Indonesia dikenal sebagai negara multi etnis dan agama, dari situlah
indonesia memiliki ragam yang berbeda-beda. Disetiap budaya tersebut
terdepat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini
kebudaayan indonesia, kian memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan
semakin berkembang teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak
negatif terhadap kebudayaan asli indonesia.
A. Barter atau tukar menukar barang, terdapat pada masyarakat pemburu dan
peramu.
B. Redistribusi, barang-barang prduksi dikumpulkan oleh seseorang atau
sekelompok orang berwenang, kemudian dibagikan kembali.
C. Sistem Pasar, yaitu proses menjual dan membeli barang disuatu tempat
dengan mempergunakan alat tukar uang. Sistem pasar diduga mulai
timbul pada masyarakat bertana menetap.
3. Sistem sosial
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat sebagai suatu kesatuan.
Karena itu dalam sistem sosial terdapat pengaturan tentang perkawinan,
tempat tinggal, dan sistem kekerabatan keluarga, mengatur jaringan sosial
antar individu berdasarkan perkawinan (affinity) dan hubungan berdasarkan
keturunan darah (consanguinity).
4. Sistem Politik
Politik diartikan sebagai jalan, cara dan alat yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Segala perilaku dalam politik harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Dengan demikian dalam
pranata politik ada unsur kekuasaan dalam wewenang.
5. Sistem Kepercayaan
Dari adanya kesadaran akan kekuatan supernatural itulah lahir
sistem kepercayaan. Seperti kepercayaan paad roh nenek moyang
(animisme), kepercayaan kepada kekuatan alam (dinamisme),
kepercayaan yang menganggap suci binatang tertentu (totemisme),
pemujaan kepada pelaksana upacara (shamanisme) dan sebagainya.
Agama berbeda dengan aliran kepercayaan. Agama adalah keyakinan
yang mutlak harus diterima oleh umatnya. Sedangkan kepercayaan adalah
anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau
nyata.
6. Sistem Kesenian
Kesenian merupakan pranata yang dipergunakan untuk
mengekspresikan rasa keindahan dari jiwa manusia. Semakin berkembang
teknologi, semakin bervariasi pula usaha manusia untuk mengekspresikan
rasa keindahan dalam bentuk berbagai jenis kesenian.
7. Sistem Bahasa
Kemampuan berbahasa adalah ciri khas dari makhluk yang
namanya manusia. Kebutuhan akan kemampuan akan berbahasa sejalan
dengan kebutuhan akan interaksi sosial.
2.2. Kebudayaan Hindu dan Budha
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yang menjadi
unsur-unsurnya, yaitu: bahasa, pengetahuan, organisasi sosial, peralatan
hidup, dan teknologi, mata pencaharian hidup, religi, dan kesenian. Tiap-tiap
unsur kebudayaan universal itu menjelma dalam tiga wujud kebudayaan,
yakni gagasan (kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya), aktivitas (sistem sosial), dan artefak (benda-
benda). Masyarakat Indonesia sejak jaman dulu sudah menjalin hubungan
dengan bangsa-bangsa lain melalui aktivitas perdagangan. Dengan interaksi
perdagangan tersebut masuk pula berbagai pengaruh salah satunya pengaruh
Hindu-Budha. Pengaruh-pengaruhnya tersebut telah menyebabkan terjadinya
perubahan pada masyarakat Indonesia.
Kebudayaan Hindu-Budha, tidak akan terlepas pada peradaban lembah
Sungai Indus, India. Wilayah ini sudah sejak dulu telah menjadi tempat
lahirnya peradaban. Sekitar 2000 tahun SM, di wilayah ndia mulai
berkembang budaya dan agama Hindu. Beberapa waktu kemudian di India
pula lahir budaya dan agama Budha.
2.2.1. Proses Masuk, Pengaruh dan Berkembangnya kebudayaan indu-Budha
di Indonesia
Pada masa prasejarah kebudayaan bangsa ndonesia masih
menunjukan keasliannya dan masih belum mengenal tulisan. Dalam masa
itu pengaruh kebudayaan luar belum dikenal. Baru pada abad pertama
masehi mulai terjadi pertemuan antara kebudayaan asli di Indonesia
dengan kebudayaan luar, yaitu kebudayaan Hindu datang dari India.
