandangan-pandangan hukum
menjadi aturan-aturan hukum dan mengikat.

Sumber hukum formal meliputi beberapa hal, seperti:

Undang-undang

Undang-undang meliputi semua bentuk peraturan perundang-undangan


(dalam pengertian materiil, bukan hanya dalam arti formal).

Kebiasaan

Perbuatan manusia atau lembaga yang dilakukan secara berulang-ulang


mengenai hal yang sama. Jika kebiasaan diterima masyarakat luas dan merasa
wajib, maka kebiasaan itu dipandang sebagai hukum tidak tertulis.

Keputusan hakim (yurispudensi)

Keputusan hakim terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak diatur dalam
undang-undang dan dijadikan pedoman oleh hakim lainnya.

3.) Pemahaman tentang :

1. Ajaran hukum legisme

Aliran legisme yaitu aliran dalam ilmu peradilan maupun pengetahuan yang
tidak mengakui hukum diluar Undang-Undang Aliran ini mengharuskan hakim dalam
memutus sebuah perkara terikat oleh Undang-Undang , sehingga hakim tinggal
menggunakan silogisme saja dalam memutus . Hakim yang menggunakan aliran ini
mendapat julukan la baoche de la loi yang artinya “ Hakim adalah corong undang-
undang “ . Tokoh aliran ini adalah Montesquieu. Aliran Legisme mempunyai kurang
dan lebihnya . Kelebihannya adalah adanya sebuah kepastian hukum yang
dirumuskan karena ada sebuah kodifikasi , lalu kekurangannya adalah Undang-
undang sering ketinggalan zaman , sehingga banyak kejahatan yang tidak termasuk
Undang-undang dan hilangnya rasa keadilan . Dengan kata lain aliran ini mengartikan
bahwa “ Hukum untuk manusia , bukan manusia untuk hukum “ .

2. Ajaran hukum bebas(freirechtslehre)

Aliran bebas, Timbulnya aliran ini karena kodifikasi yang tidak lengkap maka
harus mencari sumber lain untuk menemukan hukum . Aliran ini mengharuskan
hakim untuk menemukan hukum secara bebas karena kodifikasi yang tidak lengkap ,
sehingga hukum hanya sebagai sarana dan hakim boleh mengambil sumber lain .
Hakim yang menggunakan aliran ini mendapat julukan sebagai “ Pencipta Hukum “ .
Hal ini dikarenakan pekerjaan hakim adalah menciptakan hukum. Aliran ini
beranggapan bahwa hakim benar-benar sebagai pencipta hukum (judge made law),
karena keputusan yang berdasarkan keyakinannya merupakan hukum. Oleh karena
itu, memahami yurisprudensi merupakan hal primer di dalam mempelajari hukum,
sedangkan undang-undang merupakan hal yang sekunder. Tokoh aliran ini adalah
Kantorowicz .Freirechtsschule memiliki kurang dan lebihnya .Kelebihannya adalah
hukumnya selalu mengikuti perkembangan zaman sehingga dirasakan lah keadilan
sedangkan kekurangannya adalah tidak ada sebuah kepastian hukum karena tidak ada
kodifikasi secara lengkap dan sangat memerlukan hakim yang memiliki rasa keadilan
yang tulus tidak mau terbujuk oleh KKN ( Korupsi , Kolusi dan Nepotisme ) .

Anda mungkin juga menyukai