Kementerian Kesehatan RI
Rencana Strategi Bisnis merupakan salah satu perangkat strategis bagi manajemen puncak dari
suatu organisasi publik yang memandu dan mengendalikan arah gerak dan perkembangan
organisasi. Untuk itu, Rencana Strategi dapat dijadikan sebagai kompas dalam penentuan kebijakan
perusahaan. Rencana Strategi sangat dibutuhkan utamanya dengan adanya dinamika dalam
keberlangsungan perusahaan, seperti dengan adanya perubahan tuntutan internal dan eksternal.
Hal ini akan dapat mencegah perusahaan menyimpang jauh dari tujuan yang telah ditetapkan
RSUP Pesahabatan adalah Rumah Sakit Umum Pusat Kelas A Pendidikan milik Kementerian
Kesehatan dengan Eksilensi Pulmonologi dan Kesehatan Respirasi dan sudah menjadi Rumah Sakit
Badan Layanan Umum (BLU).
Buku ini berisi rencana strategi bisnis RSUP Persahabatan pada periode 2020- 2024. Perencanaan
didasarkan pada pencapaian kinerja RSUP Persahabatan 2015-2019 yang disesuaikan dengan
adanya tuntutan dari stakeholders, lingkungan eksternal dan internal Rumah Sakit. Dari hasil
perancangan, dihasilkan indikator-indikator terukur berupa susunan KPI (Key Performance
Indicator), program kerja strategis, dan program mitigasi terkait risiko tidak tercapainya sasaran
strategis yang ditetapkan.
Dengan penyusunan buku ini, diharapkan kerjasama sinergis antara RSUP Persahabatan dengan
para stakeholders kunci dapat lebih terarah. Buku ini juga diharapkan dapat menjadi acuan penilaian
keberhasilan visi-misi RSUP Persahabatan di masa yang akan datang.
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Sebagai rumah sakit yang telah lama berdiri, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
Persahabatan telah mengadapi dan mengalami berbagai macam perubahan. Dimulai sejak
periode I (1963–1975) dimana RSUP Persahabatan merupakan rumah sakit cabang (satelit)
dari RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), kemudian pada periode II (1975 – 1992)
terjadi perubahan “status” RS Persahabatan menjadi rumah sakit mandiri, dan selanjut
nyaman jadi rumah sakit umum (RSU) kelasB-3 wilayah Jakarta Timur dan menjadi sebagai
salah satu “Collaborating Center” WHO untuk Laboratorium Kuman Tuberkulosis.
Pada periode III (1992 – 2002), RSU Persahabatan ditetapkan menjadi Rumah Sakit
Swadana dengan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 747/Men.Kes/SK/IX/1992.
Kemudian memperolehakreditasipenuh dari Departemen Kesehatan RI serta mulai
mengarah menjadi rumah sakit rujukan (nasional) untuk kesehatan respirasi. Padaperiode
IV (2002 – 2005), RSU Persahabatan berubah menjadi Perusahaan Jawatan dan kembali
lulus akreditasi dari Departemen Kesehatan RI. Pada periode V (2005–2011), berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor :1679/MENKES/PER/XII/2005 RS Persahabatan
menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Departemen Kesehatan dengan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan.
Perkembangan pada 10 tahun terakhir dimulai pada periode VI (2011 – 2015), dimana RSUP
Persahabatan menjadi rumah sakit Kelas A. Kemudian pada periode VII (2015 – 2019), RSUP
Persahabatan lulus akreditasi KARS versi 2012 dengan tingkat kelulusan Pari purna (Bintang
5), serta RSUP ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional Berdasarkan
keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/566/2016.Pada tanggal 31
Desember 2018 terakreditasi KARS-SERT/133/XII/2018 RSUP Persahabatan kembali meraih
kelulusan Paripurna (Bintang 5) dan pada tanggal 30 Maret 2019 mendapat kelulusan JCI
Internasional. Kemudian padatanggal 03 Mei 2019 mendapat kelulusan Internasional (Bintang
6) terakreditasi KARS-SERT/468/V/2019.
Perencanaan sebagai bagian dari proses manajemen strategis, mutlak dilakukan oleh suatu
organisasi sebagai upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanaan yang
disusun dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan melalui suatu
perumusan strategi tertentu. Perumusan strategi yang berupa visi, misi, tujuan dan sasaran
tersebut disusun minimal dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Untuk menentukan bagaimana
perumusan strategi dapat dicapai, diperlukan strategi yang lebih operasional berupa program
dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta jumlah alokasi sumberdaya yang akan
dibutuhkan. Untuk menentukan alternatif strategi operasional, harus dilakukan melalui
proses sistematis yang memiliki prosedur yang jelas. Halter sebut tidak terlepas dari faktor
internal organisasi berupa kekuatan dan kelemahannya serta adanya faktor eksternal berupa
ancaman dan peluang.
Pola pengelolaan keuangan BLU sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005
Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Rumah Sakit diberikan beberapa
keleluasaan atau fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan Rumah Sakit.
