Anda di halaman 1dari 13

Tugas Regulasi Penyelenggara

 Yuda Nugraha (2101191038)


 Berlian Nurfadhilah (2101191030)
 Arrizky Ayu Faradila Purnama (2101191004)
 M. Ismad Ikhsan (2101191032)

JUDUL RANGKUMAN
Ekonomi Digital Dalam Rangka Peningkatan Penggunaan internet oleh masyarakat dunia
Perekonomian Indonesia semakin meningkat, seiring dengan naik
Fadhilah Basri, 2018 daunnya ekonomi digital. Ekonomi digital
sebagai wujud ekonomi modern berbasis
teknologi dijadikan sebagai sebuah gaya hidup
oleh sebagian besar manusia masa kini. Tidak
hanya gaya hidup saja yang berubah tetapi
gaya konsumsi manusia juga tidak lagi
sekonvensional dulu. Konsumsi manusia dapat
terlihat dari belanja online yang sudah banyak
dilakukan. E-commerce sebagai ruang belanja
online ternyata berimbas pada perkembangan
wilayah di Indonesia. Bisnis industri e-
commerce didominasi oleh UKM dengan target
masyarakat usia muda. Berdasarkan data dari
Kominfo bahwa bisnis ini telah berkontribusi
sebesar USD 12 miliar pada tahun 2014 dan
diprediksikan akan terus meningkat. Walaupun
belum memberikan pengaruh yang maksimal
bagi perekonomian nasional tetapi e-commerce
terbukti telah mendorong perekonomian
wilayah di Indonesia.
Bisnis industri e-commerce sebagai bagian dari
ekonomi digital telah memberikan kontribusi
sebesar USD 12 miliar pada tahun 2014 kepada
perekonomian Indonesia. Bisnis ini
diprediksikan akan terus meningkat dan akan
meningkatkan perekonomian Indonesia sebagai
tulang punggung perekonomian Indonesia
yang stabil dan kuat.
REVOLUSI BISNIS BERBASIS PLATFORM Kajian ini bertujuan untuk memberikan
SEBAGAI PENGGERAK rekomendasi yang tepat bagi pemerintah dan
EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA pemangku kepentingan lainnya dalam
Ahmad Budi Setiawan, 2018. Jurnal membuat kebijakan terkait dengan revolusi
Masyarakat Telematika dan Informasi bisnis platform sebagai penggerak ekonomi
Volume: 9 No.1 (Januari - Juni 2018) Hal.: 61- digital di Indonesia. Kajian ini dilakukan
76 secara kualitatif melalui studi literatur.
Keluaran dari kajian ini menghasilkan
rekomendasi untuk kebijakan terkait dengan
revolusi bisnis di era ekonomi digital.

sepuluh prinsip dasar ekonomi platform ditata


lebih detail. Prinsip-prinsip tersebut termasuk
pergeseran dari kepemilikan ke akses,
monetisasi berlebihan, pengurangan overhead,
dan perpanjangan siklus hidup produk.
1. Skala Ekonomi
2. Tidak ada lagi sampah
3. Penyesuaian unit
4. Kapitalisasi
5. Dari Pret-à-Porter economy hingga
Haute
Couture economy (ekonomi “siap
pakai” hingga “eksklusif sesuai
pesanan”)
6. Akses atas kepemilikan
7. Tidak ada lagi Over head
8. Mengurangi Hambatan masuk
9. Ketepatan harga
10. Informasi dinamis

