02
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014
Email: eflineoktavia@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini membahas sistem pengendalian persediaan bahan baku sandal
dengan metode Single Item Single Supplier dan Multi Item Single Supplier.
Metode Single Item Single Supplier digunakan untuk mengetahui jumlah
pemesanan bahan baku, frekuensi pemesanan, interval pemesanan, dan total
biaya persediaan untuk satu bahan baku dari satu supplier. Metode Multi Item
Single Supplier digunakan untuk mengetahui jumlah pemesanan bahan baku,
frekuensi pemesanan, interval pemesanan dan total biaya persediaan untuk
beberapa bahan baku dari satu supplier. Kedua metode ini digunakan untuk
meminimumkan total biaya persediaan yang dikeluarkan perusahaan. Penelitian
ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menurunkan total biaya persediaan
sebesar 0,003% hingga 0,96% dibandingkan dengan total biaya persediaan
sebelumnya.
Kata kunci: Persediaan, Single Item Single Supplier, Multi Item Single Supplier
ABSTRACT
This research is examining about inventory controlling system for sandal raw
material with Single Item Single Supplier and Multiple Items Single Supplier
methods. Single Item Single Supplier method is being used to get the data about
raw material order, order frequencies, order interval, and inventory total cost for
one raw material from one supplier. Multiple Item Single Supplier method is
being used to get the data about raw material order, order frequencies, order
interval, and inventory total cost for some raw materials from one supplier. Both
of this methods could be used to minimize the inventory total cost that the
company usually spends. This research shows that the company can decrease
the inventory total cost from 0,003% to 0,96% compared to the inventory total
cost before.
Keywords: Inventory, Single Item Single Supplier, Multi Item Single Supplier
*
Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan
pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan disempurnakan
oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional
Reka Integra - 96
Rancangan Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Sandal dengan Menggunakan Metode Single
Item Single Supplier dam Multi Item Single Supplier (Studi Kasus di PT Cat Style)
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Persediaan adalah material yang disediakan pada saat keadaan menunggu baik penjualan
dimasa yang akan datang maupun yang akan mengalami transformasi. Persediaan dapat
berupa bahan baku (material), produk setengah jadi, maupun produk jadi yang siap untuk
dijual, didistribusikan, atau disimpan. Jumlah persediaan bahan baku dipengaruhi oleh
kebutuhan bahan baku. Kurangnya persediaan bahan baku akan mengakibatkan
terhambatnya proses produksi sehingga tidak terpenuhinya permintaan konsumen, sedangkan
persediaan bahan baku yang terlalu banyak akan menaikan biaya pengadaan persediaan, oleh
sebab itu, pengendalian persediaan dibutuhkan untuk melancarkan proses produksi,
memaksimalkan kepuasan konsumen, dan meminimasi biaya pengadaan persediaan.
Metode Single Item Single Supplier digunakan untuk pemesanan satu jenis bahan baku dari
satu supplier, sedangkan metode Multi Item Single Supplier adalah untuk pemesanan
beberapa jenis bahan baku dari satu supplier. Metode Multi Item Single Supplier digunakan
untuk meminimasi beberapa biaya dalam sistem persediaan. Biaya-biaya persediaan yang
perlu dikeluarkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam gudang adalah
biaya pesan dan biaya simpan. Selain biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan cukup
besar karena pemesanan bahan baku dilakukan secara terpisah, beberapa bahan baku juga
memiliki lead time yang berbeda-beda.
2. STUDI LITERATUR
Reka Integra - 97
Rusli, dkk.
2.7.2 Model P
Sistem persediaan ini disebut juga sebagai Fixed Order Interval Inventory System, Model P,
dan Periodic Review System. Model ini melakukan pemesanan barang hanya pada interval
waktu tertentu yang tetap (t). Keputusan untuk melakuakan pemesanan barang dan
penentuan jumlah barang yang dipesan hanya dilakukan pada interval waktu tertentu. Jumlah
pemesanan (Q) dapat bervariasi dari satu periode ke periode berikutnya menurut Bahagia
(2006).
