Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT

Penerapan Gaya Hidup Sehat Pada Lansia Dengan Hipertensi


Melalui Terapi Komplementer: Rendam Kaki Dengan Air Hangat

Disusun Oleh :

o Alfira Nisrina (16.156.01.11.003)


o Andela Aldianty Putri (16.156.01.11.004)
o Depi April (16.156.01.11.012)
o Devi Eka Noviyanti (16.156.01.11.011)
o Fhika Aulia (16.156.01.11.015)
o M. Akbar Ramadan (16.156.01.11.021)
o Nanda Ayu C (16.156.01.11.022)
o Nia Pagustia (16.156.01.11.024)
o Nur Illah Fatururoyan (16.156.01.11.027)
o Rahmah Hidayati (16.156.01.11.029)
o Siti Nurhalimah (16.156.01.11.036)

Kelas : 4A KEPERAWATAN

2
STIKES MEDISTRA INDONESIA
Jl. CUT MEUTIA RAYA NO. 88A BEKASI, JAWA BARAT INDONESIA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

A. Judul : Penerapan Gaya Hidup Sehat Pada Lansia Dengan Hipertensi Melalui Terapi
Komplementer: Rendam Kaki Dengan Air Hangat
B. Ketua Pelaksana
1. Nama : Ns. Lina Indrawati. S.Kep., M. Kep
2. NIDN : 0321108001
3. Jabatan : Staf Dosen
4. Program Studi : Profesi Ners
5. Alamat Rumah : Jl. Saman Rt 03 RW 07 No. 3 Kelurahan Gaga Kecamatan
Larangan. Cileduk 15154
6. No Telfon/HP : 081316317244
C. Personalia
1. Anggota Mahasiswa :
o Alfira Nisrina (16.156.01.11.003)
o Andela Aldianty Putri (16.156.01.11.004)
o Depi April (16.156.01.11.012)
o Devi Eka Noviyanti (16.156.01.11.011)
o Fhika Aulia (16.156.01.11.015)
o M. Akbar Ramadan (16.156.01.11.021)
o Nanda Ayu C (16.156.01.11.022)
o Nia Pagustya (16.156.01.11.024)
o Nur Illah Fatururoyan (16.156.01.11.027)
o Rahmah Hidayati (16.156.01.11.029)
o Siti Nurhalimah (16.156.01.11.036)
2. Jangka Waktu kegiatan : 90 menit
3. Bentuk Kegiatan : Diskusi dan Pemberian Terapi
4. Jumlah Peserta Kegiatan : 10 – 20 peserta

