untuk berkarya dengan prakarsa sendiri Contoh: Dalam merencanakan suatu usaha didasarkan atas ide dan pengalaman sendiri dari pemilik UMKM misalnya memiliki ide untuk menciptakan produk misalnya hijab atau pakaian. Kemudian, pelaku UMKM tersebut melakukan survei pasar dan mengetahui peluang bahwa masyarakat saat ini banyak yang sudah berhijab, maka dari itu pelaku UMKM tersebut menjual pakaian atau hijab dengan motif yang trend saat ini.
2. Mewujudkan kebijakan public yang transparan,akuntabel,dan
berkeadilan Contoh: Misalnya UMKM di Solo para pengusaha batik menentukan harga tertinggi atas produk fashion pakaian dan hijab. Misalnya, harga batik Rp 75.000 dapat 3pcs sehingga, tidak aka nada UMKM yang menjual dengan harga di bawah atau di atasnya. Dengan demikian, akan menciptakan transparansi, akuntabel, dan adil bagi seluruh UMKM yang ada di Solo.
3. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar
sesuai dengan kompetensi UMKM Contoh: Produk yang dihasilkan disesuaikan dengan potensi daerah. Misalnya, di daerah Cepu memproduksi kayu jati untuk dijadikan mebel, maka dari itu akhirnya pelaku UMKM tersebut memproduksi mebel/furniture sesuai potensi daerah tersebut.
4. Peningkatan daya saing UMKM
Contoh: Peningkatan daya saing UMKM dilakukan dengan himpunan UMKM dalam satu Dinas UMKM dan Koperasi serta Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. Misalnya, dinas tersebut menyelenggarakan suatu pameran produk dan memberikan diskon tertentu dalam penjualan UMKM dalam satu wilayah tertentu. Dengan demikian, produk tersebut akan dikenal meluas dan diketahui oleh khalayak yang lebih banyak. Selain itu, juga meningkatkan daya saing antar UMKM satu dengan UMKM lain dalam satu wilayah tersebut dengan mengetahui kualitas produk satu sama lain.
5. Penyelenggaraan perencanaan,pelaksanaan,dan pengendalian secara
terpadu Contoh: Perencanaan untuk membuat produk mebel/furniture dari kayu jati diimplementasikan dalam pelaksanaannya yaitu dengan benar-benar memproduksi produk yang sudah direncakan. Kemudian, dilakukan pengendalian misalnya apakah produk tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Misalnya membuat peralatan mebel seperti kursi, kayu, lemari dll. Pengendalian ini pun akan kembali ke proses perencanaan dan juga ke pelaksanaan yaitu dengan memproduksi produk mebel dari kayu jati.