Anda di halaman 1dari 21
oy (0 SISTEM HETEROGEN SATU KOMPONEN 10.1 KU) IMBANGAN FASA Sistem suatt Komponen dissbut | eterogen bila mengendung dua fasa atau lebits, Sistem discbut satu fasa bila sifal dan komposisinya sama. Oleh sobab itu zat mumi berwuyud gas dan cair hanya mungkin satu fasa, sedangkan zat berwujud padat dapat satu fiasa atau lebih, karena padatan ada yang mempunyai dua struktur leistal atau lebih, Suata 2at muni dapat bersifatheterogen yang stabil bila menibentule kes tiga atau empat fasa. (Tabel 10.1) Tabel 10.) Kesetimbungan fasa satu komponen i Kesetimbangan Tenis i ‘Dua fasa A i padat-padat-cair | padat-padat-gas |__s¢m)-S(0)-uap $ i i t | i | 1 | S (in)-S(0)-cairan S Empat fasa |___padat—padat-cair—pas pe S(m)-S(0)-cairan S-uap ‘S(m) = Delerang monoklin, S(0) = belerang orthorombik Pengalaman selvari-hari menunjulékan bahwa air dalam periuk yang dipanaskan sampai 100°C akan mendidib dan akhimya berubah jadi vap, bila penmukaan ait mendapat tekanan uéara 1 atm, Tetepi bila tekanan udara dikurangi (misalnya 0,8 atm) mk titik didi itu Jebih kecil dari 100 °C. Sebalilmya, bila tekanan diperbesar (misalnya 1,3 alm) maka titik idhiritu lebih besar dari 100°C. Pengalaman ini memunjukkan bahwa fasa zat dipengaruhi oleh suhu dan tekanan, Dengan demikian, kesetimb: igan fasa suatu zat terjadi pada suhu dan tekanat tertentu, . \ . Dalam kesetimbangan fara, selalu terjadi perubahan pactikel ‘at dari satu fasa ke yang Jain. Tetapi dalam waktu yang sama, kedua perubahan itu seimbang schiigga junlakptikel dalam masing-masing faa relalif sama (Gembar 10.1), Dengan kata lain pada saat itu teriadi kesetimb ingan material. ! en: 10.4 \ HL = M2 (10.3) dengan 4 dan jig disebut potensinl kimia zat dalam fasn 1 dan 2. Persamaan (10 3) merupakan kriteria kesetimbangan antara dua fasa yang telah dikemulkakan pada (8.55) dan untuk f'fasa menjadi (10.4) i0.2 DIAGRAM FASA, " Pervamaan (10.4) mennjukkan bahwa nilai potensial kimia (,4;) suatu zat berfubungan dengan posisi kesetimbangan fasa zat tersebut, Menurut (7.16), nilai energi bebas bergantuna Pada suhu dan tekanan, sehingga G = G (T, P). .secara matematis, akan membentuk bidane untulz Sebetulnya bidang ini sedikit meenglang, tétapi dibuat masing-masing fasa (Gambar 10.2) datar supaya sederhana. Gambar 10.2 Energi bebas padat, cair dan yas sebagai fimgsi P dan T 10.3 var bidang fasa Karena dG ST, maka ) 2-5, wel a) itu bergantung pada nilai V dan S-nya. Kita mengetalui bahwa: anol arr Vo tBral . Wibnb jedi ve pp STP Fans >> Vouir > Vpnds J Vegas >> Veair =» Vpadat mate Ve 23,4 mebe gos 27 Me, Sens > Scair > Spadat 20400m! lebih condong dari bidang cair, dan bidang padat lebih Akibalnya bidang energi bebas g mendatar dari eair. Hal ini mengakibatkan dapat terjadi perpotongan antara dua bidang atau far, karena V dan diva bidang alsen membentuk satu garis, Bidang itu tid: lebih, Perpoto: erpotongii juga akan