Metode penelitian ini dikaji permasalahan yang


berkaitan dengan kebijakan revolusi bisnis
berbasis platform. Penelitian kebijakan ini
bersifat deskriptif, analitis dengan menjelaskan
fenomena yang terjadi terkait dengan bidang
yang permasalahan yang dikaji. Untuk
memperoleh pemahaman yang utuh mengenai
masalah dan solusi pemecahannya, kajian ini
menggunakan metode studi literatur (literature
review), yaitu sebuah metode kajian yang
bertujuan untuk menyusun teori dasar
penelitian. Materi-materi yang digunakan
bersumber dari makalah, buku, surat kabar,
majalah, maupun jurnal penelitian yang terkait
dengan bidang kajian.
Technology Enhanced Learning and the Digital Pertanyaan riset dari penelitian ini membahas
Economy: A Literature Review hubungan antara peningkatan teknologi
Schweighofer, P., Grünwald, S., & Ebner, M. pembelajaran dan ekonomi digital didunia.
(2015). Technology Enhanced Learning Untuk memperluas hasil, menunjukan bahwa
and the Digital Economy: A Literature Review. aspek ekonomi digital kami relevan dengan
International Journal of Innovation in the bidang technology enhanced learning.
Digital Economy (IJIDE), 6(1),
50-62. doi:10.4018/ijide.2015010104 Main work pada studi ini secara luas mencari
dua pokok bibliographic database untuk
mencari istilah “digital economy”, “digital
economics”, “internet economy”, “internet
economics”, “net economy”, “net economics”,
“new economy”, “new economics”, “digital
world” dan German Analougues. Pada strategi
ini penting untuk memastikan bahwa literature
penting dimana hubungan pada pertanyaan
riset dari publikasi ini. Dua database
menggunakan SCOPUS dan Web of
Knowledge.

Dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa tren


didunia digital kita mempengaruhi teknologi
juga meningkatkan pembelajaran. Sebagai
contoh sejak 2010 teknologi seperti selular,
komputasi, dan simatik juga intelegent agent
dan context-awareness technologies,serta
teknologi untuk IOT telah menjadi aspek
penting dalam bidang peningkatan teknologi
pembayaran.
Neo Open Innovation in the Digital Economy: Pada penelitian ini besisikan tentang noe open
Harnessing Soft Innovation Resources innovation memanfaatkan soft innovation
Yuji Tou, Chihiro Waatanabe, 2018. resource Berbasis pada pemfokusan empirical
International Journal of Managing Information analysis pada usaha terdepan atas dilemma
Technology (IJMIT) Vol.10, No.4 dengan global ICT firms.
Pada paper ini mencoba untuk
mendemonstrasikan hipotesis tersebut.

Pda keterangan critical dilemma antara


perluasan RnD dan productivity decline
menyatakan bahwa global ICT leaders telah
berhadapan disebabkan sifat ICT yang
bermuka dua. Dinamisme yang mengakibatkan
dilemma dan penanggulangan terhadapnya
dianalisis.

Hal terpenting yang harus dicari termasuk:

