Makalah Sistem Perkemihan GGK
Makalah Sistem Perkemihan GGK
Makalah Sistem Perkemihan GGK
makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin
bahan asing dan produk sisanya. Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh ginjal
dalam bentuk urin. Urin kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih untuk
disimpan sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra.
Manusia, seperti makhluk hidup lainnya, berusaha untuk mempertahankan homeostasis, yang
berarti keseimbangan. Otak dan organ tubuh lainnya bekerjasama untuk mengatur suhu tubuh,
keasaman darah, ketersediaan oksigen dan variabel lainnya. Ginjal berperan penting
mempertahankan homeostasis dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama
elektrolit dan air dengan mengeliminasi semua zat sisa metabolisme.
Sistem perkemihan merupakan bagian dari anatomi dan fisiologi tubuh manusia, yang sangat
berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Sistem perkemihan berfungsi untuk
mengolah zat-zat yang tidak diperlukan dalam tubuh dan memiliki beberapa proses. Sehingga
dengan keluarnya zat yang tidak baik bagi tubuh maka tubuh akan terhindar dari beberapa
penyakit yang menyangkut sistem perkemihan.
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi ureter
Fungsi Ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung kemih.
Bila ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan merangsang reseptor saraf
sensoris sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat sangat dan menyebabkan penderita batu
ureter akan berguling-gulung, keadaan ini dikenal sebagai kolik ureter.
3. Kandung Kemih (Vesika Urinaria )
Kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisia. Mukosanya
dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan ureter (terdiri atas 6-8 lapis sel)
dengan jaringan ikat longgar yang membentuk lamina propria dibawahnya. Tunika
muskularisnya terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis yang
arahnya tampak tak membentuk aturan tertentu. Di antara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat
longgar. Tunika adventisianya terdiri atas jaringan fibroelastik.
Fungsi kandung kemih:
Kandung Kemih adalah menampung urin yang akan dikeluarkan kedunia luar melalui uretra.
4. Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air
kemih ke luar.
Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra
terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini hanya sebagai
saluran ekskresi.
1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung
jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.
3. Lapisan mukosa.
2.4 Proses Berkemih
1. Suatu proses refleks yang diatur oleh pusat-pusat refleks di otak.
2. Rangsang (impuls) yang terjadi akibat teregangnya dinding VU dihantarkan oleh neuron-
neuron sensoris viseral aferen melalui n. splanchnicus memasuki medulla spinalis segmen sacral
2,3,4
3. Rangsang saraf menyebabkan otot-otot polos VU berkontraksi, m. sphincter vesicae melemas.
Neuron-neuron eferen para simpatis mengambil jalan melalui n. pudendus (S2,3, dan 4) menuju
ke sphincter urethra.
4. Pengontrolan berkemih anak-anak mulai umur 3-4 tahun.
2.5 Tahap pembentukan urin
Sistem perkemihan atau dunia medis menyebutnya sistem urinaria merupakan sistem yang
berlangsung dalam tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa/racun dari hasil
metabolisme tubuh. Adapun organ-organ pokok yang bekerja dalam sistem urinaria ini adalah
Ginjal, Ureter, Vesika Urinary, dan Uretra. Keempat organ tersebut bisa dibilang merupakan
organ pokok dari sistem urinaria, dimana setiap organ-organ memiliki fungsi masing-masing.
Organ-organ dari sistem perkemihan tersebut sejatinya akan mengalami gangguan jika tidak
dijaga kesehatanya, sehingga dapat menimbulkan gangguan atau penyakit. Berikut penyakit-
penyakit yang sering ditemukan pada sistem perkemihan/urinaria
Diabetes mellitus tipe 1, ditandai oleh kurangnya sekresi insulin akibat sel beta pankreas
tidak memproduksi atau sangat sedikit memproduksi insulin sehingga diperlukan insulin
eksogen untuk bertahan hidup. Jumlah penderita diabetes melitus tipe 1 sekitar 10% dari
semua kasus diabetes melitus.