Mengetahui, Bekasi, 16 April 2019


Kepala Unit Pengabdian Masyarakat
Ketua Pelaksana

(Rotua Suryani.SKM.,M.Kes)
NIDN. 0315018401

Mengetahui,
2
Ketua Prodi S1 Ilmu Keperawatan
DAFTAR ISI

Ringkasan 4
Bab I Pendahuluan 6

A. Analisis Situasi 6

B. Masalah Mitra 6

Bab II Solusi & Target Luaran 7

A. Solusi Yang Ditawarkan 7

B. Target Luaran 7

Bab III Metode Pelaksanaan 9

A. Metode 9

B. Partisipasi Mitra 10

Bab IV Biaya Dan Jadwal Kegiatan 11

A. Anggaran Biaya 11
B. Jadwal Kegiatan 12

2
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Satuan Acara Penyuluhan


Lampiran 2 : Kuesioner kegiatan

2
RINGKASAN

Kesehatan merupakan hal yang sangat diinginkan setiap manusia, karena dengan
sehat setiap orang dapat melakukan aktivitas dengan lancar tanpa gangguan, dapat melakukan
suatu pekerjaan, dan atau beberapa pekerjaan secara maksimal. Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta perbaikan sosial ekonomi berdampak pada peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dan usia harapan hidup, sehingga jumlah populasi lansia juga meningkat.
Peningkatan jumlah penduduk lansia ini akan berdampak terhadap berbagai kehidupan.
Lanjut usia (lansia) merupakan masa dimana orang akan mengalami pada akhirnya nanti.
(Kualitas et al., 2017) Lanjut usia (lansia) merupakan seseorang yang mencapai usia > 60
tahun yang rentan mengalami penyakit yang berhubungan dengan proses menua salah
satunya hipertensi.(Solehatul, Taufik, Firlia, & Ibnu, 2015)
Penyakit hipertensi atau darah tinggi ditandai dengan meningkatnya tekanan darah
yang seringkali merupakan satu-satunya gejala pada hipertensi esensial. Gejala-gejala
hipertensi misalnya seperti sakit kepala, mimisan, dan juga pusing, atau juga migren.
Beberapa penyebab hipertensi adalah sebagai berikut: faktor usia, ras, latar belakang
keluarga, obesitas, kurang aktifitas fisik, merokok, konsumsi garam yang berlebihan,
kekurangan potassium, kekurangan vitamin D, minum alcohol, kondisi kronik tertentu
(diabetes, kolesterol tinggi, penyakit ginjal), dan kehamilan. (Harimurti, Si, Sc, & Ph, 2015)
Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler.
Seseorang dikatakan hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan
diastolik > 90 mmHg. (Solehatul et al., 2015)
Berdasarkan data WHO dalam Noncommunicable Disease Country Profiles
prevalensi didunia pada usia >25 tahun mencapai 38,4%. Prevalensi Indonesia lebih besar
jika dibandingkan dengan Bangladesh, Korea, Nepal, dan Thailand (Krishnan dkk. 2011).
Prevalensi hipertensi di Indonesia pada usia >18 tahun mencapai 25,8%. Jawa Barat
merupakan provinsi yang menempati posisi ke empat sebesar 29,4% angka ini lebih besar
dibandingkan dengan prevalensi di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DKI Jakarta.
(Solehatul et al., 2015) Prevalensi hipertensi di Indonesia pada golongan umur 50 tahun
masih 10% tetapi diatas 60 tahun angka tersebut terus meningkat mencapai 20-30%. (Ilkafah,
2016)
Pada penderita hipertensi di Indonesia menunjukkan 60% tatalaksana terapi
menggunakan obat-obatan, 30% menggunakan herbal terapy dan 10% fisikal terapi
(Kusmana, 2006). Pengobatan secara non-farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah

2
gaya hidup yang lebih sehat dan melakukan terapi dengan rendam kaki menggunakan air
hangat yang bisa dilakukan setiap saat. Efek rendam kaki air hangat sama dengan berjalan
dengan kaki telanjang selama 30 menit. Para penderita hipertensi kebanyakan hanya
mengkonsumsi obat–obatan dan menghindari makanan asin saja untuk menurunkan tekanan
darah, sedangkan tindakan pemberian terapi rendam kaki air hangat belum pernah dilakukan
dan sampai saat ini pengaruhnya terhadap perubahan tekanan darah masih belum dijelaskan
(Kusumaastuti, 2008). (Ernawati & Maulana, 2015)
Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh. Hangatnya air
membuat sirkulasi darah menjadi lancar (Hembing, 2000). Oleh karena itu, penderita
hipertensi dalam pengobatannya tidak hanya menggunakan obatobatan, tetapi bisa
menggunakan alternatif nonfarmakologis dengan menggunakan metode yang lebih mudah
dan murah yaitu dengan menggunakan terapi rendam kaki air hangat yang bisa dilakukan di
rumah. Air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh sehingga rendam kaki air hangat
dapat digunakan sebagai salah satu terapi yang dapat memulihkan otot sendi yang kaku serta
menyembuhkan stroke apabila dilakukan melalui kesadaran dan kedisiplinan (Kusumaastuti,
2008). (Ernawati & Maulana, 2015)

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi
Populasi penduduk di perumahan Bekasi Timur Regensi blok H RW015 cukup besar,
dimulai dengan penduduk usia anak-anak, produktif dan lansia. Rentang usia lansia antara
45 sampai dengan 65 tahun. Jumlah lansia sebanyak 384 orang, namun yang aktif
mengikuti kegiatan posbindu hanya 60 orang. Lansia perempuan lebih banyak daripada
lansia laki-laki dengan perbandingan jumlah lansia perempuan 51 orang dan lansia laki-
laki 9 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari kader setempat didapatkan data,
bahwa lansia perempuan lebih banyak menderita penyakit hipertensi dibandingkan lansia
laki-laki. Jumlah lansia perempuan yang menderita penyakit hipertensi sebanyak 10 orang
dan jumlah lansia laki-laki yang menderita penyakit hipertensi sebanya 0 orang.
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner menunjukan bahwa hal yang biasa dilakukan
oleh lansia untuk mengontrol tekanan darahnya yaitu dengan cara beristirahat yang cukup
dan melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin di Posbindu. Banyak diantara
lansia tersebut yang kurang mengetahui tentang cara mengontrol tekanan darah selain
dengan cara diatas.

