Anda di halaman 1dari 6

4.

1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan

memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

data yang sesuai dengan apa yang diukur, sebelum dilakukan analisis

data berdasarkan hasil data yang terkumpul terlebih dahulu dilakukan

pengujian data melalui uji validitas dan reliabilitas data.

4.1.1 Hasil Uji Validitas

4.1.1.1 Uji Validitas Variabel Lokasi Jualan

Kuesioner penelitian variabel Lokasi Jualan terdiri atas 6 item

pertanyaan. Hasil perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pertanyaan

dengan total skor variabel lokasi jualan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Validitas Variabel
Lokasi Jualan
Item
Korelasi Nilai Batas Kesimpulan
Pernyataan
X1.1 0.798 0,3 Valid
X1.2 0.692 0,3 Valid
X1.3 0.698 0,3 Valid
X1.4 0.469 0,3 Valid
X1.5 0.520 0,3 Valid
X1.6 0.645 0,3 Valid

Sumber : Data Diolah 2020

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item


pertanyaan dalam setiap variabel Lokasi jualan memiliki nilai korelasi di
atas 0,3 sebagai nilai batas suatu item kuesioner penelitian dikatakan
dapat digunakan (dapat diterima). Sehingga dapat dikatakan bahwa item
kuesioner variabel lokasi jualan valid dan dapat digunakan untuk
mengukur variabel yang diteliti.

4.1.1.2 Uji Validitas Variabel Pendapatan Pedagang

Kuesioner penelitian variabel pendapatan pedagang terdiri atas 5


item pertanyaan. Hasil perhitungan korelasi untuk skor setiap butir
pertanyaan dengan total skor variabel lokasi jual dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Validitas Variabel
Pendapatan Pedagang
Item
Korelasi Nilai Batas Kesimpulan
Pernyataan
X1.1 0.818 0,3 Valid
X1.2 0.536 0,3 Valid
X1.3 0.534 0,3 Valid
X1.4 0.820 0,3 Valid
X1.5 0.775 0,3 Valid

Sumber : Data Diolah 2020

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item


pertanyaan dalam setiap variabel pendapatan pedagang memiliki nilai
korelasi di atas 0,3 sebagai nilai batas suatu item kuesioner penelitian
dikatakan dapat digunakan (dapat diterima). Sehingga dapat dikatakan
bahwa item kuesioner variabel pendapatan pedagang valid dan dapat
digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.

4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat kekonsistenan


tanggapan responden terhadap item pertanyaan kuesioner berdasarkan
pemahaman responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner yang diajukan. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode Alpha.
Hasil perhitungan koefisien reliabilitas untuk masing-masing variabel
diberikan pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Reliabilitas
Koefisien
No Variabel Keterangan
Reliabilitas
1 Lokasi Jualan 0,751 Reliabel
2 Pendapatan Pedagang 0,792 Reliabel
Sumber : Data Diolah 2020

Menurut Santoso (2001: 280) nilai reliabilitas dilakukan dengan


membandingkan antara nilai koefisien reliabilitas (r-hitung) dengan r-tabel
sebagai berikut:
1. Apabila nilai alpha > rxy kritis, dengan df=n-2, (0,60) pada
level convidence 95% (α= 0,05), maka instrumen tersebut dianggap
reliabel.
2. Apabila nilai alpha < rxy kritis, dengan df=n-2 (0,60) pada
level convidence 95% (α = 0,05), maka kuesioner tersebut tidak
reliabel.
Hasil uji keandalan instrumen penelitian variabel lokasi jualan
menunjukkan koefisien realibility alpha (r hitung) 0.751 lebih besar dari
(rkritis), 0.60, sehingga dapat disimpulkan bahwa 6 item instrumen
penelitian yang mengukur variabel lokasi jualan reliabel, sehingga dapat
digunakan dalam pengujian hipotesis.
Hasil uji keandalan instrumen penelitian variabel pendapatan
pedagang menunjukkan koefisien realibility alpha (r hitung) 0.792 lebih
besar dari (rkritis), 0.60, sehingga dapat disimpulkan bahwa 5 item
instrumen penelitian yang mengukur variabel pendapatan pedagang
reliabel, sehingga dapat digunakan dalam pengujian hipotesis.

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .913a .834 .828 1.512 2.230

a. Predictors: (Constant), Lokasi Jualan

b. Dependent Variable: Pendapatan Pedagan

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

Toleranc
Model B Std. Error Beta e VIF

1 (Constant) -2.094 1.923 -1.089 .286

Lokasi Jualan .921 .079 .913 11.665 .000 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Pendapatan


Pedagan

4.2 Hasil Analisis Regresi Berganda/Sederhana

Hipotesis yang diduga dalam penelitian ini berkaitan dengan


bagaimana pengaruh lokasi julan terhadap pendapatan pedagang. Untuk
menguji hipotesis yang digunakan analisis regresi sederhana. Analisis
regresi masuk dalam kelompok statistik parametrik yang mensyaratkan
data yang digunakan memiliki skala pengukuran interval. Oleh karena
data penelitian diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada
responden dangan skala pengukuran data kuesioner berupa data ordinal,
maka untuk memenuhi syarat data yang digunakan dalam analisis regresi
sederhana yang digunakan terlebih dahulu dilakukan transformasi data
menjadi skala interval.
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh pengaruh lokasi julan
terhadap pendapatan pedagang dilakukan perhitungan analisis regresi
sederhana. Hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu SPSS V
16 diperoleh hasil penghitungan diperoleh koefisien regresi dan nilai
konstanta seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.4
Hasil Analisis Regresi