Mengingat hal-hal tersebut maka RSUP Persahabatan perlu untuk menyusun langkah
langkah strategis dalam mencapai visi misi dan tujuannya berupa Dokumen Rencana
Strategis Tahun 2020–2024.
c. Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan visi dan misi RSUP Persahabatan.
d. Membangun arah jalinan kerjasama dengan para stakeholders internal maupun
stakeholders eksternal.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan BLU.
Dalam menyusun renstra RSUP Persahabatan periode tahun 2020 – 2024 ini, dilakukan
sejumlah fase sebagai berikut:
Fase ini dilakukan untuk menganalisa dinamika tuntutan dari lingkungan eksternal dan
internal RSUP Persahabatan pada kurun waktutahun 2020–2024. Analisa ini dilakukan
dengan mengidentifikasi apa saja harapan dan kekhawatiran keystakeholders dari
RSUP Persahabatan untuk kurun waktutahun 2020 – 2024. Fase ini juga dilengkapi
Fase ini bertujuan untuk menentuka narah dan prioritas strategis RSUP Persahabatan
untuk kurun waktu tahun 2020 – 2024. Fase ini dilakukan analisa kekuatan (strength),
kekurangan/kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).
Dalam fase ini, dilakukan juga analisa daya saing terhadap RSUP Persahabatan dalam
menghadapi peluang dan ancaman serta mempertimbangkankekuatan dan ancaman.
Berdasarkan hasil analisa daya saing selanjutnya dilakukan analisa TOWS. Berbagai
sasaran strategis yang direkomendasikan dari analisa TOWS menunjukkan prioritas
strategis yang hendak dilakukan oleh RSUP Persahabatan dalam kurun waktu tahun
2020 – 2024. Berdasarkan sasaran strategis yang teridentifikasi, peta strategi
ditentukan. Peta strategi dalam dokumen ini merupakan gambaran jalinan sebab-akibat
berbagai sasaran strategis RSUP Persahabatan untuk mencapai visi 2024. Jalinan
sebab-akibat sasaran strategis tersebut digambarkan dalam perspektif learning &
growth, perspektif internal business process, perspektif stakeholders serta perspektif
finansial. Berdasarkan peta strategi tersebut, setiap sasaran strategis ditentukan KPI
(Key Performance Indicator) yang relevan. Peran KPI ini adalah untuk menentukan
tingkat keberhasilan (kualitatif) pencapaian suatu sasaran strategis dalam mewujudkan
visi RSUP Persahabatan. Setiap KPI dilengkapi dengan target KPI yang
menggambarkan ukuran kuantitatif keberhasilan pencapaian sasaran strategis pada
suatu tahun. Target KPI ditentukan dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024.
Bagian ini menjelaskan apa saja program kerja strategis yang dibutuhkan oleh RSUP
Persahabatan dalam mewujudkan visi 2020 - 2024. Program kerja strategis
menggambarkan kumpulan rencana aksi atau kegiatan yang diperkirakan dapat
mewujudkan suatu sasaran strategis. Program kerja strategis ditentukan mulai dari
tahun 2020 sampai dengan tahun 2024.
KONDISI SATKER
Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan merupakan rumah sakit bantuan pemerintah Rusia
untuk Indonesia yang diresmikan tanggal 7 November 1963 oleh presiden RI pertama Bapak
Ir. Soekarno. Sejarah singkat RSUP Persahabatan :
TAHUN SITUASI
13 Terwujudnya SIRS terintegrasi 26 Level maturitas sistem IT RS 75% 81% 93,3% 100%
78,81%
N CAPAIAN
Pencapaian Kinerja
o 2015 2016 2017 2018 2019
Kecepatan
Pelayanan 18 menit 22,10 13,40 12,48 menit
Resep Obat Jadi menit 13,8 menit menit
Angka Kematian
di GawatDarurat 0.43% 1,74% 0.70% 0,74% 0.64%
Angka Kematian
≥ 48 jam 4.82% 5,00% 5,25% 3,74% 4,16%
7 Mutu Klinik
Post Operatif
death rate 0 0 0 0 0
Angka Infeksi
Nosokomial :
Kepedulian
Rasio Tempat 61,88%
8 Kepada 51.67% 49,9% 71,18% 65,33%
Tidur Kelas III
Masyarakat
Prosentase
Penanganan 85% 100%
92,36% 100% 100%
Pengaduan /
Kepuasan Komplain
9 Pelanggan
c. Periode
Penagihan 69 hari
10 Rasio Keuangan 24,93 27,45 29,73 70 hari
Piutang
f. Imbalan -0.78
Ekuitas 3,11 3,80 -1,95 -1,39
g. Perputaran 34 hari
Persediaan 35,06 35,79 47,35 36 hari
h. Rasio
Pendapatan
PNBP Terhadap 74,91 78,74 70,13 77,55 80.96
Biaya
Operasional
i. Rasio
Subsidi Biaya 0
0,01 0,12 0,04% 0
Pasien
a. Rencana