Reka Integra - 98
Rancangan Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Sandal dengan Menggunakan Metode Single
Item Single Supplier dam Multi Item Single Supplier (Studi Kasus di PT Cat Style)
2.7.4 Model Persediaan Bahan Baku Single Item Single Supplier dan Multi Item Single
Supplier
Untuk kasus single item formula biaya adalah:
- Biaya pembeliaan (𝑂𝑏 ), merupakan perkalian antara kebutuhan tahunan (𝑅) terhadap
harga pembelian (𝑃) tersebut.
𝑂𝑝 = 𝑅. 𝑃 (5)
- Biaya pesan (𝑂𝑝 ), ditentukan dari besarnya kebutuhan per tahun (𝑅), biaya sekali
pesan untuk pesanan (𝐶) dan jumlah sekali pesan (𝑃).
𝑅𝐶
𝑂𝑝 = (6)
𝑄
- Biaya simpan (𝑂𝑠 ), bergantung pada jumlah persediaan rata-rata yang disimpan
pertahun (𝑄/2) dan biaya simpan per unit per tahun (𝐻) dapat dinyatakan:
𝑄𝐻
𝑂𝑠 = (7)
2
Untuk kasus multi item formula biaya adalah:
- Economic Order Quantity(EOQ)
a. Menentukan frekuensi optimal (𝑚∗ )
∑𝑛
𝑖=1 𝐻𝑖 𝑅𝑖 (𝐻1 𝑅1 )+(𝐻2 𝑅2 )
m* =√ =√ (8)
2 ∑𝑛
𝑖=1 𝐶𝑖 2𝑥𝐶
b. Menentukan jumlah sekali pesan item i (𝑄𝑖 )
𝑅𝑖
𝑄𝑖 = (9)
𝑚∗
Reka Integra - 99
Rusli, dkk.
2.9 Peramalan
Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008) peramalan adalah proses untuk memperkirakan
beberapa kebutuhan dimasa mendatang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas,
kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang
ataupun jasa.
3. METODOLOGI PENELITIAN
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah pada penelitian ini adalah adanya penumpukan pada beberapa bahan
baku, belum diterapkannya sistem peramalan, dan pemesanan beberapa bahan baku yang
dilakukan secara terpisah meskipun berasal dari satu supplier.
2. Studi Literatur
Studi literatur digunakan sebagai teori yang mendasari penyelesaian masalah penelitian. Studi
literatur berisi teori yang terkait dengan sistem persediaan.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah tahapan yang dilalui sebelum penelitian dilakukan, data yang
dikumpulkan tersebut akan dijadikan input dalam pengolahan data dan urutan pengumpulan
data sebagai berikut:
1. Data Permintaan Produk
2. Harga Beli Bahan Baku
3. Lead Time Bahan Baku
5. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah tahapan untuk mengolah data yang didapat dari hasil pengumpulan
data dan urutan data pengolahan data sebagai berikut:
1. Rencana Agregat Produk
2. Peramalan
3. Rencana Disagregat Produk
4. Master Production Schedule
5. Rencana Kebutuhan Bahan Baku
7. Analisis
Analisis rancangan pengendalian persediaan meliputi analisis mengenai model persediaan
yang digunakan dalam penelitian, analisis model persediaan yang digunakan dengan sistem
yang diterapkan pada perusahaan serta analisis mengenai perbandingan total biaya dengan
model persediaan yang digunakan dengan sistem yang diterapkan pada perusahaan.
Berdasarkan bentuk grafik dari jumlah data permintaan maka data dapat dikategorikan
kedalam grafik siklus dan menggunakan metode peramalan Winter, Moving Average atau
Weight Moving Average.
4.3 Penentuan Ukuran Lot Pemesanan dengan Model Economic Order Quantity
(EOQ) untuk Metode Single Item Single Supplier
Penentuan ukuran lot pemesanan dengan model Economic Order Quantity (EOQ) untuk
Metode Single Item Single Supplier menghitung jumlah bahan baku yang akan dipesan
dengan frekuensi dan interval waktu pemesanan yang ditentukan dengan menghasilkan total
biaya keseluruhan untuk bahan baku yang menggunakan metode Single Item Single Supplier.
