Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA POLIMER

POLIVINYL CHLORIDA (PVC)

DISUSUN OLEH:

ISNENI ISMAIL

60500118037

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini membahas tentang

“Penerapan TERMODINAMIKA dalam kehidupan sehari- hari”. Dalam

menyelesaikan makalah ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai

pihak sehingga makalah ini dapat terwujud. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan

menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penulis sadar bahwa makalah ini

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari semua pihak. Penulis juga berharap semoga makalah ini

membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, sehingga

penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini untuk kedepannya bisa

menjadi lebih baik.

Gowa, Maret 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yang terdiridari kata thermos

yang artinya panas dan dynamic yang artinya perubahan. Jadi, Termodinamika

adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.

Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak

hubungan termodinamika. termodinamika sudah sangat tidak asing didalam

kehidupan sehari-hari, banyak sekali peristiwa termodinamika yang terjadi dalam

kehidupan. Sebagai contohnya perubahan suhu yang terdapat pada badan kita,

kemudian beberapa peralatan rumah tangga yang menggunakan konsep

termodinamika misalnya dispenser, AC, Kulkas, dan beberapa peralatan lainnya.

Termodinamika telah merubah sistem industri di dunia, dari yang mulanya

menggunakan kayu bakar untuk memasak sampai menggunakan listrik untuk

memasak. Hal ini karena termodinamika merupakan hukum-hukum yang

menyangkut banyak hal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh yang

paling sederhana adalah dispenser karena salah satu alat rumah tangga yang

membutuhkan listrik untuk dapat menjalankan mesin pemanas dan mesin

pendinginnya dan prinsip kerjanya dengan elemen pemanas dan mesin pendingin

(compressor).

Termodinamika memainkan peran penting dalam analisis sistem dan

piranti yang ada di dalamnya terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi

termodinamika bercakupan jauh, dan penerapannya membentang ke seluruh

kegiatan manusia. Bersamaan dengan sejarah teknologi, perkembangan sains telah

memperkaya kemampuan untuk menanfaatkan energi dan menggunakan energi


tersebut untuk kebutuhan masyarakat. Kebanyakan kegiatan ini melibatkan

perpindahan energi dan perubahan energi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari termodinamika?

2. Bagaimana prinsip termodinamika pada jurnal Simulasi Dispenser Hot

And Cool Unit?

3. Bagaimana aplikasi termodinamika pada jurnal Simulasi Dispenser Hot

And Cool Unit?

4. Apa saja hukum-hukum termodinamika yang ada pada jurnal Simulasi

Dispenser Hot And Cool Unit?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui pengertian dari termodinamika.

2. Agar memahami prinsip termodinamika pada jurnal Simulasi Dispenser

Hot And Cool Unit.

3. Bagaimana aplikasi termodinamika pada jurnal Simulasi Dispenser Hot

And Cool Unit.


4. Apa saja hukum-hukum termodinamika yang ada pada jurnal Simulasi

Dispenser Hot And Cool Unit.

D. Manfaat
Makalah ini dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya dapat

menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.


BAB II

APLIKASI TERMODINAMIKA

Termodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesifik

membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah

diketahui bahwa energi di dalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk,

selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir,

energi gelombang elektromaknetik, energi akibat gaya magnet, dan lain-lain.

Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun

hasil rekayasa teknologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak

dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari

satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip

ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.

Alat elektronika dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan prinsip

dari Hukum Termodinamika salah satunya adalah dispenser. Dispenser adalah

salah satu alat rumah tangga yang menggunakan listrik untuk dapat memanaskan

elemen pemanas dan menjalankan mesin pendinginnya. Cara penggunaan

dispenser ini sangatlah praktis yaitu dengan menyediakan air yang sudah steril

atau air yang sudah layak untuk diminum, air panas maupun dingin segera bisa

dinikmati, karena pada dasarnya dispenser hanya dirancang untuk pemanas dan

pendingin saja, tidak untuk memasak atau membuat es seperti pada alat pemanas

dan pendingin lainnya. Dispenser hanya menggunakan tabung atau tangki tempat

penampungan air yang akan dipanaskan dan didinginkan.

