Anda di halaman 1dari 6

daerah sudah menunjukkan adanya resistensi Diseases and Nutrition Bureau for Global ARTIKEL

ARTIKEL TOXOPLASMOSIS DALAM KEHAMILAN


terhadap beberapa kelompok insektisida. Health. US Agency for International Sri Wahyuni*
Pelaksanaan program P2 DBD perlu ditingkatkan Development, Washington DC; 2003. Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan
dengan mengutamakan keterpaduan dan integrasi 5. Supartha IW. Pengendalian terpadu vektor virus JL. Letjend Sutoyo, Mojosongo, Surakarta
program pada pengendalian penyakit berbasis demam berdarah dengue, Aedes aegypti (Linn.) Email: wahyuyuni34@yahoo.com
vektor dan lingkungan serta meningkatkan dan Aedes albopictus (Skuse) (Diptera:
keterlibatan lintas sektor dan lintas program. Culicidae). Makalah dipresentasikan dalam Accepted: 18 Februari 2013, Reviewed: 25 April 2013, Published: 31 Mei 2013
pertemuan ilmiah 3-6 September 2008,
SARAN Denpasar. ABSTRAK. Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yaitu penyakit pada hewan yang dapat ditularkan ke
Untuk mengantisipasi resistensi serangga 6. Dinkes Prov. Sumut. Laporan Tahunan 2011 manusia yang disebabkan sporozoa dengan nama Toxoplasma gondii, yang dapat menginfeksi hewan peliharaan
vektor terhadap insektisida diperlukan suatu strategi pengendalian & pemberantasan demam dan manusia. Infeksi pada manusia terutama pada wanita hamil sering tidak memperlihatkan suatu gejala klinis
dengan cara melakukan rotasi atau pergiliran berdarah dengue (P2DBD), P2 malaria, P2 yang jelas. Sementara akibat yang bisa ditimbulkan bisa fatal bila mengenai ibu hamil terutama pada trimester
penggunaan insektisida, serta melaksanakan rabies, P2 filariasis, dan P2 kecacingan, Medan. ketiga kehamilan diantaranya adalah hidrochephalus, khorioretinitis, tuli atau epilepsi. Toksoplasmosis adalah
sebuah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, yang dapat diperoleh dari makanan yang tidak
mapping vektor DBD. Peran lintas sektor dan lintas 7. Dinkes Prov. Sumut. Laporan Tahunan 2012
dimasak, daging yang terinfeksi atau tanah faces kucing yang dapat menginfeksi ibu hamil. Proses menginfeksi
program perlu ditingkatkan dalam mendukung pengendalian & pemberantasan demam pada manusia dapat terkena infeksi parasit ini dengan melalui dua cara yaitu didapat (Aquiredtoxoplasmosis)
program P2 DBD sehingga pelaksanaannya dapat berdarah dengue (P2DBD), P2 malaria, P2 maupun diperoleh semenjak dalam kandungan (Congenital toxoplasmosis). Dampak toxoplasmosis kongenital
lebih optimal. Peningkatan peran serta masyarakat rabies, P2 filariasis, dan P2 kecacingan. Medan. sangat beragm diantaranya adalah Chorioretinitis, Hydrocephalus, Intracranial calcificatio. Pemeriksaan
melalui kegiatan pemberantasan sarang nyamuk 8. Depkes. Keputusan Menteri Kesehatan Republik laboratorium mutlak diperlukan karena gejala klinik bagi yang terinfeksi tidaklah spesifik. Pemeriksaan yang
(PSN) mengingat telah adanya resistensi pada Indonesia No. 1116/MENKES/SK/VIII/2003 lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma.pencegahan perlu
beberapa jenis insektisida. tentang pedoman penyelenggaraan sistem dilakukan baik pencegahan primer maupun sekunder. Pengobatan dengan menggunakan Spiramycine cukup
surveilans epidemiologi kesehatan. Jakarta: efektif untuk penderita toxoplasmosis. Infeksi toxoplasmosis bisa dicegah dengan menghindari semua faktor
yang bisa menularkan sporozoa Toxoplasma gondii seperti menghindari makan makanan yang tidak dimasak
UCAPAN TERIMA KASIH Departemen Kesehatan RI; 2003.
terutama daging yang belum sempurna matangnya, menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi
Ucapan terima kasih ditujukan kepada seluruh 9. Depkes. Pencegahan dan pemberantasan demam Toxoplasma gondii. Penanganan pada kehamilan dengan toxoplasmosis perlu dilakuan termasuk mengakhiri
Kepala Dinkes Kabupaten/Kota di Sumatera Utara berdarah dengue di Indonesia. Jakarta: kehamilan dan pemberian antibiotik terhadap janin yang dikandung berdasarkan diskusi tenaga medis dengan
dan seluruh pengelola program P2 DBD di Sumatera Departemen Kesehatan RI; 2005. pasien dan suaminya.
Utara. 10. Gubler DJ. The global threat of emergent/re-
emergent vector-borne diseases. In: Atkinson, Kata kunci: Toksoplasmosis, kehamilan
DAFTAR PUSTAKA P.W. ed. Vector Biology, Ecology and Control.
ABSTRACT. Toxoplasmosis is one zoonosis caused by toxoplasmosis gondii that can infected pets and human.
1. Endy TP, Chunsuttiwat S, Nisalak A, Libraty 2010. New York : Springer, pp. 39-62.
Infection in woman pregnant, frequently asymptomatic. While impact at this disease woman pregnant for her
DH, Green S, Rothman AL, et al. Epidemiology 11. B2P2VRP. Laporan akhir penelitian 2011. Peta pregnancy, specially at third trimester pregnant were hidrocephalus, chorioretinitis, deaf or epilepsi.
of inapparent and symptomatic acute dengue resistensi vektor demam berdarah dengue Aedes Toxoplasmosis is a disease caused by toxoplasma gondii, transmitted to human by eating food under cooked,
virus infection: a prospective study of primary aegypti terhadap insektisida kelompok infected meat or handling soil or cat feces that contain the parasite. The route of infection in to human by aquired
school children in Kamphaeng Phet, Thailand. organofosfat, karbamat, dan pyrethroid secara or congenital variation impact of congenital toxoplasmosis were chorioretinitis, hydrocephalus, intracranial
American Journal of Epidemiology. 2002: 156 konvensional dan molekuler di Indonesia, calcificatio. Laboratorys tests are very important of clinical sign is asymtomatic. Test that commonly usedmore
(1): 40-51. Salatiga. anti toxoplasma Ig G, Ig M, Ig A and Aviditas Anti Toxoplasma. Primmary and secondary prevention is important.