Koefisien
Model Nilai t Nilai p
Regresi

1 Konstanta -3.115 -4.594 0.629


Lokasi Jualan 0.911 3.482 0.004*
R 0.681
R Square 0.464
F
Sig. F

*) Signifikan secara statistik pada level α = 5%

Persamaan regresi yang menjelaskan pengaruh lokasi jualan

terhadap pendapatan pedagang adalah:

Y = -3,115 + 0,911

Interprestasi hasil persamaan di atas sebagai berikut :

Nilai konstanta (a) sebesar -3,115 dengan asumsi menyatakan


bahwa pendapatan pedagang sebesar -3,115. Dengan arti setiap ada
kenaikan satu satuan skor variabel lokasi jualan atau tetap.
Koefisien regresi variabel lokasi julan (b1) sebesar 0,911 menyatakan
bahwa setiap perubahan lokasi jualan akan meningkatkan pendapatan
pedagang sebesar 0,911 atau 91.1%.
4.5 Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel


independen terhadap variabel dependen menggunakan uji F dan pada
tahap kedua dilakukan uji secara parsial untuk melihat kebermaknaan
masing-masing variabel independen dalam model regresis yang diperoleh
menggunakan uji t.
5.2.1 Pengujian Ketepatan Model (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk pengujian koefisien regresi secara


keseluruhan untuk menguji keberartian model yang mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Pengujian
signifikansi persamaan regresi yang akan diperoleh dilakukan dengan
menggunakan uji F.
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 5.12 di atas diperoleh nilai F
sebesar 39.684 dengan signifikansi p sebesar 0,000. Jika dilihat dari nilai
signifikansi sebesar 0,000 (sangat kecil) lebih kecil dari 0,05 adalah
signifikan pada α = 5%. Persamaan regresi dapat dinyatakan signifikan
yang berarti bahwa secara bersama-sama partisipasi dalam
penganggaran, prinsip penganggaran dan perilaku aparatur berpengaruh
terhadap kinerja aparatur pemerintah daerah.

5.2.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t)

Untuk keperluan itu dilakukan pengujian koefisien regresi secara


parsial dengan menggunakan statistik Uji t. Penentuan hasil pengujian
(penerimaan/ penolakan H0) dapat dilakukan dengan membandingkan t
dengan nilai signifikansinya.

5.5.2.1 Pengaruh Lokasi Jualan terhadap Pendapatan Pedagang.

Berdasarkan Uji t dalam tabel 4.4 di atas menunjukkan hasil


sebagai berikut, Tingkat signifikansi t untuk variabel Lokasi Jualan
adalah 0,004 yakni lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa Lokasi
Jualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
pedagang di Kota Gorontalo, dengan tingkat signifikansi 5%. Hal ini
disebabkan oleh Lokasi Jualan akan memberikan kesempatan yang
lebih besar untuk meningkatkan pendapatan pedagang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lokasi Jualan berpengaruh


positif terhadap pendapatan pedagang. Hal ini dapat diinterpretasi bahwa
semakin baik Lokasi Jualan maka akan meningkatkat pendapatan
pedagang.
Berdasarkan bukti empiris bahwa lokasi jualan berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan pedagang….ulas bunyi pertanyaan dikuisioner 1-6
dan 1-5

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kenis (1975); Brownell


(1982); Ulupui (2005); Nor (2007) yang menemukan hubungan positif dan
signifikan antara lokasi jualan terhadap pendapatan pedagang.

Berbeda dengan penelitian si A bahwa lokasi jualan tidak berpengaruh signifikan


terhadap pendapatan pedagang.
Berdasarkan Tabel 4.4. menunjukkan bahwa nilai t-hitung sebesar 11,665
> 1,70 atau nilai signifikan (P) sebesar 0,000 < 0,05 maka terima H1, sehingga
dapat disimpulkan bawah lokasi jualan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan pedagang di Kota Gorontalo.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik lokasi jualan maka semakin baik
pendapatan pedagang begitu sebaliknya. Hal ini mendukung hipotesis 1 dalam
penelitian ini sehingga hipotesis 1 diterima.
Uji Determinan
dari hasil perhitungan r square sebesar 0.464, sehingga besar pengaruh variable
lokasi jualan terhadap pendapatan pedagang adalah 100- 46.4 = 53.6%
dipengaruhi factor luar, factor lain yaitu jenis barang dagangan, harga jual,
pelayanan.
Pengaruh barang dagangan, harga jual dan pelayanan terhadap pendapatan
pedagang di pasar sentral kota Gorontalo.
X1 = Barang Dagangan
X2 = Harga Jual
X3 = pelayanan
Y = Pendapatan Pedagang

Anda mungkin juga menyukai