melenglang, tetapi dibue S lebih tinggi dari T dan P, waka garis rhanakan (gambar 10.3). uarersecrion ie sunbar 10.3 Tumpang tind! bidang permukaan energi bebas uap-cair dan cair-padat UauIovAroR a) rersection. Pada perpotongan dua bidang fasa terjadi kesetimbangan fasa Berarti pada titik dan berlaku G, = G;. Jika garis perpotongan digambarkan dalam satu bidang P 10.4 perpoton,an itu EE Pada Gambar 104 terlihat caer fsa nadat, eair dan eng. Garis AT (kesetimbancan ae AE eegetiimban gas padat=ens), CE (cair-gas) din BY (padat-eair) by tripel. Pada (itik ini_terindi kesetimbangan tiga feipel, Pada tittle ini i f 0,00603 atm dan sul 0,0098 °C y perpotongan pada titil T. a (padat-cair-gas), yaitu pada tekanan singnya discbut tekanan tripel dan subs ang masing, T)d cal titi tripel. Kesetimbangan eair-vap (qari pada keadaan ini air berfiusa cai di pat disambung jadi TD yang menunjukkan bahwa ingin nya, sehingga disebut alr kelewat (supercooled water) tetapi keaclacun ini tidak stebil kena keberadaannya segera membentuk Garis tekanan J atm memotong garis ‘8 dan ‘TC masing-masing pada (itik M dan N. t jadi kesetimbangan fasa padat-cair, yaitu pada suhu 0 °C dan pada titik > Pada titil terjadi kesetimbangan cair-gas, Dengan demikian diketahui bahwa pada tckanan 1 atin, titik bekn air 0°C dan titik didilnga 100 °C, Titik © disebut tik kritis, harena digini tiduk dapat dibedakan a nu 374 °C ‘a cair_ das isebut ze4 dan sui za tinggi membente: diagran: fase tertenti (es) mampunyai bansy ak bona: yang disebut 10 10200220 ¢ ise-Csihiz tt Verth27 Vy omily ' Gambar 10.6 Diagram P-V iso-CH2 dan titik kritisnya 10.6 12,009 guid ‘.000}- Woter Pressure Atmospheres 8 fA Ordinary leo ° ~@ 3930 Hs Temperature °C Gambar 10.7 Diagram fasa air pada tekanan tinggi vis. Bentuk ini bergantung pada tekanan dan sub, ada es I s/d VI. Es I adalah es yang biasa kita kenal yang terbentuk pada suhu dan tekanan rendah ser{a mencair pada suhn 0 °C. ‘Sedangkan es yang lain pada suhu dan tekanan tinggi. Contolnya es VII terjadi pada tekanan 40.000 aim dan tetap padat sampai suhu 190 °C. Es IV tidak kelihatan pada gambar karena merupakan suatu ilusi yang bersamaan dengan es V. Disamping itu ada lagi es VII, IX dan X yang tidak tampak pada gambar. Es VOI mempunyai volume molar dan struktur yang sama dengan es VII tetapi posisi atom hidrogen nya berbeda. Karena struktur es VI dan VII sama, maka keduanya dalam dalam ikatan hidroge kesetimbangan. Diagram fasa air tidak dapat dipakai sebagai wakil untuk diagram fasa zat lain, karena garis keseimbangan padat-cair agak condong ke kiri, sedangkan zat yang lain condong ke kanan. Hal itu disebabkan air sewaktu mencair menyusut, karena saat itu terjadi perubahan partikel-partikel air yang tersusun jadi acak. Dalam bentuk padat (es) molekul'tersusun dengan pola tertentu sehingga punya ruang-ruang kosong, Pada saat menjadi cair, molekul-molekul ity jadi acak dan