2. Freitas MGR, Tsouris P, Sibajev A, Weimann 12. Hemingway J, Field L, Vontas J. An overview of Treatment to toxoplasmosis with spiramycine is effective. Toxoplasmosis infection prevention could be done by
avoid risk factor of toxoplasmosis ie not eating raw specially undercooked meat, not contact with animal's
ETS, Marques AU, Ferreira RL, et al. Explatory insecticide resistance. Science. 2002; 298:96-97
infected. Toxoplasmosis treatment in pregnancy is needed include abortion and antibiotic support to infant could
temporal and spatial distribution analysis of 13. Teutsch SM, Churchill RE. Principles and be done according to discussion from doctor, patients and her husband.
dengue notifications in Boa Vista, Roraima, practice of public health surveillance. New York:
Brazilian Amazon, 1999-2001. Dengue Buletin. Oxford University Press; 2000. Key words: Toxoplasmosis, pregnancy
2003: 27: 63-80. 14. WHO. Management of dengue epidemic,
3. Chinnock P. (2008) Alternate hypothesis on the information, education and communication
pathogenesis of dengue hemorrhagic fever (IEC) activities. [Diakses tanggal 1 April 2013]. PENDAHULUAN hewan lain seperti babi, sapi, domba, dan hewan
(DHF)/dengue shock syndrome (DSS) in dengue A v a i l a b l e f r o m : Toxoplasmosis merupakan penyakit peliharaan lainnya. Walaupun sering terjadi pada
virus infection. [diakses tanggal 22 Augustus http://209.61.208.233/en/Section10/Section332 zoonosis yaitu penyakit pada hewan yang dapat hewan-hewan yang disebutkan di atas penyakit
2 0 1 0 ] . A v a i l a b l e f r o m : /Section377_2325.htm ditularkan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh toxoplasmosis ini paling sering dijumpai pada
http://www.tropika.net/svc/review/Chinnock20 sporozoa yang dikenal dengan nama Toxoplasma kucing dan anjing.1,2,3 Sebagai contoh adalah survei
080710ReviewDHF. gondii, yaitu suatu parasit intraselluler yang banyak yang telah diadakan di Amerika Serikat. Data positif
4. Lloyd LS. Best practices for dengue prevention menginfeksi manusia dan hewan peliharaan. didasarkan kepada penemuan serodiagnostik dari
and control in the Americas. Environmental Toxoplasmosis biasanya ditularkan dari kucing atau beberapa hewan peliharaan dapat dilihat pada Tabel
health project. Office of Health, Infectious anjing tetapi penyakit ini juga dapat menyerang I.

6 BALABA Vol. 9, No. 01, Juni 2013 : 1-6 27


Tabel 1. Data positif didasarkan penemuan penyakit ini menjadi lebih mudah, sehingga KLB dilakukan untuk melakukan Provinsi Sumatera Utara telah memiliki
serodiagnostik1 penderita toxoplasmosis dapat sembuh sempurna. penanggulangan dan pengendalian agar KLB kelompok kerja operasional (Pokjanal)
Insidensi keguguran, cacat kongenital, dan lahir tidak meluas dan mencegah kejadian serupa di pemberantasan penyakit DBD. Pokjanal DBD
No Hewan yang terinfeksi Persentase (%) mati yang disebabkan oleh penyakit ini dapat masa yang akan datang.12,13,14 bertujuan untuk membina pelaksanaan berbagai
1 Anjing 59 dicegah sedini mungkin. Kecacatan pada anak dapat upaya/kegiatan yang berkaitan dengan
Perlu diwaspadai penyebaran DBD pada
2 Kucing 34 dihindari dan menciptakan sumber daya manusia wilayah baru yang sebelumnya tidak ada laporan pengendalian dan pemberantasan DBD yang
3 Babi 30 yang lebih berkualitas 1,12,13,14,15. Berdasarkan hal DBD, wilayah sporadic meningkat menjadi secara operasional dilaksanakan oleh kelompok
tersebut diatas maka perlu diupayakan pencegahan wilayah endemis DBD (gambar 2). kerja yang berada di tingkat rukun tetangga
4 Sapi 47
dan penanganan pada penderita toxoplasmosis Spektrum kelompok umur yang terserang /rukun warga (RT/RW)/dusun/lingkungan,
5 Kambing 48 terutama pada wanita hamil. semakin meluas yakni di seluruh kelompok umur desa/kelurahan dan Pokjanal DBD setiap
Untuk tertular penyakit toxoplasmosis tidak hingga upaya pengendalian DBD semakin sulit tingkatan administrasi pemerintahan secara
METODE dan membutuhkan biaya yang semakin mahal. berjenjang dan berkesinambungan.
hanya terjadi pada orang yang memelihara kucing
Bahan penulisan artikel ini adalah literatur Kelompok umur kasus DBD yang paling tinggi Berdasarkan hasil evaluasi diketahui
atau anjing, karena pada manusia toxoplasmosis ini
dan cara yang digunakan dalam penulisan ini adalah adalah 15-44 tahun yang mana pada kelompok bahwa peran serta lintas sektor dan lintas
sering melalui saluran pencernaan, biasanya melalui
studi literatur dari berbagai sumber yang ini merupakan kelompok usia anak sekolah dan program belum berjalan dengan maksimal dan
perantara makanan atau minuman yang
berhubungan dengan toxoplasmosis dalam usia produktif serta memiliki mobilitas yang membutuhkan peningkatan biaya untuk
terkontaminasi agen penyebab penyakit
kehamilan baik berupa textbook maupun artikel atau tinggi sehingga perlu keterlibatan lintas sektor meningkatkan kegiatan penggalangan kemitraan
toxoplasmosis ini, misalnya karena minum susu sapi
jurnal ilmiah. untuk menanggulanginya. Beberapa laporan melalui pertemuan lintas sektor/program di
segar atau makan daging yang belum sempurna
matangnya dari hewan yang terinfeksi dengan kasus DBD diketahui bahwa kasus terinfeksi di kabupaten/kota sehingga upaya pencegahan
PEMBAHASAN lingkungan sekolah, lingkungan tempat kerja DBD dapat lebih terdistribusi dan efektif untuk
penyakit toxoplasmosis. Penyakit ini juga sering
Sejarah dan juga tempat-tempat umum lainnya. membatasi penyebaran penyakit.
