Anda di halaman 1dari 10

HIMPUNAN , RELASI , DAN FUNGSI

Pengertian Himpunan

Himpunan adalah sekelompok / kumpulan benda atau objek yang anggotanya dapat
didefinisikan / ditentukan dengan jelas.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa objek pada himpunan harus didefinisikan
dengan jelas, agar supaya dapat dibadakan atau ditentukan antara benda / objek
yang termuat dan yang tidak termuat pada himpunan.

Macam-Macam Himpunan

a.       Himpunan bilangan asli


A = { 1, 2, 3, 4, 5, ... }
b.      Himpunan bilangan cacah
C = { 0, 1, 2, 3, 4, .... }
c.       Himpunan bilangan prima
P = { 2, 3, 5, 7, 11, .... }
d.      Himpunan bilangan genap
G = { 0, 2, 4, 6, 8, 10, .... }
e.       Himpunan bilangan ganjil
G = { 1, 3, 5, 7, 9, .... }
f.       Himpunan bilangan komposit (tersusun)
T = { 4, 6, 8, 9, 10, 12, .... }
g.      Himpunan tak hingga
A = { 1, 3, 5, 7, ..... }, (n)A = ∞ (jumlah anggota himpunan A adalah tak terhingga)
h.      Himpunan berhingga
B = { 1, 3, 5, 7 }, (n)A = 4 (jumlah anggota himpunan B adalah sebanyak 4)
i.    Himpunan kosong
      K = { himpunan bilangan prima antara 7 dan 9 }, K = { } (jumlah anggota
      himpunan K adalah tidak ada atau kosong)
j.        Himpunan bagian
A = {2, 3, 5 } dan B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Semua anggota himpunan A adalah merupakan anggota himpunan B. Sehingga
dapat dikatakan bahwa; A bagian dari B, ditulis A c B atau B memuat A ditulis B ‫ ﬤ‬A
k.      Himpunan semesta
Bila A = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka beberpa himpunan semesta pembicaraan yang tuk A
adalah;
S = { bilangan asli }
S = { bilangan cacah }
S = { bilangan kelipatan 2 }

Operasi antar himpunan beserta contoh

Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu


yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang
sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan
mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi mengenai struktur
kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah berguna.
Teori himpunan, yang baru diciptakan pada akhir abad ke-19, sekarang
merupakan bagian yang tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai
diperkenalkan bahkan sejak tingkat sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasa
untuk menjelaskan matematika modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai
dasar yang membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan
sumber dari mana semua matematika diturunkan.
a. Anggota Himpunan
(a) Untuk menyatakan suatu benda (objek) yang merupakan anggota himpunan
dilambangkan " ∈" dan jika bukan anggota dilambangkan " ". 
(b) Himpunan terhingga dan tak terhingga Himpunan terhingga adalah himpunan
yang anggotanya tertentu. Himpunan tak terhingga adalah himpunan yang
anggotanya tak terbatas jumlahnya.

b. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota Notasi
himpunan kosong adalah { } atau {0} bukan himpunan kosong karena mempunyai
anggota yaitu “nol”.

c. Himpunan bagian
A himpunan bagian dari B jika setiap anggota A merupakan anggota himpunan B
dan ditulis "A( B". Jika banyaknya anggota suatu himpunan A adalah n(A), maka
banyaknya himpunan bagian dari A adalah 2n(A)

d. Himpunan semesta
adalah himpunan yang memuat semua obyek yang dibicarakan. notasi "S".

Operasi Pada Himpunan


Jika  S  adalah himpunan semesta dan himpunan A  S  , komplemen dari A  ,
ditulis   A’ ,  adalah himpunan dari semua anggota S  yang bukan merupakan
anggota A .
A’ = { x  x A  }

Gabungan (union) himpunan A dan himpunan B, ditulis sebagai A  B, adalah


sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A  atau anggota B  atau
anggota keduanya.
A  B = { x    x A   atau    x B  }

Irisan (interseksi) himpunan A dan himpunan B, ditulis sebagai A  B, adalah


sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota bersama dari himpunan A 
dan  B.
A  B  =  { x    x A   dan     x B  }

Selisih (difference) dari himpunan A dengan himpunan B, ditulis sebagai A - B,


adalah sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota himpunan A  yang
bukan merupakan anggota himpunan  B.
A - B  =  { x    x A   dan    x B  }.
Jelas bahwa    
B -  A =  { x    x B   dan    x A  }.

Selisih simetri (symetric difference) dari himpunan A dengan himpunan B, ditulis


sebagai A  B, adalah sebuah himpunan yang anggotanya merupakan anggota
gabungan himpunan A dan B,  tetapi bukan merupakan anggota irisan himpunan A
dan B.
A  B  =  ( A  B ) – ( A  B )
atau     
A  B  =  ( A – B )   ( B - A ).