ruang-ruang kosong jadi semo‘in kecil (Gambar 10.8). Berbeda dengan air, umumnya akan memuai saat mencair. Berarti ji ca tekanan dinaikan saat mencair mengakibatkan titik tebur bertambah, schingga garis kesetimbangan pada cair condong ke kanan, Contohnya CO; (Gambar 10.9). . Selain itu, perbedaan air dan CO2 adalah letak titik tripelnya (perhalikan Gannbar 10.4 dan 10.9), Tekanan tripel air (0,00603) di bawah tekanan udara (1 alm), sedangkan telanan 37" Temperature (16) —P Gambar 10.9 Diagram fasa CO2 tripel CO, (5,2 atm) di atas tekanan udara Akibanya kesetimbangan fasa padat-cair COz terjadi pada tekanan di atas 5,2 atm. Pada tekanan 1 atm hanya ada kesetimbangan padat-gas, yaitu pada suhu -78 °C yang disebut ritik sublim. Diagram fasa suatu zat bergua dalam menentukan fasa atau wujud zat tersebut dalam berbagai subu dan tekanan. Dari diagramnya kita dapat mengetahui bahwa air berfasa cair pada fekanan 1 atm dan sufu 25 °C. Air dapat diubah jadi es dan uap pada tekanan 1 atm, Demikian juga dapas dilihat bahwa CO» berfasa gas pada sub 25 °C dan tekanan 1 atm, Bila didinginkan, 40. 8 ‘erbuka akan Langsung menjadi usp (menyublim). . 2at yang mempunyni dua fasa pada wajud padat mempunyai diagram tertentu, contohnya belerang (Gambar 10.10), Padatan berstruktur Fombik stabil pada sub kamar, tetapi bila ipanaskan perlahan akan berubah jadi straldur monoklin Pada suhu 95,4 °C. Struktur ini stabil sampai sub. 119.3 °C, yaitu pada titik Jebur. Titik U a wapnya, Karena ada empat fsa aican dapat membentuk 9 te sebagai berikut. solid—rhombie Higa 3541130 Tiss ae _ 7% Gambar 10.10 Diagram fasa belering Kesetimbangan dua fasa 1.Garis OP: $(r) - S (wap) 2. Garis PKS (m) - S (uap) 3. Garis TW: S(F) ~ S (cair) 4.GarisKT —: 8 (m) - S (cair) 5.GarisKU_ : S (cair) - S (uap) 6.GarisPT :R(t) -S(m) 10.9 Kesotimbangan tiga fasa 7.Tilik P : S (x) - S(m) ~ $ (unp) 8. Titik K : S (m) ~ S (cair) - $ (uap) 9. Titik T : S (1) - S (m)’- S (uap) - D nping yang stabil, ada kesetimbangin: lain yang tidak stabil, yaitu sebagai berileut R adalah perpotongan dari sambungan garis OP, UK dan WT. Tetapi ingat kembali air super dingin Pada Gambar 10.10 ternyata balwa S (mi) berada pada segitign PKT. pada Gambar 10.4, yaitu pada vis KR adal merupakest sarnbungan dari CT. Dengan demikian ) sambungan desi garis UR, muka pada garis KR terdapat Kesetimbangan $ uit) ~ S (nap) yang disebut ¢ rjadi pada PR yang merpakit sanbungan davi OP. Pala givis PR terdapat kesetinbangan S (6) ~ $ (ap) yong disebot pat Th peifot ~ sambungan dari WT, sehingea Judo dibmenk (ile bebe ky: disebut carrer Lelewat dingin. Berni Beleramy bertsuuktw rombis dan monoklin dapat berubal secara bolak batik, sehingga polimorfis ini disebut monorro; disebul exantiotroni. Tetapi polimorfis yang hanya dapat berubal satu ran fasa seperti Gambar Contohnya fosfor. Fosfor padat ada yang putih dan merah, dengan di 10.11, Fosfer putih dan