Anda di halaman 1dari 12

KONTRASEPSI MANTAP

UNTUK PRIA

DOSEN PEMBIMBING:

SITI FATIMAH,SST.M.Bmd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK

1. RIZKI DWI LESTARI


2. ROSSY FARITHA OCTARIANI RS
3. SEFTIANAH
4. SELLY AGUSTRIAI
5. SEPTY ARDA MONARIZA
6. SINDI OKTAVIANI
7. SUNDUHSIAH

PRODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM

POLITEKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang kontrasepsi
mantap.
Makalah ini tidak terlepas dari keikhlasan dan kesabaran hati dari berbagai pihak yang telah
banyak membantu oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing
Askeb Persalinan Bunda SITI FATIMAH,SST.M.Bmd yang telah banyak memberikan
bimbingannya.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
    
    Akhir kata kami berharap semoga makalah kontrasepsi mantap ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

    
                                                                                     
Muara Enim,Oktober 2020    

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................................................

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................

C. Tujuan................................................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Kontrasepsi Mantap (kontap)........................................................................


B. Syarat Kontrasepsi Mantap...........................................................................................
C. Pengertian Kontrasepsi Pria (MOP)............................................................................
D. Cara Kerja Kontrasepsi Pria.........................................................................................
E. Efektivitas Kontrasepsi Pria........................................................................................
F. Keuntungan Kontrasepsi Pria....................................................................................
G. Kerugian Kontrasepsi Pria.......................................................................................
H. Konseling Pasca Operasi.......................................................................................................

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Kondisi kependudukan di Indonesia saat ini baik yang menyangkut jumlah, kualitas,
maupun persebaranya merupakan tantangan yang berat yang harus diatasi bagi tercapainya
keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia. Situasi dan kondisi kependudukan yang ada pada
saat ini merupakan suatu fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama,
lebih sungguh-sungguh, dan berkelanjutan (Handayani, 2010, hlm.9).
Indonesia merupakan negara dengan nomor urut ke empat dalam besarnya jumlah
penduduk setelah China, India, dan Amerika Serikat. Menurut data statistik jumlah penduduk
Indonesia saat ini adalah 230 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) saat ini yaitu
1,35% atau 3,2 juta jiwa per tahun. Bila tanpa pengendalian yang berarti maka jumlah penduduk
Indonesia akan bertambah menjadi 249 juta jiwa pada tahun 2010 dan 293,7 juta jiwa pada tahun
2015.
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari dua macam yaitu Medis Operatif Wanita (MOW)
dan Medis Operatif Pria (MOP). Medis Operatif Wanita (MOW) sering dikenal dengan
tubektomi (sterilisasi) karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba
fallopi sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan Medis Operatif Pria
(MOP) sering dikenal dengan vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vasdeferens
sehingga cairan sperma tidak diejakulasi (Handayani, 2010, hlm.36).
Angka prevalensi metode kontrasepsi jangka panjang khususnya tubektomi masih sangat
rendah dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya. Mekanisme kerja Medis Operatif Wanita
(MOW) yaitu dengan mencapai tuba fallopi dan menutup atau mengoklusi tuba fallopi (mengikat
dan memotong atau memasang cincin) sehingga spermatozoa tidak dapat bertemu dengan ovum
(Pinem, 2009 hlm.292).
Sterilisasi wanita adalah satu-satunya metode kontrasepsi wanita yang permanen. Metode
ini pertama kali dilontarkan oleh Hipokrates. Saat ini sterilisasi wanita dilakukan melalui
abdomen, baik dengan laparotomi mini maupun dengan sterilisasi laparoskopik atau melalui
vagina dengan kuldoskopi.
Sterilisasi wanita dapat dilakukan sebagai prosedur 1 hari, baik dengan anestesi umum maupun
lokal (Everet, 2008, hlm.252).
 Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metode keluarga berencana yang paling
efektif, murah, aman, dan mempunyai nilai demografi yang sangat tinggi. Rendahnya pemakaian
metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR),
implant, Medis Operatif Wanita (MOW)/tubektomi dan Medis Operatif Pria (MOP)/vasektomi
dikarenakan kurangnya pengetahuan serta kesadaran pasangan usia subur untuk menggunakan
metode kontrasepsi ini, lemahnya ekonomi juga mempengaruhi partisipasi masyarakat terhadap
pemakaian metode kontrasepsi tubektomi

B.     Rumusan Masalah


1.      Apa yang di maksud dengan kontrasepsi mantap ?
2.      Apa-apa saja motode kontrasepsi mantap ?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian kontrasepsi mantap?