Pengertian Relasi

Relasi adalah hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan yang
lain. Cara paling mudah untuk menyatakan hubungan antara elemen 2 himpunan
adalah dengan himpunan pasangan terurut. Himpunan pasangan terurut diperoleh
dari perkalian kartesian. 

Definisi 1: 
Perkalian kartesian (Cartesian products) antara himpunan A dan B ditulis: A x B
didefinisikan sebagai semua himpunan pasangan terurut dengan komponen pertama
adalah anggota himpunan A dan komponen kedua adlah anggota himpunan B. 
A x B = { (x,y) / x∈A dan y∈B} 

Definisi 2: 
Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B. 

A disebut daerah asal dari R (domain) dan B disebut daerah hasil (range) dari R. 

Definisi 3: 
Relasi pada A adalah relasi dari A ke A. 

Contoh: 
1.1 Misal A = {1,2,3}, B = {a,b}, maka : 
A x B = {(1,a), (1,b), (2,a), (2,b), (3,a), (3,b)} 

1.2 Misal P = {2,4,8,9,15}, B = {2,3,4}. Relasi R dari P ke Q didefinisikan sebagai: 


(p,q) ∈ R jika p habis dibagi q, maka: 
R = {(2,2), (4,2), (8,2), (9,3), (15,3), (4,4), (8,4)} 

1.3 Misal R adalah relasi pada A = {2,3,4,8,9} yang didefinisikan oleh (x,y)∈R jika x
adalah faktor prima dari y, maka: 
R = {(2,2), (2,4), (2,8), (3,3), (3,9)} 

RELASI DENGAN MATRIKS & DIAGRAM PANAH

Misalkan A = {3,4,5} dan B = {2,4}.


Jika kita definisikan relasi R dari A ke B dengan aturan :   (a, b) ∈ R jika a faktor
prima dari b maka relasi tersebut dapat digambarkan dengan diagram panah berikut
ini :

RELASI INVERS & KOMPOSISI RELASI

Relasi  Komposisi
Misalkan f adalah suatu fungsi dari A ke B dan g adalah fungsi dari B ke C , maka
suatu fungsi h dari A ke C disebut fungsi komposisi. Fungsi komposisi tersebut
dinyatakan dengan (dibaca: g bundaran f)

Fungsi Komposisi: (f o g)(x) = f(g(x)


Fungsi Komposisi: (g o f)(x) = g(f(x))
   

Sifat-sifat Komposisi Fungsi


1.      Pada umumnya tidak komutatif.
(g ○ f)(x) ≠ (f ○ g)(x)     
  
2.      Operasi komposisi pada fungsi bersifat asosiatif.
( f ○ (g ○ h))(x) = ((f ○ g) ○ h)(x)
       
3.    Terdapat fungsi identitas  
I(x) = x
(f ○ I)(x) = (I ○ f)(x) = f(x)

Relasi Invers
Apabila f adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, maka invers fungsi fadalah
suatu relasi dari himpunan B ke himpunan A. Jadi, invers suatu fungsi tidak selalu
merupakan fungsi. Jika invers suatu fungsi merupakan fungsi, maka invers tersebut
dinamakan fungsi invers dari fungsi semula.

Jika fungsi  f : A → B   


dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan   f -1 : B → A
maka invers fungsi f adalah   f = {(x , y)| x Î A, y Î B}
dan dinyatakan sebagai  f -1= {(x , y)| y Î B, x Î A}

Fungsi f mempunyai fungsi invers  


jika dan hanya jika f merupakan fungsi (korespondensi satu-satu)
Langkah-langkah untuk menentukan rumus fungsi invers apabila fungsi f(x) telah
diketahui:
a.  Mengubah persamaan y = f(x) dalam bentuk x sebagai fungsi y
b. Bentuk x sebagai fungsi y tersebut dinamakan f -1(y)  
c.  Mengganti y pada  f -1(y), dan
d. dengan x, sehingga diperoleh f -1(x)  

Definisi Fungsi
ungsi adalah sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama
berdasarkan sifat atau pelaksanaannya. Dalam istilah Matematika fungsi merupakan
pemetaan setiap anggota sebuah himpunan (dinamakan sebagai domain) kepada
anggota himpunan yang lain (dinamakan sebagai kodomain). Konsep fungsi adalah
salah satu konsep dasar dari matematika dan setiap ilmu kuantitatif. Istilah “fungsi”,
“pemetaan”, “peta”, “transformasi”, dan “operator” biasanya dipakai secara sinonim.
Anggota himpunan yang dipetakan dapat berupa apa saja (kata, orang, atau
objek lain), namun biasanya yang dibahas adalah besaran matematika seperti
bilangan riil. Contoh sebuah fungsi dengan domain dan kodomain himpunan
bilangan riil adalah y=f(2x), yang menghubungkan suatu bilangan riil dengan
bilangan riil lain yang dua kali lebih besar. Dalam hal ini kita dapat menulis f(5)=10.
Domain, Kodomain dan Range
Domain disebut juga dengan daerah
asal, kodomain daerah kawan sedangkan range adalah daerah hasil.
contoh :