Bisnis dan 2.00
Anggaran (RBA) 2,00 2,00 2,00 2,00
Definitif
Kepatuhan
11 Pengelolaan b. Laporan
Keuangan BLU Keuangan
Berdasarkan 2.00
2,00 1,90 1,90 1,90
Standar
Akuntansi
Keuangan
f. Persetujuan 0.50
Rekening 1,00 0.50 0.50 0.50
g. SOP 0.50
Pengelolaan Kas 0.50 0.50 0.50 0.50
h. SOP
Pengelolaan 0.50
0.50 0.50 0.50 0.50
Piutang
i. SOP
PengelolaanUtan 0.50
0.50 0.5 0.50 0.50
g
j. SOP
Pengadaan 0.50
barang dan Jasa 0.50 0.50 0.50 0.50
k. SOP
Pengelolaan 0.50
0.50 0.50 0.50 0.50
Barang Inventaris
Kinerja Produk Unggulan Periode 2017 – 2019 SK Direktur Utama no HK.02.03/IX.1/686/2017 tanggal 19 September 2017
Jumlah layanan
NO Jenis Produk Unggulan
2017 2018 2019
2. Cardiopulmonary Exercise Test (CPX) atau Test LatihJantun (CPX, Body box, Spirometri) 222 279 2.176
3. Isolasi Pneumonia Viral 5 18 0
9. Radiologi Intervensi 39 26 41
11. Pelayanan Diabetes Terpadu (mulai tahun 2017) 5.286 6.495 9.471
12. Pusat Simulasi Respirasi (mulai tahun 2017) 317 peserta didik 620 peserta didik 3.747 peserta didik
CASH RATIO
Rasio Kas (Cash Ratio)
1
Rumus:
Kas dan setara Kas 33.095.159.526 35.945.829.821 22.210.359.308 34.217.756.504 65.249.689.977
x
Kewajiban Jangka Pendek 100%
84.532.177.760 67.227.091.591 43.735.773.122 31.209.762.410 38.442.186.420
39,15% 0,50 53,47% 0,5 50,78% 0,5 109,64% 0,75 169,73% 1,25
Rumus:
Aset Lancar
x 192.956.514.404 172.985.912.824 164.318.999.301 133.042.336.875 123.508.226.755
Kewajiban Jangka Pendek 100%
84.532.177.760 67.227.091.591 43.735.773.122 31.209.762.410 38.442.186.420
228,26% 0,75 257,32% 1,25 375,71% 1,75 426,28% 1,75 321,28% 1,25
11,11% 1,25 17,14% 1,75 17,02% 1,75 32,88% 2,25 35,60% 2,25
95,48% 2,75 77,55% 2,75 83,30% 2,75 75,07% 2,75 74,91% 2,75
Tim Penyusun Renstra RSUP Persahabatan telah mengidentikasi berbagai tantangan strategis yang
telah/akan dihadapi RS hingga lima (5) tahun mendatang, antara lain:
1. Tuntutan efektifitas dan efisiensi pelayanan kesehatan dalam system JKN.
3. Perkembangan teknologidanpengetahuanterkaitlayanankesehatanyangsemakinpesat.
6. Persaingan ditingkat RS, ditingkat unit pelayanan dan juga ditingkat individu pelayanan
kesehatan yang akan semakin tajam.
RSUP Persahabatan telah menetapkan institusi dibawah ini sebagai acuan patok duga kinerjanya
II.5.D. Weakness/kelemahan
1. Jumlah tenaga klinis dan non klinis masih kurang.
2. Komunikasi dan koordinasi internal RS masih kurang lancar.
3. Implementasi sistem, kebijakan, dan prosedur yang sudah ada belum maksimal.
4. Belum seluruh pelayanan terintegrasi.
5. Beberapa alat medis jumlahnya belum tercukupi dan sebagian sudah lama.
6. Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana belum optimal.
7. Penggunaan aplikasi system IT yang sudah ada belum optimal.
8. Komitmen dan budayakerja yang belum kuat.
9. Pengelolaan system SDM yang belum optimal termasuk sistem jenjang karir dan system reward
dan un-reward.
10. Kegiatan dan pencapaian belum optimal.
11. Biaya operasional yang tinggi.
12. Realisasi RAB tidak sesuai perencanaan.
13. Manajemen pengelolaan penelitian belum optimal.
Diagram Kartesius untuk memilih prioritas strategi dilakukan dengan terlebih dahulu membernilai dari
masing-masing SWOT yang telah teridentifikasi. Penilaian dilakukan oleh Tim Penyusun Renstra
dengan bantuan kuesioner elektronik. Hasil penilaian didapat nilai rata-rata bagi setiap SWOT sebagai
berikut:
Dalam menjalankan Strategi Proaktif, maka RSUP Persahabatan akan melakukan berbagai hal
sebagai berikut:
1. Memanfaatkan seluruh kekuatan internal yang cocok dengan peluang yang ada.
2. Menghasilkan berbagai inovasi untuk tetap unggul dalam persaingan.
3. Memerlukan penelitian, pengembangan, dan teknologi.
4. Membuka pasar baru atau pasar yang belum terlayani (marketing dengan intensif).
Hasil diskusi internal Direktorat dan Komite menghasilkan berbagai inisiatif strategis sebagai berikut:
Hasil identifikasi ini kemudian dirumuskan menjadi 13 inisiaif strategis yang dituangkan kedalam Peta
Strategis berbasis Balanced Scorecard.
