Anda di halaman 1dari 14

PERATURAN BUPATI KUNINGAN

NOMOR : 49 TAHUN 2013


TENTANG
UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN

BUPATI KUNINGAN

Menimbang : a.
bahwa dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kuningan agar berjalan secara efektif dan
efisien, telah ditetapkan Peraturan Bupati Kuningan Nomor 62
Tahun 2012 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Kabupaten Kuningan ;

b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 70


Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maka
Peraturan Bupati Kuningan Nomor 44 Tahun 2011 tersebut perlu
ditinjau kembali ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, untuk


menjamin kepastian hukum perlu menetapkan kembali Peraturan
Bupati Kuningan tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Kabupaten Kuningan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat
(Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4355);

1
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578) ;

7. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga


Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

8. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 7 tahun 2008


tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 10 tahun 2010


tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 16 tahun 2011


tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik;

12. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 25 Tahun 2011 tentang Tugas


Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas UPTD Layanan Pengadaan
Secara Elektronik.

13. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2012 tentang


Ketentuan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kuningan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN


BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan ;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan ;
3. Bupati adalah Bupati Kuningan ;
4. Pembina adalah Bupati Kuningan ;
5. Wakil Pembina adalah Wakil Bupati Kuningan;
6. Koordinator adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan;
7. Ketua adalah Asisten Pembangunan dan Kesra Setda Kabupaten
Kuningan;

2
8. Sekretaris adalah Kepala Bagian Pembangunan Setda Kabupaten
Kuningan;
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD
adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kuningan;
10. Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
selanjutnya disebut Unit Layanan Pengadaan adalah unit yang
terdiri dari pegawai-pegawai yang telah memiliki sertifikat
keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah yang ditetapkan
oleh Bupati, yang bertugas secara khusus untuk melaksanakan
pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Daerah;
11. UPTD LPSE adalah merupakan unsur pelaksana teknis
operasional Pemerintah Daerah dalam bidang Layanan
pengadaan barang/jasa pemerintah secara Elektronik;
12. Pokja Pengadaan Barang/jasa adalah Tim untuk melaksanakan
Pemilihan Penyedia Barang/jasa yang terdiri dari pegawai-
pegawai yang memiliki Sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa
pemerintah yang ditetapkan oleh Bupati melalui Ketua ULP
Kabupaten Kuningan;
13. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut
Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh
barang/jasa oleh SKPD yang prosesnya dimulai dari perencanaan
kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa;
14. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya;
15. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah
pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian
kewenangan PA dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
SKPD serta untuk menggunakan anggaran SKPD;
16. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah
pejabat yang diangkat oleh PA/KPA sebagai pemilik pekerjaan,
yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan
barang/jasa;
17. Pengguna Barang/Jasa adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan barang dan/atau jasa milik negara/daerah di
masing-masing SKPD;
18. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang
perseorangan yang menyediakan barang/pekerjaan
konstruksi/jasa konsultansi/jasa lainnya;
19. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak
berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat
diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh
pengguna barang;
20. Memperoleh barang/jasa oleh SKPD yang prosesnya dimulai dari
perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan
untuk memperoleh barang/jasa;
21. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan konstruksi bangunan atau pembuatan
wujud lainnya;

3
22. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang
membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah pikir (brainware);
23. Industri Kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan
kreativitas, gagasan orisinal, keterampilan serta bakat individu
untuk menciptakan kebijaksanaan serta lapangan pekerjaan
melalui penciptaan dan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan
melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta;
24. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh
panitia pengadaan/Unit Layanan Pengadaan yang memuat
informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam
proses pengadaan barang/jasa;
25. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia
Barang/Jasa atau pelaksana swakelola;
26. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah
tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan profesi
di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah yang merupakan
persyaratan seseorang untuk diangkat sebagai pejabat pembuat
Komitmen ( PPK ) atau panitia pengadaan.

BAB II
PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI
DAN SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 2
Dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi,
persaingan sehat dan akuntabilitas dalam pengelolaan Barang/jasa
pemerintah, dibentuk Unit Layanan Pengadaan ( ULP ).

Bagian Kedua
Kedudukan
Pasal 3
ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, secara teknis fungsional
dan administrasi berada di bawah koordinasi Asisten Pembangunan
Dan Kesra Sekretariat Daerah dan bertanggungjawab kepada
Sekretaris Daerah melalui Asisten Administrasi dan/atau SKPD, yang
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Bagian Ketiga
Tugas Pokok dan Kewenangan Kelompok Kerja ULP
Pasal 4
ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa untuk seluruh SKPD
sampai dengan tahap penetapan pemenang.