Masuknya pengaruh Kebudayaan indu itu telah menandai berakhirnya
jaman prasejarah dan mulai membawa bangsa Indonesia menuju jaman
sejarah. Menurut beberapa ahli sejarah, kebudayaan India dibawa oleh
pada pedagang India.
Masuknya pengaruh India melalui agama Hindu ke Indonesia dapat
ditelusuri dengan ditemukannya batu-batu tertulis di Kutai (Kalimantan
Timur) dan Jawa Barat, yang ditulis menggunakan huruf pallawa, huruf
ini sering digunakan di India Selatan antara abad ke-3 sampai ke-
7.pengaruh kebudayaan Hindu-Budha terhadap kebudayaan Indonesia
berlangsung dari abad pertama masehi sampai kira-kira tahun 1500
masehi dengan lenyapnya kerajaan Majapahit. Munculnya pengaruh
Hindu-Budha di Indoensia sangat besar dan dapat dilihat melalui
beberapa hal sebagai berikut.
1) Seni Bangunan
Seni bangunan menjadi bukti berkembangnya pengaruh
Hindu-Budha di Indonesia pada bangunan candi. Candi Hindu
maupun Budha di Indonesia pada dasarnya merupakan perwujudan
akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan budaya India. Dasar
bangunan candi merupakan hasul bangsa Indonesia dari zaman
megalithikum, yaitu bangunan punden berundak-undak. Punden
berundak-undak itu mendapat pengaruh Hindu-Budha, sehingga
menjadi wujud sebuah candi, seperti Candi Borobudur.
2) Seni Rupa atau Seni Lukis
Unsur Seni rupa atau seni lukis telah masuk ke Indonesia
yang dibuktikan dengan ditemukannya patung Budha berlanggam
Gandara di Kota Bangun, Kutai dan patung Budha berlanggam
Amaeawatu di Sikending, Sulawesi Selatan. Dalam candi
Borobudur terdapat relief-relief cerita Sang Budha Gautama. Relief
ini menggabarkan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya
lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Lukisan-
lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia yang tidak
pernah ditemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Relief
candi Prambanan memuat cerita Ramayana.
1) Seni Sastra
Seni sastra India turut memberikan corak dalam seni sastra
Indonesia. Bahasa Sansekerta besar pengaruhnya terhadap
perkembangan sastra Indonesia. Prasasti-prasasti awal menunjukan
pengaruh Hindu-Budha di Indonesia, seperti yang ditemukan di
Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Prasasti
tersebut ditulis dengan bahasa ansekerta dan huruf Pallawa. Pengaruh
bahasa Sansekerta cukup dominan terutama dalam istilah-istilah
pemerintahan juga kitab-kitab kuno di Indonesia.
2) Kalender
Sistem penanggalan di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi
dari sistem penanggalan atau kalender India, terlihat dengan
penggunaan tahun saka. Selain itu, sering diperingati tahun atau
kalender saka yang disebut dengan Candra Sangkala atau kronogram.
Candra Sangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat atau
gambaran kata. Bila berupa gambar harus dapat diartikan ke dalam
bentuk kalimat.
Contoh: tahun Candra Sangkala “ Sirna Ilang Kertaning Bumi”
Sirna = Hilang berarti angka 0
Ilang = Hilang berarti angka 0
Kertaning = berarti 4
Bumi = berarti 1
Maka “ Sirna Ilang Kertaning Bumi” sama dengan 1400 (tahun saka)
dan sama dengan tahun 1478 Masehi.
3) Kepercayaan
Bangsa Indonesia telah mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu
pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat
animisme dan dinamisme. Kemudian masuk pengaruh Hindu-Budha
yang mengakibatkan akulturasi, tertutama dari segi pemujaan terhadap
nenek moyang dandewa-dewa alam. Tradisi Hindu-Budha mengalami
perkembangan yang begitu pesat di Indoensia yang berpengaruh pada
segala sektor kehidupan masyarakat, diantaranya sebagai berikut.
a. Pemerintahan
Telah mengenal sistem pemrintahan dari seorang kepala
suku. Sistem pemerintahan seorang kepala suku berlangsung secara
demokratis, dimana salah seorang kepala suku merupakan
pemimpin yang dipilih dari kelompok sukunya, karena dianggap
memiliki kelebihan dari anggota suku lainnya. Tetapi, setelah
masuknya pengaruh Hindu-Budha, tata pemerintahan disesuaikan
dengan sistem pemerintahan di India. Dimana seorang kepala
pemerintahan bukan lagiseorang kepala suku, melainkan seorang
raja yang memerintah wilayahnya secara turun temurun. Sehingga
tidak didasarkan atas kemampuan yang dimiliki melainkan oleh
keturunan.