terjadi pada sejenis ras kucing yang berbulu lebat
Toksoplasma mulai dikenal sejak tahun Sekolah pada beberapa kabupaten/kota
dan warnanya indah yang bisanya disebut dengan
1908 ketika Charles Nocholledan Louis Manceaux telah mengadakan program juru pemantau jentik 6. Monitoring dan Evaluasi Program
mink, pada kucing ras mink penyakit toxoplasmosis
menemukan parasit ini dalam sel mononukleus (jumantik) anak sekolah yang bertujuan untuk Monitoring program pengendalian DBD
sering terjadi karena makanan yang diberikan
limpa dan hati binatang mengerat Ctenodactilus melakukan pemantauan jentik nyamuk Aedes dilakukan terhadap upaya pengendalian DBD di
biasanya dari daging segar (mentah) dan sisa-sisa
gondii yang hidup di Afrika Utara. Astellani dari aegypti di lingkungan sekolah yang bertujuan seluruh wilayah kabupaten/kota melalui
daging dari rumah potong hewan.1,4,5,6 A N O P H E
Ceylon melaporkan adanya toksoplasmosis pada untuk mengurangi transmisi virus Dengue di kegiatan asistensi teknis terhadap manajemen
Infeksi Toxoplasma sangat berbahaya bila
manusia. Janku adalah seorang ahli mata yang sekolah dengan cara mengurangi kepadatan Program P2 DBD pada Dinkes Kabupaten/Kota
terjadi pada manusia terutama pada ibu hamil atau
pertama kali melaporkan adanya toksoplasmosis nyamuk dewasa, memberantas habitat dan jajarannya, serta melakukan asistensi teknis
pada orang dengan sistem kekebalan tubuh
disertai hidrochephalus kongenital dan perkembangbiakan nyamuk, tempat/wadah yang manajemen kasus DBD di rumah sakit pada
terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien
mikrosephalus dengan koloboma di makula. terdapat jentik nyamuk untuk mengantisipasi wilayah angka kasus dan kematian yang tinggi
transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan
Penemuan pemeriksaan serologi pertama kali berjangkitnya DBD di lingkungan sekolah.14 dan sebagian diantaranya diadakan pertemuan
respon imun). Infeksi parasit toxoplasmosis ini pada 16
diselidiki oleh Sabin dan Feldman. untuk memberikan feedback hasil asistensi pada
ibu hamil seakan-akan tanpa menimbulkan gejala
yang nyata atau tidak berpengaruh terhadap ibu 5. Kemitraan/Jejaring Kerja Multi Disiplin dan petugas rumah sakit dan dinkes serta membahas
Pengertian Sektoral permasalahan penanganan DBD di sarana
sendiri, tetapi mempunyai dampak yang serius
Toxoplasmosis merupakan penyakit infeksi Pelaksanaan P2 DBD di Sumatera Utara pelayanan kesehatan.
terhadap janin yang dikandungnya, dapat terjadi
yang dapat menyerang binatang dan manusia yang telah melakukan kemitraan/jejaring kerja secara
keguguran atau seandainya berhasil lahir
d i s e b a b k a n o l e h p a r a s i t To x o p l a s m a multi disiplin dan sektoral diantaranya dengan KESIMPULAN
kemungkinan anak menjadi cacat fisik maupun
gondii.17,18,19,20,21,22 Tersebar luas di berbagai kabupaten mengadakan pertemuan lintas program dan Pelaksanaan Program P2 DBD di Sumatera
mental di kemudian hari, dan biasanya akan tetap
di Pulau Jawa, dan bersifat zoonosis. Kucing sebagai sektor dalam pengendalian DBD pada beberapa Utara ditinjau dari manajemen program
disandang untuk selamanya. Cacat kongenital ini
inang definitif, sedangkan inang perantaranya kabupaten/kota yang menunjukkan peningkatan pengendalian penyakit dinilai berhasil dalam
dapat melanda semua jaringan organ tubuh termasuk 20,21,23
organ sistem syaraf pusat dan perifer yang adalah kambing, domba dan manusia. jumlah kasus DBD, daerah baru yang menurunkan IR DBD hingga menjadi di bawah
mengendalikan fungsi-fungsi gerak, penglihatan, Pengertian lain bahwa toksoplasmosis adalah sebelumnya tidak terdapat kasus DBD dan indikator Renstra Provinsi Sumatera Utara namun
pendengaran, sistem kardiovaskuler serta sebuah penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma daerah-daerah yang potensial terjadinya kasus CFR DBD masih fluktuatif. Vektor utama DBD di
gondii, yang dapat diperoleh dari makanan yang DBD. Melalui pertemuan tersebut diharapkan Provinsi Sumatera Utara yaitu nyamuk Aedes
metabolisme tubuh 7,8,9,10,11.
tidak dimasak, daging yang terinfeksi atau tanah lintas program (multi disiplin) dan lintas sektor aegypti keberadaannya diketahui mulai meluas
Dewasa ini setelah siklus hidup Toxoplasma
ditemukan maka usaha pencegahannya diharapkan feses kucing yang mengandung parasit tersebut. 2,3,4 yang tugas pokoknya memiliki keterkaitan yakni ke wilayah pedesaan terutama wilayah
dengan pencegahan DBD dapat berperan serta perkebunan, hingga potensi berjangkitnya DBD
lebih mudah dilakukan. Saat ini diagnosis
Epidemiologi untuk menggerakkan masyarakat melalui tugas yang selama ini hanya fokus di daerah perkotaan ke
toxoplasmosis lebih mudah karena adanya antibodi
Infeksi Toxoplasma ada dimana-mana, pada rutin mereka dalam upaya pencegahan DBD. depannya dapat semakin luas hingga meningkatkan
IgM atau IgG dalam darah penderita. Diharapkan
binatng dan merupakan salah satu infeksi laten Dalam mengoptimalkan program P2 DBD, terjadinya masalah kesehatan masyarakat. Beberapa
dengan penegakan diagnosis maka pengobatan

28 BALABA Vol. 9, No. 01, Juni 2013 : 27-32 Evaluasi Program..................(Sitepu, et.al) 5
Kabupaten/Kota. terintegrasi dengan program penyuluhan manusia yang paling lazim di seluruh dunia. dari ibu ke janin melalui transplasental.7,22 Secara
d. Distribusi data kesehatan masyarakat lainnya di puskesmas, Insidennya sangat bervariasi pada orang-orang dan garis besar manusia dapat terkena infeksi parasit ini
Data jumlah kasus DBD berdasarkan Dinkes Kabupaten/Kota maupun pada kegiatan binatang pada berbagai daerah geografis. Prevalensi dengan dua cara yaitu didapat (Aquired
orang, tempat, dan waktu di kabupaten/kota respons kasus dan KLB. yang lebih tinggi biasanya terjadi pada daerah toxoplasmosis) maupun diperoleh semenjak dalam
telah didistribusikan ke Dinkes Prov. Sumut Dalam rangka meningkatkan peran serta beriklim panas dan basah. Penularan pada janin kandungan (Congenital toxoplasmosis).22,24
dengan rutin dalam bentuk laporan bulanan, masyarkat, Dinkes Prov. Sumut bersama biasanya terjadi bila infeksi diperoleh pada ibu yang Penyakit toxoplasmosis kongenital
dan bila terjadi KLB DBD di suatu daerah beberapa Dinkes Kabupaten membentuk dan secara imunologis normal selama masa biasanya ditandai dengan gejala kinis korioretinitis,
akan segera dilaporkan dengan menggunakan mengembangkan Desa Percontohan kehamilannya. Penularan kongenital dari ibu yang kalsifikasi serebri, mikrosefalus atau hidrosefalus.
