Anda di halaman 1dari 6

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM PEMBELAJARAN DARING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG

Afif Rahman Riyanda 1, Kartini Herlina2,B. Anggit Wicaksono3


1,2,3
FKIP Universitas Lampung
Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1. Gedong Meneng, Bandar Lampung
E-mail : afif.rahman@fkip.unila.ac.id1, kkaartini.herlina@gmail.com2
anggit.wicaksono@fkip.unila.ac.id3

ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan program sistem pembelajaran daring
menggunakan model evaluasi CIPP. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Jenis data yaitu data primer yang didapat dari Dosen PMIPA FKIP dan
mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tingkat pencapaian program sistem
pembelajaran daring pada komponen context memperoleh skor rata-rata 4,145
(82,91%) digolongkan dalam kategori baik; komponen input memperoleh skor rata-
rata 4,302 (86,04%) digolongkan dalam kategori baik; komponen process
memperoleh skor rata-rata 3,838 (76,76%) digolongkan dalam kategori cukup; dan
komponen product yang memperoleh skor rata-rata 4,107 (82,13%) digolongkan
dalam kategori baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program sistem
pembelajaran daring dilingkungan PMIPA FKIP Unila secara keseluruhan sudah
lumayan baik sehingga bisa tetap dilanjutkan.
Kata kunci : sistem pembelajaran daring, CIPP Model

ABSTRACT
This article aims to explain the online learning system programs using CIPP
evaluation models. This research uses quantitative methods. The data type is the
primary data obtained from PMIPA FKIP lecturer and students. The data analysis
technique used is descriptive. The results concluded that the achievement level of
the online learning System program in the context component obtained an average
score of 4.145 (82.91%) classed in good category; Input components acquire an
average score of 4.302 (86.04%) classed in good category; The process component
acquires an average score of 3.838 (76.76%) classed insufficient categories; and
product components that achieved an average score of 4.107 (82.13%) Categorized
as a good category. From the research results can be concluded that the program of
the online learning system in the process of PMIPA FKIP Unila as a whole is quite
good so it can continue.
Keyword : Online learning system, CIPP Model.