C. Tujuan makalah
1. Tujuan Untuk mengetahui pengertian kontrasepsi mantap
2. Untuk mengetahui metode kontrasepsi mantap
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian kontrasepsi mantap

D. Manfaat makalah
makalah ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan menambah pengetahuan bagi
mahasiswa kebidanan tentang kontrasepsi mantap.

BAB II
PEMBAHASAN

KONTRASEPSI MANTAP MANTAP UNTUK PRIA

A.Pengertian
Kontrasepsi mantap (kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka
waktuyang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami isteri
atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh 
wanitamaupun pria.

B.Syarat

1. SukarelaCalon peserta kontrasepsi mantap harus secara sukarela menerima pelayanan


kontrasepsi mantap.Artinya calon peserta KB tersebut tidak dipaksa atau ditekan untuk
menjadi peserta kontrasepsimantap. Untuk memantapkan syarat sukarela ini perlu
dilakukan pelayanan informasi konseling.

2. BahagiaSetiap calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat kebahagiaan


artinyacalon peserta tersebut terikat dalam perkawinan yang syah dan harmonis,telah
dianugerahisekurang-kurangnya 2 orang anak dengan umur anak terkecil 2 tahun dan
dengan mempertimbangkan umur istri sekurang-kurangnya 25 tahun. Syarat bahagia ini
dapat diketahui pada saat dilakukan pelayanan informasi dan konseling.

3. SehatSetiap calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat kesehatan,


artinyatidak ditemukan kontra indikasi kesehatan jika kepada calon peserta tersebut
diberikan pelayanankontrasepsi mantap. Syarat kesehatan ini dapat diketahui pada saat
pemeriksaan prabedah.

Kontap Pria MOP ( Vasektomi )

1. Pengertian
Sterilisasi pada laki-laki disebut vasektomi.Caranya ialah dengan memotong saluran mani
(vasdeverens) kemudian kedua ujungnya di ikat, sehingga sel sperma tidak dapat mengalir
keluar  penis (urethra). Sterilisasi laki-laki termasuk operasi ringan, tidak melakukan perawatan
di rumahsakit dan tidak mengganggu kehidupan seksual. Nafsu seks dan potensi lelaki tetap, dan
waktumelakukan koitus terjadi pula ejakulasi,tetapi yang terpancar hanya semacam lendir yang
tidak mengandung sperma.Kontap pria ini masih merupakan metode yang “terabaikan” dan
kurang mendapatkan perhatian.

 2. Cara kerja


Oklusi vas deferens, sehingga menghambat perjalanan spermatozoa dan tidak
didapatkanspermatozao didalam semen/ejakulat.

3. Efektifitas
a. Angka kegagalan 0-2,2 % ,umumnya < 1 % 
b. Kegagalan kontap , umumnya disebabkan oleh:

1. Senggamaa yang tidak terlindung sebelum semen/ejakulat bebas sama sekali dari
spermatozoa.
2. Rekanalisasi spontan dari vas deferens, umumnya terjadi setelah pembentukan
granulomaspermatozoa
3. Pemotongan dan oklusi struktur jaringan lain selama operasi
4. Jarang : duplikasi congenital dari vas deferens.4.

Keuntungan:

1. Efektif  
2. Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas
3. Sederhana
4. Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
5. Hanya memerlukan anestesi lokal saja
6. Biaya rendah
7. Secara kultural, sangat dianjrkan di negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani
oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita dan paramedis wanita.

Kerugian:
1. Diperlukan suatu tindakan operatif  
2. Kadang-kadangmenyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi
3. Belum memberi perlindungan total sampai semua spermatozoa yang sudah ada didalam sistem
reproduksi distal dari tempat oklusi vas deferens dikeluarkan.
4. Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual mungkin bertambah
parahsetelah tindakan operatif yang menyangkut sistem reproduksi pria.