II.8.A Tabel Mitigasi Risiko : Identifikasi Risiko dan Penilaian Tingkat Risiko
Frekuensi Keparahan
Insiatif Strategis Risiko (1 – 5) (1 – 5) Grading
Komunikasi organisasi
3 4 Merah
yang tidak efektif
4. Terwujud nya
budaya organisasi
yang dinamis
Ketidakpedulian SDM terhadap
2 4 Kuning
RS
Lamanya mencapai
kesepakatan terkait 2 3 Hijau
7. Terwujudnya pelayanan kolaboratif
pelayanan
kolaboratif yang
unggul
Tidak mendapatkan dukungan
1 3 Hijau
dari aspek digital
12. Terwujudnya
kepuasan Tingkat kepuasan
2 3 Hijau
stakeholders stakeholder
eksternal
CATATAN :
Risk grading ditentukan berdasarkan skema berikut ini :
Dampak
Probabilitas
1 2 3 4 5
5
4
3
2
1
Arti: Merah: Ekstrim; Kuning: Tinggi; Hijau: Moderat; Biru: Rendah
1. Terwujudnya sarana
dan prasarana yang
Anggaran tidak Penyusunan skala prioritas, efisiensi
berkualitas, efektif, Merah
mencukupi dan revisi anggaran
efisien dan ramah
lingkungan
3. Terwujudnya
Ketidak pedulian SDM Melakukan transformasi budaya
budaya organisasi Kuning
terhadap RS organisasi
yang dinamis
SDM pengguna IT
tidak Memasukan kepatuhan terhadap
Merah
konsistenmenggunak Juknis IT kedalam IKU dan IKI
an sesuai juknis
4. Terwujudnya
pelayanan berbasis Anggaran
teknologi informasi pemeliharaan sistem Kuning Revisi anggaran
IT tidakter penuhi
5. Terwujudnya
pelayanan RS
berbasis akademik
Pemahaman
konsep RS berbasis Perumusan dansosialisasikonsep
Kuning
akademik yang tidak RS berbasis akademik
tepat
7. Terwujudnya
pelayanan respirasi
kolaboratif yang
excellent Tidakmendapatjaring
Melakukan promosi keunggulan RS
ankerjasamadenganp Kuning
secara agresif
usat- pusatlain
8. Terwujudnya pusat
pendidikan dan Dihentikan kerjasama Memastikan pemenuhan syarat
Merah
pelatihan kedokteran sebagai RS pendidikan akreditasi RS pendidikan
dan kesehatan
9. Terwujudnya
Tarif INA CBGs Melakukan nogisasi tarif bersama
peningkatan
dibawah dari unit Merah dengan PERSI dan organisasi
pendapatan dan
cost RS profesi
efisiensi biaya
Penurunan tingkat
Meningkatkan dan
kepercayaan dari
Kuning menginformasikan mengenai kinerja
asuransi / penjamin
RS
biaya
III.1.a. Visi:
“Menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia dengan Unggulan Respirasi”
III.1.b. Misi:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan, berbasis
teknologi terkini.
2. Melaksanakan fungsi rujukan respirasi nasional.
3. Melaksanakan tata kelola berstandar internasional, ramah lingkungan dan efisien.
4. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pelatihan bidang kedokteran dan kesehatan.