1. Transformasi menjadi disruptive


business model yang menciptakan
supra-fungsionalitas di luar nilai
ekonomi yang memuaskan pergeseran
preferensi orang akan menjadi arah
kunci.
2. Untuk itu, membangkitkan dan
mengaktifkan fungsi self-propagating
yang berasal dari ICT dan
menginduksi fungsionalitas baru
memainkan peran yang menentukan.
3. Soft innovation resource memainkan
peran penting dalam membangkitkan
dan mengaktifkannya.
4. Neo open innovation yang
memanfaatkan soft innovation resource
dapat menjadi solusi untuk pertanyaan
ktitids ini.
5. Ini sangat tergantung pada kapasitas
asimilasi yang mengidentifikasi,
mengeksplorasi dan memanfaatkan soft
innovation resource dan kemudian
menyerap dan mengasimilasi mereka ke
dalam seluruh rantai nilai produksi,
difusi, dan konsumsi.
Enhancing Personnel Training for the Pada tahap sekarang di bidang teknologi
Industrial and Economic Complex in the informasi dan komunikasi, langkah-langkah
Conditions of the Digital Economy sedang diambil untuk menciptakan ekonomi
T. V. Kuladzhi ; A. V. Babkin ; S-A. Yu. digital nasional di Federasi Rusia. Menurut
Murtazaev (2017) "Strategi untuk Pengembangan Masyarakat
2017 IEEE VI Forum Strategic Partnership of Informasi di Federasi Rusia untuk 2017-2030",
Universities and Enterprises of Hi-Tech pada 2016 ada lebih dari 80 juta orang di
Branches (Science. Education. Innovations) segmen Rusia dari jaringan Internet, dan
(SPUE) jumlah total penjualan barang (layanan )
melalui Internet pada 2015 setara dengan 2,3%
dari PDB Rusia. Ekonomi digital didefinisikan
sebagai kegiatan di mana faktor utama
produksi "adalah data dalam bentuk digital di
mana pemrosesan data tersebut dalam volume
besar dan penggunaan hasil analisisnya,
dibandingkan dengan bentuk manajemen
tradisional, secara signifikan meningkatkan
efisiensi berbagai jenis produksi, teknologi,
peralatan, penyimpanan, penjualan, pengiriman
barang dan jasa ". Oleh karena itu, saat ini,
pendekatan baru diperlukan untuk pelatihan
personel ekonomi digital, serta model dan
teknologi perhitungan baru yang
memungkinkan seseorang untuk secara instan
dan akurat menentukan nilai produk inovatif.
Sebagai instrumen pemodelan ekonomi dan
matematika modern dalam ekonomi digital,
penulis mengusulkan penggunaan alat matriks
untuk menghitung biaya produksi.
Methodology for Digital Economy Pesatnya perkembangan proses transformasi
Development Assessment as a Tool for digital dari ekonomi dan masyarakat, yang saat
Managing the Digital Transformation ini dikaitkan baik dengan harapan besar
Processes (pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas
Tatiana V. Ershova ; Yuri E. Hohlov ; Sergei layanan, dll.), Dan ketakutan (pemutusan
B. Shaposhnik (2018) hubungan kerja, peningkatan ketidaksetaraan,
2018 Eleventh International Conference pertumbuhan ancaman keamanan informasi) ,
"Management of large-scale system mengaktualisasikan tugas informasi yang
development" (MLSD memadai dan dukungan analitis untuk
pengelolaan proses ini di tingkat nasional,
regional, dan sektoral.

Suatu pendekatan tunggal untuk definisi


konsep "ekonomi digital" di tingkat
internasional belum dikembangkan karena sifat
kompleks dan dinamis dari fenomena ini.
Karya ini mengacu pada transformasi digital
sebagai transformasi berbagai sektor ekonomi,
model bisnis, paradigma manajerial, hubungan
ekonomi dan sebagainya.

Salah satu hasil praktis dari menggunakan


metodologi yang dijelaskan adalah penilaian
pengembangan ekonomi digital di Federasi
Rusia, juga dilakukan pada tahun 2017 oleh
Bank Dunia bekerja sama dengan Institut
Masyarakat Informasi dan organisasi Rusia
lainnya.