b. Sosial
Terjadinya perubahan dalam tata kehidupan sosial akibat
diperkenalkannya sistem kasta. Kasta-kasta itu diantaranya kasta
Brahmana (kasta yang berhunungan dengan masalah keagamaan),
kasta Ksatria (kasta yang berurusan dengan masalah
pemerintahan), kasta Waisya (kasta yang berhubungan dengan
kaum pedagang dan petani), kasta Sudra (kasta yang berhubungan
dengan orang-orang buangan atau tawanan perang).
c. Ekonomi
Masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan
jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha.
d. Kebudayaan
Pengaruh dari kebudayaan Hindu-Budha seperti candi, seni
sasta, cerita-cerita epos (epos Mahabarata dan Ramayana).
Sedangkan pengaruh yang sangat besar bagi masyaraka Indonesia
yaitu sistem tulisan.
e. Pendidikan
Pengaruh Hindu-Budha masuk ke Indonesia melalui
hungungan perdagangan. Hubungan dagang tersebut diikuti oleh
pada pendeta yang menyebarkan agama dan mengajarkan berbagai
ilmu pengetahuan kepada masyarakat Indonesia. Pada masa
selanjutnya masyarakat Indonesia sendiri ikut memegang peranan
dalam masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia.
f. Teknologi
Indonesia telah memiliki pengetahuan dan teknologi yang
tinggi, baik dimulai dari zaman batu maupun zaman logam.
Namun, setelah masuknya kebudayaan Hindu-Budha, pengetahuan
dan teknologi yang dimiliki bangsa Indonesia semakin
berkembang. Hal ini mengakibatkan perpaduan pengetahuan dan
teknologi dari India dengan masyarakat Indonesia. Perpaduan ini
terlihat jelas dalam pembangunan candi Borobudur dan penulisan-
penulisan pada prasasti-prasasti yang memerlukan keahlian dan
teknik penulisan yang tinggi.
a. Kerajaan Kutai
Kerajaan tertua di Indonesia terdapat di Kalimantan Timur. Ditemukan
prasasti dengan memakai huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta sekitar
tahin 400 Masehi. Raja yang terkenal adalah Mulawarman, anak
Aswawarman, dan cucu dari Kundungga.
b. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan yang terdapat di Jawa Barat pada tahun 400-500 Masehi.
Rajanya Purnawarman bukti ditemukannya prasasti di dekat Bogor
(Kebon Kopi, Ciaruteun, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten), di daerah
Jakarta (Tugu, Cilincing), di Banten Selatan (Lebak, Muncul), Agama
Hindu, rajanya Purnawarman yang pernah menggali sungai yaitu
sungai Gomali sepanjang 12 km.
c. Kerajaan Sriwijaya
Di Sumatra pada abad ke-7 ada kerajaan Tulang Bawang (Sumatera
Selatan), Melayu (Jambi), dan Sriwijaya merupakan pusat agama
Budha. Guru yang terkenal adalah Sakyakirti. Tahun 690 Sriwijaya
menaklukan kerajaan sekelilingnya.
d. Kerajaan Mataram Hindu-Budha
Berdasarkan pada prasasti Canggal tahun 732, dikenal kerajaan
beragama Hindu, rajanya Sanna yang kemudian diganti oleh Sanjaya.
Sanjaya dapat menciptakan kemakmuran, ketentraman rakyatnya.
e. Sanjaya dan Sailendra
Di Jawa Tengah pada abad ke-8 dan 9 berkuasa dua keluarga kerajaan
yang berbeda agama, yaitu keluarga wangsa Sanjaya beragama Hindu
dan keluarga Sailendra beragama Budha. Keluarga Sanjaya berkuasa di
Jawa Tengah utara sedangkan keluarga Sailendra di Jawa Tengah
selatan.
f. Keluarga Sailendra berkuasa tahun 750-850. Candi yang terkenal
adalah candi Kalasan, candi Ngawen, candi Borobudur
(Samaratungga). Pada pertengahan abad ke-9 kedua keluarga itu
bersatu dengan perkawinan antara Rakai Pikatan (keluarga Sanjaya)
dengan Pramudawardani (keluarga Samaratungga). Candi
Rorojongrang di Prambanan didirikan oleh Rakai Pikatan, sedangkan
candi Plaosan didirikan oleh Pramodawardani.
