Anda di halaman 1dari 8

Pembingkaian Berita Korupsi Menteri Sosial untuk Dana

Bantuan Sosial (BANSOS) di Tempo.co


Abstrak
Setiap media massa memiliki frame atau frame yang digunakan dalam memberitakan suatu
peristiwa. Frame bergantung pada kepentingan media yang pada akhirnya menampilkan
konstruksi media di atas realitas. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi
media online Tempo.co dalam mebingkai berita Korupsi Menteri Sosial untuk Dana Bantuan
Sosial pada Tanggal 06 Desember 2020. Berita tentang Korups Menteri Sosial tersebut di
angkat karena menjadi trending topik paling di twitter.
Penelitian ini juga menggunakan metode analisis framing dengan menggunakan model empat
perangkat framing Robert N. Entman yaitu pendefinisian masalah, mengestimasi suatu
masalah atau masalah, membuat pilihan moral dan menekankan resolusi. Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif yaitu deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Tempo.co
dan objek penelitian ini adalah teks berita Korupsi Menteri Sosial untuk Dana Bantuan
Sosial. Pengumpulan data yang di dapat adalah menggunakan data primer yaitu dengan
melakukan observasi terhadap sebuah artikel berita yang diterbitkan oleh Tempo.co. dan data
sekunder dengan studi pustaka.

Pendahuluan
Media massa memiliki peranan penting dalam menyampaikan suatu peristiwa.
Sebuah peristiwa dapat dipublikasikan menjadi sebuah berita apabila dalam peristiwa
tersebut tersedia sejumlah fakta yang cukup tentang peristiwa tersebut. Laporan tentang
suatu peristiwa baru dapat diberitakan apabila fakta yang disajikan pada laporan tersebut
sungguh ada dan dapat dibuktikan kebenarannya. Salah satu peristiwa yang sering disajikan
oleh media massa adalah menyangkut dengan kegiatan politik atau berita politik. Politik
merupakan kegiatan yang dilakukan dalam suatu negara menyangkut proses menentukan
tujuan dan melaksanakan tujuan tersebut.1 Tujuan politik bukan semata untuk memenuhi
kepentingan atau tujuan pribadi seseorang atau golongan tertentu, melainkan untuk
kepentingan seluruh rakyat. Masyarakat sangat memerlukan pemberitaan politik pada suatu
negara hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana jalannya roda pemerintahan dari
pemimpin yang sudah dipilihnya. Dengan melihat berita tentang politik masayarakat akan
mampu menilai kinerja pemerintah yang telah dimuat pada media massa tersebut.
Biasanya berita akan dimuat pada media cetak seperti koran atau melalui media
elektronik seperti radio dan televisi. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan
pesatnya perkembangan teknologi muncul jenis media baru yang biasa disebut dengan
1
Hafied Cangara, Komunikasi Politik; Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta : 2011 PT. RajaGrafindo),
h. 24
media online yang menggunakan jaringan internet dalam penyebarannya. Media online
dapat dikases masyarakat memalui komputer ataupun ponsel genggam, selain itu kelebihan
dari media online adalah dapat menembus wilayah, ruang, dan waktu dengan sangat cepat
dan memiliki akses penyeberan yang luas dalam memperoleh informasi.

Saat ini salah satu topik yang hangat dan dimuat di berbagai media adalah tentang
korupsi bantuan sosial untuk Covid-19 yang dilakukan oleh menteri sosial Juliari Batubara.