formulir W1 ke Dinkes Prov. Sumut. Pengendalian DBD. Tujuan pembentukan desa secara imunologis normal, yang terinfeksi sebelum Gejala lain yang mungkin menyertai gejala klinis
Penyebarluasan informasi telah dilaksanakan percontohan adalah memberdayakan kehamilan adalah sangat jarang. Wanita dengan utama tersebut adalah anemia, kejang,
dengan membuat laporan/tulisan dalam masyarakat dalam P2 DBD dah keberhasilannya gangguan imun dengan infeksi kronis menularkan pembengkakan kelenjar air liur, muntah, bisul-bisul
bentuk warta DBD yang diterbitkan secara dapat dijadikan contoh di desa-desa lainnya. infeksi pada janinnya. Insiden infeksi kongenital di di kulit, radang paru-paru, diare, demam, kulit
berkala 4 (empat) kali setahun.8,9 Amerika Serikat berkisar dari 1/1.000 sampai kuning dan pengapuran dalam tengkorak. Gejala-
Pengendalian Vektor 1/8.000 kelahiran hidup. Insiden infeksi yang di gejala tersebut umumnya tampak setelah bayi
2. Penemuan dan Tata Laksana Kasus Pengendalian vektor DBD dilaksanakan dalam dapat yang baru pada populasi wanita hamil berusia satu tahun atau lebih kemudian bila tidak
Upaya penemuan dan tata laksana kasus 2 (dua) kegiatan yaitu pemberantasan nyamuk tergantung pada resiko menjadi terinfeksi dalam ditangani akan diteruskan dengan kejang-kejang
DBD dilakukan oleh masyarkarat dan sarana dewasa (fogging focus dan fogging sebelum musim daerah geografik khusus tersebut dan proporsi serta keterlambatan pertumbuhan fisik dan mental
22
pelayanan kesehatan dengan dilakukan penularan (SMP)) dan pemberantasan jentik populasi yang belum pernah terinfeksi. pada usia selanjutnya, sehingga saat ini telah
pemeriksaan sesuai standar WHO dan atau nyamuk melalui kegiatan 3M+ serta kegaitan terlambat untuk menyembuhkan penyakit secara
ditambah pemeriksaan antigen/antibody pemantauan jentik berkala (PJB). Proses infeksi dan gejala tuntas.7 Sedangkan hubungan insidens dan derajat
Dengue.8 Penemuan infeksi Dengue ditunjang Hasil pelaksanaan pengendalian vektor belum Parasit Toxoplasma biasanya hidup di dalam keparahan Toxoplasmosis Kongenital dengan waktu
dengan rapid diagnostic test (RDT) DBD yang diperoleh data yang akurat, masih banyak kegiatan usus hewan peliharaan rumah seperti anjing, kucing, terjadinya infeksi pada ibu hamil dapat dilihat pada
didistribusikan ke kabupaten/kota yang memiliki penyuluhan, fogging focus, SMP, dan 3M+ yang tikus, burung merpati atau ayam dan binatang ternak Tabel 2.
kasus. Untuk meningkatkan kemampuan belum dilaporkan seluruhnya oleh Dinkes seperti kerbau, sapi, kambing, sehingga penularan
petugas kesehatan dalam penatalaksanaan kasus Kabupaten/Kota ke Dinkes Prov. Sumut. Sehingga dari hewan kepada manusia mudah sekali baik Cara diagnosa
DBD, Dinkes Prov. Sumut melaksanakan upaya pengumpulan data kegiatan pengendalian melalui dikonsumsi ataupun melalui feses yang Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis
pelatihan terhadap petugas rumah sakit vektor perlu untuk dilengkapi dan divalidasi dengan mengandung parasit tersebut. Penularan parasit sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak
pemerintah dan Dinkes Kabupaten/Kota. Dinkes Kabupaten/Kota untuk mendapatkan semakin besar karena bentuk kehidupan spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub
gambaran intensitas pengendalian vektor DBD. Toxoplasma yang di usus sebagai mikrofilaria dapat klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium
3. Penyuluhan dan Peningkatan Peran Serta Hasil uji resistensi vektor DBD terhadap berubah menjadi kista-kista yang masuk dalam mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis
Masyarakat i n s e k t i s i d a b e r d a s a r k a n Ta b e l 1 p e r l u peredaran darah dan dideposit di sela-sela jaringan yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan
Penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan dipertimbangkan adanya suatu strategi untuk otot atau daging mentah. Bila penyakit ini adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta
peran serta masyarakat dalam hal pencegahan mengantisipasi resistensi serangga vektor terhadap menjangkiti wanita hamil maka janin dalam Aviditas Anti-Toxoplasma.25,26 Selain hal tersebut
DBD di lingkungan tempat tinggal masyarakat insektisida dengan melakukan rotasi atau pergiliran kandungan juga akan beresiko terinfeksi dan diagnosa pada prenatal dapat dilakukan dengan
tersebut. Penyuluhan berguna untuk mengubah penggunaan insektisida berdasarkan mode of action menimbulkan berbagai kecacatan fiik pada anak deteksi adanya parasit di dalam darah fetus atau
11
perilaku masyarakat dengan melaksanakan dan target site yang berbeda. setelah dilahirkan Toxoplasmosis tidak ditularkan cairan amnion, adanya dokumentasi/riwayat
pendekatan berupa: (i) analisis situasi di Pada beberapa daerah telah dijumpainya Aedes dari orang ke orang Transmisi atau cara penularan Toxoplasma IgM dan IgA dalam darah fetal/bayi.27
lingkungan masyarakat tersebut, (ii) identifikasi aegypti pada wilayah pedesaan dan telah pada manusia biasanya melalui rute oral,melalui South australian practice guidelines mengatakan
perilaku masyarakat, (iii) mobilisasi dan menyebabkan timbulnya KLB di tahun 2011, daging mentah/kurang matang (kista). Buah/sayur pemeriksaan ultrasonografi pada ibu hamil,
komunikasi sosial, (iv) pemberdayaan mapping vektor DBD belum terlaksana secara mentah yang tidak dicuci bersih (ookista), kontak amniocentesis untuk PCR (Polymerase Chain
masyarakat, dan (v) kemitraan. sistematik pada wilayah berpotensi KLB dan daerah dengan benda yang tercemar (ookista), terinfeksi Reaction) dan atau kultur pada kehamilan 18-20
Peningkatan peran serta masyarakat baru hingga berpotensi menjadikan penyebaran
dilakukan untuk meningkatkan pemberdayaan DBD semakin luas dan sulit diduga serta Tabel 2. Hubungan Insidens dan Derajat Keparahan Toxoplasmosis Kongenital Dengan Waktu
masyarakat dalam pencegahan DBD dengan menyulitkan untuk pengendalian penyakit. Terjadinya Infeksi pada Ibu Hamil7
melaksanakan kegiatan 3 M+ menghindari
gigitan nyamuk di lingkungan tempat 4. S i s t e m K e w a s p a d a a n D i n i d a n
Saat Bayi Toxoplasmosis
tinggal/rumah tangga maupun pada institusi Penanggulangan KLB
infeksi terinfeksi Berat Ringan/Asimtomatik
pemerintah dan swasta misalnya perkantoran, Sistem kewaspadaan dini DBD
Trimester I 25 60 40
sekolah, pesantren, dan tempat-tempat umum.9,10 dilaksanakan secara terintegrasi dengan
Trimester II 54 30 70
Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin dan pengamatan penyakit potensial KLB terhadap
Trimester III 65 0 100
terprogram baik secara tersendiri atau daerah-daerah yang potensial terjadinya KLB
DBD dengan melakukan PWS. Penanggulangan

4 BALABA Vol. 9, No. 01, Juni 2013 : 1-6 Toxoplasmosis dalam..................(Wahyuni) 29


minggu atau jika lebih dari 4 minggu setelah ibu organ berat pada bayi terutama bila infeksi organofosfat (malation 0,8%), karbamat dikirimkan kepada Dinas Kesehatan
28
terinfeksi sangat diperlukan. Hal tersebut juga toxoplasmosis terjadi pada saat kehamilan muda.
