PENDAHULUAN
Para penerima jasa pelayanan kesehatan saat ini telah menyadari hak-
haknya sehingga keluhan, harapan, laporan, dan tuntutan ke pengadilan sudah
menjadi suatu bagian dari upaya mempertahankan hak mereka sebagai
penerima jasa tersebut. Oleh karena itu sudah selayaknya industri jasa
pelayanan kesehatan menaruh perhatian besar dan menyadari bahwa kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan pula oleh kualitas berbagai
komponen pelayanan termasuk keperawatan dan sumber daya manusianya.
Proses keperawatan digunakan untuk membantu perawat melakukan praktik
keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan.
Pada kesempatan ini, kami akan membahas suatu kasus kesehatan dan
menyusun proses keperawatan.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
paru terdengan Ronchi,
Terpasang O2 2 Lpm Bunyi nafas tambahan
TD: 110/70 mmHg (Ronchi)
N : 76 x/menit
S : 36,8 oC
RR : 28 x/ menit
IMT : 19,91 (kurus) Gangguan saluran nafas
3 DS : Cardiomegali Risiko
Keluarga mengatakan ketidakseimba
klien merasa Sesak, ngan elektrolit.
susah nafas, ada sekret Kongesti Pulmonal
dan batuk.
DO :
3
Klien nampak lemah, Tekanan darah naik
Cardiomegali, Auskultasi
paru terdengan Ronchi,
Ureum dalam ginjal 64 Gangguan fungsi ginjal
mg/dL (tinggi), kongesti
pulmonal, kadar uric acid
8,6 mg/dL (tinggi), Ketidakseimbangan
TD: 110/70 mmHg elektrolit
N : 76 x/menit
S : 36,8 oC
RR : 28 x/ menit
IMT : 19,91 (kurus)
4
wheezing, dll) e. Batuk efektif dapat
g. Posisikan untuk membantu
meringankan sesak nafas menjatuhkan secret
h. Monitor status pernafasan yang ada dijalan
dan oksigenasi, nafas
sebagaimana mestinya. f. Adanya bunyi
ronchi menandakan
terdapat
penumpukan sekret
atau sekret berlebih
di jalan nafas.
g. Posisi yang tepat
dapat meringankan
sesak nafas.
h. Mengetahui
perkembangan
status pernafasan
dan juga
keefektifan
oksigenasi.
5
d. Monitor tanda-tanda vital secara memenuhi
rutin kebutuhan oksigen
e. Monitor EKG, adakah perubahan tubuh.
segmen ST, sebagaimana d.Mengetahui
mestinya. perkembangan
f. Monitor keseimbangan cairan tanda-tanda vital
( masukan dan keluaran serta berat dari pasien.
badan harian). e.Mengetahui
g. Secara rutin mengecek pasien baik adanya aneurisma
secara fisik dan psikologis sesuai ventrikuler (dapat
dengan kebijakan tiap agen/ menyebabkan gagal
penyedia layanan. atau disfunsi
jantung).
f. Mengetahui
apakah pemasukan
dan pengeluaran
cairan pasien
seimbang.
g.Mengtahui
perkembangan
kondisi pasien
secara holistik.
6
c. Pantau adanya tanda dan c. Untuk
gejala overdehidrasi yang memburuk mengetahui
atau dehidrasi (misalnya, ronki basah adanya tanda dan
di lapang paru terdengar, polyuria gejala
atau oliguria, napas dangkal atau overdehidrasi
cepat yang memburuk
d. Tingkatkan intake/asupan atau dehidrasi.
cairan per oral d. Untuk
e. Monitor tanda-tanda vital memberikan
f. Berikan resep diet yang tepat cairan secara per
untuk cairan tertentu atau pada oral.
ketidakseimbangan elektrolit (rendah e. Untuk
sodium) mengetahui
perkembangan
tanda-tanda vital
f. Untuk
mempertahankan
cairan.
7
atau oropharyngeal airway (OPA)
R/ P : Nyeri karena disebabkan penurunan
oksigen ke miokardium
Q : Nyeri seperti tertekan beban berat
R : Skala nyeri sedang 7
S : Medial Thorax
T : Nyeri terus-menerus
8
b. Intruksikan pasien tentang pentingnya untuk
segera melaporkan bila merasakan nyeri
dada.
R/ P : Nyeri karena posisi supinasi
Q : Nyeri seperti tertusuk
R : Skala nyeri sedang 4
S : Thorax
T : Nyeri saat relaksasi dalam
9
Q : Nyeri seperti tertekan beban berat
R : Skala nyeri sedang 7
S : Medial Thorax
T : Nyeri terasa hampir menerus
10
Catatan Perkembangan Paraf
S Keluarga klien mengatakan bahwa klien merasa sesak,
susah nafas, ada secret, dan batuk.
O Klien nampak lemah, Cardiomegali, Auskultasi
paru terdengan Ronchi, Terpasang O2 2 Lpm
TD: 110/70 mmHg
N : 76 x/menit
S : 36,8 oC
RR : 28 x/ menit
IMT : 19,91 (kurus)
11
supraclavicular dan intercostal
12
Meningkatkan intake/asupan cairan per oral
Memonitor tanda-tanda vital
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
kualitas dari layanan jasa yang diberikan. Dalam memberikan asuhan
keperawatan ada beberapa tahap, yaitu : pengumpulan data, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi.
3.2 Saran
14