Anda di halaman 1dari 52

PERTIMBANGAN FARMAKOLOGI ORAL

DALAM PEMBERIAN TERAPI, IV, IM,


INTRAKUTAN, ORAL DAN REKTAL

PARENTERAL

REKTAL

SITI MUAWANAH,S.S.T.,M.Keb
POKOK BAHASAN
CARA PEMBERIAN OBAT
KEUNTUNGAN SERTA KERUGIAN
PENGGOLONGAN RUTE
PARENTERAL
 Rute parenteral adalah memberikan obat dengan
meninginjeksi ke dalam jaringan tubuh, obat yang cara
pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa melalui
usus/ saluran pencernaan) tetapi langsung ke pembuluh
darah
KELEBIHAN KEKURANGAN
bisa untuk pasien yang tidak kurang aman karena jika
sadar, sudah disuntikan ke dalam
sering muntah dan tidak tubuh tidak bisa dikeluarkan
kooperatif, lagi jika terjadi kesalahan,
tidak dapat untuk obat yang tidak disukai pasien,
mengiritasi lambung, berbahaya (suntikan-infeksi).
dapat menghindari kerusakan
obat di saluran cerna dan
hati, bekerja cepat dan dosis
ekonomis.
KELEBIHAN KEKURANGAN
cepat mencapai konsentrasi obat yang sudah diberikan tidak dapat
dosis tepat ditarik kembali, sehingga efek toksik lebih
mudah menitrasi dosis. mudah terjadi,
jika penderitanya alergi terhadap obat,
reaksi alergi akan lebih cepat terjadi
Pemberian intravena (IV) harus dilakukan
perlahan-lahan sambil mengawasi respons
penderita
konsentrasi awal tinggi toksik, invasive
resiko infeksi,
memerlukan keahlian.
KELEBIHAN KEKURANGAN
tidak diperlukan keahlian rasa sakit, tidak dapat dipakai
khusus, pada gangguan bekuan darah
dapat dipakai untuk pemberian (Clotting time),
obat larut dalam minyak, bioavibilitas bervariasi, obat
absorbsi cepat obat larut dalam dapat menggumpal pada lokasi
air. penyuntikan.
SUBKUTAN
Suntikan subkutan mengurangi KELEBIHAN KEKURANGAN
resiko yang berhubungan dengan
suntikan intravaskular
Contoh-contoh lain pemberian obat diperlukan latihan dalam pemberian subkutan
subkutan meliputi bahan-bahan sederhana, yaitu rasa sakit dan kerusakan
padat seperti kapsul silastik yang absorbs cepat obat larut kulit,
berisikan kontrasepsi levonergestrel dalam air, tidak dpat dipakai jika
yang diimplantasi untuk jangka mencegah kerusakan volume obat besar,
yang sangat panjang sekitar saluran cerna. bioavibilitas bervariasi sesuai
lokasi.
Efeknya agak lambat
Efek sistemik dapat diperoleh dengan rute Sedangkan efek lokal dapat diperoleh
pemberian: dengan rute pemberian:

Oral melalui saluran gastrointestinal atau Intaokular (oculer), Intranasal (nasalis),


rectal Aural (auris) dengan jalan diteteskan.
Parenteral dengan cara intravena, intra Intrarespiratoral, berupa gas yang masuk
muskular, subkutan ke paru-paru, seperti inhalasi, tetapi beda
inhalasi langsung kedalam paru-paru mekanisme
Rektal, Uretral dan Vaginal dengan jalan
dimasukkan.
RUTE ORAL
 bertujuan untuk terapi dan memberikan efek sistemik yang dikehendaki