7,20
(bendiokarb 0,10%), dan pyrethroid (deltametrin Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Prov.
dikuatkan oleh OTIS (Organization of Teratology 0,05%, permetrin 0,75%, lambdasihalotrin 0,05%, Sumut) paling lambat tanggal 10 setiap
Information Specialists) yang mengatakan bahwa Pencegahan dan cypermetrin 0,05%).11 Hasil dari uji resistensi bulannya termasuk laporan nihil yakni bila
Tes serologi dan PCR (Polymerase Chain Reaction) Kucing adalah salah satu faktor yang tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. tidak ada kasus pada bulan tersebut.
diperlukan untuk menegakkan diagnosis mempengaruhi timbulnya toxoplasmosis, karena Tabel 1. Hasil Uji Resistensi Vektor DBD terhadap S e l a n j u t n y a D i n k e s P r o v. S u m u t
toxoplasmosis pada wanita hamil.18 kucing mengeluarkan berjuta juta ookista dalam Insektisda Organofosfat, Karbamat, dan mengirimkan laporan ke Subdit Arbovirosis
Pyrethroid di Kota Medan Tahun 2011 Kementerian Kesehatan RI paling lambat
Beberapa literatur mengatakan bahwa tinjanya, yang dapat bertahan sampai satu tahun di
pilihan pertama diagnostik laboratorum pada dalam tanah yang teduh dan lembab. Untuk Kelompok
tanggal 15 setiap bulannya. Kelengkapan
Insektisida Hasil dan ketepatan laporan divalidasi setiap
infeksi toxoplasmosis adalah demonstrasi titer anti mencegah hal ini, maka dapat dijaga terjadinya Insektisida
bodi IgM/IgG terhadap Toxoplasmosis gondii infeksi pada kucing yaitu dengan memberi makanan Organofosfat Malation 0,8% Resisten bulan, serta dilakukan feedback oleh Dinkes
dengan pengamatan gejala hidrocephalus, yang matang sehingga kucing tidak berburu tikus Karbamat Bendiokarb 0,10% Toleran Prov. Sumut setiap 3 bulan sekali.
chorioretinitis, kalsifikasi cerebral yang tersebar. atau burung.24 Pyrethroid Deltametrin 0,05% Resisten Berdasarkan hasil analisis selama ini,
Pilihan kedua adalah dengan demonstrasi titer Ab. Pencegahan juga bisa dilakukan dengan: 1) Permetrin 0,75% Resisten ketepatan dan kelengkapan laporan DBD
IgM/IgG anti Toxoplasmosis gondii tanpa Pencegahan primer dengan memasak daging yang Lambdasihalotrin 0,05% Resisten dari Dinkes Kabupaten/Kota sebesar >90%.
pengamatan gejala, pengamatan IgM – IgG aviditas.7 benar setidaknya sampai 670C (1530F), memasak Cypermetrin 0,05% Toleran Untuk memudahkan pengiriman laporan
Berikut dibawah ini adalah toxoplasma IgG Avidity daging benar-benar matang jangan warnanya masih bulanan dari Dinkes Kabupaten/Kota ke
PEMBAHASAN Dinkes Prov. Sumut dapat dilakukan melalui
dan interpretasinya. merah muda (pink), termasuk daging yang diasap
1. Surveilans Epidemiologi DBD e-mail, faximile ataupun pos.
a. Nilai standar Toxo-aviditas atau daging yang sudah dikemas kemungkinan
Pelaksanaan surveilans epidemiologi DBD di b. Analisis serta rekomendasi tindak lanjut
Hasil : 2 < 15 : rendah masih terinfeksi parasit, menghindari kontak dengan
Sumatera Utara secara rutin dan terpadu dengan Dinkes Prov. Sumut telah melakukan
Hasil : 15 30 % : sedang lendir atau cairan dari daging tanpa pelindung
melibatkan unit-unit surveilans yang ada di analisis perkembangan DBD berdasarkan
Hasil : 30 > 30 % : tinggi tangan, mencuci tangan dengan hati-hati setelah
seluruh kabupaten/kota. orang, tempat dan waktu dan memberikan
b. Dapat membedakan infeksi baru dan infeksi kontak tanpa pelindung dengan daging,
a. Pengumpulan dan pengolahan data rekomendasi tindak lanjut ke Dinkes
lampau membersihkan atau mencuci semua peralatan masak
Kasus suspek atau confirmed DBD yang Kabupaten/Kota. Hal yang sama juga
1) Low avidity : infeksi baru terjadi ( < 4 bulan) dengan menggunakan pelindung setelah kontak
dirawat di sarana pelayanan kesehatan dilakukan oleh Dinkes Kabupaten/Kota ke
2) High avidity : infeksi lampau ( > 4 bulan ) dengan daging mentah, menghindari untuk
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Puskesmas sebagai pelaksanaan pemantauan
memotong hewan, menghindari kontak dengan
Kabupaten/Kota (Dinkes Kabupaten/Kota) wilayah setempat (PWS) atau sistem
Dampak toxoplasmosis semua yang berhubungan dengan feces kucing,
dengan tembusan kepada Puskesmas tempat kewaspadaan dini DBD di daerahnya.