4
Pasal 5
Tugas pokok dan kewenangan Kelompok Kerja ULP meliputi :
a. Menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
b. Menetapkan Dokumen Pengadaan;
c. Menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;
d. Mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website
dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat, serta
menyampaikan ke UPTD Layanan Pengadaan Secara Elektronik
(LPSE) untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional;
e. Menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau
pascakualifikasi;
f. Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap
penawaran yang masuk;
g. Menjawab sanggahan;
h. Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk pelelangan atau
penunjukan langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi
Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah);
i. Melaksanakan seleksi atau penunjukan langsung untuk paket
Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi
Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah);
j. Menyampaikan hasil pemilihan dan salinan dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa kepada PPK;
k. Menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa;
l. Membuat laporan mengenai proses pengadaan kepada kepala ULP.

Bagian Keempat
Susunan Organisasi
Paragraf 1
Umum
Pasal 6
(1) Susunan organisasi ULP, terdiri atas:
a. Pembina/wakil Pembina.
b. Koordinator
c. Ketua
d. Sekretaris
e. Kelompok kerja ( Pokja )
f. Sekretariat/staf pendukung , Admin Agency LPSE dan Ahli Hukum
(2) Bagan Struktur Organisasi ULP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran I, Peraturan Bupati ini.
(3) Bagan Hubungan Kerja SKPD dengan Sekretariat ULP dan Kelompok
Kerja tercantum dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini.

5
Paragraf 2
Pembina/Wakil Pembina
Pasal 7
Pembina/Wakil Pembina, mempunyai tugas :
a. Melakukan Pembinaan tentang proses pengadaan barang/jasa
terhadap Pengguna Barang/jasa, Penyedia Barang/jasa dan ULP.
b. Menjawab sanggahan Banding dari peserta pengadaan barang/jasa
Paragraf 3
Koordinator
Pasal 8
Koordinator, mempunyai tugas :
a. Mengkoordinasikan Pengadaan barang/jasa antara Pengguna
Barang/jasa dengan Unit Layanan Pengadaan Barang/jasa;
b. Memberikan saran tindak pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada
Unit Layanan Pengadaan;
c. Memonitor pelaksanaan pengadaan Barang/jasa pada Unit Layanan
Pengadaan.
Paragraf 4
Ketua
Pasal 9
(1) Ketua sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) huruf c,
berkedudukan setingkat eselon II dan bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi ULP
(2) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas
mengkoordinasikan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Ketua mempunyai fungsi :
a. Fasilitasi persiapan dan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa l;
b. Pengkoordinasian, pengendalian dan evaluasi seluruh kegiatan
administrasi Pengadaan Barang/Jasa; dan
c. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi Unit
Layanan Pengadaan dan hasil pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
oleh Kelompok Kerja kepada Sekretaris Daerah.
Paragraf 5
Sekretaris
Pasal 10
(1) Sekretaris, mempunyai tugas membantu Ketua dalam melaksanakan
kegiatan ULP
(2) Dalam melaksanakan tugas Sekretaris sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan fasilitasi, koordinasi, pengendalian, evaluasi


dan pelaporan;
b. Pelaksanaan penatausahaan dan kesekretariatan ULP;

6
c. Fasilitasi pengkoordinasian proses pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa dengan SKPD;
d. Fasilitasi pengkoordinasian penyediaan sarana dan prasarana;
penunjang pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa secara manual
dan elektronik;
e. Fasilitasi pengkoordinasian pengalokasian sumberdaya manusia
dan Kelompok Kerja/Tim/Panitia Pengadaan Barang/Jasa;
f. Penerimaan daftar paket pekerjaan/kegiatan yang akan dilelang
dari seluruh SKPD, dengan nilai :
1. Pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya, di atas
Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah); dan
2. Pengadaan jasa konsultansi, di atas Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah); dan
g. Pemilahan dan pendistribusian kegiatan kepada seluruh Kelompok
Kerja;
h. Membuat Laporan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa kepada
Bupati/Wakil Bupati dan kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Paragraf 6
Kelompok Kerja
Pasal 11
(1) Kelompok Kerja terdiri dari :
a. Ketua ;
b. Sekretaris ; dan
c. Anggota
(2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
tugas melaksanakan proses pemilihan Pengadaan Barang/Jasa.
(3) Dalam melaksanakan tugas , Kelompok Kerja mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan proses pemilihan Pengadaan Barang/Jasa sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
b. menyampaikan pemenang lelang dan data pendukung kepada
SKPD melalui ULP.
(4) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) berasal dari
tenaga ahli yang berstatus Pegawai Negeri Sipil yang memiliki
keahlian/kualifikasi yang diperlukan dalam Pengadaan Barang/Jasa
dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
(5) Anggota Kelompok Kerja ULP harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Memiliki integritas, disiplin dan tanggungjawab dalam
melaksanakan tugas ;
b. Memahami pekerjaan yang akan diadakan;
c. Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas Unit
Layanan Pengadaan;
d. Memahami isi dokumen, metoda dan prosedur pengadaan;

7
e. Memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratkan; dan
f. Menandatangani Pakta Integritas.