Hasil evaluasi digunakan dalam pengembangan


program nasional "Ekonomi Digital Federasi
Rusia" dan rencana aksi untuk masing-masing
bidang program.
The Development of Digital Economy in Metode : peneliti menggunakan metode
Indonesia kualitatif karena peneliti ingin menyelidiki dan
Ahmad Zafrullah Tayibnapis, Lucia E. memahami fenomena ekonomi digital dari
Wuryaningsih, dan Radita Gora (2018) pengguna internet, pesatnya perkembangan
International Journal of Management & teknologi keuangan, dan permintaan pelanggan
Business Studies akan instrumen pembayaran dengan kartu,
termasuk mengapa dan bagaimana mereka
terjadi dengan tujuan untuk membuat fakta
menjadi mudah untuk memahami dan, jika
memungkinkan, menghasilkan hipotesis baru.
Dalam melakukan Penelitian peneliti
menggunakan data primer dengan 100
responden dan data sekunder berasal dari
berbagai sumber yang validitasnya dapat
dipertanggungjawabkan. Selain itu, penelitian
ini juga menggunakan interaksionisme
simbolik dan model fenomenologi eksistensial
untuk dapat memahami makna yang muncul
dan esensi dari pengaruh ekonomi digital,
terutama untuk mengembangkan UMKM agar
dapat bersaing di pasar. Para peneliti juga
berusaha untuk menjadi teliti dan teliti untuk
menjaga validitas dan reliabilitas agar benar-
benar relevan dengan fenomena digital yang
berkembang pesat di Indonesia.
Hasil : Teknologi digital telah berkembang
dengan sangat cepat namun dalam
memperhatikan manfaatnya banyak negara
yang belum memanfaatkan dengan baik.
Dalam hal ini penggunaaan kartu kredit dan
kartu ATM memiliki dampak yang positif
dimana semakin terbiasanya orang dalam
menggunakan kartu tersebut ketika akan
melakukan transaksi. Hal ini juga terjadi pada
e-money yang dapat dilihat dari co-branding
yang terus-menerus dijalankan oleh penerbit e-
money dan peningkatan saldo e-money dari
Rp5 juta menjadi Rp10 juta. Transaksi berbasis
kartu akan meningkat seiring dengan
perkembangan pembayaran elektronik yang
terhubung dengan jaringan ATM dan EDC. E-
money telah mengalami pertumbuhan yang
pesat sejak diperkenalkan pada tahun 2008,
dalam hal jumlah instrumen yang beredar,
jumlah transaksi, nilai transaksi, dan jumlah
mesin pembaca. Pemerintah bahkan
mengharuskan pengguna jalan untuk
melakukan pembayaran menggunakan uang
elektronik, menyiapkan pembaca uang
elektronik hingga 20 jenis uang elektronik
yang berbeda, dan menyediakan lebih banyak
penghitung untuk mengisi ulang uang
elektronik sehingga pengguna dapat
memperoleh banyak kenyamanan.
Di sisi lain pembayaran menggunakan
teknologi ponsel pintar juga berkembang
dengan cepat dimana Hari ini, pada tahun
2018, ada beberapa tren yang berkembang
pesat, seperti opsi pembayaran yang lebih baik,
optimasi ponsel pintar, pengiriman barang
yang cepat, penggunaan robot chat untuk
menjawab pertanyaan pelanggan, dan
penggunaan kupon loyalitas pelanggan untuk
meningkatkan penjualan dan pengunjung
Demikian pula, jumlah pengguna ponsel pintar
meningkat pesat dan diperkirakan akan
mencapai lebih dari 100 juta orang dalam
waktu dekat.
Hasil survei pengguna produk teknologi
digital, yang terdiri dari 100 responden dengan
karakteristik pengguna teknologi keuangan,
perbankan digital, dan online, menunjukkan
bahwa orang membutuhkan produk teknologi
ini karena lebih murah, lebih praktis, lebih
cepat, dan lebih efisien.
ANALISIS EKONOMI DIGITAL DAN Metode : Populasi yang menjadi objek dalam
KETERBUKAAN TERHADAP penelitian ini berasal dari data sekunder
PERTUMBUHAN GDP NEGARA ASEAN diperoleh dari perusahaan Knoema, salah satu
Edi Wahyu Wibowo perusahaan penyedia data ekonomi digital.
JURNAL LENTERA BISNIS Vol. 7 No. 2, Metode pengambilan sampel menggunakan
November 2018 metode purposive sampling, yaitu penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam
penelitian ini sampel menggunakan data panel
diperoleh data time series selama 5 tahun dan
data cross section 10 negara ASEAN yaitu
Indonesia, Malaysia, Singapura,Filipina,
Thailand, Vietnam, Myanmar,Laos, Brunei,
Kamboja.