Kabar tentang Menteri sosial yang tertangkap KPK sangat mencuri perhatian warga
khususnya warga yang aktif di sosial media atau biasa disebut netizen, pada tanggal 6
desember 2020 tagar mensos, 17 M, bahkan PDIP menjadi trending topik paling atas di
twitter.2
Semua media memberintakan penangkapan menteri sosial Juliari Batubara yang
tertangkap oleh KPK, dari mulai media, cetak, media siaran seperti televisi atau radio dan
juga media online. Tidak terkecuali dengan media online seperti tempo.co yang
memberitakan tentang kasus korupsi yang menimpa menteri sosial Juliari Batubara.
Tempo.co adalah bagian dari tempo media. Tempo media adalah perusahaan yang
menaungi koran tempo dan juga majalah tempo, koran tempo dan majalah tempo adalah
media yang sangat terkenal berkat jurnalisme investigasinya. Media tempo menganggap
dirinya sendiri sebagai bagian dari ujung tombak modernisasi masyarakat Indonesia
sebagai “clearing house” dan juga terkenal diluar negeri sebagai media yang progresif dan
demokratis.3
Tempo.co salah satu yang memberitakan tentang kasus korupsi yang dilakukan
menteri sosial Juliari Batubara, Tempo media adalah media yang sangat terkenal akan
investigasinya dan juga terkenal sebagai media yang demokratis, pada tanggal 6 Desember
2020 ada 46 berita tentang korupsi menteri sosial Juliari Batubara yang diterbitkan di
Tempo.co.4 jumlah berita pada tanggal 06 Desember merupakan jumlah berita tentang
korupsi menteri sosial Juliari Batubara yang paling banyak diantara tanggal lainnya di
tempo.co. Berita tentang korupsi menteri sosial merupakan berita yang paling banyak di
terbitkan oleh media tempo.co dibandingkan tentang berita yang lainnya, tempo.co
menganggap bahwasanya berita tentang korupsi bantuan sosial (bansos ) menteri sosial
adalah berita yang penting karena, beritatentang korupsi menteri sosial adalah berita yang
paling banyak diterbitkan pada tanggal 6 Desember 2020.
2
Cnn.indonesia.com diakses pada 20 Desember 2020 pukul 17.00 WIB
3
Anett, Keler. Tantangan dari Dalam Otonomi Redaksi 4 Media Cetak Nasional: Kompas, Koran
Tempo, Media Indonesia, Republika. (Jakarta: Friedrich Ebert Stiftung (FES) Indonesia Office, 2009.). h. 57
4
https://www.tempo.co/indeks/2020/12/06 diakses pada tanggal 21 Desember 2020 pukul 19.12 WIB
Media melakukan pembingkaian untuk menonjolkan atau memberi penekanan
aspek tertentu sesuai kepentingan media tersebut. Pembingkaian digunakan media untuk
menonjolkan atau memberi pemaknaan aspek tertentu sesuai kepentingan media.
Akibatnya, hanya bagian tertentu saja yang lebih bermakna, lebih diperhatikan, dianggap
penting, dan lebih mengenai dalam pikiran khalayak. 5 Disinilah penulis ingin mengetahui,
bagaimana media tersebut mengkontruksi berita tersebut dengan makna tertentu dalam
memberitakan objek sebuah berita, seperti apa yang melatar belakangi pemberitaan korupsi
menteri sosial untuk dana bantuan sosial.

Kajian Pustaka

Framing adalah sebuah cara bagaimana sebuah peristiwa disajikan oleh media.
Penyajian tersebut dilakukan dengan cara penekanan tertentu , menonjolkan beberapa
aspek tertentu dan membesarkan cara bercerita tertentu dari suatu realitas. 6 Media
menghubungkan dan menonjolkan peristiwa sehingga makna peristiwa tersebut lebih
mudah diingat oleh khalayak. Karenanya, framing membuat dunia lebih diketahui dan lebih
dimengerti realitas komplek yang dipahami dan disederhanakan dalam kategori tertentu
menurut pandangan subjektif, realitas adalah suatu kondisi yang cari dan mudah berubah
melalui manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk
mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, actor, kelompok, atau apa saja) dibingkai oleh
media. Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses kontruksi di analisis framing
realitas dipakai dan dikontruksi dengan makna tertentu.
Secara metodologi analisis framing berbeda dengan analisis isi . dalam analisis isi
pada studi koumnikasi lebih menitikberatkan kepada metode penguraian fakta secara
kuantitatif dengan mengkategorikan isi pesan teks media. Pada analisis isi, pertanyaan yang
selalu muncelu seperti apa saja yang diberitakan oleh media dalam sebuah peristiwa?.
Akan tetapi berbeda halnya dengan analisis framing yang ditekankan adalah bagaimana
persitiwa tersebut dibingkai. Yang menjadi pusat perhatian dalam analisis framing
adalahpembentukan pesan dari teks, framing, terutama melihat bagaimana pesan/ peristiwa
dikontruksi oleh media. Bagaimana wartwawan mengkontruksi peristiwa dan

