Kepercayaan atau tradisi lokal dalam masyarakat yang masih terdapat sisa-sisa
tradisi megalithikum pada dasarnya berkaitan pada keyakinan tentang adanya
aturan tetap yang mengatasi segala yang terjadi pada alam. Tradisi kepercayaan
dan sistem sosial budaya adalah hasil dari masyarakat lokal untuk
menciptakan keteraturan dengan cara membagi beberapa hal seperti benda,
binatang, manusia dan roh. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai cara
dalam menjaga tatanan keteraturan tersebut menceritakan kembali mitos,
melakukan serangkaian upacara adat, kemudian mempraktekan bagaimana cara
bercocok tanam, serta melakukan korban dan selamatan. Setelah masuknya
pengaruh asing, tradisi dan kepercayaan lokal tidak hilang begitu saja.Agama
Islam yang masuk ke Nusantara berhadapan dengan tradisi dan kepercayaan
Hindu-Buddha dan lokal.
1. Sistem Kepercayaan
2. Filsafat
4. Seni Bangunan
5. Seni Rupa
6. Seni Sastra
7. Sistem Kalender
1. Seni Bangunan
a. Bangunan Makam
Makam adalah salah satu bentuk kebudayaan Islam, namun di Indonesia sendiri
mempunyai ciri-ciri perpaduan antara unsur lokal sendiri dengan unsur
Islam.Seperti berikut ini.
1) Fisik Bangunan
Pada tata upacara pemakaman terlihat ada akulturasi antara Islam dengan
tradisi lokal.Biasanya setelah penguburan diadakan selamatan tiga hari, tujuh
hari, sampai empat puluh hari, tradisi tersebut merupakan akulturasi dengan
Hindu-Buddha.Selain itu, ada juga tradisi memasukkan jenazah ke dalam peti hal
tersebut merupakan tradisi pada masa Megalithikum di mana mayat dimasukan
ke dalam sarkofagus.
b. Bangunan Masjid
Masjid merupakan bangunan hasil kebudayaan Islam yang digunakan
umatnya untuk beribadah.Bangunan masjid ini biasanya berkembang seiring
dengan kebudayaan yang ada.
2. Seni Rupa
Wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dan Islam pada seni rupa dapat
dilihat dalam ukiran bangunan makam.Hiasan pada hijrat yang berupa susunan
bingkai meniru bingkai candi.Salah satu cabang seni rupa yang berkembang
pada awal penyebaran Islam di Indonesia adalah seni kaligrafi.Kaligrafi tersebut
biasanya digunakan untuk menghias bangunan makam atau masjid.
3. Aksara
4. Seni Sastra
5. Sistem Pemerintahan
Wujud akulturasi budaya Indonesia dan Islam dalam sistem kalender dapat
dilihat dengan berkembangnya sistem kalender Jawa atau tarikh Jawa. Sebelum
masuknya Islam, masyarakat Jawa telah menggunakan kalender Saka yang
dimulai tahun 78 M. Dalam kalender jawa, nama bulannya adalah Sura, Safar,
Mulud, Bakda mulud dan seterusnya. Sedangkan nama harinya Senin, Selasa,
Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Ahad.
7. Sistem Filsafat
Sumber:
Kreatif, T. (2010). Sejarah SMA/MA Kelas XI Program IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mayeli, Y. S. (2012, Mei 17). Akulturasi antara Tradisi Lokal, Hindu-Buddha, dan
Islam di Indonesia. Retrieved November 15, 2014, from
http://youchenkymayeli.blogspot.com/2012/05/akulturasi-antara-tradisi-lokal-
hindu.html?: http://youchenkymayeli.blogspot.com