merah punya diagram fasa dan titik didih yang berbeda. Fosfor putih bersifa meta stabil padu berbagai subu dan tekanan, sehingga mempunyai tekanan uap lebilt tinggi dari fosfor merah. Transisi kedua fasa (putih dan | merah) berada jauh di atas titikt didih kedua fosfor, yaitu pada T. Akibatnya transisi hanya dapat terjadi dari fosfor putih ke merah dan tidak dapat sebaliknya 10.3 TEKANAN UAP CAIRAN Suatu cairan yang tertutup, maka ruang kosong di atas permukaan cairan ity akan mengand ing uap cairan tersebut (Jihat Gambar 10.1), Tetapi harus diingat bahwa ruang itu 1010 tidak hanya mengandung uap cairan, melainkan sebagian besar berisi Nz dan Oz. Sumbiangan tekanan uap cairan ferhadap fekanan total senma gas dalam ruang itu disebut rezanan parstal uap cairan. Aiquid solid Tq GWhtE) Fy CF) we Gambar 10.1] Diagram fisa fostor 23 eniran akan meningkat bila subu dinasken, molekul. cs bertambah vehingga semakin banyak yang meninggalkan cairn. Contohuya, tekanan parsiai uap air pada suhu 20 °C = 17,535 nmlg dan pada suhu 30 °C = 33,824 mmHg. Hubungen entara tekanan uap dan suhu tersebut adalah sebagai berileut. Menurut (7.57) dan (10.3) pada kesetimbangan dua fasa G, = G;, Karena menurut (7.16) : dG= VaP - SdT, maka Vi dP - S; dT = V2 dP = 8) dT sehingga dP _ S9-Sy _ AS dt” Wy-y AV 0.5) - dengan AS = perubahan entropi molar kedua fasa dan AV perubahan volume molar kedua fasa. Menurut (6.33), setiap perubahan fasa, AS = AH/T sehingga (10 SLmenjadi’” gP _ AH : dT TAV (10.6) 1011 samen Clapeyran yang berlakn untuk peralihan fase Persamaan (10.6) ini disebut p Perbedaan volume zat berfasa gas jaul lebih besar dari fasa cair dan padainya, Contohnya 1,0 (pada STP) = 22,4 L = 22400 mt. 18g 18m, sedangkun J mol mol air ( Satu mol es lebih keeil dari 18 mL, jadi Vuop >> Veuir > Vpadat an fasa yang melibatlan fsa gas, yaitn penguapan dan sublimasi, m Dalam peral perbedaan volumenya dapat disederhanakan. Ponguapan : AV Sublimasi 1 AV = Vaap ~ Deugan dem GP _ AHyay = (0.7) Untuk 1 mol gas ideal V = RTP, maka (10,7) menjadi dP _ AHyapP oT RT? ae A. Aap PogT RT? dinP _ AHyap dT RT2 (10.8) Persamaan (10.8) ini discbut persamaan Clausius—| ~Clapeyron. Nilai, AHyp sebenartiya ~ bergantung pada sub, tetopi bila dianggap mendekati Konstan, maka integral (10.8) adalah fin P = Shep IS ° — (+c ; ae (10.9) i = ad = Persamaan (10.9) merupakan persamaan garis lurus (y= ax +b) dengan y= In P,x= 4,b=C dan koefisien arah atau tg c= AHyap /R. Dengan In P dan 1/T seicagai variabel akan membentule grafik lurus (Gambar 10.12). ~ 3.60 MjOH LogigP-mm Ho 2 0.80] ---4-— Oe 3830323436 38 YT~107 Gambar 10.12 Kurva log P dengan 1/T beberapa cairan Jika dilakukan integrasi (10.9) dari P, pada T, sampai P, pada Ty, didapat : Py Ty AH, Jdinp = ea I a ’, iv x inf2 = AHvap (2 - J (10.0). Py R At Te . “Persamaan (10.10) ini menunjukkan hubungan antara suhu, tekanan uuap cairan dan AHyap, yang ‘akan berguna untuk menghitung salah safunya jika yang last diketahui dengan syarat perbedaan 1, dan Tp relatifkecil. i : 4 Contoh 10,1 sen 303.6 — vf Pada suhu 373,6 K dan 372,6 K, tekanan uap air masing-masing 1,018 atm dan 0,982, ‘lan. Tei yan (a) kalor penguapan air, dan (b) tekanan uap pada 370°C. 10413 Jawad: \ eer Pa 1) Inn2 = = a ne i) tn 1018 ANvap (1 tN 0982 1,987 \37, p . 