Paragraf 7
Sekretariat/staf pendukung, Admin Agency LPSE dan Ahli Hukum
Pasal 12
(1) Staf pendukung adalah Pegawai yang ditugaskan pada ULP diberikan
Honorarium/insentif, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Pengangkatan dan pemberhentian staf pendukung pada ULP
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Sekretariat/staf pendukung mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian,
ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga ULP;
b. Menginventarisasi paket-paket yang akan dilelang/diseleksi;
c. Menyiapkan dokumen pendukung dan informasi yang dibutuhkan
pokja ULP;
d. Memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilaksanakan oleh pokja ULP;
e. Mengagendakan dan mengkoordinasikan sanggahan yang
disampaikan oleh penyedia barang/jasa;
f. Mengelola sistim pengadaan dan sistim informasi data
manajemen pengadaan untuk mendukung pelaksanaan
pengadaan barang/jasa ;
g. Mengelola dokumen pengadaan barang/jasa;
h. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengadaan dan
menyusun laporan ; dan
i. Menyiapkan dan mengkoordinasikan tim teknis dan staf
pendukung ULP dalam proses pengadaan barang/jasa.

Pasal 13
Admin Agency LPSE
(1) Admin Agency LPSE ditunjuk oleh Bupati melalui Ketua ULP dan
diberikan honorarium sesuai peraturan perundang-undangan.
(2) Admin Agency LPSE adalah administrator dari suatu Instansi yang
menggunakan Sistim Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), sebelum
proses lelang secara elektronik dapat dilaksanakan
(3) Admin Agency dalam SPSE mempunyai tugas :
a. Membuat Sub Agency (jika dibutuhkan);
b. Mengisi data satuan kerja di instansi yang bersangkutan;
c. Mengisi data anggaran yang akan digunakan pada paket lelang;
d. Mengisi data pegawai yang bertugas sebagai PPK dan Panitia
sesuai SK dari pejabat yang bersangkutan
e. Mengisi data anggota kepanitiaan yang akan bertanggung jawab
pada paket tertentu.

8
Pasal 14
Ahli Hukum
(1) Ahli Hukum bertugas membantu ULP apabila dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa terdapat hal hal yang berhubungan dengan
Hukum;

(2) Ahli Hukum membantu pokja jika terdapat sanggahan atau


sanggahan Banding kepada Bupati.

BAB III
PELAKSANAAN
Bagian Kesatu
Para Pihak
Pasal 15
Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
yang dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan, meliputi :
a. SKPD
b. Unit Layanan Pengadaan; dan
c. Penyedia Barang/Jasa

Bagian Kedua
Mekanisme dan Prosedur
Pasal 16
Proses pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa oleh ULP, berpedoman pada
Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Pasal 17
Mekanisme dan prosedur Pengadaan Barang/Jasa pada ULP adalah
sebagai berikut :
a. PA/KPA menyampaikan paket pekerjaan kepada ULP setelah DPA –
SKPD disyahkan baik APBD, APBD Provinsi/APBN maupun
Bantuan/Hibah Luar Negeri.
b. Nilai kegiatan yang disampaikan berupa HPS (Harga Perkiraan Sendiri)
dengan batas minimal Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) yang
dibuat oleh PPK.
c. PA/KPA SKPD menyampaikan Struktur Organisasi kegiatan yang akan
dilelangkan yang disyahkan dengan Surat Keputusan Kepala SKPD.
d. Ketua ULP membuat surat Tugas Kelompok Kerja untuk melaksanakan
Proses Pengadaan Barang/jasa sesuai Perpres 70 tahun 2012.
e. Kelompok Kerja pengadaan berjumlah gasal beranggotakan paling
kurang 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesuai kompleksitas
pekerjaan.