66 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 1 Bulan Maret 2020


1. PENDAHULUAN lama. Selain dari kendala yang dialami dalam
Pemanfaatan sistem pembelajaran daring peng-implementasian sistem pembelajaran
merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan daring, Keaktifan mahasiswa dalam mengikuti
untuk mengatasi permasalahan dan aktivitas-aktivitas cenderung menurun dengan
memudahkan mahasiswa untuk mengakses berjalannya waktu serta belum adanya kesadaran
materi perkuliahan (Darmansyah, 2010), saling peserta didik dalam menjalankan netiket atau
berkomunikasi dan berdiskusi secara online, etika berinternet.
serta memperoleh bantuan sharing tutorial oleh kajian awal yang peneliti lakukan didapat
dosen yang tersedia di media sistem bahwa belum semua tenaga pendidik
pembelajaran daring. Sistem pembelajaran dilingkungan Universitas Lampung
daring dapat mengoptimalkan interaksi antara menggunakan sistem pembelajaran daring
dosen dan mahasiswa melalui forum diskusi berupa V-Class. Hal ini dapat dilihat pada tabel
yang terdapat pada media. berikut :
Sistem pembelajaran daring telah
diterapkan di Universitas Lampung dalam hal Tabel 1. Jumlah Matakuliah yang terdaftar di v-
memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan class.unila.ac.id
Pendidikan Tinggi serta salah satu bentuk untuk
mewujudkan Revolusi Industri 4.0 yang menitik
beratkan pembelajaran berbasis teknologi.
Pembelajaran daring di Universitas Lampung
berupa V-Class.
Penggunaan V-Class dapat menciptakan
suatu lingkungan belajar maya (virtual learning
environment). Penggunaan media V-Class pada
kegiatan pembelajaran, mendorong
penyelenggaraan pendidikan atau pembelajaran Sumber https://pemetaan-
elearning.blogspot.com/2018/05/inventarisasidan-
semakin efektif. Dengan menggunakan media pemetaan.html
web memungkinkan banyaknya informasi data
pembelajaran yang diperoleh sehingga Fenomena ini juga terjadi pada Fakultas
memberikan penjelasan kepada mahasiswa lebih keguruan dan ilmu pendidikan. Selain itu jumlah
menarik dan lengkap. Idealnya tenaga pendidik matakuliah pada semester genap 2016/2017 serta
dan mahasiswa senantiasa mengakses berbagai semester Ganjil 2017/2018 yang yang terdaftar
informasi data dengan cepat. Rusman (2011), pada V-Class belum mencapai target yang telah
“Perubahan akan tuntutan pengintegrasian ditetapka oleh LP3M Universitas Lampung. Hal
teknologi dalam kegiatan pembelajaran ini juga terjadi di Fakultas Keguruan dan Ilmu
menjadikan dunia pendidikan memerlukan Pendidikan (FKIP). Hal ini disebabkan beberapa
inovasi dan kreativitas dalam proses faktor diantaranya terbatasnya pemahaman dan
pembelajaran, salah satunya yaitu dengan kemampuan tenaga pendidik dalam menjalakan
penggunaan media pembelajaran berbasis web sistem V-Class, koneksi internet yang tidak
dalam kegiatan belajar mengajar”. stabil, serta ketidaksiapan tenaga pendidik akan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembaharuan dalam sistem pembelajaran.
pembelajaran berbasis e-learning belum Keberhasilan blended learning tergantung
dimanfaatkan secara optimal, serta sering dari beberapa faktor seperti kemampuan peserta
terjadinya gangguan jaringan internet (Marta, didik dalam menggunakan IT, tujuan
2018). Sejalan dengan itu Ekawati (2018) dalam pembelajaran, sarana prasarana yang dimiliki
penelitiannya menyatakan bahwa blended dan lain sebagainya (K. Bohle-Carbonell, 2013).
learning tidak dikenalkan dengan baik. Vaughan Penerapan sistem Pembelajaran daring
(2007) menemukan bahwa Blended learning dilingkungan FKIP idealnya lebih baik dari
belum dipandang sebagai sebuah alternatif lain fakultas lain yang ada di lingkungan Universitas
yang inovatif dan mampu menggeser paradigma Lampung karena pada dasarnya FKIP adalah