1 ABvsy = 9790 Ketl/imol a 6 My mrol c P; _ AW, (2 aD wb = a be zl e: 115.8) kel mf" ¢ R91 che wf! galnya - menjadi a fine = = +BinT+CT+D A\ i (0.11) dengan A= - a/R, B=b/R, C= o/R dan D=d + Substitusi (10.8) dan (10.11) menghasilkan Ate amP_L ALB RT? ar rr oT Aine = AR+BRT+ CRT (10.12) Contoh 10.2 , Hubungan tekanan uap efilen dengan suhu adalah In P (mmHg) = - @ = 1,75 In T ~ 19,288x 107 T+ 12,2598 _ a. Tentukan tekanan wap pada suhu 300 K b, Hitnglah AUvap pada (itil didih nonnal etilen 169,3 K Jawab : 1921 30? : a np = - 2921 41,75 ar 19,288 x 107 (300) + 12,2598 00 3 P = 81,87 mmHg b. AByy = 1921 R + 1,75 RT + 19,288% 107 RT = 1921 (8,314 J) + 1,75 (8,314 5) (169,3) +,19,288 (8,314 J) (169,3°) = 13,84 kT mol , Persamaan (10.12) cukup rumit, maka disederhanakan jadi persamaan Antoine yang, bersifi InP = _ +R ne 7 (0.13) rr dengan AS B'dan C'adalah konstanta, serta (= subu (dalam °C) yang dihitung dari data tekanan uap zat dalam berbagai suhu. Contohnya lima zat organik dengan suhu 0 s/d 100 °C (Tabel 10.2). ; Dari tabel temyata kenaikan suhu meningkatkan tekanan uap cairan, Pada saat tekanan vap sama dengan tekanan udara, maka cairan mendidih, yaitu saat terbestuk gelembung— Lemb dan pecah di ‘ran. i i gelembung gas ia pooah di permukaan cairan Contohnya air mempunyai tekanan_760 mmHg pada sui 100 °C. Jika tekanan udara ditempat itu 1_a'm (760 mmHg), maka titi didih air ditempat itu 100 °C, Demikian juga dapai diketahui bahwa titik didih n-heksana sekitar 76 °C: dan benzena sekitar 80 °C. Tithk Didih Catran Pemmbahan dari cair jadi gas adalah penambahan entropi, ‘otidaltératuran partikel. Penambshan entropi tersebut nol pada titik kritis, kerena pada ini karena naiknya . 1045 | Tabel 10.2 ‘Tekanan uap beberapa zat pada berbagai sul i - cc, n-Octane n-Hexane Benzene n-Propanol 1,0 ec) 00 33.08 2.94 48.45 20.54 34 4.579 10.0, S5.05 5.62 75.0 ASAD 726 9.209 20.0" 89,55 10.45 120.0 74.13 14.56 17. 30.0 139.6 18.40 185.4 117.45 27.6 31.824 40.0 210.9 276.7 180,20 50.2 55.324 50.0 309.0 400.9 268.30 87.2 92.51 60.0 4390 S66.2 ‘388.51 147.0 149.38 70.0 oI 117,90, 787.0 548.16 239.0 233.70 80.0 I7448 1062.0 755.0 376.0 355.10 90.0 112.0 353.5 1407.0, 1008.0 574.0 25.26 GoD 1457.0 353.6 1836.0 1335.0 842.5 G60.005 cair dan gas tidak dapat dibedakan, Pada beberapa zai, kendaan seperti ini dapat toriadi pads . titik: abkea tidak sca io antwa putikelnyi entrop: Penguapan (AHys.) meniadi konsian, Karena dS = dq‘T, ma rdasarkes itu labir atisrax Frouton yang menyatakan + . Perbandingan kalor pe SéMuG