B. Masalah Mitra
Perumahan Bekasi Timur Regensi blok H RW015 memiliki populasi lansia yang
cukup besar. Dari survei yang dilakukan oleh kelompok pengabdian masyarakat dengan
menggunakan kuesioner diketahui bahwa tingginya populasi lansia di Perumahan Bekasi
Timur Regensi blok H RW015 menjadi perhatian bersama masyarakat. Namun terdapat
beberapa permasalahan terkait dengan kesehatan lansia.
Masalah pertama adalah lansia yang menderita hipertensi kurang mengetahui tentang
penyakit. Kemudian lansia disana kurang terpapar informasi mengenai penyakit
hipertensi dan pentingnya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, lansia disana
beranggapan jika berkonsultasi dengan tenaga kesehatan semakin membuat mereka
khawatir dengan kondisi kesehatannya.
Masalah kedua adalah lansia belum mengetahui cara lain untuk mengontrol tekanan
darahnya selain dengan beristirahat dan mengukur tekanan darah secara rutin.
Sebelumnya di perumahan Bekasi Timur Regensi blok H RW015 belum pernah

2
dilakukan pemberian terapi komplementer terhadap penurunan tekanan darah terhadap
lansia.

2
BAB II

SOLUSI & TARGET LUARAN

A. Solusi Yang Ditawarkan


Banyaknya lansia di daerah Bekasi Timur Regensi yang mempunyai penyakit
hipertensi namun minim edukasi mengenai hipertensi serta penatalaksanaan untuk
menurunkan tekanan darah terhadap hipertensi, dengan demikian kami akan berkontribusi
dengan memberikan penyuluhan kesehatan terkait hipertensi dan terapi terhadap lansia
berupa terapi rendam kaki dengan air hangat untuk menurunkan tekanan darah pada
lansia.
Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh. Hangatnya air
membuat sirkulasi darah menjadi lancar (Hembing, 2000). Oleh karena itu, penderita
hipertensi dalam pengobatannya tidak hanya menggunakan obatobatan, tetapi bisa
menggunakan alternatif nonfarmakologis dengan menggunakan metode yang lebih mudah
dan murah yaitu dengan menggunakan terapi rendam kaki air hangat yang bisa dilakukan
di rumah. Air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh sehingga rendam kaki air
hangat dapat digunakan sebagai salah satu terapi yang dapat memulihkan otot sendi yang
kaku serta menyembuhkan stroke apabila dilakukan melalui kesadaran dan kedisiplinan
(Kusumaastuti, 2008). Efek rendam kaki menggunakan air hangat sama dengan berjalan
tanpa menggunakan alas kaki selama 30 menit. (Ernawati & Maulana, 2015)
Prinsip kerja dari terapi ini adalah dengan menggunakan air hangat yang bersuhu 38-
400C selama 20-30 menit secara konduksi dimana terjadi perpindahan panas dari air
hangat ke tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan dapat
menurunkan ketegangan otot. Terapi rendam kaki menggunakan air hangat ini memiliki
banyak manfaat, namun pada beberapa kasus menjadi kontra indikasi, yaitu pada kasus
penyakit jantung dengan kondisinya yang parah, orang yang memiliki tekanan darah
rendah, serta penderita diabetes. Karena kulit pasien diabetes akan mudah rusak walaupun
hanya dengan menggunakan air hangat. (Harnani & Axmalia, 2017)

B. Target Luaran
Target luaran dari kegiatan ini setelah dilaksanakannya penyuluhan kesehatan dan
pemberian terapi komplementer rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi diharapkan :
1. Lansia dapat mengetahui tentang penyakit hipertensi

2
2. Lansia dapat mengetahui cara mengontrol tekanan darah
3. Lansia dapat mengetahui tentang terapi rendam kaki dengan air hangat
terhadap penurunan tekanan darah
4. Lansia dapat melakukan terapi rendam kaki dengan air hangat secara mandiri