RSUP Persahabatan telah melakukan diskusi untuk mendapatkan aspirasi dari stakeholders inti, yaitu
dari Kementerian Kesehatan RI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Perguruan Tinggi, serta Tokoh
Masyarakat dengan hasil identifikasi aspirasi sebagai berikut:
Target IKUpertahun
SasaranStrategis Indikator Kinerja Utama Bobot Satuan
20202021202220232024
1. Terwujudnya
SDM yang Jumlah staf yang mendapatkan
berdaya saing 1.B penghargaan nasional atau pun 3 Orang 20 22 24 26 28
dan internasional
terapresiasi
dengan baik
3. Terwujudnya
system
informasi RS
3.C Tingkat pemanfaatan SIMRS 3 % 80 85 90 95 100
terintegrasi
6. Terwujudnya Jumlah/
pelayanan RS 6.A Jumlah PPK yang dievaluasi 3 5 5 5 5 5
KSM
berbasis
akademik
8. Terwujudnya
pelayanan Capaian pelayanan berorientasi Jumlah
8.A 2.5 5 6 7 8 9
berbasis people centered care layanan
people
centered care
9. Terwujudnya
pelayanan Persentase kasus respirasi tersier
respires 9.B 3 % 65 70 75 80 85
yang dirujuk ke RSUP Persahabatan
kolaboratif
yang excellent
11. Terwujudnya
pusat Jumlah Modul Pelatihan kedokteran Jumlah
pendidikan dan 11.B dan kesehatan 2.5
Pelatihan
10 12 14 17 20
pelatihan
kedokteran
dan kesehatan
12. Terwujudnya
kepuasan 12.A Tingkat kepuasan stake holder 3 % 86 86 87 87 88
stakeholders
eksternal
13. Terwujudnya
peningkatan
pendapatan
dan efisiensi
biaya 13.B Persentase kenaikan Revenue 3 % 4,63 4,69 4,75 4,88 4,94
TOTAL 100
NO URAIAN
2023
1 Operasional gedung respirasi
ibu dan anak
2 Pengembangan pelayanan
kanker respirasi
3 Perencanaan pusat rehab
2021 medik di eks gedung seruni
1 Pembangunan gedung respirasi
2024
Ibu dan Anak Smart Hospital
2 Digitalisasi pelayanan dan Back pusat respirasi
Office
3 Penguatan riset dan pembelajaran
2022
4 Pengembangan Bedah Minimal
Invasif 1 Melengkapi Sarana Prasarana
dan SDM gedung respirasi ibu
dan anak
2020
2 Pengembangan pelatihan
1 Sistem IT Terintegrasi respirasi tenaga kesehatan
2 Pengembangan riset dan
pembelajaran
3 Pengembangan pelayanan jantung
4 Central Diagnostic Clinic
URAIAN
NO
2020 2021 2022 2023 2024
Melengkapi Sarana
Pembangunan gedung Prasarana dan SDM Operasional gedung Smart Hospital
1 Sistem IT Terintegrasi
respirasi ibu dan anak gedung respirasi ibu dan respirasi ibu dan anak pusat respirasi
anak
Pengembangan
Pengembangan riset dan Digitalisasi pelayanan dan Pengembangan pelatihan
2 pelayanan kanker
pembelajaran Back Office respirasi tenaga kesehatan
terpadu
Pengembangan system
Penguatan riset dan Pengembangan pelayanan
Pengembangan pelayanan standar
3 pelayanan bedah minimal peningkatan kompetensi rehabmedik terintegrasi
internasional melalui
invasif SDM unggulan Pulmonary
sistem terintegrasi
Rehab
hospital
Memperkuat layanan
5 Unggulan yang telah
berjalan
PROYEKSI KEUANGAN
3 Internalisasi seluruh
komponen RS untuk 91.164.490 99.416.020 108.799.340 120.366.660 138.351.980 159.793.870
mendokumentasikan seluruh
4 aktifitas pelayanan dan
Pengembangan
programpengolahdata 91.164.490 99.416.020 108.799.340 120.366.660 138.351.980 159.793.870
7 Pengembangan PPK
91.164.490 99.416.020 108.799.340 120.366.660 138.351.980 159.793.870
8 pengembangan konfrensi
kasus unggulan berbasis 91.164.490 99.416.020 108.799.340 120.366.660 138.351.980 159.793.870
digital
9 Program hospital safety
455.822.450 497.080.100 543.996.700 601.833.300 691.759.900 798.969.350
10 Program budaya
keselamatan 455.822.450 497.080.100 543.996.700 601.833.300 691.759.900 798.969.350
11 Perluasan kerjasama
dengan pusat-pusat 273.493.470 298.248.060 326.398.020 361.099.980 415.055.940 479.381.610
respirasi luar negeri
12 Pendidikan berkelanjutan
untuk SDM2 yang terkait 273.493.470 298.248.060 326.398.020 361.099.980 415.055.940 479.381.610
pelayanan respirasi
13
Pengembangkan MDT
273.493.470 298.248.060 326.398.020 361.099.980 415.055.940 479.381.610