Ide Simulasi Dispenser Hot and Cool Unit ini menggunakan peltier

sebagai pendingin air dan elemen pemanas sebagai pemanas air. Prinsip kerja

peltier itu sendiri adalah dapat menghasilkan suhu dingin ketika suhu panas pada
peltier dibuang secara maksimal dan dapat bekerja optimal pada arus 3 sampai 7

ampere dengan tegangan berkisar antara 5 sampai 12 volt, namun pada

kenyataannya suhu dingin yang dihasilkan pun tidak sesuai dengan yang

diharapkan, sehingga diperlukan bahan lain untuk memaksimalkan kerja paltier.

Sedangkan pada sistem pemanasan air digunakan elemen pemanas pada

penghangat nasi. Elemen tersebut dapat bekerja pada arus AC dengan tegangan

220 volt, untuk lebih memaksimalkan kerja elemen pemanas tersebut kami

menggabungkan rangkaian elemen pemanas penghangat nasi dengan elemen pada

setrika bekas.

Simulasi Dispenser Hot and Cool Unit dibuat dengan latar belakang

tersebut. Peneliti berkeinginan melakukan penelitian serta mencoba untuk

membuat rancangan simulasi dari dispenser pemanas dan pendingin dengan

memanfaatkan komponenkomponen yang ada. Selain itu agar kita dapat lebih

memahami penerapan dari Hukum Termodinamika pada kehidupan sehari-hari.

Rancangan penelitian dalam penelitian ini disusun sesuai dengan variabel-

variabel yang diteliti. Rangkaian Dispenser Hot and Cool Unit ini menggunakan

Peltier sebagai pendingin dan elemen pada setrika sebagai pemanas. Selain kedua

komponen tersebut, pada rangkaian ini juga menggunakan komponen-komponen

elektronika lainnya, seperti termostat, travo, LED, resistor, dan dioda.

Peltier digunakan sebagai elemen pendingin (sekaligus sebagai pemanas)

yang dipakai pada dispenser. Alat ini bekerja dengan menyerap panas pada salah

satu sisi dan memindahkan panas pada sisi yang lain, sehingga apabila alat ini

dialiri arus listrik salah satu sisi akan menjadi dingin dan sisi lainnya menjadi

panas. Untuk mengoptimalkan suhu dingin yang dihasilkan, sisi panas pada peltier

harus dibuang secara maksimal. Elemen peltier telah banyak digunakan sebagai

aplikasi pendinginan. Berbentuk solid artinya alat ini tidak menggunakan


refrigeran sebagai media perpindahan kalor, oleh karena itu termoelektrik

memiliki bentuk yang ringkas dan ramah lingkungan. Prinsip kerja termoelektrik

ini adalah berdasarkan pada efek Peltier. Pada efek ini disebutkan bahwa dari dua

kawat material berbeda (kawat termokopel) di mana masing- masing ujung kawat

material membentuk sambungan satu sama lainnya yang apabila diberi perbedaan

tegangan, akan menghasilkan perbedaan temperatur. Perbedaan temperature yang

dihasilkan ini sebanding dengan jumlah arus searah yang dialirkan sehingga

nantinya akan ada sambungan yang menyerap kalor dan ada sambungan yang

melepaskan kalor.

Prinsip pemanas air yang terjadi pada alat pemanas air adalah ketika alat

pemanas dihubungkan ke sumber listrik dan dihidupkan, maka arus listrik akan

mengalir melalui elemen pemanas. Elemen pemanas ini mengubah energi listrik

yang melaluinya menjadi energi panas. Panas yang dihasilkan elemen ini

memanaskan air yang ada dalam tabung.


BAB III

APLIKASI TERMODINAMIKA

Salah satu aplikasi termodinamika pada kehidupan sehari-hari yaitu

disepenser. Dispenser atau pendingin air yang menggunakan listruik sebenarnya

baru ada pada tahun 1972. Saat itu, dispenser air ini di produksi oleh Haws

Corporation. Awalnya dispenser ini adalah sebuah keran air mancur yang

diciptakan oleh Halsey Willard Taylor dan Luther Haws. Kemudian pada 1911,

keran air minum ini dipatenkan oleh Haws. Dispenser dibuat dengan tujuan agar

air minum yang dikonsumsi menjadi steril.