2
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metode
 Tahap Pertama
Tahap pertama merupakan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan. Proses
perencanaan meliputi identifikasi masalah yang dialami oleh mitra (kader, lansia,
dan keluarga lansia), identifikasi potensi dan kelemahan terapi yang diberikan,
menentukan jalan keluar dan kegiatan yang akan dilakukan, dan membuat
pengorganisasian kegiatan.
Kegiatan tahap pertama dimulai dengan survey lapangan ke daerah Bekasi
Timur Regensi. Survei lapangan dilakukan oleh tim pengabdian pada tanggal 03
Oktober 2019. Tim pengabdian melakukan diskusi dengan Ibu Nur selaku Kader
Posbindu Bekasi Timur Regensi.

 Tahap Kedua
Tahap kedua melakukan pengukuran tekanan darah pada lansia serta pengisian
kuesioner oleh lansia, yang bertujuan sebagai tolak ukur dari permasalahan yang
dialami oleh mitra.

 Tahap Ketiga
Merupakan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan
kesehatan dan pemberian terapi komplementer rendam kaki dengan air hangat
pada lansia dengan hipertensi yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i S1 Ilmu
Keperawatan STIKes Medistra Indonesia.

 Tahap Keempat
Melakukan evaluasi hasil terhadap kegiatan pengabdian masyarakat berupa
penyuluhan kesehatan dan pemberian terapi komplementer rendam kaki dengan
air hangat pada lansia dengan hipertensi yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i S1
Ilmu Keperawatan STIKes Medistra Indonesia dengan cara diskusi tentang respon
yang dirasakan setelah melakukan terapi komplementer rendam kaki dengan air
hangat dan melakukan pengukuran ulang tekanan darah pada lansia.

2
B. Partisipasi Mitra
Dalam melaksanakan kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat memerlukan
partisipasi dari lansia dan kader posbindu di Bekasi Timur Regensi. Kontribusi lansia
yang diharapkan adalah lansia dapat hadir dalam kegiatan ini dan dapat melakukan
terapi rendam kaki dengan air hangat secara mandiri.
Kontribusi kader yang diharapkan adalah sebagai perantara tim pelaksana
dengan masyarakat khususnya lansia di Bekasi Timur Regensi. Melalui kedekatan
hubungan kader dengan masyarakat, tim pelaksana dapat mengumpulkan masyarakat
terutama lansia, mengkomunikasikan tujuan kegiatan, agenda pelaksanaan kegiatan,
lokasi pelaksanaan dan memberi masukan bagi kesempurnaan kegiatan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan setempat.

2
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya

NO. Uraian Harga Jumlah


1. Peralatan
a. Banner Rp. 100.000
Rp. 50.000 Rp. 220.000
b. Lembar balik
Rp. 70.000
c. Proposal
2. Konsumsi Rp 500.000 Rp 500.000
3. Trasportasi Rp 100.000 Rp 100.000
4. Dokumentasi
Rp 70.000
a. Laporan Akhir Rp 70.000
Total Rp 890.000

2
Oktober November Desember
No Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-1
1 Pembentukan Panitia Atau Kelompok Tgl 01
2 Survei Tgl 02
3 Penetapan Tema Tgl 02
4 Penyebaran Kuisioner Tgl 03
5 Pengelolaan data Kuisioner Tgl 4-5
6 Penyusunan Proposal Tgl 6 s/d Tgl 11
7 Pengajuan Proposal Tahap 1 Tgl 14
8 Pengajuan Proposal Tahap 2 Tgl 13
9 Pengajuan Proposal Tahap 3
10 Pengajuan Proposal Tahap 4
11 Rapat Tim dan Kader
12 Penandatangan Kontrak dengan Mitra Tgl 29
13 Pelaksanaan kegiatan Tgl 07
14 Evaluasi Kegiatan Tgl 08
15 Laporan Akhir Kegiatan
B. Jadwal Kegiatan
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Satuan Acara Penyuluhan


 Judul : Efektivitas rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi
 Sasaran : Orang Awam
 Waktu :
- Durasi : 90 Menit
- Tanggal Pelaksanaan :
- Tempat Pelaksanaan : Perumahan Bekasi Timur Regensi