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 1 Bulan Maret 2020 67


fakultas yang menjadi pelopor dalam bidang pelaksanaan dari program sistem pembelajaran
ilmu pendidikan dan inovasi dalam daring di lingkungan FKIP Unila dengan
pembelajaran. Oleh sebab itu maka perlu menggunakan model CIPP.
dilakukannya evaluasi program sistem Tinjauan dari pelaksanaan program sistem
Pembelajaran daring dilingkungan FKIP pembelajaran daring ditinjau dari komponen-
Universitas Lampung khususnya di Fakultas komponen yang berdasarkan model CIPP. Hal-
PMIPA untuk mengetahui masalah dan kendala hal yang ditinjau antara lain komponen context,
yang di hadapi dalam penerapan sistem input, process, dan product. Pembahasan
pembelajaran daring. mengenai masing-masing komponen dijelaskan
sebagai berikut.
2. METODE
Berdasarkan latar belakang dan rumusan A. Komponen Context
masalah dalam penelitian ini, maka jenis Komponen context dalam penelitian
penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian evaluasi ini memiliki tiga indikator dan
evaluasi program. Penelitian ini termasuk diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.
kepada penelitian yang menghasilkan Pertama, indikator tujuan program sistem
rekomendasi untuk perbaikan dari suatu pembelajaran daring diperoleh TPR 86,40%
program. Model evaluasi yang digunakan adalah yang masuk kategori baik. Kedua, indikator
model CIPP. Penelitian difokuskan untuk kebutuhan terhadap pelaksanaan sistem
menjelaskan program sistem pembelajaran pembelajaran daring dilingkungan FPMIPA
daring yang ditinjau dari Context, Input, diperoleh nilai TPR sebesar 79,57% dengan
Process, Product. Penelitian ini diharapkan kategori baik Ketiga, indikator lingkungan
dapat menjelaskan gambaran pelaksanaan sistem pelaksanaan sistem pembelajaran daring
pembelajaran daring di Lingkungan FKIP dilingkungan FPMIPA diperoleh nilai TPR
Universitas Lampung. sebesar 82,75% dengan kategori baik. Dari
Pendekatan atau metode yang digunakan indikator diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. pelaksanaan sistem pembelajaran daring
Dengan pendekatan deskriptif. dilingkungan FPMIPA tergolong baik, namun
Sampel penelitian sebanyak 120 masih ada beberapa catatan yang harus
mahasiswa dan 50 orang dosen. Jenis data yang diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih
digunakan dalam evaluasi program sistem baik.
pembelajaran daring adalah data primer, artinya
data yang langsung didapatkan dari subjek B. Komponen input
penelitian yaitu mahasiswa, dan dosen. Komponen input dalam penelitian
Instrument penelitian yang digunakan evaluasi ini memiliki empat indikator dan
untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.
adalah sebagai berikut; (1) Teknik pengumpulan Pertama, indikator pendidik dengan sub
data yang digunakan dalam penelitian ini dengan indikator latar belakang pendidikan pendidik dan
kuesioner (angket). Penelitian ini menggunakan kompetensi pendidik memperoleh TPR 92,27%
angket tertutup, dimana komunikasi dilakukan dengan kategori sangat baik. Artinya pendidik
dengan cara tidak langsung. Informan/ memiliki kualifikasi pendidikan dan kompetensi
responden diminta memilih satu jawaban yang yang baik dalam menerapkan sistem
sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara pembelajaran daring dilingkungan FPMIPA
memberikan tanda serta pihak Universitas perlu meningkatkan lagi
kemampuan pendidik agar kualitas dari sistem
3. HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran daring dilingkungan FPMIPA bisa
Evaluasi program sistem pembelajaran lebih baik pada masa yang akan datang. Kedua,
daring dilakukan untuk memperbaiki kualitas indikator mahasiswa dengan sub indikator latar
dan meningkatkan mutu pembelajaran. Tujuan belakang mahasiswa dan kemampuan
dari evaluasi program ini yaitu menjelaskan mahasiswa diperoleh TPR 82,22% dengan