5
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2010), h, 256
6
Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan
Analisis Framing. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012), h. 162
menyajikannya kepada khalayak.
Yang kita lihat dalam metode analisis framing adalah bagaimana cara media
memaknai, memahami dan membingkai kasus/ peristiwa yang diberikan. Penggunaan
metode semacam ini berusaha menegerti dan menafsirkan makna dari suatu teks dengan
jalan menguraikan bagaimana media membingkai isu, peristiwa yang sama bias saja
menjadi bingkai yang berbeda oleh media.
Terdapat beberapa pendekatan dalam melakukan analisis framing untuk
menganalisa sebuah teks dari media. Salah satu model tersebut adalah menggunakan
analisis Robert N. Entman. Menurut Robert N. Entman apa yang kita ketahui tentang
realitas atau tentang dunia tergantung pada bagaimana kita membingkai dan menfasirkan
realitas tersebut.
Entman melihat framing kedalam dua dimensi besar yaitu seleksi isu dan
penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertetntu dari realitas/ isu.7 Framing dijalankan
oleh media dengan mendeteksi isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain. Framing
merupakan metode pendekatan untuk mengetahui bagaimana cara pandang atau perspektif
yang digunaka oleh wartawan ketika menseleksi isu dan menulis isi berita.
Pada seleksi isu, aspek yang dihubungkan adalah aspek yang berhubungan dengan
fakta dari realitas yang kompleks dan beragam. Aspek mana yang diseleksi untuk
ditampilkan. Dalam proses ini didalamnya selalu terkandung bagian berita yang
dimasukkan, tetapi juga terdapat berita yang dikeluarkan . sehingga tidak semua aspek atau
isu ditampilkan. Wartawan akan cenderung memilih aspek tertentu dari suatu isu pada isi
berita.
Selain pada seleksi isu, dimensi kedua adalah mennjolkan aspek tertentu dari suatu
isu. Dalam hal ini aspek berhubungan dengan penulisan fakta. Ketika aspek tertentu dari
suatu peristiwa/ isu tersebut dipilih, bagaiamana aspek tersebut ditulis. Hal ini sangat
berkaitan dengan perrmainan kata, kalimat, gambar dan citra tertentu untuk ditampilkan
kepada khalayak.
Penonjolan yang dilakukan terhadap aspek-aspek diatas merupkana sebuah proses
untuk membuat informasi menjadi lebih bermakna. Realitas yang disajikan secara
menonjol atau mencolok tentu mempunyai peluang besar untuk diperhatikan dan
mempengaruhi khalayak dalam memahami realitas. Oleh karena itu dalam praktiknya,

7
Eriyanto, Analisis Framing: Kontruksi, Ideology, dan Politik Media.(Yogyakarta: LKis Yogyakarta,
2009) h.94
framing dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu
lainnya, serta menonjolkan aspek pada beberapa tertentu dan menggunakan berbagai
strategi wacana serta penempatan yang mencolok seperti diletakkan pada headline
dohalaman depan ata bagian belakang, pengulangan suatu peristiwa, pemakaian grafis
untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika
menggambarkan orang atau peristiwa yang diberitakan. Kata penonjolan (salience)
didefinisikan sebagai membuat informasi lebih diperhatikan, bermakna, dan berkesan.
Pada akhirnya framing dapat menentukan bagaimana realitas hadir dihadapan
khalayak. Edelman mengatakan, apa yang kita tahu tentang realitas social pada dasarnya
bergantung pada bagaimana kita melakukan frame atas peristiwa tersebut, yang kemudian
memberikan suatu pemahaman tertentu atas sebuah peristiwa.
Dalam pandangan entman, konsep framing secara konsisten menawarkan sebuah
cara untuk mengungkap sebuah cara untuk mengungkap kekuatan teks pada komunikasi.
Pada dasarnya framing merujuk pada pemberitaan definisi, penjelasan, evaluasi, dan
rekomendasi dalam suatu wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap
peristiwa yang diwacanakan.
Untuk mengetahui bagaiaman media melakukan pembingkaian, entaman
mengemukakan sebuah perangkat framing yang dapat menggambarkan bagaimana sebuah
peristiwa dimaknai dan ditandakan oleh wartawan. Perngkat framing yang dikemukakan
oleh Entman dibagi kedalam empat elemen sebagai berikut:
a. Pendefinisian Masalah (Define Problems)
Elemen pertama merupakan bingkai utama/ master frame yang menekankan
bagaimana peristiwa dimaknai secara berbeda oleh wartawan , maka realitas yang
terbentuk akan berbeda
b. Memperkirakan penyebab masalah (Diagnose Causes)
Elemen kedua merupakan elemen framing yang digunakan untuk
membingkai siapa yang dianggap sebagai actor dari suatu peristiwa. Penyebab
disini bias berarti apa (what), tetapi juga berarti siapa (who). Bagaimana peristiwa
dipahami, tentu saja menentukan apa dan siapa yang dianggap sumber masalah.
Oleh sebab itu, masalah yang dipahami secara berbeda pula. Dengan kata lain,
pendefinisian sumber maslah ini menjelaskan siapa yang dianggap sebagai pelaku
dan siapa yang menjadi korban dalam kasus tersebut.