Caran 1 i . AB yoy ey BSyp = Tq OF 20 ~ 2) eal Imo * (40,14) 1 gturan Kistiakowshky 2 AH van - 48vap = —“= = 8,75 + 10,538 log T, T (10.15) . furan Trouton cukup sesuai Untuk genyawg non polar, seperti HCl, CCle.dan benzena, tetapi : Senge t menyimpang untuk Stnyawa polar seperti HF dan 1h0, Aturan Kistiakowsky’ cukup , Sesuai dengan kebanyakan senyawa, ——— 20.102 .55 i a , 00 at 1046 Tabel 10.3 Entropi penguapan beberapa zat pada tte didit! normalnya aS Te, Png Substance K) Y (almor ey from Eq. 5323) from Eq. oH 0.) 90.18 1630 18.07 17.70 H,0(I) 373.15 9117 26.04 20.52 HF(I) 293.05 1800 6.14 20.47 HC\(l) 188.10, 3860 20.52 19.16 CH,OH() 337.85 8430 24.95 20.32 CCL (I) 349.85 7170 20.49 20.34 cs), 319.40 6400 20.04 29.21 C.H;OH() 351.65 9220 26.22 20,40 methane(1) 111.66 1955 17.51. + 18/12 ethane(I) 184.52 3517 19.06 19.15 “ n-octane(I) 398.81 8360 20.96 20.65 benzene(I) 353.25 7353 20.81, 20.41 toluene(|) 383.77 8001 20.84 20.57 cyclohexane(I) 353.89 5820 -_ 14.86 20.61 acetic acid(I) 391.45 (5820 14.86 20.61 Contoh 10.3 Hubungan tekanan wap dengan suhu (antara ~75 dan 125 °C) adalah 43,516 s Jog P (atm) = 5,475 + Bese ~ 167,515 x10°T Tentukan: a AHy2, pada 300 K "b. Titik didih normal Jawad: Persamaan di atas dapat diubah jadi . SA75 , 1343,516 , 167,515x10° T InP = F303 * 23037 2,303 InP = 2,377 + a7 + 72,737x10°T -s = A-= - 583,376 B=0 C = 72,7337 x 10 D = 2,377 + 2 AByy = AR + BRT + CRT? = $83,376 (8,314 J) + (72,7337 x 10°) (8,314 J) (3007) 394,425 5 = 1294,666 kal ——— T= AHyap _ 1294,666 2 1 21 = 617K 10.4 TRANSIST FASA ORDE DUA Tolah dikeukakan balwa fava sual Transisi adalah proses isotermis, yaug berarti subs fasu ada besaran yang sauna pada kedua Sasa dan ada ang horbeda, Yang sana memirut (10.3) adalah potensial kimin (1, © y12), sedangkan yang berbeda star lain adatals volume, eutahss dat enteopi, Hola sebabnya didam penguapan ada AVy¢ Muy — Veade Moe Wace « Bess) dban ASvap (Susp ~ 8, Me visi & sana K natounlis Iurvig Menunut (8.27) Dari (6. bul fransis! onde pertama dengan kurva k (Gab: 11.13b-d) Th T qT T @ (b) (c) Gambar 10.13. Kurva hubungan beberapa besaran terhadap T. ~ (a) KurvaG-T, (b) V-T, (¢) H-T dan (d) $-T Selau ite, nai Cp, «dan B dapat dinyatakan dalam persamaan masing-masi perifet. vt Ty Ty. «® © ) Gambar 10.14, Kurva hubungan bebe'-apa besaran terhadap T. (a) Kurva Cp - T, * + (b) @ -T, dan (c) B 4 Selain ity, adatransisi lain sehingea Cp bernilai tak hingga pada suhu transisi (Gambar 10.142), contolnya transisi car helium I ke helium II (Gimbar 10.15). Karena grafik berbentukk huruf?, maka disebut fransisi lanbda (?.). Contoh transisi ini adalah transisi sifat feromagnetike jadi pgramagietik pada logam Fe dan Ni, karena terjadi keacakan susunan atomatomnya. ‘Transisi campuran logain perunggu ® (campuran Zn dan Cu bermol sama) mempunyai struktar kubus-dengan tiap Cu dikelilingi oleh 8 atom Zn, Pada subu,nol mutlatkalor dipakai untuk ” menukar letak’ atom-atoifi"Téreebut sehingga acak, Tingkat keacakan bertambah bila subu dinailekan : ’ . 