Kekurangan dari rute pemberian obat secara


oral adalah: bioavailibilitasnya banyak
dipengaruhi oleh beberapa faktor, iritasi pada
saluran cerna, perlu kerjasama dengan penderita
(tidak dapat diberikan pada penderita koma),
timbul efek lambat, tidak bermanfaat untuk
pasien yang sering muntah, diare, tidak sadar,
tidak kooperatif; untuk obat iritatif rasa tidak
enak penggunaannya terbatas, obat yang
inaktif/terurai oleh cairan lambung/ usus tidak
bermanfaat (penisilin G, insulin), absorpsi obat
tidak teratur.
BENTUK SEDIAAN :TABLET, KAPSUL, OBAT HISAP, SIRUP DAN TETESAN
CARA PEMBERIAN OBAT ORAL: SUBLINGUAL, BUKAL
Sublingual Bukal
meletakkan obat di bawah lidah. diletakkan antara gigi dengan selaput
lendir pada pipi bagian dalam
Tujuannya adalah agar efek yang Kelebihan dari obat bukal adalah: onset
ditimbulkan bisa lebih cepat karena cepat, mencegah “first-pass effect”,
pembuluh darah dibawah lidah
merupakan pusat dari sakit.
kekurangan dari obat bukal adalah:
absorbsi tidak adekuat, kepatuhan
pasien kurang (compliance), mencegah
pasien menelan dan kurang praktis
untuk digunakan terus menerus dan
dapat merangsang selaput lendir mulut.
OBAT SUPOSITORIA REKTAL
A.Langkah – Langkah

1. Kenali pasien / identitas pasien atau


tanyakan namanya langsung.
2. Bandingkan label obat dengan buku
catatan pengobatan sekali lagi
3. Bantu pasien dalam posisi miring
(Sims) dengan tungkai bagian atas
fleksi ke depan.

4. DST…
TOPIKAL
 Pemberian obat secara topikal adalah pemberian obat secara lokal
dengan cara mengoleskan obat pada permukaan kulit atau membran
area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan rectum
 Keuntungan pemberian obat secara topikal adalah:
 Untuk efek lokal : efek samping sistemik minimal, Mencegah first pass
efect
 Untuk sistemik menyerupai IV infus (zero order)

 Sedangkan kerugian dari obat yang diberikan secara topikal adalah


secara kosmetik kurang menarik.
RUTE TOPIKAL
 pemberian obat secara lokal dengan cara mengoleskan obat pada permukaan
kulit atau membran area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan rectum.

KEUNTUNGAN KERUGIAN
Untuk efek lokal : efek secara kosmetik kurang
samping sistemik minimal, menarik.
Mencegah first pass efect
Untuk sistemik menyerupai IV
infus (zero order)
PEMANFAATAN OBAT TOPIKAL
TOPIKAL KULIT
Menyiapkan dan memberikan obat secara lokal kepada pasien pada kulit, baik dalam bentuk
padat (obat salep) maupun dalam bentuk cair (minyak, bethadine), dengan menggosokkan pada
kulit yang mengalami gangguan tertentu, ataupun dengan bentuk Serbuk, dengan pertimbangan
keadaan pasien.

MATA
Menyiapkan dan memberikan obat kepada pasien melalui mata, diberikan dalam bentuk
cair/tetes dan salep

TELINGA
Tindakan menyiapkan dan memberikan obat kepada pasien pada telinga melalui kanal eksternal,
berupa tetesan sesuai anjuran dokter

HIDUNG
Sediaan obat topikal umumnya dalam bentuk tetes untuk mengobati keluhan dari hidung.
CONTOH OBAT
PEMBERIAN OBAT VAGINAL

 Obat vaginal tersedia dalam bentuk krim dan supositoria yang digunakan
untuk mengobati infeksi lokal atau inflamasi. Penting untuk menghindari rasa
malu pasien bila memberikan sediaan ini. Seringkali pasien lebih memilih
untuk belajar cara memberikan obat ini sendiri. Karena luka yang merupakan
gejala infeksi vagina berbau sangat tak sedap, ada baiknya untuk menawarkan
pasien higiene perineal yang baik.
1. Lepas bungkus, oles jelly,
2. Dengan tangan dominan yg sdh
mggnk HS diolesi jelly buka laboya
mayora
3. Masukkan ujung bulat supositoria
(7-10cm)
4. Tarik jari

CARA MEMASUKKAN SUPPOSITORIA VAGINAL


1. Isi aplikator krim
2. Dengan tangan dominan yg mggnkn HS
buka labia, masukkan aplikator sekitar
7.5 cm. Dorong penarik aplikator untuk
mengeluarkan obat
3. Tarik plunger ,
4. Intrusikan px ttp terlentang stidaknya 10’
5. Gnkn pembalut perineal sblum ambulansi
6. Cuci tangan
7. Catat obat

GAMBAR: CARAMEMASUKKAN APLIKATOR


ORAL

TERIMAKASIH
PARENTERAL

REKTAL

Anda mungkin juga menyukai