9
f. Kelompok Kerja dapat dibantu oleh Tim atau tenaga ahli pemberi
penjelasan Teknis ( aanwijzer )
g. Honorarium Pokja pengadaan dianggarkan oleh SKPD dan diberikan
sesuai dengan waktu pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

Bagian Ketiga
Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa
Pasal 18
(1) Tugas pokok dan kewenangan Kelompok Kerja ULP meliputi :
a. Menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa ;
b. Menetapkan dokumen pengadaan;
c. Menetapkan besaran nominal jaminan penawaran;
d. Mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa di website
dan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke
LPSE untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional;
e. Menilai kualifikasi Penyedia Barang/jasa melalui prakualifikasi atau
pascakualifikasi;
f. Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran
yang masuk;
g. Menjawab sanggahan;
h. Menetapkan penyedia barang/jasa untuk pelelangan atau penunjukan
langsung untuk paket pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/jasa
lainnya yang bernilai paling Tinggi Rp.100.000.000.000,- (Seratus
Milyar rupiah);
i. Melaksanakan seleksi atau penunjukan langsung untuk paket
pengadaan jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi
Rp. 10.000.000.000,- ( Sepuluh Milyar Rupiah );
j. Menyampaikan hasil pemilihan dan salinan dokumen pemilihan
penyedia barang/jasa kepada PPK
k. Menyimpan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/jasa.
l. Membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan barang
kepada Bupati;

(2) Selain tugas pokok dan kewenangannya ULP dalam hal diperlukan ULP
dapat mengusulkan kepada PPK untuk melakukan :
a. Perubahan HPS dan atau;
b. Perubahan spesifikasi teknis pekerjaan.

10
Pasal 19
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, ULP menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi di dalam dan di luar ULP.

BAB IV
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 20
(1) Pembinaan teknis dan administrasi ULP dilakukan oleh Sekretaris Daerah .
(2) Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa dilakukan oleh PA/KPA/PPK pada SKPD terkait, yang
dilaksanakan sesuai dengan kewenangan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

BAB V
EVALUSAI DAN PELAPORAN
Pasal 21
(1) Evaluasi terhadap ULP dilakukan oleh Sekretaris Daerah setiap satu tahun
satu kali dan/atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
(2) ULP melaksanakan pelaporan setiap triwulan kepada Sekretaris Daerah

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Kuningan
Nomor 62 Tahun 2012 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Kabupaten Kuningan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 23
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaan ditetapkan oleh Sekretaris Daerah.

Pasal 24
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Kuningan.

11
Ditetapkan di : Kuningan
Pada tanggal : 31 Desember
2013

BUPATI KUNINGAN

UTJE CHOERIAH HAMID SUGANDA

Diundangkan : di Kuningan
Pada Tanggal : 31 Desember 2013

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KUNINGAN

Drs. H.YOSEP SETIAWAN,M.Si


Pembina Utama Madya
NIP. 19580217 198503 1 003

Berita Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2013 Nomor 49

12
LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI KUNINGAN
NOMOR : TAHUN 2013
TANGGAL :
TENTANG : UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN

STRUKTUR ORGANISASI ULP

BUPATI
PEMBINA

WAKIL BUPATI
WAKIL PEMBINA

SEKRETARIS
DAERAH
KOORDINATOR

ASISTEN
PEMBANGUNAN &
KESRA
KETUA

KABAG
PEMBANGUNAN
SEKRETARIS

POKJA POKJA POKJA POKJA

JASA
PENGADAAN JASA JASA
LAINNYA
BARANG KONSTRUKSI KONSULTANSI

BUPATI KUNINGAN

UTJE CHOERIAH HAMID SUGANDA

13
LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI KUNINGAN
NOMOR : TAHUN 2013
TANGGAL :
TENTANG : UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN

STRUKTUR HUBUNGAN KERJA SKPD


DENGAN SEKRETARIAT ULP DAN POKJA

BUPATI
PEMBINA

WAKIL BUPATI
WAKIL PEMBINA

SEKRETARIS DAERAH
KOORDINATOR

ASISTEN PEMBANGUNAN &


KESRA
KETUA

PA/KPA KABAG PEMBANGUNAN


PENGGUNA BARANG/JASA SEKRETARIS

SEKRETARIAT / STAF
PENDUKUNG DAN
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ADMIN AGENCY LPSE
(PPK) pada SKPD 1. SEKRETARIAT/STAF
PENDUKUNG
2. ADMIN AGENCY LPSE

POKJA PENGADAAN AHLI HUKUM


PNS yang memiliki Sertifikat
Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Unsur dari Bagian Hukum
Pemerintah

BUPATI KUNINGAN

UTJE CHOERIAH HAMID SUGANDA

14

Anda mungkin juga menyukai