68 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 1 Bulan Maret 2020


kategori baik. Artinya untuk menerapkan sistem Ketiga, Indikator aktivitas mahasiswa dengan
pembelajaran daring mahasiswa yang baik. sub indikator pemanfaatan sarana prasarana
Ketiga, indikator sarana dan prasana dengan sub dalam pelaksanaan sistem pembelajaran daring,
indikator yaitu ketersediaan fasilitas (internet, berdasarkan data yang diperoleh secara
laptop, dan jaringan listrik) memperoleh TPR kuantitatif, didapat TPR sebesar 86,76% dengan
sebesar 83,55% dengan kategori baik. Hal ini kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa
membuktikan bahwa sistem pembelajaran aktivitas mahasiswa berjalan dengan baik dalam
daring dilingkungan FPMIPA memiliki sarana memanfaatkan fasilitas yang ada, sehingga
dan prasana yang memadai, meskipun demikian proses pembelajaran bisa tetap terlaksana
pihak Universitas harus tetap meningkatkan dan dengan baik. Keempat, indikator kendala dengan
menambah fasilitas lain yang menunjang dalam sub indikator hambatan-hambatan dalam proses
pembelajaran sehingga diharapkan dengan pelaksanaan sistem pembelajaran daring.,
lengkapnya sarana dan prasana, mahasiswa diperoleh TPR sebesar 61,29% dengan kategori
mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki. kurang sekali. Hal ini membuktikan bahwa pihak
Keempat, indikator perangkat pembelajaran universitas dalam mengelola program sistem
dengan sub indikator silabus dan RPS diperoleh pembelajaran daring.masih kurang bisa
TPR sebesar 86,12% dengan kategori baik. Hal mengatasi kendala seperti belum meratanya titik
ini menunjukkan bahwa kualitas dari perangkat Hotspot yang tersedianya dilingkungan FKIP
pembelajaran yang ada pada program sistem Unila untuk peserta didik yang mengikuti
pembelajaran daring sudah baik. program sistem pembelajaran daring. dan juga
Berdasarkan empat indikator dan masing- kecepatan akses jaringan internet yang masih
masing sub indikator komponen input lambat bagi mahasiswa. Kelima, indikator solusi
dinyatakan bahwa pendidik, peserta didik, memperoleh TPR sebesar 81,63% dengan
sarana dan prasarana, dan perangkat kategori baik. Hal ini membuktikan bahwa solusi
pembelajaran sudah sesuai dengan pendapat yang ditawarkan ditanggapi positif oleh
Widoyoko (2010) yang menyatakan komponen mahasiswa, diharapkan pihak Universitas bisa
evaluasi input meliputi SDM, sarana dan menyediakan layanan titik Hotspot sesuai
peralatan pendukung serta berbagai prosedur dan dengan kebutuhan serta meningkatkan kualitas
aturan yang dibutuhkan perlu dilakukan akses jaringan internet di lingkungan Universitas
perbandingan strategi pemecahan masalah dan Lampung.
perancangan tahap-tahap kegiatan yang relevan Berdasarkan dari lima indikator/ sub
dan baik dalam program sistem pembelajaran indikator komponen process dinyatakan bahwa
daring. proses pembelajaran, aktivitas pendidik,
aktivitas mahasiswa sudah berjalan dengan baik.
C. Komponen process Namun untuk kendala yang dihadapi dalam
Komponen process dalam penelitian program sistem pembelajaran daring masih
evaluasi ini memiliki lima indikator dan belum sesuai dengan harapan. Meskipun
diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. demikian solusi yang telah diberikan hendaknya
Pertama, indikator proses pembelajaran dengan bisa ditanggapi dengan serius oleh pihak
sub indikator proses pelaksanaan sistem Universitas. Hal tersebut senada dengan
pembelajaran daring diperoleh TPR sebesar pendapat Worthen dan Sandars (1973) yang
86,39% dengan kategori baik. Artinya proses mengatakan bahwa evaluasi proses digunakan
pembelajaran yang dilaksanakan berjalan untuk mendeteksi atau memprediksikan
dengan baik. Kedua, indikator aktivitas pendidik rancangan prosedur atau rancangan
diperoleh TPR sebesar 87,75% dengan kategori implementasi selama tahap pelaksanaan
baik. Artinya, kegiatan mahasiswa selama program, menyediakan informasi untuk
menerapkan sistem pembelajaran daring. juga keputusan dalam mengatasi hambatan dan
sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihat sebagai arsip prosedur yang telah terjadi dalam
dari tanggapan positif dari mahasiswa mengenai mengatasi hambatan dengan solusi yang
aktivitas pendidik pada kegiatan pembelajaran. ditawarkan.

