Di susun oleh :
Nama : SEFTIANAH
NIM : Po.71.24.3.19.061
Tingkat : IIB
A. Keuntungan dan kerugian penggunaan sedian oral , parental , topikal dan inhalasi
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan
pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang
diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat serta tempat kerja yang diinginkan. Pemberian obat ikut
juga dalam menentukan cepat lambatnya dan lengkap tidaknya resorpsi suatu obat. Tergantung
dari efek yang diinginkan, yaitu efek sistemik (di seluruh tubuh) atau efek lokal (setempat) dapat
dipilih di antara berbagai cara untuk memberikan obat.
1. Oral
Oral adalah rute pemberian yang paling umum dan palin g banyak dipakai karena ekonomis,
paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorbsi melalui rongga mulut (sublingual atau
bukal) seperti tablet ISDN. Bentuk sediaan obatnya dapat berupa Tablet, Kapsul, Larutan
(solution), Sirup, Eliksir, Suspensi, Magma, Jel, dan Bubuk.
Kelebihan :
· relatif aman,
· praktis, ekonomis,
· meminimalkan ketidaknyamanan pada klien dan dengan efek samping yang paling kecil.
Kekurangan :
· iritasi pada saluran cerna, perlu kerjasama dengan penderita (tidak bisa diberikan pada
penderita koma),
· timbul efek lambat, tidak bermanfaat untuk pasien yang sering muntah, diare, tidak sadar,
tidak kooperatif; untuk obat iritatif
· obat yang inaktif/terurai oleh cairan lambung/ usus tidak bermanfaat (penisilin G, insulin),
· obat absorpsi tidak teratur, awitan kerja obat oral lebih lambat dan efeknya lebih lama.
2. Parenteral
Rute parenteral adalah memberikan obat dengan meninginjeksi ke dalam jaringan tubuh, obat
yang cara pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan) tetapi
langsung ke pembuluh darah. Misalnya sediaan injeksi atau suntikan. Tujuannya adalah agar
dapat langsung menuju sasara.
Kelebihan :
· dapat menghindari kerusakan obat di saluran cerna dan hati, bekerja cepat dan dosis
ekonomis.
Kekurangan :
· kurang aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika
terjadi kesalahan,
a. Intravena (iv) : Tidak mengalami tahap absorpsi. Obat langsung dimasukkan ke pembuluh
darah sehingga kadar obat di dalam darah diperoleh dengan cepat, tepat dan dapat disesuaikan
langsung dengan respons penderita.
Kelebihan :
· dosis tepat,
kekurangan :
· obat yang sudah diberikan tidak dapat ditarik kembali, sehingga efek toksik lebih mudah
terjadi.
· Jika penderitanya alergi terhadap obat, reaksi alergi akan lebih terjadi.
· Pemberian intravena (iv) harus dilakukan perlahan-lahan sambil mengawasi respons
penderita.
· memerlukan keahlian.
b. Intramuscular (im) : Kelarutan obat dalam air menentukan kecepatan dan kelengkapan
absorpsi. Obat yang sukar larut seperti dizepam dan penitoin akan mengendap di tempat suntikan
sehingga absorpsinya berjalan lambat, tidak lengkap dan tidak teratur.
Kelebihan :
Kekurangan :
· rasa sakit, tidak dapat dipakai pada gangguan bekuan darah (Clotting time),
c. Subkutan (SC) : Hanya boleh dilakukan untuk obat yang tidak iritatif terhadap jaringan.
Absorpsi biasanya berjalan lambat dan konstan, sehingga efeknya bertahan lebih lama. Absorpsi
menjadi lebih lambat jika diberikan dalam bentuk padat yang ditanamkan dibawah kulit atau
dalam bentuk suspensi. Pemberian obat bersama dengan vasokonstriktor juga dapat
memperlambat absorpsinya Penyuntikkan dibawah kulit
Kelebihan :
Kekurangan :
d. Intrathecal: obat langsung dimasukkan ke dalam ruang subaraknoid spinal, dilakukan bila
diinginkan efek obat yang cepat dan setempat pada selaput otak atau sumbu cerebrospinal
seperti pada anestesia spinal atau pengobatan infeksi SSP yang akut.
3. Topikal
Pemberian topikal dilakukan dengan mengoleskannya disuatu daerah kulit, memasang balutan
yang lembab, merendam bagian tubuh dalam larutan, atau menyediakan air mandi yang
dicampur obat. Obat diberikan secara topikal dengan menggunakan cakram atau lempeng
transdermal. Contoh : nitrogliserin, skopolamin, fentanil, dan estrogen. Cakram melindungi salep
obat pada kulit.. Obat topikal ini dapat diberikan sekurang-kurangnya 24 jam sampai tujuh hari.
Kelebihan :
kekurangan :
4. Inhalasi
Inhalasi yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas memiliki epitel untuk
absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara local, pada
salurannya, misalnya salbutamol (ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau dalam keadaan
darurat misalnya terapi oksigen. Obat diberikan untuk disedot melalui hidung atau mulut atau
disemprotkan Penyerapan dapat terjadi pada selaput mulut, tenggorokan dan pernafasan. Bentuk
sediaan : Gas dan Zat padat, tetapi bisa juga mempunyai efek sistemik.
Kelebihan :
· absorpsi terjadi cepat dan homogen,
· terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus.
Kekurangan :