Ma 5 Lap Topografi Waode Ghina Radhatul Jannah 09320190182 Fixx
Ma 5 Lap Topografi Waode Ghina Radhatul Jannah 09320190182 Fixx
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikumgeologi dasar ini, agar kita dapat
mengenal,mengetahui,dan menguasai ilmu tentang suatu batuan yang menjadi salah
satu aplikasi dasar terpenting mengenai geologi.
1.2.2 Tujuan
a. Praktikan dapat mengetahui dan menjelaskan definisi dari peta topografi;
b. Praktikan dapat mengetahui dan menjelaskan unsur-unsur peta topografi;
c. Praktikan dapat membuat profil peta topografi (section topografi).
1.3.1 Alat
a. Alat tulis;
b. Mistar min. 40 cm;
c. Drawing Pen (0,1 0,2 0,3 (orange, hitam, kuning dan merah) dan 0,5
(biru);
d. Kertas kalkir A3 min. 5 lembar;
e. Kertas grafik A3;
f. Pensil warna.
1.3.2 Bahan
a. Buku catatan;
b. Kertas HVS A4 (Min. 10);
c. Buku penuntun Geologi dasar;
d. Buku referensi;
e. Problem set.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari seluruh atau sebagian
unsur permukaan bumi yang digambarkan dalam skala dan sistem proyeksi tertentu.
Peta seringkali efektif untuk menunjukkan lokasi dari objek-objek alamiah, meliputi
relief bumi, pola aliran sungai, parit, dananu, lembah, tepi laut, maupun objek hasil
aktivitas manusia, seperti lahan tambang, kawasan pertanian, dan real estate. Secara
umum peta diartikan sebagai gambaran konvensional dari pola muka bumi yang
digambarkan seolah-olah dilihat dari atas pada bidang datar melalui satu bidang
proyeksi dengan dilengkapi tulisan-tulisan untuk identifikasinya.Sebuah peta
topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk
keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis
yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta
topografi.Karakteristik unik yang membedakan peta topografi dari jenis peta lainnya
adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk tanah di samping fitur
lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain. Karena peta topografi
menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan jenis peta yang
paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan.
Secara historis, perkembangan peta topografi sebagian besar didorong oleh
kebutuhan militer. Saat ini, operasi taktis dan kegiatan tentara sedemikian kompleks
sehingga sangat penting bagi semua prajurit untuk dapat membaca dan menafsirkan
peta, agar dapat bergerak cepat dan efektif di medan perang. Pengenalan medan
dapat memberikan perbedaan nyata dalam medan pertempuran. Kemampuan
membaca peta sangat di butuhkan jika ingin memenangkan pertempuran. Tidak
hanya dalam medan pertempuran, hal ini juga berlaku untuk keperluan sipil seperti
berburu, menempuh rimba, menyusur rawa, hiking, mendaki gunung, bukit atau
penggunaan lainnya dimana ketepatan navigasi darat diperlukan.
Peta topografi atau peta kontur ini dibuat untuk memberikan informasi
tentang keberadaan, lokasi, dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan
komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan
tingkat tutupan vegetasi. Dengan kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia,
maka militer bergantung pada peta untuk memberikan informasi terhadap unsur-
unsur tempur dan untuk menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas tentara dan
material yang harus diangkut, disimpan, dan ditempatkan ke dalam operasi pada
waktu dan tempat yang tepat. Banyak dari perencanaan ini harus dilakukan dengan
menggunakan peta. Oleh karena itu, setiap operasi memerlukan pasokan peta, tetapi
meskipun kita memiliki peta terbaik, peta tidak akan berharga kecuali pengguna peta
tahu bagaimana cara membacanya.
2.2.1 Relief
Relief adalah beda tinggi suatu tempat atau gambaran kenampakan tinggi
rendah suatu daerah serta curam landainya sisi-sisi perbukitan. Jadi menunjukkan
perbedaan tinggi rendahnya permukaan bumi.Contoh dari relief, yaitu bukit, lembah,
daratan, lereng, pegunungan.
Relief terjadi antara lain karena perbedaan resistensi antara batuan terhadap
proses erosi dan pelapukan (eksogen) juga dipengaruhi gejala-gejala asal dalam
(endogen) perlipatan, patahan, kegiatan gunung api dan sebagainya. Dalam peta
topografi penggambaran relief dengan :
a. Garis hachures
Yaitu garis-garis lurus yang ditarik dari titik tertinggi ke arah titik
yang lebih rendah disekitarnya dan ditarik searah dengan lereng.