g. Kerajaan Kanjuruan
Di Jawa Timur tahun 760 dalam prasasti Dinoyo bertuliskan huruf
Kawi berbahasa Sansekerta ada kerajaan Kanjuruan dengan raja Dewa
Simha punya anak Limwa bergelar Gajayana. Candi yang didirikan
yaitu Candi Badut.
h. Kerajaan Kediri
Pada tahun 1042-1222 raja yang terkenalnya adalah Kameswara.
Banyak karya sastra dihasilkan yaitu kitab Smaradahana oleh Mpu
Panuluh.
i. Kerajaan Singasari
Pada tahun 122-1292 raja terkenal Ken Arok. Banyak pembunuhan
keluarga raja. Raja terakhir bernama Kertanegara yang mempunyai
cita-cita mengembangkan kekuasaanya sampai di Sumatera, Bali,
Kalimantan.
j. Kerajaan Majapahit
Pada tahun 1293-1528 raja pertama Raden Wijaya, memerintah
dengan tegas, bijaksana, keadaan negara aman dan tentram. Raja
berikutnya Jayanegara, banyak pemberontakan, lalu diganti oleh
Tribhuwana Tunggadwei dengan Patih Gajah Mada. Gajah Mada
mempunyai cita-cita menyatukan kekuasaandi bawah Majapahit, yang
terkenal dengan Sumpah Palapa. Raja yang terkenal adalah Hayam
Wuruk.
2.2.2. Kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya ndonesia pada
masa kerajaan-kerajaan Hindu-Budha
1. Sistem dan Struktur sosial masyarakat
Pengaruh Hindu dalam sistem dan struktur sosial dapat
dilihat dari adanya penerapan sistem pembagian kasta pada
masyarakat Indonesia. Kasta merupakan sistem
pengelompokan masyarakat melalui tingkatan-tingkatan
kehidupan masyarakat dan berlaku secara turun-temurun.
Namun, penggunaan sistem kasta masyarakat Hindu Indonesia
dengan masyarakat Hindu India memiliki perbedaan yang
mendasar. Misalnya, kasta dalam Hindu India digunakan untuk
membedakan status sosial antara bangsa Aria dan bangsa
Dravida. Sedangkan kasta masyarakat Indonesia digunakan
untuk menunjukan staus sosial mmasyarakatnya, karena
kastanya hanya dipergunakan oleh bangsa Indonesia sendiri.
Masyarakat yang memperoleh pengaruh Budha tidak mengenal
adanya kasta, tetapi dikenal adanya kelompok-kelompok dalam
masyarakat, seperti: (1) kelompok masyarakat Bhiksu dan
Bhiksuni; kelompok masyarakat yang tinggal di dalam wihara.
Mereka telah berhasil meninggalkan kehidupan yang bersifat
duniawi. Setiap umat Budha dapat menjadi Bhiksu atau
Bhiksuni. (2) kelompok masyarakat umum; kelompok yang
masih terpengaruh oleh unsur-unsur kehidupan duniawi.
Mereka masih diliputi oleh hawa nafsu dan keserakahan untuk
memiliki sesuatu yang dipandang dapat membuat kehidupan
lebih layak di mata orang lain. Sistem dan struktur masyarakat
Indonesia yang mendapat pengaruh Budha berkembang pada
masa kerajaan Hindu-Budha seperti kerajaan Holing, Sriwijaya,
dan Syailendra.
a. Struktur birokrasi kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di berbagai daeerah
di Indonesia.
Struktur birokrasi kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di berbagai wilayah
Indonesia tidak sama karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan
tradisi masyarakatnya. Contoh struktur birokrasi di kerajaan Sriwijaya
sebagai sebuah kerajaan maritim, maka sasaran dalam perluasan
wilayah kekuasaan lebih banyak tertuju untuk menguasai daerah
lautan, maupun jalur pusat-pusat perdagangan yang sangat strategis
dalam rangka menambah pendapatan negara. Dengan demikian sistem
birokrasinya bersifat langsung, karena raja memegang peranan penting
dalam pengawasan terhadap tempat-tempat yang dianggap strategis.