1 fe cae |B oe) ; Je 1-10W 2/45 PERTANYAAK DAW LATIHAU Keseimbangan Fasa 10.1. Ape yang dimaksud dengan Jose. Jelokan ngen cenfohy 10.2. Jeloskan perbedean sistem homegen dan bekregen. 10:3. Apa yang dimaksuel Kesehimbangan dug fase tan figa fase. BeriLan Confoh masing- masing . 10.4. Terang kan kenapa jf2sq 2af bergantung pada fekonen dan subha jos, Kenapa macing-masing fase dapat dianggep sehogar sistem ferbsker, lefopi semua fasa dalam kesehimbengan alianggap sebagai sisfenn ferkotap . t0.€. Turunkon lah persamagn babwa alors Fesetimbangon pose herlaker : fy, +My = Diagram Fasa OZ. Apo yong dimoksuel hag ram fose Gombar hou diagram fasa air don krongkan bugles -bogian - nya 10.8. Diagram fuse dopal « ditampitkan dalom 9a ben tuk. gambarkan Mmasing-masing dan jelaskan perbedoonnye, 10.9. Jelasken belvrapa Fegunaon diagram fase menciruif anda: . | 10.10, Ape yang dimakwe tk tripel dan gamba rhe keadoan 2a} pada Ahk He. Tuliskon. thik tripel air. : . JON). KPa yang dimakwa tikk kritis das gartboplae, _ Radaan 2at pada ht tle . Berapa tihk Like air 1012. Apo yang dimakswd air befewsof abingih, 10.2) i013. Ape yang adimaksud polimertis, Bee confch . 314. Diagram fasr env herbeda dar senyows lar, jol4 G ! y Jelaskon perbedewn Her. Kenézoe terf'4d demkton . jos. Dalam diagram [ase bekrang tercapak engra eselim banger lug fos cay hee Lesehimbengen ng fasa. (Oe koe Fenayze demikiar, yoib. Te rang ken pteng pada kelwal panes dor Gairan kelewat elingin masing -mesing déngan len tory. Ape yong Aimoksere clengen Kes hiroberngen rth - SPAIE dow bert tenleA 16.10. Gambarken cag rem fese fesfer een; tesergy ken Tekeneu Lo Cainer yi Jelas kon [peng erben tehone. wap Corren 1620. Kinape dtkonaa uap cairern elisehut felonce, “ep parsicl Kenapa kkanaa Gap cars herlambah — hile Suha dinakan 16.25 10.22. Turunkanloh Pirlamaen Cloesius den purse magn Clausus -Clapeyren. Apo kath Feganaae, pu samaan the 19.23. Kenapa persamags (oro) hanya berloken wnlik joerbeg * Suha. yang kit. Kemukakon clason ands 10. 24, (Jeles kor tenhang peamecn Antoine . 10.28, Kenapa cairan dipanasken dopal mendith dec, : apa yarq disthat mendhidih 10,26 , Apa yang dimakswd ataras Trouton eiee aturas Kistrakowsky - Ben’ peny'ekesan 10.27. Ecler fares benren 3299 kt Jmol. Pada suhu 85°C Yap N20 Ihara i 84 prriafnys Bommbly Tentaken fekanan wap sat ipy' pads oe 7 se das Suha $20°C a “ 3are 70.23. > ehanos aap CL, pods subir 40°C day gC berfora faret — 210g milly dan 2 mmilg Féenjukon Kafer penguapon — Cdy 7 Tronsisi Fax, Orde Dua livey - tks kaw pengerhiow fransisy fos ert prlars da bert confoh 10.30 Appa yang dimaksad fransiss ardt hetig La jeskes clengan gambar Y03t. Ape yang dimeksud fronsis fambete J032. Kenan ilar Gp mend toh hinge bis 2at fersifal feromagnetik.

Anda mungkin juga menyukai