Dispenser adalah salah satu alat rumah tangga yang mambutuhkan listrik

untuk dapat menjalankan mesin pemanas dan mesin pendinginnya. Dispenser ada

yang menggunakan prinsip kerja dengan elemen pemanas dan mesin pendingin

(compressor). Dispenser atau tempat air minum adalah salah satu peralatan listrik

atau elektronik yang didalamnya terdapat heater sebagai komponen utamanya,

heater berfungsi untuk memanaskan air yang ada pada tabung penampung. Heater

umumnya memiliki daya sekitar 200-300 watt. Heater dapat memanaskan air yng

terdapat didalam dispenser. Biasanya dispenser berisi 19 liter air yang

ditempatkan pada sebuah galon.

Fungsi dari heater tersebut berguna untuk memanaskan air yang berada

pada tabung, air akan mengalir / keluar melalui kran warna merah karena air

panas dalam tabung menghasilkan suatu tekanan. Sedangkan air yang dingin

keluar dari kran yang berwarna biru didasari oleh proses gravitasi.

1. Prinsip Kerja Pemanas Air


Proses air mengalir dari galon yang bersuhu normal hingga sampai ke

dalam cangkir / gelas yang bersuhu panas melalui beberapa komponen mulai dari

galon air kemudian mengalir kedalam tampungan yang kemudian mengalir

kedalam tabung pemanas dan kemudian air mengalir dalam keadaan panas

melalui keran.

Proses pemanasan air terjadi pada saat air masuk kedalam tabung

pemanas. Tabung pemanas merupakan tabung yang terbuat dari logam yang

disekitar tabung tersebut dikelilingi oleh elemen pemanas, sehingga ketika air

mengalir dari tampungan menuju tabung pemanas sensor suhu yang ada pada

tabung pemanas akan memicu elemen pemanas untuk bekerja, suhu tinggi yang

dihasilkan elemen pemanas diserap oleh air yang suhunya lebih rendah, setelah

suhu air dalam tabung pemanas tinggi maksimal sensor suhu yang ada pada

tabung pemanas akan memutuskan arus listrik pada elemen pemanas. Pada saat

elemen pemanas menyala, lampu indikator pemanas menyala dan pada saat

elemen pemanas mati, maka lampu indikator pemanas juga akan mati.

Setelah lampu indikator pemanas mati dan air pada tabung pemanas sudah

mencapai suhu tinggi maksimal maka air panas siap digunakan. Ketika

menyalakan oemanas pada dispenser adalah, pastikan air pada tabung pemanas

penuh, sebab jika tabung pemanas dalam keadaan kosong dan elemen pemanas

bekerja maka suhu tinggi yang dihasilkan oleh elemen pemanas tidak terserap

oleh air dan akan merusak tabung pemanas dan komponen lain disekitar tabung

pemanas karena terkena panas yang terlalu tinggi.

Dispenser juga dilengkapi dengan dua buah sensor temperatur yang

dinamakan Thermostat dan dua buah lampu indikator berwarna merah dan hijau

atau biru. Untuk warna merah, artinya dispenser sedang dalam proses pemanasan

air. Sedangkan untuk warna hijau atau biru artinya dispenser dalam keadaan
standby atau heater off. Jika dispenser sedang memanaskan air, maka lampu yang

akan menyala adalah lampu berwarna merah. Dan apabila air yang ingin

dipanaskan telah panas, maka lampu yang berwarna merah berubah menjadi

warna hujau atau biru.

Pada tabung dispenser dipasang heater atau pemanas serta sensor suhu

atau thermostat yang berfungsi untuk membatasi kerja heater agar tidak bekerja

terus menerus yang akan menimbulkan suhu air dalam tabung dispenser

berlebihan, karena apabila heater bekerja berlebih, heater akan panas dan bahkan

heater tersebut akan terjadi kerusakan didalamnya. Untuk mengurangi terjadinya

resiko tersebut, pada heater dipasang thermostat yang berguna untuk mengatur

suhu.