Diabetes mellitus tipe 2, sekresi insulin mungkin normal atau bahkan meningkat, tetapi
terjadi penurunan kepekaan sel sasaran insulin, seperti sel otot rangka dan sel hati. Hal
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor genetik dan gaya hidup. Sekitar 90% pengidap
diabetes melitus tipe 2 mengalami obesitas.
5. Diabetes insipidus adalah penyakit yang ditandai produksi urine berjumlah banyak dan
encer, yang disertai dengan rasa haus. Pengeluaran urine sekitar 20 liter perhari. Penyakit
ini disebabkan oleh kekurangan hormon ADH (antidiuretic hormone).
6. Poliuria merupakan kelainan peningkatan frekuensi buang air kecil sebagai akibat dari
kelebihan produksi air seni. Pada umumnya disebabkan oleh polidipsida (rasa haus yang
tidak berkesudahan) dan mengomsumsi cairan yang mengandung kafein, alkohol atau
bahan (obat-obatan) yang bersifat diuretik (mempercepat pembentukan urine).
7. Gagal Ginjal (anuria) adalah kegagalan ginjal dalam memproduksi urine. Anuria dapat
disebabkan oleh kerusakan glomerulus, sehingga proses penyaringan tidak dapat
dilakukan.
8. Uremia adalah keadaan toksik saat darah mengandung banyak urea karena kegagalan
fungsi ginjal dalam membuang urea keluar dari tubuh.
9. Nefritis adalah radang nefron pada ginjal yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri
Streptococcus sp yang dapat masuk melalui saluran pernapasan dan peredaran darah
hingga ke ginjal. Gejala nefritis adalah hematuria (darah dalam urine), proteinuria
(protein dalam urine), edema (pengumpulan air terutama pada kaki) dan kerusakan fungsi
hati.
2.7 Terapi Diet Pada Sistem Perkemihan
Dalam nutrisi, diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme
tertentu Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang
dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, suatu kelompok
masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis makanan.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih sering
ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi
tertentu. Artikel ini akan membahas mengenai diet dalam pengertian yang kedua. Badan yang
sehat dan ideal adalah dambaan setiap orang, semua berlomba-lomba mencapai badan yang ideal
dengan terapi suntik, akupuntur, olahraga, diet dan berbagai jalan alternatif lainnya. Namun
apakah semua itu sehat? Bahkan diet ketat yang berlebihan pun dapat berdampak buruk bagi
kesehatan, sebaliknya diet yang tidak disiplin juga tidak dapat terlihat hasilnya. Setelah sukses
dengan MySportTraining, VidaOne, Inc kembali meluncurkan produk untuk kesehatan, yaitu
MyPersonalDiet.
1. . Pengaturan Nutrisi untuk Gagal Ginjal Akut dan Kronis
Pada jenis ini terjadi penurunan filtrasi pada glomelurus (tempat penyaringan darah pada ginjal)
yang menyebabkan banyaknya fungsi nefron yang rusak. Nefron sendiri berfungsi sebagai
pengatur air dan elektrolit dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian menyerap
kembali cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Peningkatan jumlah nefron yang rusak
inilah yang mencetuskan terjadinya gagal ginjal kronis. Pada tahap ini, penderita akan
mengalami retensi cairan (edema), kalium, natrium, dan fosfor. Jumlah air seni yang dikeluarkan
sedikit sehingga sampah yang seharusnya dibuang, akhirnya menumpuk dalam darah, terutama
urea (yang berasal dari pemecahan protein tubuh). Kadar ureum darah (BUN) dan kreatinin
meningkat, dan biasanya penderita akan mengalami kelelahan, hilang nafsu makan, mual dan
muntah. Jika keadaan sudah demikian,yang perlu dibatasi adalah cairan (maksimal 500-
1000ml/hari), protein (difokuskan pada protein dengan nilai biologis tinggi), natrium dan kalium.