Pada struktur birokrasi kerajaan Mataram Hindu dikenal adanya daerah
pusat kerajaan dan daerah watak. Daerah pusat kerajaaan merupakan
istana tempat tinggal raja dan keluarga, kerabat dekat, petinggi
kerajaan dan abdi dalem (hamba sahaya). Pada masa pemerintahan
Hayam uruk di Kerajaan Majapahit telah memiliki susunan birokrasi
pemerintahan yang teratur.
b. Sistem penguasaan tanah, pajak, dan tenaga kerja pada masa kerajaan
Hindu-Budha
Pada masa berkembangnya kekuasaan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha
di Indonesia, apa saja yang ada dalam wilayah kerajaan milik kerajaan
sepenuhnya. Bahkan apabila kerajaan membutuhkan nyawa dari
rakyatnya untuk dijadikan persembahan, maka rakyat tidak dapat
mengelak. Dengan kata lain rakyat rela mempersembahkan segalanya
untuk kepentingan kerajaan. Termasuk kepemilikan tanah juga
dikuasai kerajaan., walaupun rakyat diberikan kekuasaan untuk
menggarapnya atas nama kerajaan. Pemberlakuan pajak sudah
diterapkan, pajak ditarik dari hasil panen rakyat oleh para pejabat
ditingkat daerah untuk diserahkan kepada rakyat pusat.
2.3.Kebudayaan Islam
a. Perdagangan
Perdagangan Islam dari Arab ,Persia,dan India telah ambil bagian dalam
kegiatan perdagangan di Indonesia sejak abad ke-7 M. Hal ini,menimbulkan
jalinan hubungan dagang antara masyarakat indonesia dan para pedagang Islam.
Disamping berdagang mereka mengerjakan agama dan budaya islam.Proses
Islamisasi melalui perdagangan sangat menguntungkandan lebih
efektif.Apalagiyang terlibat dalam perdagangan bukan hanya masyarakat bawah,
melainkan juga golongan atas seperti kaum bangsawan ataw para raja.
b. Perkawinan
c. Politik
d. Pendidikan
Para ulama, kyai, dan santri- santri memiliki peranan penting dalam
penyebaran agama dan budaya islam.mereka melakukan siar melalui pendidiakan
yaitu dengan mendirikan yaitu dengan mendirikan pondok-pondok pesantren.
Dari pesantren inilah para santri mengembangkan agama islam ke masyarakat dan
membangun tempat ibadah. Pesantren-pesantren yang didirikan bertujuan agar
lebih mempermudah penyebaran dan pemahaman agama islam.Contohnya,
pesantren yang didirikan oleh Raden Rakhmat di Ampel Denta, Srabaya dan
pesantren yang didirikan oleh Sunan Giri di Giri . Para Santri yang mengikuti
pendidikan tidak hanya berasal dari daerah sekitar pesantren,tetapi juga
berdatangan dari daerah-daerah yang sangat jauh, seperti makassar dan Mauku.
e. Kesenian
f. Tasawuf
Dalam beberapa kota di Jawa dan di beberapa daerah lain di Indonesia telah
mulai berkembang pula suatu golongan orang pedagang Indonesia yang dapat
menempati sektor-sektor dalam ekonomi Indonesia di tingkat menengah, yang
belum atau tidak diduduki oleh orang-orang Tionghoa, seperti kerajinan tangan,
batik, tenun, rokok kretek, dan lain-lain, namun suatu golongan pedagang dan
usahawan pribumi yang kuat dengan suatu gaya hidup dan kebudayaan yang dapat
terasa pengaruhnya pada lain-lain golongan di Indonesia , belum pernah
berkembang. Sampai sekarang ini, kebudayaan dengan mentalitet pegawai negeri
masih amat mempengaruhi kehidupan kebudayaan Indonesia pada umumnya.
Di dalam rangka masyarakat kolonial, Tionghoa mendapat kedudukan dalam
perdagangan perantara dan tengkulak, yang menghubungkan perdagangan di
tingkat bawah dalam rangka ekonomi pedesaan dengan perdagangan besar dalam
rangka ekonomi untuk ekspor di tingkat internasional, yang berada di tangan
orang Belanda. Banyak orang Tionghoa juga dimasukkan oleh Belanda untuk
dipekerjakan sebagai kuli dan buruh dalam pertambangan dan perkebunan orang
Belanda.