Ketika suhu air yang dipanaskan oleh heater mencapai suhu tertentu

sehingga melebihi suhu kerja sensor / thermostat maka sensor akan bekerja dan

memutuskan arus yang mengalir ke heater. Dengan demikian, heater akan

berhenti bekerja sehingga suhu air tetap terjaga sesuai dengan kebutuhan, bisa

dilihat di lampu indikator warna merah akan berganti menjadi warna hijau atau

biru. Heater akan bekerja kembali manakala suhu air pada tabung menurun

sampai suhunya berada dibawah suhu kerja sensor. Sensor dipasang seri dengan

heater, dengan demikian fungsi dari sensor ini mirip seperti saklar, hanya saja

bekerjanya secara otomatis berdasarkan perubahan suhu.

2. Prinsip Kerja Pendingin Air

Cara kerja pendinginan pada dispenser dapat disamakan bila kita

meletakkan sebuah gelas dari stenles steel yang berisi air kedalam bagian frezzer

pada lemari es. Pada bagian tengah dispenser terdapat tabung yang dibagian

tengahnya dililitkan sebuah heater atau pemanas dan thermostat.


Pada umumnya proses pemanasan dan pendinginan air pada dispenser

berawal dari tampungan air pertama yang berfungsi untuk membagi air yang

selanjutnya akan diproses menjadi air panas dan air dingin. Proses pendinginan air

pada dispenser pada umumnya dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Pendinginan Air dengan Fan

Proses pendinginan air dengan menggunakan fan dilakukan dengan cara

menghisap suhu tinggi pada air ketika air berada pada tampungan air kedua yang

letaknya berada dibawah tampungan air pertama, namun pada kenyataannya fan

hanya sebagai alat bantu untuk mempercepat pembuangan panas pada air,

sehingga temperatur air hanya akan turun sedikit saja. Setelah melewati

tampungan air kedua air akan dikeluarkan melalui keran dan siap untuk diminum.

b. Pendinginan Air dengan Sisterm Refrigran

Pendinginan air pada dispenser menggunakan sistem refrigran sama

seperti sistem refrigran pada kulkas, hanya saja evaporatornya dimasukkan

kedalam tampungan air kedua yang berada dibawah tampungan air pertama,

sehingga air disekitar evaporator akan menjadi air dingin. Hasil pendinginan air

pada dispenser menggunakan sistem refrigran lebih maksimal dibandingkan

pendinginan air menggunakan fan. Setelah air melalui proses pendinginan pada

tampungan air kedua, air akan mengalir dan keluar melalui keran.
BAB IV
HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA
YANG ADA PADA JURNAL

Pendingin pada penelitian ini juga sesuai dengan hukum II Termodinamika yaitu

pada konsep mesin pendingin. Mesin pendingin merupakan mesin yang dapat mengambil

sejumlah kalor dari suatu benda, selanjutnya memindahkan kalor tersebut ke lingkungan

sehingga benda yang telah diambil kalornya akan mengalami penurunan temperatur.

Semakin besar tegangan maka suhu yang dihasilkan semakin kecil. Sebaliknya semakin

kecil tegangan suhu yang dihasilkan semakin besar.

Pada jurnal ini diperoleh hasil penelitian bahwa adanya pengaruh tegangan

terhadap suhu yang dihasilkan dalam waktu yang telah ditentukan, dibuktikan dengan

adanya perbedaan suhu yang diamati pada variasi tegangan yang berbeda. Percobaan

kedua ini sama dengan prinsip pada percobaan yang pertama yaitu sesuai dengan teori

efek peltier dan hukum II Termodinamika, yang membedakan yaitu pada percobaan

pertama pengukuran dilakukan pada peltier langsung sedangkan pada percobaan keduan

pengukuran dilakukan pada air yang didinginkan. Pada air yang didinginkan ini

membutuhkan waktu yang lama untuk menurunkan suhu karena terpengaruh oleh suhu

ruangan.

Anda mungkin juga menyukai