Semakin curam lerengnya maka semakin rapat pula garisnya sebaliknya
garis akan renggang jika reliefnya landai.
b. Shading (bayangan)
Bayangan matahari terhadap earth feature dan biasanya dikombinasi
dengan peta kontur. Pada daerah yang curam akan memberikan bayangan
gelap sebaliknya daerah yang lancai berwarna cerah.
c. Tinting (pewarnaan)
Tinting (pewarnaan) adalah salah satu unsur dari peta
topografi.Warna-warna tertentu. Semakin tinggi reliefnya warna akan
semakin gelap.
d. Kontur
PUTRA TAMA SUHARTO WAODE GHINA RADHATUL JANNAH
09320180192 09320190182
Pengenalan Peta Topografi-136
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
Pada peta topografi yang baik harus terdapat unsur/keterangan yang dapat
digunakan untuk berbagai kegiatan penelitian atau kemiliteran, yaitu:
2.3.1 Skala
Skala merupakan perbandingan jarak horisontal sebenarnya dengan jarak
pada peta.Perlu diketahui bahwa jarak yang diukur pada peta adalah menunjukkan
jarak-jarak horisontal.Ada 3 macam skala yang biasa dipakai dalam peta topografi.
a. Representative Fraction Scale (Skala R.F.)
Ditunjukkan dengan bilangan pecahan. Contohnya 1 : 10.000.
Artinya 1 cm di dalam peta sama dengan 10.000 cm di lapangan (sama
dengan 100 meter di lapangan). Kelemahan dari skala ini bila peta
mengalami pemuaian/penciutan maka skala tidak berlaku lagi.
b. Graphic Scale
Graphic Scaleyaitu perbandingan jarak horisontal sesungguhnya
dengan jarak dalam peta, yang ditunjukkan dengan sepotong
garis. Contohnya0 :300 m. Skala ini adalah paling baik karena tidak
terpengaruh oleh pemuaian maupun penciutan dari peta.
c. Verbal Scale
Dinyatakan dengan ukuran panjang. Contohnya 1 cm = 10 km ato
1 cm = 5 km.Skala ini hampir sama dengan skala R.F.
Dari ketiga macam skala tersebut di atas, yang umum/paling banyak
digunakan dalam peta geologi atau topografi adalah kombinasi skala grafis dan skala
R.F.
2.3.2 Arah Utara Peta
Salah satu kelengkapan peta yang tidak kalah penting adalah arah utara,
karena tiap peta yang dapat digunakan dengan baik haruslah diketahui arah
utaranya.Arah utara ini berguna untuk penyesuaian antara arah utara peta dengan
arah utara jarum kompas.Ada 3 macam arah utara jarum kompas, yaitu :
a. Arah Utara Magnetik (Magnetic North = MN)
b. Grid North
c. True North
2.3.3 Legenda
Pada peta topografi banyak digunakan tanda untuk mewakili bermacam-
macam keadaan yang ada di lapangan dan biasanya terletak di bagian bawah dari
peta.
2.3.4 Judul Peta
Judul peta merupakan nama daerah yang tercantum dalam peta dan berguna
untuk pencarian peta bila suatu waktu diperlukan.
2.3.5 Converage Diagram
Maksudnya peta tersebut dibuat dengan cara atau metoda yang bagaimana,
hal ini untuk dapat memperkirakan sampai sejauh mana kebaikan/ketelitian peta,
misalnya dibuat berdasarkan foto udara dan dibuat berdasarkan pengukuran di
lapangan.
2.3.6 Indeks Administrasi
Pembagian daerah berdasarkan hukum pemerintahan, hal ini penting untuk
memudahkan pengurusan surat izin untuk melakukan atau mengadakan
penelitian/pemetaan.
2.3.7 Index of Adjoining Sheet
Menunjukkan kedudukan peta yang bersangkut terhadap lembar-lembar peta
disekitarnya.
2.3.8 Edisi Peta
Dapat dipakai untuk mengetahui mutu daripada peta atau mengetahui kapan
peta tersebut dicetak atau dibuat.
Untuk memahami peta kontur perlu dipelajari terlebih dahulu tentang garis
kontur beserta sifat-sifatnya yang antara lain adalah sebagai berikut:
2.4.1 Garis Kontur
Garis Kontur adalah merupakan garis-garis yang menghubungkan titik-titik
yang mempunyai ketinggian sama, yang diukur dari suatu bidang pembanding.
Bidang ini biasanya diambil dari permukaan air laut rata-rata.
2.4.2 Interval Kontur
Interval Kontur adalah jarak vertikal antara garis kontur satu dengan garis
kontur lainnya yang berurutan.