Hasil : Penelitian ini bertujuan untuk


menganalisis hubungan Ekonomi Digital,
Keterbukaan terhadap pertumbuhan GDP
negara-negara ASEAN periode 2012-206
dengan menggunakan teknik nalisa regresi data
panel. Berdasarkan hasil pengujian secara
statistik, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil Uji t parsial didapat yaitu Pengaruh
variabel digital terhadap GDP negara-negara
ASEAN yaitu Nilai probabilitas t-statistik yang
diperoleh 0.0420. Maka probabilitas statistik <
α=5% yaitu 0,0420 < 0.05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel digital secara
parsial berpengaruh signifikansi positif
terhadap variabel GDP. Sedangkan pengaruh
keterbukaan terhadap pertumbuhan GDP
negara-negara ASEAN yaitu nilai probabilitas
t-statistik yang diperoleh 0.6386, maka
probabilitas statistik < α=5% yaitu 0,6386 >
0.005. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
variable keterbukaan secara parsial tidak
berpengaruh signifikansi terhadap variabel
GDP.
2. Hasil Uji F Simultan hasilnya yaitu
pengaruh variabel digital dan keterbukaan
terhadap pertumbuhan GDP negara-negara
ASEAN didapat nilai Adjustted R-Squere
sebesar 0.994. Hal ini menunjukan bahwa
model mampu menjelaskan 99.4% terhadap
variabel dependen, sedangkan sisanya 0.52
lainnya dipengaruhi faktor lain diluar model
regresi tersebut.
3. Pengaruh digital terhadap pertumbuhan
GDP negara-negara ASEAN sudah baik
sehinga perlu ditingkatkan untuk mengelola
pengguna internet. Diharapkan pengguna
internet bukan hanya sebagai konsumen tetapi
juga membuat peluang usaha membuat star up
(enterpreneur) agar pertumbuhan
perekonomian dimasing-masing negara dapat
ditingkatkan. Sedangkan pengaruh keterbukaan
terhadap pertumbuhan GDP negara-negara
ASEAN perlu ditingkatkan terutama dalam
menghasilkan produk yang dapat di ekspor dan
mengurangi impor barang, bea tarif ekspor
impor juga agar diatur kembali sehingga
menumbuhkan iklim ekspor pada masing-
masing negara. Diharapkan jika keterbukaan
meningkat maka banyak investasi akan hadir
sehingga pada akhirnya tujuan dibentuknya
Masyarakat Ekonomi ASEAN dapat
mensehjahterakan masing-masing negara
ASEAN.
Student’s Perception of Studying in Digital Dalam rangka untuk memanfaatkan teknologi
Environment and Preparedness for workplaces modern dalam aspek efisiensi resources,
in Digital Economy – Current State and infrastruktur dan sumber daya manusia yang
Prespectives dapat memanfaatkan dan
J. Glavas, I. Uroda, B. Mandic , May 20-24 mengimplementasikan dalam aspek ekonomi.
,2019 ,Opatija Croatia , IEEE MIPRO 2019. Paper ini juga bertujuan untuk meng analisis
hasil yang dicapai.

Mengevaluasi kecenderungan pemanfaatan


teknologi modern dalam proses pengajaran dan
dalam proses pemberlajaran di Republic of
Croatia.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan


dengan menggunakan teknik Quesionner
bahwa bertujuan untuk mengamati dan
mengenali beberapa presepsi siswa

Siswa akan sadar terhadap dunia


digital,koresponden menggangap bahwa
pendidikan tersier yang diperkaya oleh dunia
ICT adalah masa depan namun sebagaian
mahasiswa menggap background pendidikan
dalam menyambut dunia digital economy tidak
selalu harus berada di dunia pendidikan ICT,
mereka menggagap bahwa keterampilan non-
formal akan menunjang hal yang akan terjadi
di dunia ekonomi diijital.
Using Digital Economy Technologies to Sampai dengan saat ini dampak dari
improve the design and enforcedment of public transformasi digitak di sektro swasta belum di
policies cerminkan oleh perubah yang sama penting
OECD DIGITAL ECONOMY PAPERS, nya sebuah kebijakan di rancangan dan di
FEBRUARY ,2019, NO 274 implementasikan dan di evaluasi, perarpan
teknologi digital memiliki potensi untuk
membentuk kembali kebijakan yang ada ,
memungkingkan munculnya sebuah inovasi
desain kebijakan dan evaluasi dampak yang
komprehensif, dan melibatkan keterlibatan
warga dan pembuat kebijakan nasional .

untuk mendukung hal tersebut, pertanyaan


apakah pemerintah mampu meningkatkan skala
penggunaan teknologi digital . dalam paper ini
teradapat 4 aspek utama