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 1 Bulan Maret 2020 69


D. Komponen product belajar untuk mahasiswa seperti belum
Komponen product dalam penelitian semua dosen menyediakan Vidio tutorial
evaluasi ini memiliki dua indikator dan untuk proses pembelajaran.
diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. C. Komponen process: proses pembelajaran
Pertama, indikator hasil memperoleh TPR pada program sistem pembelajaran daring
sebesar 84,26% dengan kategori baik. Hal ini sudah berjalan baik; aktivitas mahasiswa
menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa program sistem pembelajaran daring juga
yang mengikuti program sistem pembelajaran tergolong baik, hal ini ditanggapi positif oleh
daring sudah baik. Artinya mahasiswa telah mahasiswa di dalam item pernyataan yang
mampu memahami tujuan dari pelaksanaan diberikan; aktivitas mahasiswa pada program
sistem pembelajaran daring. Kedua, Indikator sistem pembelajaran daring berjalan baik,
dampak dengan sub indikator dampak artinya aktivitas mahasiswa berjalan dengan
pelaksanaan sistem pembelajaran daring baik dalam memanfaatkan fasilitas yang ada,
diperoleh data secara kuantitatif yaitu untuk TPR sehingga proses pembelajaran bisa tetap
sebesar 80,00% dengan kategori baik. terlaksana dengan baik; kendala pada
program sistem pembelajaran daring. belum
4. KESIMPULAN teratasi dengan cepat artinya pihak
Berdasarkan hasil penelitian dan universitas masih kurang sekali dalam
pembahasan maka dari empat komponen yang di mengatasi kendala seperti masih belum
evaluasi dapat disimpulkan: meratanya titik Hotspot yang tersedianya
A. Komponen context: tujuan program sistem dilingkungan FKIP Unila untuk mahasiswa
pembelajaran daring tergolong baik, artinya dalam menerapkan sistem pembelajaran
program berhasil mencapai tujuannya untuk daring dan juga kecepatan akses jaringan
menciptakan pembelajaran yang dapat internet yang masih lambat bagi mahasiswa;
dilaksanakan dimana saja; kebutuhan solusi yang ditawarkan pada program sistem
terhadap pelaksanaan sistem pembelajaran pembelajaran daring ditanggapi dengan baik,
daring tergolong cukup, artinya sebagian artinya peserta didik mengharapkan pihak
besar mahasiswa membutuhkan sistem Universitas bisa menambah titik hotspot agar
pembelajaran daring dalam proses pelaksanaan sistem pembelajaran daring bisa
pembelajaran; lingkungan pelaksanaan berjalan dengan baik serta meningkatkan
program sistem pembelajaran daring juga kualitas akses jaringan internet di lingkungan
tergolong baik artinya lingkungan Fakultas FKIP Unila.
PMIPA FKIP Unila memenuhi syarat untuk D. Komponen product: hasil pencapaian dari
terlaksananya program sistem pembelajaran pelaksanaan pembelajaran daring kelas XI
daring. tergolong baik artinya mahasiswa telah
B. Komponen input: pendidik yang menerapkan mampu memahami tujuan dari sistem
sistem pembelajaran daring sudah sangat pembelajaran daring; dampak pelaksanaan
baik dari segi latar belakang pendidikan dan sistem pembelajaran daring juga tergolong
kemampuannya, namun masih ada pendidik baik artinya dampak yang diperoleh
yang perlu ditingkatkan kompetensinya mahasiswa yang telah mengikuti sistem
dalam pelaksanaan pembelajara daring; pembelajaran daring telah baik dan positif,
mahasiswa yang mengikuti program sistem hal tersebut telihat dari hasil belajar
pembelajaran daring juga tergolong baik, mahasiswa yang telah melaksanakan
sarana dan prasana dalam program sistem pembelajaran secara daring
pembelajaran daring. juga sudah baik, namun
masih ada kekurangan dari segi peralatan DAFTAR PUSTAKA
yang masih belum banyak tersedia; perangkat
pembelajaran pada program sistem [1]. Darmansyah, (2010). Pembelajaran
pembelajaran daring. tergolong baik, namun Berbasis Web Teori Konsep dan
masih ada kekurangan dari segi sumber Aplikasi. Padang: UNP Press Padang.

70 Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 1 Bulan Maret 2020


[2]. Ekawati, Noor Emmy (2018) Application of
Blended Learning with Edmodo
Application Based on PDEODE
Learning Strategy to Increase Student
Learning Achievement. Jurnal Ilmiah
Pendidikan MIPA Vol. 8, No. 1, April
2018, pp. 7-16 -ISSN: 2088-351X
[3]. Eko Putro Widoyoko. 2010. Evaluasi
Program Pembelajaran: Panduan
Praktis Bagi Pendidik dan Calon
Pendidik. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
[4]. Marta, Rizkayeni. (2018). Evaluasi
Implementasi Pembelajaran
Keterampilan Komputer Dan
Pengolahan Informasi (KKPI) Kpi
Berbasis E-Learning. jurnal teknologi
informasi dan pendidikan, 11(1), 2620
– 6390.
[5]. Rusman, dkk. (2011). Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
[6]. Vaughan. N, Perspectives on Blended
Learning in Higher Education.
Internasional Journal on E-Learning.
Vol.6, No.1 (2007), 81–94.
[7]. Worthen, Blaine R. dan James R. Sanders.
1973. Educational Evaluation Theory
and Practice. Ohio:

Jurnal IKRA-ITH Humaniora Vol 4 No 1 Bulan Maret 2020 71

Anda mungkin juga menyukai