Pada fungsi diatas, himpunan A disebut domain   (daerah asal), himpunan B disebut
kodomain (daerah kawan) dan hasil dari pemetaan tersebut range (daerah hasil).
Jadi dari gambar diatas diperoleh:
• Domainnya (Df) adalah A = {1, 2, 3}.
• Kodomainnya adalah B = {1, 2, 3, 4}.
• Rangenya (Rf) adalah {2, 3, 4}.
fungsi satu-satu (one to one) dengan fungsi pada (on to)
·         Fungsi one to one
Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B dikatakan sebagai fungsi satu-satu
(one-one function) bila dan hanya bila f (a) = f (a)’ maka a = a’. Dengan kata lain,
fungsi f adalah fungsi satu-satu bila setiap anggota himpunan A memiliki bayangan
yang berbeda.

·         Fungsi on to
Fungsi adalah surjective(onto)  jika setiap gambar yang mungkin dipetakan oleh
sedikitnya satu argumen . Dengan kata lain , setiap elemen dalam codomain
memiliki preimage tidak kosong . Ekuivalen, fungsi adalah surjective jika citranya
sama dengan codomain nya . Sebuah fungsi surjective adalah surjection a. Definisi
formal adalah sebagai berikut.
Fungsi f : A \ ke B surjective IFF untuk semua b \ di B , ada \ A sedemikian rupa
sehingga f ( a) = b .
Sebuah fungsi f : A → B adalah surjective jika dan hanya jika benar - dibalik , yaitu ,
jika dan hanya jika ada fungsi g : B → A, sehingga kabut = function identitas di B.
( Pernyataan ini setara dengan aksioma pilihan . )
Dengan runtuh semua argumen pemetaan ke gambar tetap yang diberikan , setiap
surjection menginduksi bijection didefinisikan pada hasil bagi domainnya . Lebih
tepatnya , setiap surjection f : A → B dapat diperhitungkan sebagai proyeksi diikuti
oleh bijection sebagai berikut . Biarkan A / ~ menjadi kelas kesetaraan A di bawah
relasi ekivalen berikut : x ~ y jika dan hanya jika f (x ) = f ( y ) . Ekuivalen, A / ~
adalah himpunan semua preimages bawah f . Misalkan P ( ~ ) : A → A / ~ menjadi
proyeksi peta yang mengirimkan setiap x dalam A ke kelas kesetaraan yang [ x] ~ ,
dan membiarkan fP : A / B ~ → menjadi fungsi yang terdefinisi dengan baik yang
diberikan oleh fP ( [ x] ~ ) = f (x ) . Kemudian f = fP o P ( ~ ) . Sebuah factorisation
ganda diberikan untuk suntikan di atas .
Komposisi dari dua surjections lagi surjection , tetapi jika gof adalah surjective ,
maka hanya dapat disimpulkan bahwa g adalah surjective
  

perbedaan domain, kodomain,  dan range satu fungsi


Domain adalah daerah asal, kodomain adalah daerah kawan, sedangkan range
adalah daerah hasil

Pada diagram di atas, X merupakan domain dari fungsi f, Y merupakan kodomain


contoh 1 :
Diketahui himpunan P = { 1,2,3,4 } dan himpunan Q = { 2,4,6,8,10,12 }
Relasi dari himpunan P ke himpunan Q dinyatakan dengan ” setengah dari “.
Jika relasi tersebut dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan
menjadi :
{ (1,2),(2,4),(3,6),(4,8) }.
Relasi di atas merupakan suatu fungsi karena setiap anggota himpunan P
mempunyai         tepat satu kawan anggota himpunan Q.
Dari fungsi di atas maka : 
Domain/daerah asal = himpunan P = { 1,2,3,4 }
Kodomain/daerah kawan = himpunan Q = { 2,4,6,8,10,12 }
Range/daerah hasil = { 2,4,6,8 }
contoh 2 :
Jika A = {2, 3, 6} B = {2, 4, 6, 8, 10, 11}. Relasi dari himpunan A ke B adalah “Faktor
dari “, nyatakanlah relasi tersebut dengan :
a. Himpunan pasangan berurutan.
Jawab:
a. Himpunan pasangan berurutannya :{(2, 2), (2,4), (2, 6), (2, 8), (2, 10), (4,
4),
(4, 8),(6, 6)}
contoh 3 :
Tuliskan Domain, Kodomain dan Range dari relasi Contoh 2 di atas :
Jawab:
Domain = {2, 4, 6}
Kodomain = {2, 4, 6, 8, 10, 11}
Range = { 2, 4, 6, 8, 10}

Anda mungkin juga menyukai