Jumlah protein yang ditentukan berdasarkan nilai GFR (Glomelural Filtration Rate).
Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah protein yang sesuai. Hindari
pemberian protein nabati seperti kacang kacangan dan hasil olahannya. Penderita dengan
kemampuan makan yang rendah, bila diperlukan, berikan tambahan suplemen vitamin seperti
asam folat, vitamin B6, vitamin C, Vitamin D dan vitamin K. Untuk sumber bahan makanan
yang mengandung lemak hindari lemak jenuh dan lemak tinggi garam. Tambahkan asupan lemak
tidak jenuh ganda yang baik untuk kesehatan ginjal anda (misalnya asam lemak omega 3). Bagi
pasien dengan hiperkalemia sebaiknya menghindari sayuran dan buah yang tinggi kalium seperti
daun pepaya, kembang kol, bayam, kapri, peterseli, pisang, duku dan alpokat.
Pengobatan Medis Pengobatan medis adalah pengobatan yang dilakukan untuk mengobati
penyakit medis. Contoh pengobatan melalui medis : dilakukan oleh dokter, melalui operasi untuk
mengobati penyakit, dan menggunakan obat-obatan untuk penyembuhannya.
Pengobatan non medis adalah pengobatan yang dilakukan untuk mengobati penyakit non medis.
Contoh pengobatan non medis, melalui bacaan ayat-ayat Alquran, ruqyah dan bekam. Kemudian
dalam penelitian ini saya membahas tentang pengobatan alternatif yang menggunakan alquran
sebagai media proses penyembuhan, baik penyakit hati ataupun penyakit fisik.
Beberapa Pengobatan Secara Medis Pada Sistem Perkemihan Sesuia Penyakitnya Yaitu:
Ureteroskopi. Prosedur ini dilakukan untuk memindahkan batu kecil yang berada pada
ureter atau ginjal dengan alat ureteroskop. Alat berupa selang yang dilengkapi kamera ini
dimasukkan ke dalam ureter tempat lokasi batu berada, untuk memecahkannya menjadi
lebih kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui urine.
Percutaneous nephrolithotomy. Prosedur dengan menggunakan alat nefroskop ini
dilakukan untuk batu yang lebih besar dengan diameter sekitar 2-3 cm, dan tidak bisa
teratasi dengan metode ESWL Selain itu, prosedur ini juga dilakukan jika terjadi
hambatan atau infeksi yang merusak ginjal, atau rasa nyeri yang parah dan tidak bisa
diatasi dengan obat. Nefroskop akan dimasukkan ke dalam ginjal melalui kulit luar.
Setelah itu, batu ginjal dapat ditarik keluar atau dipecahkan menjadi bagian kecil dengan
energi laser.
Bedah terbuka. Bedah terbuka merupakan prosedur yang jarang dilakukan, dan biasanya
untuk batu ginjal yang berukuran sangat besar atau memiliki bentuk yang tidak normal.
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat
yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Ginjal (Ren)
Ureter
Vesika Urinaria (Kandung Kemih).
Uretra.
3.1 Saran
Semoga Para Pendengar Dapat Lebih Menambah Ilmu dan Memahami Tentang Siste
Perkemihan
DAFTAR PUSTAKA
Wonodirekso S dan Tambajong J (editor), (1990),Sistem urinaria dalam Buku Ajar Histologi
Leeson and Leeson (terjemahan), Edisi V, EGC, Jakarta, hal 427-450
Young, B., Heath, J.W., (2000), Urinary Sistem in Wheater’s Functional Histology: A text and
colour atlas, 4th edition, Churchill Livingstone, Edinburgh, London, pp. 286- 309.
Fiore, M.S.H., (1981), Atlas of Human Histology, 5th edition, Lea and Febiger, Philadelphia,
USA, pp. 186-194.
Penuntun Praktikum Histologi, Fakultas Kedokteran UI, hal 136-141