Infeksi primer pada toxoplasmosis selama khususnya yang memelihara kucing ataupun ketika
tinggal penderita dalam waktu 24 jam setelah c. Umpan balik
kehamilan jarang terjadi di Australia. Risiko dari berkebun, mencuci buah-buahan dan sayuran
diagnosa ditegakkan menggunakan format Yang terjadi selama ini kurangnya
penularan antara janin dan ibu serta abnormalitas sebelum di makan, menghindari minum air yang
laporan kewaspadaan dini rumah sakit koordinasi dan sharing data antara setiap
yang berhubungan dengan infeksi toxoplasmosis beresiko terkontaminasi dengan oocysts; 2)
(KD/RS). Berdasarkan laporan tersebut program yang ada, termasuk koordinasi
kongenital relatif tergantung usia kehamilan. Hal Pencegahan sekunder (serological screening)
selanjutnya dilakukan penyelidikan antara rumah sakit dan Dinkes
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : ≤ 13 penting mengidentifikasi wanita selama hamil dari
epidemiologi (PE) dan kegiatan respons Kabupaten/Kota sehingga kasus DBD yang
minggu kehamilan : risiko penularan ibu ke janin terinfeksi Toxoplasma gondii dan jika fetal terinfeksi
pencegahan penyakit apabila ada kasus yang dirawat di rumah sakit ada yang tidak
sebesar 5-15 %, sebesar 60-80 % berisiko terjanin dengan pemeriksaan selama prenatal, kemungkinan
tidak terlaporkan atau tidak mencari dilaporkan kepada Dinkes Kabupaten/Kota.
kecacatan bila terinfeksi, trimester ke dua kehamilan therapi, termasuk mengakhiri kehamilan dan
pengobatan ke sarana pelayanan kesehatan, Kurangnya umpan balik ini mengakibatkan
: risiko penularan ibu ke janin sebesar 25-40 %, pemberian antibiotik terhadap janin yang dikandung
maupun untuk menyelidiki ada tidaknya program P2 DBD di beberapa
sebesar 15-25 % berisiko terjanin kecacatan bila perlu didiskusikan dengan pasien. Ibu dan suami
kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa kabupaten/kota masih berjalan kurang baik.
terinfeksi, trimester ke tiga kehamilan : risiko perlu tahu adanya risiko termasuk adanya risiko
terhadap janin yang dikandung.2,9 12,25, 30 (KLB) DBD.8 Untuk mengatasi hal ini beberapa petugas
penularan ibu ke janin sebesar 30-75 %.3,6,8,9, 28
Selain hal tersebut pencegahan yang harus dilakukan Berdasarkan laporan KD/RS, hasil PE surveilans Dinkes Kabupaten/Kota
Transmisi melalui penyaluran transplasental
adalah dengan : dan kegiatan respons pencegahan penyakit melakukan surveilans aktif dengan
setelah parasitemia pada ibu yang mengidap infeksi
1. Melakukan pemeriksaan sebelum kehamilan. tersebut kemudian direkap dan dilaporkan melakukan kunjungan langsung ke rumah
setelah ingesti oosit infektif dari daging yang
secara bulanan oleh puskesmas kepada sakit dan unit pelayanan kesehatan yang lain.
terkontaminasi atau mentah.6,29 Wanita hamil yang Ada baiknya memeriksakan tubuh sebelum
merencanakan kehamilan, apakah dalam tubuh Dinkes Kabupaten/Kota menggunakan Pertemuan peningkatan tata laksana DBD
terinfeksi toxoplasma gondii maka efek yang terjadi
terdapat virus atau bakteri yang dapat formulir rekapitulasi penderita DBD per yang diadakan oleh Dinkes Prov. Sumut
sangat bervariasi seperti abortus spontan (4%), lahir
menyebabkan infeksi TORCH. bulan (DP-DBD), Dinkes Kabupaten/Kota dengan mengundang pihak rumah sakit dan
mati (3%), toxoplasmosis bawaan (20%). Kejadian
2. Melakukan vaksinasi mengkompilasi, mengolah dan menganalisa Dinkes Kabupaten/Kota cukup memberikan
toxoplasmosis bawaan seperti tersebut diatas bisa
Vaksinasi bertujuan untuk mencegah masuknya data laporan DP-DBD yang diterima dari dampak yang positif terhadap sharing data
berupa keterbelakangan mental, kerusakan
parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela puskesmas menggunakan format laporan antara rumah sakit dan Dinkes
mata/telinga, kejang-kejang, ensefalitis. Kerusakan
bulanan (K-DBD) untuk selanjutnya

30 BALABA Vol. 9, No. 03, Juni 2013 : 27-32 Evaluasi Program..................(Sitepu, et.al) 3
adalah untuk menurunkan Incidence Rate (IR) DBD Gambar 1 menunjukkan bahwa IR DBD di dapat dilakukan sebelum kehamilan. Setelah ketebalan korteks untuk pilihan penyelesaian
sesuai Renstra Provinsi Sumatera Utara (IR DBD Sumatera Utara pada tahun 2011 menurun vaksin ini tidak boleh hamil dahulu sampai 2 persalinan.30,15
<50 per 100.000 penduduk) dan CFR DBD <1%. dibandingkan tahun 2010, namun mengalami bulan kemudian.
Berdasarkan laporan yang masuk, IR DBD tahun peningkatan kembali pada tahun 2012. (CFR) 3. Mengkonsumsi makanan yang matang KESIMPULAN
2010-2012 masih berada di bawah indikator Renstra Berdasarkan Gambar 2 diketahui bahwa Menghindari memakan makanan tidak matang Penyakit toxoplasmosis adalah penyakit
Provinsi Sumatera Utara, sedangkan CFR DBD penyebaran DBD semakin meluas dari tahun ke atau setengah matang. Virus atau parasit dengan gejala klinis relatif ringan sehingga sering
masih fluktuatif, namun pada tahun 2012 sudah tahun. Pada tahun 2010 dari 33 kabupaten/kota di penyebab TORCH bisa terdapat pada makanan kali luput dari pengamatan tenaga kesehatan.
berada di bawah indikator (CFR <1%). Kajian ini Sumatera Utara sebanyak 24 kabupaten/kota yang dan tidak akan mati apabila makanan tidak Padahal akibat yang ditimbulkannya memberikan
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencapaian melaporkan adanya kasus DBD, tahun 2011 dimasak sampai matang. Untuk mencegah beban berat bagi masyarakat terutama ibu hamil
program, hambatan, tantangan, dan rumusan saran meningkat menjadi sebanyak 27 kabupaten/kota kemungkinan tersebut, selalu mengkonsumsi seperti abortus, lahir mati maupun cacat kongenital.