1. Terjadi nya efisiensi penegakan


kebijakan yang ada dengan dapat
memonitoring seluruh aspek siginifikan
dalam penegakan kebijakan
2. Terjadinya transformasi digital
memiliki potensi untuk meningkatkan
kebijakan public dalam meningkatkan
evaluasi kebijakan, dengan teknologi
digital dapat memperluas insturmen
kebijakan yang tersedia untuk
pemerintah dan dapat menurunkan
biaya kebijakan eksperimen dan
evaluasi
3. Dengan hadirnya digital economy maka
munculnya potensi tranformasi digital
untuk membentuk kembali wadah
interaksi warga negara pemerintah
dengan pemangku kepentingan
pemerintahan.
4. Peran transformasi digital untuk
mencapai peran kesederhanaan desain
kebijakan yang partisipatif sperti
terbentuk nya pertemuan virtual atau
konsultasi public digital untuk dapat
membantu semua pemangku
kepentingan di dalam dan diluar
pemerintah.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka
diperlukan beberapa pendekatan teknis yang di
usulkan dalam paper ini :

1. Melakuka prediksi terhadap resiko dan


peluang yang terjadi atas respon dari
kebijakan yang telah ditentukan
2. Meningkatkan interaksi warga dan
pemerintang dan memperluas
manajemen stake holder
3. Melakukan pengembangan monitoring,
supervise dan evaluasi kebijakan yang
telah dilaksanakan
4. Melakukan Open government data
(OGD) dimana data pemerintah dapat
di akses oleh umum pada platform
digital, OGD dapat meningatkan
akuntabilitas dan transparansi
pemerintah untuk mendoroing
partisipasi public dalam pembuatan
kebijakan.
Models of Process for Governance of Paper ini membahas bisnis end to end konsep
enterprise and personal training for Digital tata kelola sebuah teknologi informasi dalam
Economy konteks perusahaan yang bergerak di bidang e-
commerce sebagai sector ekonomi digital
diperlukan sebuah peningkatan kualitas
manajemen dan pelatihan trainer dalm sebuah
perusahaan. dimana metodologi yang
diusulkan adalah metodoolgi COBIT 5,
metodologi ini di adaptasi untuk dunia e-
commerce.

Untuk mencapai sebuah tujuan bisinis, maka


perusahaan harus memenuhi beberapa kriteria
kesuksean , untuk hal ini dalam metode
COBIT memiiki beberapa standarisasi untuk
perusahaan berbasis IT, dimana informasi
teknologi harus dapat memenuhi aspek
efetivittas, efisiensi, kerahasiaan, integeritas ,
ketersediaan dan kepatuhan dalam sebuah
kebijakan.

Hasil dari penelitian ini memperlihatkan


pemodelan grafis untuk rekomendasi standar
yang diterapkan dalam metode COBIT 5 dan
S16 Standard yang mampu mengelola
perusahaan teknologi informasi dan
menggunakan sumber daya ekonomi digital.
REVOLUSI BISNIS BERBASIS PLATFORM Pertumbuhan dunia komersial berbasis online
SEBAGAI PENGGERAK (internet), dikenal juga sebagai e-commerce,
EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA berkembang sangat pesat dalam dua puluh
Ahmad Budi Setiawan 2018 tahun terakhir. Fenomena ini kemudian
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi menggerakkan munculnya ekonomi digital.
Volume: 9 No.1 (Januari - Juni 2018) Hal.: 61- Tren seperti inilah yang akan mengubah
76 perkembangan dunia bisnis, perdagangan,
ekonomi, dan pada akhirnya akan merevolusi
kehidupan masyarakat. Perkembangan
berbagai perusahaan startup yang mulai
menjamur di Indonesia juga bisa dilihat sangat
mengikuti tren ini, walaupun belum semuanya
dapat berkembang menjadi sebesar
perusahaan-perusahaan yang telah menjadi
contoh sukses di dunia internasional.
Dibutuhkan strategi yang matang untuk dapat
mengembangkan sebuah Bisnis dengan basis
platform. Pada sisi pemerintah, perlu kebijakan
yang tepat untuk mendukung tumbuh
kembangnya ekonomi digital di Indonesia dan
memberikan manfaat yang besar kepada
bangsa. Kajian ini bertujuan untuk
memberikan rekomendasi yang tepat bagi
pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya
dalam membuat kebijakan terkait dengan
revolusi bisnis platform sebagai penggerak
ekonomi digital di Indonesia. Kajian ini
dilakukan secara kualitatif melalui studi
literatur. Keluaran dari kajian ini menghasilkan
rekomendasi untuk kebijakan terkait dengan
revolusi bisnis di era ekonomi digital.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan