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mendapatkan pelajaran tentang hipertensi dan mendapatkan terapi rendam kaki
air hangat diharapkan lansia dapat memahami bahaya hipertensi dan mengetahui manfaat
rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah melakukan pengabdian masyarakat terkait efektifitas rendam kaki air hangat
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi, diharapkan lansia
dapat :
a. Memahami pengertian hipertensi
b. Memahami manfaat terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah

D. Materi  Pelajaran
a. Definisi hipertensi
b. Manfaat rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah

E. Peserta
Orang awam (lansia)

F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Terapi
G. Media
1. Slide/ Lembar balik
2. Leaflet

H. Evaluasi
1. Lansia dapat menjelaskan pengertian hipertensi
2. Lansia dapat memahami manfaat terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunan
tekanan darah

I. Susunan Acara
KEGIATAN
NO TAHAPAN WAKTU
Penyuluhan Sasaran
1. Pendahuluan  Memperkenalkan diri  Menyambut salam
 Menjelaskan tujuan dari dan mendengarkan
penyuluhan  Mendengarkan
 Melakukan kontak waktu 10 menit
 Menyebutkan materi  Mendengarkan
penyuluhan yang akan
disampaikan  Mendengarkan
2. Penyajian  Definisi hipertensi  Memperhatikan
Materi
 Manfaat rendam kaki air
 Memperhatikan
hangat terhadap 50 menit
penurunan tekanan darah  Memperhatikan &
 Pemberian terapi mendemonstrasikan

3. Evaluasi  Apa pengertian hipertensi  Menjawab


 Apa manfaat rendam kaki pertanyaan
air hangat terhadap
penurunan tekanan darah  Menjawab 20 menit
 Mempraktikkan

4. Terminasi  Megucapkan terimakasih


atas partisipasi untuk
 Mendengarkan dan
mengikuti acara pelatihan. 10 menit
menjawab salam
 Mengucapkan salam
I. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS
1. Protokol / Pembawa acara (Andela Aldianty Putri)
2. Penyuluh / Pengajar (Fhika Aulia)
3. Fasilitator
- Alfira Nisrina
- Devi Apriliyanti
- Devi Eka Noviyanti
- M. Akbar Ramdhani
- Nia Pagustya
- Nur Illah Faturoyan
4. Observer ( Rahmah Hidayati )
5. Dokumentasi ( Depi Aprilianti )

Tugas :
1) Protokol / Pembawa acara Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup acara penyuluhan.

2) Penyuluh / Pengajar (Fhika Aulia)


Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.

3) Fasilitator ( Alfira Niarina )


Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta.

4) Observer ( Rahmah Hidayati )


Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.

5) Dokumentasi ( Depi Aprilianti )


a. Mengabadikan setiap momen jalannya acara
b. Menyimpan dan melaporkan hasil kegiatan yang telah diabadikan

II. ANGGARAN BIAYA


NO. Uraian Harga Jumlah
1. Peralatan
d. Banner Rp. 100.000
Rp. 50.000 Rp. 220.000
e. Lembar balik
Rp. 70.000
f. Proposal
2. Konsumsi Rp 500.000 Rp 500.000
3. Trasportasi Rp 100.000 Rp 100.000
4. Dokumentasi
Rp 70.000
Laporan Akhir Rp 70.000
b. Total Rp 890.000
NO. Uraian Harga Jumlah

J. Rancangan Evaluasi
1. 80% peserta yang diundang hadir dalam pelatihan.
2. Terlaksananya seluruh kegiatan: Terapi rendam kaki air hangat
3. 40% peserta mampu memahami apa itu hipertensi dan manfaat dari rendam kaki air
hangat dengan pendampingan dari tim panitia pelaksana
4. Pernyataan kepuasan dari peserta pelatihan, dengan berdasakan kusioner
BAB V

LANDASAN TEORI

A. DEFINISI
Lanjut usia atau yang biasa disebut dengan lansia merupakan bagian dari proses
tumbuh kembang. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1 Pasal 1
ayat 2, lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas. (Ernawati &
Maulana, 2015)
Tekanan darah merupakan gaya yang diberikan oleh darah terhadap dinding
pembuluh darah akibat kontraksi jantung dan dipengaruhi oleh elastisitas dinding
pembuluh darah. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan kronik pada tekanan
darah, yang tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90
mmHg. Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg tekanan
sistolik dan 80-90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi
bila tekanan darahnya >140/90 mmHg.

