Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan juga tentunya
bermanfaat bagi semua orang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3Tujuan Penulisan
1. Memberi solusi untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat
penggunaan beton.
2. Untuk keperluan lomba karya ilmiah.
3. Menghimpun ide dan gagasan tentang inovasi material bangunan ramah
lingkungan.
4. Sebagai sumber informasi yang bermanfaat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Pengertian Bangunan
2.4.1 Semen
2.4.2 Gipsum
a. Pembuatan Semen
a.Lahan
Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat.
Perubahan ini dari segi waktu akan meluas ke arah menurunnya kapasitas
penampungan air yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap kuantitas air
sungai. Sedangkan dari segi ruang akan mempengaruhi keseimbangan atau
keselarasan lingkungan setempat.
b. Air
Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk
minyak dan sisa air dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang
mudah terkena erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang
pada akhirnya akan menimbulkan masalah banjir pada musim hujan.
2.4.2 Beton
Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan karya tulis ini berasal
dari berbagai literatur kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas. Beberapa jenis referensi utama yang digunakan adalah dan artikel ilmiah
yangbersumber dari internet. Jenis data yang diperoleh variatif,bersifat kualitatif.
Metode penulisan bersifat studi pustaka. Informasi didapatkan dari
berbagai literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari informasi yangdiperol
eh. Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama lain dan sesuai dengan
topik yang dibahas.
Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik kajian.
Kemudiandilakukan penyusunan karya tulis berdasarkan data yang telahdipersiap
kan secara logis dan sistematis. Teknik analisis data bersifat deskriptif argumentatif.
d.Penarikan Kesimpulan
Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan masalah,
tujuan penulisan, serta pembahasan. Simpulan yang ditarik mempresentasikan
pokok bahasan karya tulis, serta didukung dengan saran praktis sebagai
rekomendasi selanjutnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka yang telah kami peroleh, bahan inovasi
material pengganti beton yang paling ramah lingkungan adalah beton yang
divariasikan dari batu bata yang terbuat dari jamur Miselumyang telah dibiarkan
tumbuh pada bahan bahan organic seperti batang jerami dan bambu kemudian
dibiarkan mengering. Namun, tidak banyak orang tahu tentang fakta dibalik beton.
Produksi bahan-bahan pembentuk beton menghasilkan berton-ton gas rumah kaca
berupa karbondioksida (CO2) ke atmosfer setiap tahunnya. Polusi tersebut memicu
proses perubahan iklim yang kita rasakan sekarang.
Untuk mengatasi kebutuhan pengganti bahan beton tersebut, berikut ini 6
inovasi material bangunan sebagai sebuah alternatif beton dan menurunkan efek
buruknya terhadap lingkungan.
4.4 HempCrete
HempCrete adalah beton yang dibuat dari serat tanaman hemp. Serat tersebut
dicampur dengan kapur untuk membentuk bahan mirip beton namun kuat dan ringan.
Karena bahan ini ringan, energi yang diperlukan untuk memindahkan bahan ini
menjadi sangat rendah sementara bahannya sendiri tumbuh cepat di alam sehingga
berkelanjutan. ganja juga dapat diolah jadi bahan bangunan. Hempcrete adalah
sebutan untuk beton berbahan serat ganja, setelah diuji, beton ini 7 kali lebih kuat dan
2 kali lebih ringan ketimbang beton biasa, keunggulan Hempcrete lainnya, beton
lebih elastik dan tahan retak dibanding beton biasa.
Tahun 1973 sebuah perusahaan di prancis telah memfokuskan diri pada
produksi pengolahan berbahan serat ganja, tapi kenapa indonesia memfokuskan diri
untuk memusnahkan ganja, mungkin karena tindakan penyalahgunaan lebih tinggi
dibanding pemanfaatannya yang positif sehingga perusahaan ini akhirnya berhenti.
Selain Hempcrete, serat batang ganja juga dapat digunakan menjadi bahan interior
mobil dalam dunia otomotif. oleh sebab itu ada pepatah mengatakan, "ganja legal
bumi selamat" cukup populer kita lihat, karena memang ganja dapat menyelamatkan
hutan, hanya dengan satu pohon, apapun dapat tercipta.
4.5 Bambu
Bambu merupakan bahan bangunan yang sudah digunakan di beberapa negara
selama ribuan tahun. Hal yang paling menjanjikan dari bahan ini adalah kombinasi
antara kekuatannya dalam menghadapi tekanan, berbobot ringan, dan sangat cepat
tumbuh di alam. Digunakan sebagai rangka bangunan dan untuk bangunan sederhana,
bambu bisa menggantikan bahan yang diimpor dan mahal, terutama di daerah
pedalaman, bangunan pasca bencana dan untuk daerah yang berpendapatan rendah
namun memiliki akses luas terhadap tanaman bambunya.
Bambu merupakan material yang dibandrol dengan harga relatif murah. Rata-
rata harga bambu saat ini berkisar antara Rp8.000 hingga Rp15.000 per batang
tergantung kualitas. Coba bandingkan dengan harga kayu ukuran reng dan usuk saja,
selisihnya sudah setengahnya. Itulah kenapa bambu bisa menjadi salah satu material
yang direkomendasikan untuk menghemat budget pembangunan.
Bentuknya yang tidak padat alias memiliki rongga di dalamnya otomatis
membuat bambu memiliki bobot yang lebih ringan daripada material-material yang
lain. Hal ini memungkinkan distribusinya bisa dikerjakan lebih mudah, pun demikian
dengan pemasangannya. Bambu juga gampang dibentuk sesuai keinginan
penggunanya.