mengenai revolusi bisnis berbasis platform
sebagai penggerak ekonomi digital di
Indonesia, maka dapat diambil beberapa
simpulan yaitu: perkembangan teknologi
digital belakangan ini telah melahirkan sebuah
revolusi besar di dunia bisnis, yaitu ekonomi
digital. Permasalahan besar yang dihadapi oleh
bangsa ini adalah kurangnya kesiapan
masyarakat dan juga pemerintah dalam
menghadapinya. Masih sedikit sekali jumlah
start up tanah air yang berkembang dan dapat
bersaing dengan pelaku bisnis digital secara
global.
TANTANGAN HUKUM DAN PERAN Data statistik kegiatan perdagangan secara
PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN elektronik (e-commerce) menunjukkan
E-COMMERCE peningkatan tiap tahunnya. Hal ini seiring
Imam Lukito JIKH Vol. 11 No. 3 November dengan perkembangan teknologi informasi dan
2017 : 349 - 367 komunikasi serta semakin baiknya jaringan
infrastruktur komunikasi. Ekonomi berbasis
elektronik mempunyai potensi yang tinggi bagi
Indonesia, dan merupakan salah satu tulang
punggung perekonomian nasional. Penelitian
ini mencoba menganalisa permasalahan
bagaimana tantangan hukum dalam bisnis e-
commerce dan bagaimana peran pemerintah
dalam mendukung lahirnya pelaku-pelaku
usaha e-commerce baru. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, bersifat
deskriptif analisis dengan bentuk penelitian
desk study. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa: pertama, tantangan hukum dalam
pembangunan e- commerce yaitu: bentuk
badan hukum, perijinan; aspek legalitas dan
perlindungan hukum para pihak dalam
komuniatas e-commerce; dan kedua, peran
pemerintah dalam pembangunan bisnis e-
commerce adalah dengan melakukan perbaikan
sistem hukum nasional sesuai dengan dinamika
perkembangan telematika dan menerbitkan
regulasi yang memuat aspek: pendanaan,
perpajakan, perlindungan konsumen,
pendidikan dan sumber daya manusia,
infrastruktur jaringan komunikasi, logistik,
keamanan siber dan manajemen pelaksana peta
jalan e-commerce.

Dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan


potensi ekonomi berbasis elektronik dari sisi
kebijakan umum, pemerintah melakukan
perbaikan sistem hukum nasional sesuai
dengan dinamika perkembangan telematika
yang tidak dapat dilepaskan dari pembentukan
kebijakan dan regulasi terhadap sumber daya
komunikasi dan infraktruktur jaringan
telekomunikasi. Pengaturan Hukum (Payung
Hukum) tentang e-commerce ini harus selaras
dengan pengaturan mengenai Hak Kekayaan
Intelektual yang berlaku di Indonesia karena e-
commerce erat kaitannya dengan Hak Cipta,
Paten dan Merek. Disamping itu peranan
pemerintah sangat dibutuhkan oleh para pelaku
bisnis e-commerce untuk mendorong
percepatan dan pengembangan sistem
perdagangan nasional berbasis elektronik,
usaha pemula (start-up), pengembangan usaha,
dan percepatan logistik. Pemerintah
menetapkan Peta Jalan Sistem Perdagangan
Nasional Berbasis Elektronik (Road Map
eCommerce) yang terintegrasi yang meliputi
aspek pendanaan, perpajakan, perlindungan
konsumen, pendidikan dan sumber daya
manusia, infrastruktur jaringan komunikasi,
logistik, keamanan siber dan manajemen
pelaksana peta jalan e- commerce

Anda mungkin juga menyukai