dan tindak lanjut upaya perbaikan program P2 DBD yang melaporkan kasus DBD, dan pada tahun 2012 makanan matang dalam keseharian Anda. Infeksi toxoplasmosis bisa dicegah dengan
di Sumatera Utara. hanya ada 2 kabupaten yang tidak ada laporan kasus 4. Memeriksakan kandungan secara teratur menghindari semua faktor yang bisa menularkan
DBD. Selama masa kehamilan, pastikan juga agar sporozoa Toxoplasma gondii seperti menghindari
METODE memeriksakan kandungan secara rutin dan makan makanan yang tidak dimasak terutama
Evaluasi dilakukan dengan kajian deskriptif teratur. Maksudnya adalah agar dapat dilakukan daging yang belum sempurna matangnya,
terhadap pelaksanaan sistem surveilans DBD di tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi
Sumatera Utara dari tahun 2010 – 2012, yaitu ternyata terinfeksi TORCH. Penanganan yang Toxoplasma gondii.
surveilans epidemiologi DBD; penemuan dan tata cepat dapat membantu agar kondisi bayi tidak
laksana kasus; penyuluhan dan peningkatan peran menjadi buruk. DAFTAR PUSTAKA
serta masyarakat; pengendalian vektor; sistem 5. Menjaga kebersihan tubuh 1. Hiswani. Toxoplasmosis penyakit zoonosis
kewaspadaan dini dan penanggulangan DBD; Menjaga higiene tubuh, prosedur higiene dasar, yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil.
kemitraan/jejaring kerja multi disiplin dan sektoral; seperti mencuci tangan, sangatlah penting. Universitas Sumetera Utara; 2003.
dan monitoring evaluasi program P2 DBD. 2. Kravetz JD, Federman DG. Prevention of
Penanganan toxoplasmosis in pregnancy: knowledge of risk
HASIL Dari obat-obatan toxoplasmosis yang factors, infectious diseases in obstetrics and
Gambar 3. Kasus DBD di Sumatera Utara Menurut gynecology; 2005.
A N O P H Eoptimal hasilnya ialah memakai : Spiramycine 3
Kelompok Umur 3. Lopes FMR, Goncalves DD, Mitsuka-Bregano
MIU-3X sehari 1 tablet. Lebih efektif lagi apabila
selama pengobatan dengan Spiramycine selalu R, Freire RL, Navarro IT. Toxoplasmosis
Pada tahun 2011 Balai Besar Penelitian dan gondii infection in pregnancy. The Brazillian
dibina pula kehidupan flora usus agar Pseudo Kista
Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Journal of Infectious Diseases. 2007; 11(5):
dalam limfonodus-mesenterik dan vili-vili usus
(B2P2VRP) Salatiga melakukan uji resistensi vektor 496-506.
turut tercerna (biasanya diberikan pula vitamin B
DBD terhadap insektisida secara konvensional 4. Bobak, Lowdermilk, Jensen. Buku ajar
Complex atau obat pemacu suburnya flora usus yang
dengan metode standar WHO susceptibility test di keperawatan maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC;
lain. Kista yang dindingnya sukar ditembus setelah
beberapa kelurahan di Kota Medan yaitu di 2005.
terpapar AB, maka perlu ditunggu 2 minggu tanpa
Kelurahan Heveltia Tengah Kecamatan Helvetia, 5. Dentico P, Volpe A, Putoto G, Ramadani N,
obat agar kista pecah lagi, sehingga pemberia obat
Gambar 1. Incidence Rate (IR) dan Case Fatality Rate Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, dan Bertinato L, Berisha M, et al. Toxoplasmosis in
perlu menurut jadwal : 3 minggu dengan obat (paket
(CFR) DBD di Sumatera Utara dari Tahun Kelurahan Tanjungreo Kecamatan Sunggal. Kosovo preganant women. New
2010-2012 1) tenggang 2 minggu tidak boleh minum obat-
Insektisida yang diuji resistensi adalah kelompok Microbiologica. 2011; 34: 203-7.
obatan antibiotik apapun, kemudian dilanjutkan
dengan paket 2 spiramycine 3 MIU lagi selama 3 6. Kapperud G, Jenum PA, Stray-Pedersen B,
minggu, libur 2 minggu, dan seterusnya (paket 3). Melby KK, Eskild A. Risk factor for
Diperiksa kadar IgG-Anti toxoplasma setiap 3 paket toxoplasma gondii infection in pregnancy.
pengobatan. Batas dihentikan obat toxoplasmosis American Journal of Epidemiology. 1996; 144
setelah IgG-Anti toxoplasmosisnya kurang dari 6 (4).
IU/m.1 Kemungkinan therapi, termasuk mengakhiri 7. Haksohusodo S. Infeksi TORCH patogenesis,
kehamilan dan pemberian antibiotik terhadap janin infeksi maternal-kongenital dan
yang dikandung perlu didiskusikan dengan pasien. pengobatannya. Yogyakarta: Medika Fakultas
Ibu dan suami perlu tahu adanya risiko termasuk Kedokteran UGM bekerjasama dengan
adanya risiko terhadap janin yang dikandung. Yayasan Inovasi Biomolekuler Kedokteran
Upayakan persalinan pervaginam dan apabila terjadi Haksohusodo; 2002.
disporposi kepala panggul yang disebabkan oleh 8. Paquet C, Rivieres T, Yudin MH.
hidrosephalus, lakukan kajian ultrasonografi Toxoplasmosis in pregnancy: prevention,
Gambar 2. Penyebaran DBD dari Tahun 2010-2012 dan Pembagian Kabupaten/Kota Berdasarkan IR

2 BALABA Vol. 9, No. 01, Juni 2013 : 1-6 Toxoplasmosis dalam..................(Wahyuni) 31


Intermezo
screening, and treatment. J Obstetricians and 19. Rukiyah Y, Yulianti L. Asuhan kebidanan IV
ARTIKEL
ARTIKEL EVALUASI PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE (DBD) DI SUMATERA UTARA TAHUN 2010-2012
Gynaecologists of Canada. 2013; 35(1): 78-9. (patologi kebidanan). Jakarta: Trans Info
9. Stricker R, Sitavanc R, Liassine N, Marval F. Media; 2010. Frans Yosep Sitepu*, Teguh Supriyadi*
Toxoplasmosis during Pregnancy and Infancy. 20. Desdidel, Hasan Z, Hevrialni R, Sratika Y. *Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Swiss Med Wkly. 2009; 139(43-44): 643-644. Buku Ajar Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jl. Prof. HM Yamin, SH No. 41 AA Medan 20234
10. South Australian Perinatal Practice Gudelines Jakarta: EGC; 2012. Email: franz_sitepu@yahoo.co.uk
workgroup. Toxoplasmosis in pregnancy. 21. Klaus & Fanaroff. Penatalaksanaan neonatus
2 0 1 0 . A v a i l a b l e f r o m : resiko tinggi. Edisi 4. Surjono Achmad, Editor. Accepted: 04 Februari 2013, Reviewed: 25 April 2013, Published: 31 Mei 2013
cywhs.perinatalprotocol@health.sa.gov.au Jakarta: EGC; 1998.