eksternal
14
Peningkatan kapasitas
455.822.450 497.080.100 543.996.700 601.833.300 691.759.900 798.969.350
penelitiinternal
15
Program apresiasi peneliti 455.822.450 497.080.100 543.996.700 601.833.300 691.759.900 798.969.350
16 Membangun kerjasama
dengan berbagai lembaga 182.328.980 198.832.040 217.598.680 240.733.320 276.703.960 319.587.740
yang ternama
17 Pemasaran penelitian multi
center di dalam dan di luar 182.328.980 198.832.040 217.598.680 240.733.320 276.703.960 319.587.740
rumah sakit
18
Pengembangan SDM 1.093.973.880 1.192.992.240 1.305.592.080 1.444.399.920 1.660.223.760 1.917.526.440
19
Pengembangan Modul
455.822.450 497.080.100 543.996.700 601.833.300 691.759.900 798.969.350
Pendidikan danpelatihan
20
Pengembangan kompetensi
455.822.450 497.080.100 543.996.700 601.833.300 691.759.900 798.969.350
staf pendidik
21
Pemenuhan standar
455.822.450 497.080.100 543.996.700 601.833.300 691.759.900 798.969.350
akreditasipelatihan
22
Program pengembangan dan
729.315.920 795.328.160 870.394.720 962.933.280 1.106.815.840 1.278.350.960
perencanaan karir
24 Seminar / workshop /
simposium yang 455.822.450 497.080.100 543.996.700 601.833.300 691.759.900 798.969.350
diselenggarakan bersama
25 dengan institusi
Penelitian unggulberkelas
berkelas
dunia 638.151.430 695.912.140 761.595.380 842.566.620 968.463.860 1.118.557.090
26 Maksimalisasi penggunaan
sarana prasarana 775.235.050 863.916.050 956.700.350 1.034.954.650 1.133.484.500 1.290.333.900
29
Peningkatan pemanfaatan IT 620.188.040 691.132.840 765.360.280 827.963.720 906.787.600 1.032.267.120
30
Konsep pelayanan pasien
310.094.020 345.566.420 382.680.140 413.981.860 453.393.800 516.133.560
berbasis teknologi
32
Perbaikan akses rujukan ke
310.094.020 345.566.420 382.680.140 413.981.860 453.393.800 516.133.560
RSP
33
Mengembangkan sistem IT
775.235.050 863.916.050 956.700.350 1.034.954.650 1.133.484.500 1.290.333.900
untuk data kasus respirasi
34
Peningkatan kapasitas
775.235.050 863.916.050 956.700.350 1.034.954.650 1.133.484.500 1.290.333.900
penulisan karyailmiah
35
Terbentuknya International
1.550.470.100 1.727.832.100 1.913.400.700 2.069.909.300 2.266.969.000 2.580.667.800
Relation office
36
Pengembangan Kerjasama
775.235.050 863.916.050 956.700.350 1.034.954.650 1.133.484.500 1.290.333.900
Pelatihan Internasional
37
Pendorong utama Eliminasi
775.235.050 863.916.050 956.700.350 1.034.954.650 1.133.484.500 1.290.333.900
TB 2030 di Indonesia
38
Akreditasi Rumah Sakit
3.100.940.200 3.455.664.200 3.826.801.400 4.139.818.600 4.533.938.000 5.161.335.600
Internasional
39
Marketing communication
310.094.020 345.566.420 382.680.140 413.981.860 453.393.800 516.133.560
untuk layanan yang unggul
40 Pencapaian kepuasan
pelanggan sesuai standar 310.094.020 345.566.420 382.680.140 413.981.860 453.393.800 516.133.560
internasional
41
Tata kelola keuangan
1.085.329.070 1.209.482.470 1.339.380.490 1.448.936.510 1.586.878.300 1.806.467.460
berbasis teknologiinformasi
42
Peningkatan Cost Awareness 775.235.050 863.916.050 956.700.350 1.034.954.650 1.133.484.500 1.290.333.900
43
Peningkatan pendapatan
310.094.020 345.566.420 382.680.140 413.981.860 453.393.800 516.133.560
Rumah Sakit
44
Perhitungan tarif yang
155.047.010 172.783.210 191.340.070 206.990.930 226.696.900 258.066.780
mempertimbangkan unit cost
45
Optimalisasi pendapatan
310.094.020 345.566.420 382.680.140 413.981.860 453.393.800 516.133.560
dalam program JKN
1
Mengembangkan system
496.636.430 524.071.580 484.302.740 559.676.420 653.007.500 772.777.130
Identifikasikinerja
2 Pengembangan program
pemantauan OPPE 496.636.430 524.071.580 484.302.740 559.676.420 653.007.500 772.777.130
berbasisIT
3
Pengembangan sarana dan
4.966.364.300 5.240.715.800 4.843.027.400 5.596.764.200 6.530.075.000 7.727.771.300
prasarana secara optimal
4
Pemenuhan sarana dan
