Anda di halaman 1dari 6

FARMAKOLOGI

Dosen Pembimbing : Merry permatasari, S.Apt,M.kes

Di susun oleh :

Nama : SEFTIANAH

NIM : Po.71.24.3.19.061

Tingkat : IIB

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI D3 KEBIDANAN MUARA ENIM

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


PEMBAHASAN

A. Keuntungan dan kerugian penggunaan sedian oral , parental , topikal dan inhalasi

Cara Pemberian Obat

Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan
pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang
diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat serta tempat kerja yang diinginkan. Pemberian obat ikut
juga dalam menentukan cepat lambatnya dan lengkap tidaknya resorpsi suatu obat. Tergantung
dari efek yang diinginkan, yaitu efek sistemik (di seluruh tubuh) atau efek lokal (setempat) dapat
dipilih di antara berbagai cara untuk memberikan obat.

1.  Oral

Oral adalah rute pemberian yang paling umum dan palin g banyak dipakai karena ekonomis,
paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorbsi melalui rongga mulut (sublingual atau
bukal) seperti tablet ISDN. Bentuk sediaan obatnya dapat berupa Tablet, Kapsul, Larutan
(solution), Sirup, Eliksir, Suspensi, Magma, Jel, dan Bubuk.

Kelebihan     :

·         relatif aman,

·         praktis, ekonomis,

·         meminimalkan ketidaknyamanan pada klien dan dengan efek samping yang paling kecil.

Kekurangan :

·         bioavaibilitasnya banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor,

·         iritasi pada saluran cerna, perlu kerjasama dengan penderita (tidak bisa diberikan pada
penderita koma),

·         timbul efek lambat, tidak bermanfaat untuk pasien yang sering muntah, diare, tidak sadar,
tidak kooperatif; untuk obat iritatif

·         rasa tidak enak penggunaannya terbatas,

·         obat yang inaktif/terurai oleh cairan lambung/ usus tidak bermanfaat (penisilin G, insulin),

·         obat absorpsi tidak teratur, awitan kerja obat oral lebih lambat dan efeknya lebih lama.
2. Parenteral

Rute parenteral adalah memberikan obat dengan meninginjeksi ke dalam jaringan tubuh, obat
yang cara pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan) tetapi
langsung ke pembuluh darah. Misalnya sediaan injeksi atau suntikan. Tujuannya adalah agar
dapat langsung menuju sasara.

Kelebihan     :

·         bisa untuk pasien yang tidak sadar,

·         sering muntah dan tidak kooperatif,

·         tidak dapat untuk obat yang mengiritasi lambung,

·         dapat menghindari kerusakan obat di saluran cerna dan hati, bekerja cepat dan dosis
ekonomis.

 Kekurangan            :

·         kurang aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika
terjadi kesalahan,

·         tidak disukai pasien,

·         berbahaya (suntikan – infeksi).

Pemberian parenteral meliputi empat tipe utama injeksi berikut:

a. Intravena (iv)      : Tidak mengalami tahap absorpsi. Obat langsung dimasukkan ke pembuluh
darah sehingga kadar obat di dalam darah diperoleh dengan cepat, tepat dan dapat disesuaikan
langsung dengan respons penderita.

Kelebihan           :

·         cepat mencapai konsentrasi,

·         dosis tepat,

·         mudah menitrasi dosis

kekurangan       :         

·         obat yang sudah diberikan tidak dapat ditarik kembali, sehingga efek toksik lebih mudah
terjadi.

·         Jika penderitanya alergi terhadap obat, reaksi alergi akan lebih terjadi. 
·         Pemberian intravena (iv) harus dilakukan perlahan-lahan sambil mengawasi respons
penderita.

·         konsentrasi awal tinggi toksik, invasive resiko infeksi,

·         memerlukan keahlian.

b. Intramuscular (im) : Kelarutan obat dalam air menentukan kecepatan dan kelengkapan
absorpsi. Obat yang sukar larut seperti dizepam dan penitoin akan mengendap di tempat suntikan
sehingga absorpsinya berjalan lambat, tidak lengkap dan tidak teratur.

Kelebihan           :

·         tidak diperlukan keahlian khusus,

·         dapat dipakai untuk pemberian obat larut dalam minyak,

·         absorbsi cepat obat larut dalam air.

Kekurangan      :

·         rasa sakit, tidak dapat dipakai pada gangguan bekuan darah (Clotting time),

·         bioavibilitas bervariasi, obat dapat menggumpal pada lokasi penyuntikan.

c. Subkutan (SC)      : Hanya boleh dilakukan untuk obat yang tidak iritatif terhadap jaringan.
Absorpsi biasanya berjalan lambat dan konstan, sehingga efeknya bertahan lebih lama. Absorpsi
menjadi lebih lambat jika diberikan dalam bentuk padat yang ditanamkan dibawah kulit atau
dalam bentuk suspensi. Pemberian obat bersama dengan vasokonstriktor juga dapat
memperlambat absorpsinya Penyuntikkan dibawah kulit

Kelebihan           :

·         diperlukan latihan sederhana,

·         absorbs cepat obat larut dalam air,

·         mencegah kerusakan sekitar saluran cerna.

Kekurangan      :

·         dalam pemberian subkutan yaitu rasa sakit dan kerusakan kulit,

·         tidak dpat dipakai jika volume obat besar,


·         bioavibilitas bervariasi sesuai lokasi.

·         Efeknya agak lambat

d. Intrathecal: obat langsung dimasukkan ke dalam ruang subaraknoid spinal, dilakukan bila
diinginkan efek obat yang cepat dan setempat pada selaput otak  atau sumbu cerebrospinal
seperti pada anestesia spinal atau pengobatan infeksi SSP yang akut.

3. Topikal

Pemberian topikal dilakukan dengan mengoleskannya disuatu daerah kulit, memasang balutan
yang lembab, merendam bagian tubuh dalam larutan, atau menyediakan air mandi yang
dicampur obat. Obat diberikan secara topikal dengan menggunakan cakram atau lempeng
transdermal. Contoh : nitrogliserin, skopolamin, fentanil, dan estrogen. Cakram melindungi salep
obat pada kulit.. Obat topikal ini dapat diberikan sekurang-kurangnya 24 jam sampai tujuh hari.

Kelebihan     :

·         untuk efek local; efek smping sistemik minimal,

·         mencegah “first-pass effect”,

·         untuk efek sistemik, menyerupai IV infuse (zero-order),

kekurangan :

·         secara kosmetik kurang menarik,

·         absorbsi tidak menentu.

4. Inhalasi

Inhalasi yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas memiliki epitel untuk
absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara local, pada
salurannya, misalnya salbutamol (ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau dalam keadaan
darurat misalnya terapi oksigen. Obat diberikan untuk disedot melalui hidung atau mulut atau
disemprotkan Penyerapan dapat terjadi pada selaput mulut, tenggorokan dan pernafasan. Bentuk
sediaan : Gas dan Zat padat, tetapi bisa juga mempunyai efek sistemik.

Kelebihan     :
·         absorpsi terjadi cepat dan homogen,

·         kadar obat dapat terkontrol,

·         terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus.

Kekurangan :

·         Metode  ini lebih sulit dilakukan,

·         memerlukan alat dan metode khusus, s

·         ukar mengatur dosis

·         sering mengiritasi paru.

Anda mungkin juga menyukai