B. TUJUAN TERAPI
Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh. Hangatnya air
membuat sirkulasi darah menjadi lancer. (Ernawati & Maulana, 2015) Terapi rendam
kaki ini dianjurkan untuk pasien hipertensi atau hipertensi ringan untuk mencegah
terjadinya hipertensi berat yang berakibatkan stroke. (Harnani & Axmalia, 2017)

C. MANFAAT TERAPI
Pengobatan secara non-farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup
yang lebih sehat dan melakukan terapi dengan rendam kaki menggunakan air hangat yang
bisa dilakukan setiap saat. Efek rendam kaki air hangat sama dengan berjalan dengan kaki
telanjang selama 30 menit.(Ernawati & Maulana, 2015)
Para penderita hipertensi kebanyakan hanya mengkonsumsi obat-obatan dan
menghindari makanan asin saja untuk menurunkan tekanan darah, sedangkan tindakan
pemberian terapi rendam kaki air hangat belum pernah dilakukan dan sampai saat ini
pengaruhnya terhadap perubahan tekanan darah masih belum dijelaskan. Secara ilmiah air
hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh.
Hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi lancar. Oleh karena itu, penderita
hipertensi dalam pengobatannya tidak hanya menggunakan obatobatan, tetapi bisa
menggunakan alternatif nonfarmakologis dengan menggunakan metode yang lebih mudah
dan murah yaitu dengan menggunakan terapi rendam kaki air hangat yang bisa dilakukan
di rumah. Air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh sehingga rendam kaki air
hangat dapat digunakan sebagai salah satu erapi yang dapat memulihkan otot sendi yang
kaku serta menyembuhkan stroke apabila dilakukan melalui kesadaran dan kedisiplinan.
(Ernawati & Maulana, 2015)

D. PRINSIP KERJA TERAPI


Pengobatan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup
yang lebih sehat dan melakukan terapi dengan rendam kaki menggunakan air hangat yang
bisa dilakukan se?ap saat. Efek rendam kaki menggunakan air hangat sama dengan
berjalan tanpa menggunakan alas kaki selama 30 menit.
Prinsip kerja dari terapi ini adalah dengan menggunakan air hangat yang bersuhu 38-
40oC selama 20-30 menit secara konduksi dimana terjadi perpindahan panas dari air
hangat ke tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan dapat
menurunkan ketegangan otot. Terapi rendam kaki menggunakan air hangat ini memiliki
banyak manfaat, namun pada beberapa kasus menjadi kontra indikasi, yaitu pada kasus
penyakit jantung dengan kondisinya yang parah, orang yang memiliki tekanan darah
rendah, serta penderita diabetes. Karena kulit pasien diabetes akan mudah rusak walaupun
hanya dengan menggunakan air hangat. (Harnani & Axmalia, 2017)
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

Identitas Responden
1. Nomor :
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin :
5. Pendidikan : 1. Tamat SD, SLTP, dan SLTA
2. Tamat D3/PT
6. Pekerjaan Responden : 1. PNS/Pensiunan PNS 5. Petani
2. POLRI/TNI/Pensiunan 6. Buruh
3. Pegawai Swasta/Wiraswasta 7. Lain-lain
4. Pedagang

Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda () pada
pertanyaan dibawah ini :

Pengetahuan
No Pertanyaan Benar Salah
1. Penyakit hipertensi merupakan tekanan darah tinggi ?
2. Penderita tekanan darah tinggi penting memeriksakan
tekanan darah ke pelayanan kesehatan terdekat ?
3. Membatasi makanan berlemak merupakan salah satu usaha
untuk mencegah tekanan darah tinggi ?
4. Mengkonsumsi garam berlebihan akan menyebabkan
tekanan darah meningkat ?
5. Selain dari mengkonsumsi buah-buahan segar, usaha lain
untuk mencegah tekanan darah tinggi adalah olahraga secara
teratur ?
6. Merokok dan minum alcohol merupakan penyebab
timbulnya kekambuhan penyakit tekanan darah tinggi ?
7. Menjauhkan diri dari stress salah satu cara untuk mencegah
tekanan darah tinggi ?
8. Dukungan keluarga merupakan salah satu yang penting
untuk memotivasi penderita tekanan darah tinggi dalam
menjalankan perubahan gaya hidup ?
9. Meminum obat anti hipertensi secara teratur dan mengontrol
pola makan adalah usaha mencegah kekambuhan penyakit
tekanan darah tinggi ?
10. Menjaga berat badan dalam kisaran normal bisa mengurangi
resiko terjadinya penyakit tekanan darah tinggi ?