rekapitulasi hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
4.4 Penentuan Ukuran Lot Pemesanan dengan Model Economic Order Quantity
(EOQ) Dan Economic Order Interval (EOI) untuk Metode Multi Item Single
Supplier
Penentuan ukuran lot pemesanan dengan model Economic Order Quantity (EOQ) dan
Economic Order Interval (EOI) untuk Metode Multi Item Single Supplier menghitung jumlah
bahan baku yang akan dipesan dengan frekuensi dan interval waktu pemesanan yang
ditentukan dengan menghasilkan total biaya keseluruhan untuk bahan baku yang
menggunakan metode Multi Item Single Supplier. rekapitulasi hasil perhitungannya adalah
sebagai berikut:
4.4.1 Economic Order Quantity (EOQ)
a. Menentukan frekuensi optimal (𝑚∗ )
(𝐻1 𝑅1 )+(𝐻2 𝑅2 ) (Rp.1.600 x 2.111.882,79 )+(Rp.16.000 x 42.237,66)
m* =√
2𝑥𝐶
=√ 2 𝑥 Rp85.562,5
= 153,93 ≈ 154 kali
b. Menentukan jumlah sekali pesan item i (𝑄𝑖 )
𝑅𝑖
𝑄𝑖 =
𝑚∗
- Outsole
𝑅1 2.111.882,79
𝑄1 = = = 13.713,53 ≈ 13.714 pasang
𝑚∗ 154
- Sponge
𝑅2 42.237,66
𝑄2 = = = 274,27 ≈ 275 lembar
𝑚∗ 154
Berdasarkan perbandingan total biaya tersebut, model Economic Order Quantity (EOQ)
memberikan total biaya yang lebih besar daripada model Economic Order Interval (EOI),
sehingga yang diusulkan untuk bahan baku outsole dan sponge adalah perhitungan dengan
model Economic Order Interval (EOI).
Tabel 10. Persentase Selisih Nilai Total Biaya Tanpa Biaya Beli
Total Biaya Total Biaya Verifikasi Total Biaya Verifikasi
Teoritis Verifikasi
(Rp/tahun) (Rp/tahun) Modifikasi (2 xseminggu) Modifikasi (1 x seminggu)
Selisih (Rp/tahun) (Rp/tahun)
Terhadap Teoritis
563.298.100 211.602.500 198.879.200 185.239.000
Perusahaan
% 0,91 0,34 0,32 0,30
Terhadap Aktual
1.371.715.400 1.020.019.800 1.007.296.500 993.656.300
Perusahaan
% 0,96 0,71 0,70 0,70
Dari hasil perhitungan total biaya keseluruhan dengan atau tanpa biaya beli, total biaya aktual
sistem perusahaan menghasilkan nilai paling besar sedangkan untuk perhitungan teoritis
menghasilkan nilai paling kecil. Sehingga nilai total biaya keseluruhan yang paling kecil adalah
total biaya yang dilakukan secara teoritis dengan metode Single Item Single Supplier dan Multi
Item Single Supplier.
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil perhitungan yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Metode persediaan bahan baku yang digunakan adalah metode Single Item Single
Supplier dan Multi Item Single Supplier.
2. Metode Single Item Single Supplier digunakan untuk mengetahui jumlah pemesanan
bahan baku dengan frekuensi dan interval pemesanan yang optimal dengan model
Economic Order Quantity (EOQ).
3. Metode Multi Item Single Supplier digunakan karena bahan baku outsole dan sponge
berasal dari supplier yang sama sehingga pemesanan dilakukan secara bersamaan
agar dapat meminimasi biaya total yang dikeluarkan perusahaan dan model Economic
Order Interval (EOI) digunakan pada metode ini karena biaya yang dihasilkan lebih
kecil dari Economic Order Quantity (EOQ).
4. Nilai total biaya keseluruhan baik dengan menggunakan atau tanpa biaya beli yang
paling kecil adalah total biaya yang dilakukan secara teoritis dengan metode Single
Item Single Supplier dan Multi Item Single Supplier.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. PT. Cat Style sebaiknya melakukan perbaikan perancangan pengendalian persediaan
guna mengoptimalkan jumlah bahan baku yang dipesan kepada supplier dan dapat
meminimasi total biaya keseluruhan.
2. Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan program template
excel atau VBA.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, A. H., & Prasetyawan, Y., 2008, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Tersine, R. J., 1994, Principle of Inventory and Materials Management, Fourth Edition, Prentice
Hall.
Turner, W. C., 2000, Pengantar Teknik dan Sistem Industri: Jilid 1, Guna Widya, Surabaya.