6. Teknik 
a.Operatif 
1). Vasektomi dengan pisau setelah anestesi lokal yaitu dengan larutan prokain lidokain
atau lignokain tanpamemakai adrendin maka dilakukan irisan pada kulit scrotum. Kulit dan otot-
otot disayat,maka tampak vas deferens dengan sarungnya. Irisan dapat dilakukan pada garis
tengah antara dua belahan scrotum atau pada dua tempat di atas masing-masing vas deferens
Kedua vas tampak sebagai saluran yang putih dan agak kenyal pada perabaan. Vas
dapatdibedakan dari pembuluh-pembuluh darah, karena tidak berdenyut. Identifikasi
Vasterutaa sukar apabila kulit scrotum tebal.
2). Vasektomi tanpa pisau untuk mengurangi atau menghilangkan rasa takut calon
akseptor kontap pria akantindakan operasi ( yang umumnya dihubungkam dengan pemakaian
pisau operasi ), danuntuk menggalakkan penerimaan kontap pria, di Indonesia sekarang telah
diperkenalkanmetode vasektomi tanpa pisau ( VTP ).Vasektomi pada pisau juga dapat dilakukan
tanpa mengiris kulit, jadi tanpa memakai pisau sama sekali, yaitu dengan cara:

1. Saluran diikat bersama-sama dengan kulit scrotum dengan cara mencobloskan jarum dengan
benang sampai ke bawah saluran mani. 
2. Dapat juga disuntikkan ke dalam saluran mani.
3. Saluran mani dapat dibakar dengan mencobloskan jarum kauter halus melalui kulit ke dalam
saluran mani.

 b. Penyumbatan vas deferens


 mekanisDilakukan dengan penjepitan vas deferens menggunakan :
1.Vaso-clips
2.Intra Vasal Thread (IVT)
3.Reversible Intravas Device (R-IVD).
4.Shug
5.Phaser (Bionyx Control)
6.Reversible Intravasal Occlusive Devices (RIOD)

c. Penyumbatan vas deferens kimiawi

dilakukan penyumbatan terhadap vas deferens menggunakan zat-zat kimiawi berupa :


1.Quinacrine
2.Ethanol
3.Ag-nitrat

        Konseling pasca operasia

1. Menjaga daerah insisi agar tetap kering 


2. Tidak menarik-narik atau menggaruk-nggaruk luka yang sedang dalam penyembuhan.
3. Memakai penahan skrotum (celana dalam).
4. Menghindari mengangkat benda berat dan kerja keras untuk 3 hari.
5. Klien boleh bersenggama sesudah tidak merasa sakit (hari ke 2-3), namun untuk mencegah
kehamilan,pakailah kondom atau cara kontrasepsi lain selama 3 bulan atau sampai ejakulasi15-
20 kali.
6. Periksa semen 3 bulan pasca vasektomi atau sesudah 15-20 kali ejakulasi
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB
artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin
hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB.
Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda
pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.
Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB. tak seorang pun bisa
menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih
bisa membahayakan diri Anda sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita,
pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman.
Meskipun tidak ada paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam
kesehatan atau bahkan keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan,
selayaknya Anda mengikuti program KB atas kesadaran sendiri.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu,
anak, keluarga dan bangsa, Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan
bangsa, Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas,
termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan
masalah kesehatan reproduksi.
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan
yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara
dengan laki-laki dalam masyarakatnya.

Saran
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda KB yang kami
paparkan dalam halaman-halaman sebelumnya. Malahan metoda-metoda itu lebih aman
ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-KB. Sebagian perempuan
menginginkan banyak anak – khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin,
tak memperoleh pembagian tanah yang adil, sumber daya kurang, dan keuntungan social tipis.
Anak-anak membantu pekerjaan orang tua sehari-hari, dan merawat mereka di usia lanjut.
Di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya orang
tua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa banyaknya anak justru makin memiskinkan
keluarga, dan mempersualit pengentasan nasib mereka.
Banyak orang tua yang sedih dan menyesal karena kebanyakan anak, tidak mampu
memberi mereka penghidupan yang layak. tidak mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang
yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi
mereka. yang jelas, tidak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda berada, Anda
akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila Anda memegang kendali
atas penentuan berapa banyak anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil.
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala penjuru untuk ber-
KB atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat orang lain bisa diambil
manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri. Kalau
Anda sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling
cocok. Agar Anda mampu memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari keuntungan dan
kerugian setiap metoda terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA

·         Prawihardjo, Sarwono. 2006. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta :

Anda mungkin juga menyukai