Gaya Hidup
dan
Aktivitas
Fisik
No Pertanyaan Ya Tidak Lainnya

1 Apakah anda melakukan kegiatan olahraga setiap hari?

2 Apakah anda melakukan kegiatan olahraga ≥30 menit dalam


sehari (senam aerobik, bersepeda, jogging, dan lain-lain
(sebutkan) ?

3 Apakah anda melakukan kegiatan/aktifitas sehari-hari


melakukan pekerjaan rumah, mencuci, membersihkan
rumah,
bekerja di kantor, mengajar), dan lain-lain (sebutkan)
≥30 menit dalam sehari ?
Pola Makan

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda makan daging < 3 kali dalam seminggu ?
2 Apakah anda makan makanan berlemak tinggi (misalnya:
bersantan, jeroan) < 3 kali dalam seminggu ?
3 Apakah anda makan makanan gorengan < 3 kali dalam
seminggu ?
4 Apakah anda makan makanan di luar rumah (cepat saji) < 3
kali dalam seminggu ?
5 Apakah anda mengkonsumsi minuman yang berkafein < 3
kali dalam seminggu ?
6 Apakah anda makan makanan yang diasinkan (ikan asin,
udang kering) < 3 kali dalam seminggu ?
7 Apakah anda makan sayuran ≥3 kali dalam seminggu ?
8 Apakah anda makan buah-buahan ≥3 kali dalam seminggu ?
Kebiasaan Istirahat

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda terbangun < 2 kali pada waktu tidur malam ?
2 Apakah anda mengalami susah tidur < 2 dalam seminggu ?
3 Apakah anda istirahat/ tidur siang (1-2 jam sehari) ≥3 kali
dalam seminggu ?
4 Apakah anda tidur secara teratur dalam seminggu (6-8 jam
pada malam hari)?

Kebiasaan Merokok

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda merokok ?
2 Apakah anda anda mengisap rokok > 10 batang dalam sehari
?

III. Tekanan Darah…….mmHg


DAFTAR PUSTAKA

Ernawati, D. A. S., & Maulana, M. A. (2015). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat
Kerja Upk Puskesmas Khatulistiwa Kota Pontianak Dwi Agung Santoso Program Studi
Keperawatan. Jurnal Kesehatan Universitas Tanjungpura, 3(2), 2–4.

Harimurti, S., Si, S., Sc, M., & Ph, D. (2015). MENGGUNAKAN TANAMAN OBAT
KELUARGA PADA ANGGOTA PKK DUSUN BAKALAN , SUMBERADI , MLATI ,
SLEMAN , YOGYAKARTA Oleh : PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015.

Harnani, Y., & Axmalia, A. (2017). Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat Efektif
Menurunkan Tekanan Darah Pada Lanjut. Jurnal Kesehatan Komunitas, 3(5), 129–132.

Ilkafah. (2016). Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Lansia Dengan Obat Anti Hipertensi
Dan Terapi Rendam Air Hangat Di Wilayah Kerja Puskesmas Antara Tamalanrea
Makassar. Perbedaan Penurunan Tekanan Darah Lansia Dengan Obat Anti Hipertensi
Dan Terapi Rendam Air Hangat Di Wilayah Kerja Puskesmas Antara Tamalanrea
Makassar, 5(2), 228–235.

Kualitas, P., Lansia, H., Penerapan, M., Hidup, P., Di, S., Sumaniak, N., & Tanah, K. (2017).
LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BERBASIS PRODI
DAN NAGARI BINAAN (IbPSNB).

Solehatul, M., Taufik, M., Firlia, A. A., & Ibnu, M. (2015). Hubungan gaya hidup dan pola
makan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Kelurahan Sawangan Baru Kota Depok
tahun 2015. Biomedika, 7(2), 43–51.

Anda mungkin juga menyukai