11. Kravetz JD, Federman DG. Toxoplasmosis in 22. Behrman, Kliegman, Arvin. Nelson ilmu ABSTRAK. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Sumatera
pregnancy. The American Journal of Medicine. kesehatan anak. Edisi 15 Vol 2. Wahab S, Utara yang merupakan daerah endemis. Program pengendalian DBD diharapkan dapat memberikan informasi
2005; 118: 212-216. Editor. Jakarta: EGC; 2012. tentang endemisitas dari suatu daerah, musim penularan dan perkembangan penyakit yang dapat digunakan
12. Sagel U, Kramer A, Mikolajczyk RT. Blind 23. Tolibin Iskandar. Penyakit toksoplasmosis untuk menjadikan sistem lebih efektif dan efisien. Penelitian ini adalah sebuah studi deskriptif yang dilakukan
periods in screening for toxoplasmosis in pada kambing dan domba di Jawa. dengan mengumpulkan dan menganalisis data DBD dari tahun 2010-2012. Evaluasi mengenai cara pencegahan
pregnancy in austria-a debate. BMC Infectious WARTAZOA. 2008; 18 (3). dan program pengendalian DBD telah dilakukan. Cara pencegahan dan program pengendalian DBD di
Sumatera Utara antara lain: pengamatan epidemiologi yang dilakukan pada semua kasus DBD; penemuan dan
Disease. 2012; 12: 118. 24. Chahaya I. Epidemiologi Toxoplasma gondii.
manajemen kasus di Rumah Sakit, dokter pribadi dan perawatan kesehatan primer; perluasan dan peningkatan
13. Sagel U, Kramer A, Mikolajczyk RT. Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas partisipasi masyarakat, pengendalian vektor di daerah DBD, sistem peringatan dini dan pengendalian
Toxoplasmosis. 2010. Available from: Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera perjangkitan, kerjasama dari berbagi sektor, monitoring dan evaluasi. Program pengandalian DBD di Sumatera
http://www.health.qld.gov.au. Utara; 2003. Utara perlu ditingkatkan dengan menambah kerjasama lintas sektor dan program untuk mengoptimalkan
14. Sever JL, Ellenberg JH, Ley AC, Madden DL, 25. Chahaya I. uk standards for microbiology program tersebut, merotasi insektisida untuk menghindari resistensi vektor.
Fuccilo DA, Tzan NR, et al. toxoplasmosis: investigations: investigation of toxoplasma
maternal and pediatric in 23,000 pregnancies. infection in pregnancy. UK Protocols. 2012; 2 Kata kunci: evaluasi, program pengendalian DBD, Sumatera Utara
1988. Official Journal of The American (2):1-15.
ABSTRACT. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a public health problem in North Sumatera which is an
Academy of Pediatrics. Available from: 26. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.Dr. Sulianti
endemic area. DHF control program is expected to result information about endemicity of an area, season of
http://pediatrics.aappublications.org/content/8 S a r o s o . P e n g e r t i a n TO R C H b e r i k u t transmission and disease progression that can be use to make the system more effective and efficient. It was a
2/2/181. pencegahannya. descriptive study by collecting and analyzing DHF data from 2010-2012. Evaluated had been done to the process
15. JNPKKR-POGI, YBPSP. Buku acuan nasional 27. M a n i t o b a H e a l t h P u b l i k H e a l t h . of the DHF prevention and control program. The process of DHF prevention and control program in North
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Toxoplasmosis. Communicable Dsease Sumatera such as: epidemiological surveillance conducted to all the DHF cases; discovery and management of
Jakarta: Tridasa Printer; 2002. Management Protocol; 2001. cases at hospitals, private physicians, and primary health care; extension and improvement of community
16. Rampengan. Penyakit Infeksi Tropik pada 28. South Australian Practice Guidelines. participation, vector control in the area of DHF, early warning systems and controlling outbreaks, partnerships /
networks of multiple disciplines and sectors, monitoring and evaluation. DHF control program in North
Anak. Jakarta: EGC; 2008. Toxoplasmosis in pregnancy, maternity care in
Sumatera needs to be improved, increasing collaboration across sector and programs to optimize the program,
17. H a m i l t o n P e r s i s M a r y. D a s a r- d a s a r SA, government of South Australia. rotate the insecticide to avoid resistance vectors.
keperawatan maternitas. Edisi 6. Jakarta: EGC. 29. Paulette H. Asuhan neonatus rujukan cepat.
18. Organization of Teratology Information Jakarta: EGC; 2008. Key words: Evaluation, DHF Control Program, North Sumatera
Specialists. Toxoplasmosis and pregnancy. 30. Jose G, Montoya and Jack S. Remington.
2 0 1 0 . A v a i l a b l e f r o m : Management of Toxoplasma gondii infection
www.OTISpregnancy.org. during pregnancy. 2008. PENDAHULUAN dan pada tahun 1997 DBD telah menyerang semua
Demam berdarah dengue (DBD) provinsi di Indonesia.
merupakan salah satu penyakit menular yang masih Sumatera Utara merupakan daerah endemis
tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat. DBD dimana kasus DBD terjadi setiap tahun dan
Penyebaran penyakit ini cenderung semakin meluas wilayah penyebaran DBD semakin meluas. 6
terutama di negara-negara berkembang.1,2 Serangan Program Pencegahan dan Pengendalian DBD (P2
DBD dapat berakibat luas yang dapat menimbulkan DBD) sejak lama telah dilaksanakan untuk
kerugian material dan moral yang paling fatal dapat menunjang upaya pengendalian DBD di Sumatera
mengakibatkan kehilangan nyawa atau kematian.3,4 Utara namun berdasarkan laporan kasus DBD
DBD sering terjadi di negara-negara tropis dan sub selama 3 (tiga) tahun 2010-2012 menunjukkan
tropis termasuk di Indonesia.5 DBD di Indonesia bahwa beberapa kabupaten yang pada awalnya
merupakan salah satu emerging disease dengan tidak ada laporan kasus DBD (daerah bebas DBD)
insiden yang meningkat dari tahun ke tahun. DBD menjadi daerah sporadis, dan daerah sporadis
7
pertama kali dilaporkan di Surabaya dan Jakarta menjadi daerah endemis.
tahun 1968 dengan Case Fatality Rate (CFR) 41,3% Tujuan program P2 DBD Sumatera Utara

32 BALABA Vol. 9, No. 01, Juni 2013 : 27-32 1

Anda mungkin juga menyukai