Bambu adalah bahan bangunan yang memiliki tingkat elastisitas yang tinggi.
Material ini bisa mempertahankan kedudukannya dengan baik. Hal ini pula yang
menjadikan bambu sebagai material terbaik untuk bangunan yang berdiri di daerah-
daerah rawan gempa. Kalaupun bangun rubuh, bobot bambu yang ringan tidak begitu
membahayakan penghuni bangunan tersebut. Salah satu alasan kenapa bambu
termasuk bahan yang ramah lingkungan yaitu bambu mudah sekali hidup di suatu
tempat. Tingkat pertumbuhannya pun tergolong yang paling cepat di dunia. Bambu
yang layak digunakan biasanya berusia antara 3-5 tahun.
Bambu mempunyai tingkat kuat tarik yang setara dengan baja berkualitas
sedang pada berat jenis yang sama. Bahkan bambu yang sudah diawetkan terlebih
dahulu diklaim sangat kokoh untuk dijadikan kolom bangunanbertingkat. Perlu
diketahui, kabar hebatnya bambu dalam menopang bangunan sudah lama tersiar di
masyarakat Indonesia terbukti dari banyaknya bangunan-bangunan kuno yang
menggunakan bambu sebagai penopangnya. Bagi pecinta desain natural alami, bambu
adalah opsi yang terbaik. Bagaimana tidak karena kesan alami yang dapat
ditimbulkan dari material ini begitu kuat. Untuk dekorasi, bambu biasanya dihadirkan
dalam bentuk perabotan, hiasan dinding, aksesoris, dan lantai.
Karena langsung dari alam dan bukan buatan pabrik, karakteristik bambu
tidak pernah sama. Diameter yang berbeda-beda memerlukan ketelitian dalam proses
seleksi bambu tahap awal. Coba perhatikan, jarak ruas di bambu pun tidak pernah
sama dari bagian ujung sampai pangkal. Hal ini menyebabkan kesulitan tersendiri
dalam memadukan bambu-bambu secara harmonis. Kendati tergolong material yang
kuat, bambu memiliki kelemahan pada detail sambungannya. Sambungan antar-
bambu yang membentuk struktur mempunyai tingkat kesulitan yang rumit. Sehingga
diperlukan penguasaan bambu yang mendalam sebelum dapat menggunakannya
dengan baik. Rayap juga dikenal suka sekali menggerogoti bambu. Jika sudah
diserang, tentu kekuatan bambu akan berkurang drastis dan cepat rusak. Solusi
mengatasi kejadian buruk ini adalah dengan mengoleskan cairan anti-rayap di
permukaan bambu secara berkala.
4.6 Miselium
Miselium adalah sejenis jamur dan saat ini bisa menjadi salah satu bahan
bangunan dengan cara ditumbuhkan di sekitar bahan-bahan organik seperti batang
jerami dan lain-lain. Setelah jamur tumbuh dan menjadi bentuk yang sesuai
keinginaan, jamur ini kemudian dikeringkan sehingga menjadi batu bata yang kuat.
Beberapa ahli mencampurkan Miselium dengan karton dan menuangkannya ke dalam
gulungan pita katun berbentuk tabung. Ketika Miselium tumbuh, ia akan mengikat
seluruh material yang lain seperti lem.
Tabung-tabung tersebut ditempakan di dalam rumah kaca berventilasi selama
empat minggu untuk tumbuh dan menguat. Proses ini mengubah limbah organik
menjadi nutrisi untuk pertumbuhan miselum. Struktur tersebut juga bebas limbah
karena 100% biodegradable.
Jamur Miselum yang tumbuh pada struktur tersebut dapat dipanen untuk
dikonsumsi. Vesaluoma sendiri membayangkan bahwa material tersebut digunakan
untuk membangun sebuah restoran “pop up” (restoran yang dibangun temporer) yang
menyediakan menu dengan bahan dasar jamur.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi, penggunaan beton sebagai bahan bangunan dapat kita ganti dengan
bahan-bahan yang ramah lingkungan serta berada di dekat kita. Dan bahan-bahan ini
pun bersifat ramah lingkungan tanpa merugikan alam, contohnya penggantian beton
dengan Miselum. Dimana Miselum ini terbuat dari hifa jamur yang dikeringkan.
Begitu pula dengan beton dari jerami, dimana jerami ini memberikan keuntungan
bagi kita, karena bahan jerami yang ringan dan juga dapat menyerap getaran, sangat
cocok bagi wilayah yang rawan gempa.
5.2 Saran
Sebaiknya inovasi material pengganti beton yang ramah lingkungan sudah
seharusnya diterapkan dalam ruang lingkup yang luas. Misal, pembangunan rumah
susun dengan dinding yang terbuat dari jerami, atau memanfaatkan bahan-bahan yang
hasilnya dua kali lipad dari beton biasa (bersifat sustainable). Karena semakin kreatif
suatu inovasi dapat diimplementasikan secara menyeluruh. Semua orang pasti akan
tertarik untuk mengikutinya. Jangan sampai bahan pengganti beton yang ramah
lingkungan ini menjadi susah didapat dan mahal bagi masyarakat Indonesia.
Ditambah lagi dengan kelebihan-kelebihan yang pengganti beton yang sangat
menguntungkan bagi kehidupan manusia, misalnya ramah lingkunga, biaya murah
dan bahan dapat ditemukan dengan mudah di alam.
Daftar Pustaka