2.483.182.150 2.620.357.900 2.421.513.700 2.798.382.100 3.265.037.500 3.863.885.650
prasarana IT
5
Peningkatan penggunaan
2.483.182.150 2.620.357.900 2.421.513.700 2.798.382.100 3.265.037.500 3.863.885.650
EMR
6
Pengembangan telemedicine 1.932.728.600 10.481.431.600 9.686.054.800 11.193.528.400 13.060.150.000 15.455.542.600
7 pengembangan sarpras
terkait dengan program 4.966.364.300 5.240.715.800 4.843.027.400 5.596.764.200 6.530.075.000 7.727.771.300
unggulan
8 Pengembangan MDT
internal (jenis penyakit, 993.272.860 1.048.143.160 968.605.480 1.119.352.840 1.306.015.000 1.545.554.260
sarana prasarana,
12 peningkatan partisipasi) dan
Program teleconference 2.483.182.150 2.620.357.900 2.421.513.700 2.798.382.100 3.265.037.500 3.863.885.650
13
Pengembangan jaringan
496.636.430 524.071.580 484.302.740 559.676.420 653.007.500 772.777.130
internet
14
Pengembangan sarana dan
27.865.457.200 20.962.863.200 19.372.109.600 22.387.056.800 26.120.300.000 30.911.085.200
prasarana
15
Pengembangan respirasi Ibu
- 111.118.494.080 327.239.270.073 152.298.863.370 3.231.138.842
dan Anak (Bantuan IDB)
16
Pengembangan respirasi
- 5.354.635.000 625.631.252.000 282.950.458.000 4.563.655.000
Paru (Bantuan Hongaria)
15
Modal Peralatan & Mesin 7.836.271.200 6.026.380.800 8.326.892.952 8.480.357.356 12.768.969.978 13.676.058.095
16
Modal Gedung dan
5.224.180.800 4.017.587.200 5.551.261.968 5.653.571.571 8.512.646.652 9.117.372.063
Bangunan
Total Pencapaian IKU dan Mitigasi Resiko87.345.245.000 89.671.049.000 208.795.499.000 1.055.707.852.000 558.336.576.000 149.652.002.000
Rencana pendanaan untuk masing-masing Program Strategis tercantum pada table 1.4
Estimasi Anggaran Pengembangan pencapaian IKU dan Metigasi Resiko, Belanja Modal
terdiridari Modal Peralatan Mesin dan Modal Gedung Bangunan
Target :
2020 2021 2022 2023 2024
Bobot KPI : %
Person in Charge : Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian
Sumber Data : Bagian Sumber Daya Manusia, Diklit, KSM
Target :
2020 2021 2022 2023 2024
20 22 24 26 28
KPI-1.C . Tingkat Kepuasan karyawan
Perspektif : Learning and Growth
Sasaran Strategis : Terwujudnya SDM yang berdaya saing dan terapresiasi dengan baik
Bobot KPI : %
Person in Charge : Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian
Sumber Data : Bagian Sumber Daya Manusia
Pengumpul Data : Bagian Sumber Daya Manusia
Periode Pelaporan : Tahunan
Target :
2020 2021 2022 2023 2024
Bobot KPI : %
Person in : Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum
Charge
Sumber Data : Bagian Akuntansi & BMN, Bagian Umum, Bidang Pel. Penunjang, IPS RS
Pengumpul Data : IPS RS
Periode : Tahunan
Pelaporan
Bobot KPI : %
Person in : Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum
Charge
Sumber Data : a. Instalasi Pemeliharaan Sarana
b. Bagian Umum
Pengumpul : a. Instalasi Pemeliharaan Sarana
Data b. Bagian Umum
Periode : Tahunan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024
4 6 6 8 10
KPI-6.A .JumlahPPK yang Dievaluasi
Perspektif : Stakeholder
Sasaran Strategis : Terwujudnya pelayanan RS berbasis akademik
KPI : Jumlah PPK yang dievaluasi
Definisi : Audit Protokol klinis (PPK/CP) yang sudah ada, penyusunan PPK/CP
baru, atau revisi PPK/CP lama yang dilakukan oleh KSM dan atau unit
kerja terkait untuk evaluasi pelayanan yang sudah dilaksanakan. Dasar
pemilihan topik evaluasi meliputi (dapat dipilih salah satu) :
a. High volume case
b. High risk
c. High Cost
d. Bad performance
Adanya Perkembangan ilmu pengetahuan/teknologi
Formula : Rata-rata persentase Jumlah laporan evaluasi PPK/CP masing-masing
KSM dibagi Jumlah KSM yang wajib membuat laporan dikali 100 %
Kriteria Inklusi :
a. Semua KSM yang melakukan pelayanan langsung pada pasien dan
memiliki PPK/CP
b. KSM yang memiliki PPK/CP lebih dari 2 th dan belum pernah
dilakukan evaluasi/peninjauan kembali.