2.4.3 Indeks Kontur
Indeks Kontur adalah Garis kontur yang dicetak tebal pada peta, yang mana
merupakan kelipatan tertentu dari beberapa garis kontur (kelipatan lima atau
sepuluh).
2.4.4 Kontur Setengah
Garis kontur yang harga ketinggiannya adalah setengah interval
kontur.Biasanya digambar dengan garis putus-putus.
1. Garis tidak bisa saling berpotongan kecuali dalam keadaan yang ekstrim,
dimana topografi berupa over hanging cliff.
2. Garis kontur tidak akan bertemu dengan garis kontur yang mempunyai
nilai ketinggian yang berlainan.
3. Garis kontur akan renggang jika topografi landai dan akan rapat jika
topografi curam.
4. Garis kontur menutup, menunjukkan naik ke arah dalam, kecuali garis
kontur bergigi menunjukkan depresi.
5. Garis kontur yang memotong lembah/sungai akan meruncing ke hulu.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
Praktikum kali ini diselenggarakan secara online, maka dari itu hal yang
pertama dilakukan ialah menyiapkan aplikasi google meet untuk mengikuti
praktikum. Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu kami mempersiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan, diantaranya problem setdalam hal ini yaitu peta
topografi dan alat tulis menulis serta peralatan menggambar, seperti drawing
penberwarna hitam, biru, kuning, merah dan orange. Selain itu siapkan kertas kalkir
ukuran A3 dan penggaris dengan ukuran minimal 40 cm. Sebelum mengamati, kami
terlebih dahulu mendapatkan materi dan pengarahan dari asisten laboratorium.
Kemudian kami menjiplak peta topografi dengan kertas kalkir A3 menggunakan
drawing pen berwarna hitam, biru, merah, kuning dan orange.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
landai. Warna merah (█) menandakan batuan beku, dicirikan dengan kontur-kontur
yang rapat yaitu interpretasi daerah yang curam, karena daerah curam inikemungkina
besardisusun oleh batuan beku sebagai batuan dasar penyusun kerak bumi yang
merupakan batuan hasil pembekuan magma, yang dimana pembentukan pegunungan
selalu berkaitan dengan pergera kan lempeng yang dapat memicu magma naik dan
akhirnya membeku menjadi batuan beku. Warna ungu (█) menandakan batuan
metamorf, dicirikan dengan kontur-kontur yang melidah, kontur-kontur yang
melidah ini adalah sebagai tanda bahwa adastruktur geologi seperti sesar, lipatan dan
lain-lain, yang terjadi pada daerah tersebut. Struktur-struktur geologi ini dapat terjadi
karena adanya gaya-gaya dari dalam bumi yang menghasilkan tekanan dan
temperatur yang mempengaruhi lapisan batuan, kemudian kita ketahui bersama
bahwa batuan metamorf adalah batuanu bahan dari batuan yang sudah ada karena
tekanan dan temperatur yang tidak sampai melewati titik didih batuan sehingga
batuan tidak sampai mencair. Sehingga daerah dengan kontur melidah kemungkinan
besar terdapat batuan metamorf.
4.2.3 Penampang Sayatan
Penjiplakan pertama, peta topografi yang sudah dijiplak, praktikan diminta
untuk menandai daerah-daerah yang kemungkinan terdapat lipatan pada daerah
tersebut. Lipatan adalah salah satu struktur geologi yang dialami oleh lapisan batuan
karena mendapatkan tekanan, namun tekanan ini tidak melebihi batas plastis dari
lapisan batuan, sehingga lapisan batuan tersebut hanya terlipat tidak sampai patah.
Daerah ini ditandai dengan garis-garis kontur yang rapat namun tiba-tiba ada garis
kontur yang merenggang, kemudian kontur merapat lagi, maupun sebaliknya. Hal ini
sebagai tanda bahwa daerah tersebut ada lapisan permukaan tanah yang anomaly atau
menyelisih dari permukaan tanah yang ada di sekitarnya, yaitu misalnya sebagai
contoh daerah yang permukaannya relative landai atau datar namun tiba-tiba ada
permukaan tanah yang menonjol namun tidak begitu tinggi dan lebar terus daerah.
Penampang A-A’ merupakan penampang yang dibuat dengan menarik garis
sayatan secara vertikal pada bagian tengah peta topografi di atas, sehingga tampilan
yang diperlihatkan oleh penampang ini adalah bentuk muka bumi sepanjang garis A’,
yang mana titik tertingginya adalah 475 dan terendah adalah 175.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
PUTRA TAMA SUHARTO WAODE GHINA RADHATUL JANNAH
09320180192 09320190182
Pengenalan Peta Topografi-151
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
DAFTAR PUSTAKA