c. Make Moral Judgement


Elemen framing yang dipakai untuk membenarkan/ memberi argumentasi
pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Setelah masalah didefinisikandan
penyebab maslalah ditentukan, dibutuhkan argumentasi yang kuat untuk
mendukung gagasan tersebut. Gagasan-gagasan yang dikutip berhubungan dengan
sesuatu yang familiar dan dikenal oleh khalayak.
d. Menekankan penyelesaian (Treatment Recommendation)
Elemen keempat dipakai untuk melihat apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan
apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat
tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai
penyebab masalah.
Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan


kualitatif. Penelitian ini digunakan untuk menggambarkan aspek tertentu dari sebuah
realitas yang dibingkai oleh tempo.co tentang “Korupsi Menteri Sosial untuk Dana Bantuan
Sosial” menjadi sebuah berita yang kemudian menjadi realitas media dalam hal ini
pemberitaan mengenai korupsi menteri sosial untuk dana bantuan sosial. Format deskriptif
kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi, atau
fenomena relaitas social dalam masyarakat yang menjadi objek penelitian dan dan
berupaya menarik realitas tersebut ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model,
tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.
Penelitian ini menggunakan metode analisis framing dengan paradigma kontruksionis
memandang bahwa tidak ada realitas yang obyektif, karena realitas tercipta melalui proses
kontruksi dan pandangan tertentu.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan penulis berdasarkan
kebutuhan analisis dan pengkajian. Dengan menggunakan studi dokumentasi.
Pengumpulan data tersebut sudah dilakukan sejak penulis menentukan berita Korupsi
Menteri Sosial untuk Dana Bantuan Sosial. Permasalah apa yang dikaji adalah:
a. Pengkajian berita-berita terkait dengan berita korupsi menteri sosial untuk dana
bantuan sosial di tempo.co pada tanggal 06 Desember 2020.
b. Kajian pustaka dengan mengkaji buku-buku, artikel sertasitus internet dengan
permasalahan yang diteliti untuk mendukung asumsi sebagai landasan teori yang
dibahas.
Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis
framing. Dalam hal ini, analisis framing dirasa mampu untuk mencari tahu bagaimana
tempo.co melakukan proses pembingkaian bertia korupsi menteri sosial untuk dana
bantuan sosial.
Analisa yang digunakan adalah Analisis framing yang dikembangkan oleh Robert
N. Entman. Peniliti memilih perangkat faraming Entman dalam penelitian dengan
argument preangkat frame entman mampu membantu penulis dalam mendefinisikan
masalah terkait korupsi menteri sosial untuk dana bantuan sosial. Selanjutnya, dengan
menggunakan teknik analisa ini akan membantu penulis dalam mencari tahu makna
didalam pembingkaian berita tersebut.
Dalam pandangan entman, framing dipandang sebagai penempatan infromasi-
informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu mendapat alokasi penempatan
yang lebih besar daripada isu lainnya.
Analisis dan Pembahasan
Analisis isi berita mengenai korupsi dana bantuan sosial menteri sosial dengan menggunakan
model framing Robert N. Entman dan menggunakan empat elemen yaitu pendefinisian
masalah, memperkirakan penyebab masalah, memperkirakan pilihan moral (make moral
judgement) dan terakhir menekankan penyelesaian masalah. Pendefinisian masalah yang
terkait dengan isi berita yang disajikan oleh media online tempo.co pada periode 06
Desember 2020 lebih menyoroti tentang

Anda mungkin juga menyukai