Bobot KPI : %
Person in Charge : Komite Medik
Sumber Data : Instalasi Rekam Medik
Pengumpul Data : KSM
Periode Pelaporan : Tahunan
Target :
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 3 4 5
KPI-8. Capaian pelayanan berorientasi People centered care
Perspektif : Stakeholder
Sasaran Strategis : Terwujudnya pelayanan, berbasis People centered care
KPI : Capaian pelayanan berorientasi People centered care
Definisi : Pelayanan yang berfokus pada pasien, keluarga, serta
masyarakat/komunitas dan diberikan secara terus menerus
Formula : Jumlah Pelayanan yang berorientasi pada People centered care
yang tersedia di RSUP Persahabatan
Bobot KPI : %
Person in Charge : Direktur Medik Keperawatan & Penunjang
Sumber Data : Bidang Pelayanan Medik
Pengumpul Data : Bidang Pelayanan Medik
Periode Pelaporan : Tahunan
Target :
2020 2021 2022 2023 2024
5 6 7 8 9
KPI-9.A. Persentase kasussulit respirasi yang ditangani melalui Multi Disciplinary Team
Perspektif : Bisnis Proses Internal
Bobot KPI : %
Person in : Direktur Medik Keperawatan & Penunjang
Charge
Sumber Data : KSM dan Bidang Pelayanan Medis
Pengumpul Data : Bidang Pelayanan Medis
Periode : Tahunan
Pelaporan
Target :
2020 2021 2022 2023 2024
Bobot KPI : %
Person in : Direktur SDM, Pendidikan& Penelitian
Charge
Sumber Data : Bagian Diklit
Pengumpul : Bagian Diklit
Data
Periode : Tahunan
Pelaporan
Target :
2020 2021 2022 2023 2024
5% 5% 5% 5% 5%
KPI-10.B. Jumlah Inovasi Pelayanan di Bidang Respirasi
Perspektif : Stakeholder
Sasaran : Terwujudnya pusat penelitian dan inovasi di bidang respirasi
Strategis
KPI : Jumlah Inovasi Pelayanan di Bidang Respirasi
Definisi : Inovasi pelayanan di bidang respirasi adalah pengembangan atau kebaruan dari
pelayanan yang ada sebelumnya
Bobot KPI : %
Person in : Direktur Medik Keperawatan & Penunjang
Charge
Sumber : KSM
Data
Pengumpul : Bidang Pelayanan Medis
Data
Periode : Tahunan
Pelaporan
Target :
2020 2021 2022 2023 2024
1 1 1 1 1
KPI-10.C. Jumlah penelitian respirasimulti center
Perspektif : Stakeholder
Sasaran Strategis : Terwujudnya pusat penelitian dan inovasi di bidang
respirasi
Formula : Jumlah penelitian respirasi multi center yang dilakukan setiap tahun
Bobot KPI : %
Person in Charge : Direktur SDM, Pendidikan & Penelitian
Sumber Data : KSM
Pengumpul Data : Bagian Diklit
Periode Pelaporan : Tahunan
Target :
2020 2021 2022 2023 2024
1 1 1 1 1
KPI-10. D. Jumlah karya ilmiah yang di publikasikan dalam jurnal terakreditasi
Perspektif : Stakeholder
Sasaran : Terwujudnya pusat penelitian dan inovasi di bidang respirasi
Strategis
10 12 15 17 20
KPI-11.A. Jumlah program pendidikan dengan dukungan teknologi terkini
Perspektif : Internal Business Process
Sasaran : Terwujud pusat pendidikan dan pelatihan kedokteran dan kesehatan
Strategis
KPI : Jumlah program pendidikan dengan dukungan teknologi terkini
Definisi : Program pendidikan jarak jauh dibidang kesehatan yang didukung
dengan teknologi terkini
Formula : Jumlah program pendidikan yang didukung teknologi terkini
Bobot KPI : %
Person in : DirekturSDM, Pendidikan & Penelitian
Charge
Sumber Data : Bagian Pendidikan dan Penelitian
Pengumpul : Bagian Pendidikan dan Penelitian
Data
Periode : Tahunan
Pelaporan
Target : 2020 2021 2022 2023 2024
1 1 1 1 1
KPI-11.B. Jumlah modul pelatihan kedokteran dan kesehatan
Perspektif : Internal Business Process
Sasaran : Terwujudnya pusat pendidikan dan pelatihan kedokteran dan
Strategis kesehatan
KPI : Jumlah modul pelatihan kedokteran dan kesehatan
Definisi : modul pelatihan kedokteran dan kesehatan yang disusun oleh tim
multidisiplin yang sahkan oleh Direktur Utama
Formula : Jumlah modul pelatihan kedokteran dan kesehatan
Bobot KPI : %
Person in : Direktur SDM ,Pendidikan dan Penelitian
Charge
Sumber : Instalasi Diklat dan Simulasi Respirasi
Data
Pengumpul : Instalasi Diklat dan Simulasi Respirasi
Data
Periode : Tahunan
Pelaporan
Target :
2020 2021 2022 2023 2024
10 12 14 17 20
KPI-11.D. Jumlah pelatihan yang terakreditasi
Perspektif : Internal Business Process
Sasaran : Terwujudnya pusat pendidikan dan pelatihan kedokteran dan kesehatan
Strategis
2 2 2 2 2
KPI-14 .Tingkat Kepuasan stake holder
Perspektif : Stake holder
Sasaran : Terwujudnya kepuasan stakeholder eksternal
Strategis
KPI : Tingkat kepuasan stake holder
75% 76% 77 % 78 % 80 %
KPI-15.B. Persentase Kenaikan Revenue RS
Perspektif : Finansial
Sasaran : Terwujudnya peningkatan revenue dan kendali biaya
Strategis
KPI : Persentase Kenaikan revenue RS
Definisi : Revenue adalah semua pendapatan RSUP Persahabatan yang diukur
berdasarkan jumlah yang masuk pada rekening bendahara penerima
RS.