Anda di halaman 1dari 6

Nama : Indah Prameswari

Nim : P17333120029
Kelas A Tingkat I D3 – Kesehatan Lingkungan
Mata Kuliah : Pencemaran Lingkungan

Tugas Individu
1. Cari letak perbedaan Baku Mutu parameter air minum dan air bersih
• Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang
dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang
memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.
(Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18, 2007)
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/IX/2002
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri, air bersih
adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi
persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. (Kepmenkes RI No. 1405, 2002)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990
Tanggal : 3 September 1990
• Analisis Sifat Fisis Air

Air bersih secara fisika tidak memiliki warna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi
standar yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273°K (0°C) (Sunu, 2001). Kualitas
air menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, terdiri dari tiga elemen
dasar yaitu:

a. Akses dan kuantitas Air Bersih, terdiri dari kecukupan kebutuhan air untuk kebutuhan hidup
sehari-hari dan kelancaran suplai air untuk kebutuhan hidup sehari-hari dari PDAM.

b. Kualitas Air Bersih, terdiri dari bau, warna, kekeruhan dan rasa.

c. Sarana atau fasilitas Penyediaan Air Bersih, terdiri dari kualitas pemasangan pipa tersier (dari
jaringan ke rumah) dan meteran air

2. Mencari cara pengukuran parameter Fisik Air (Rasa) sesuai SNI -> foto / gambar alat
dan bahan serta metode pemeriksaan

1. Pokok Bahasan :
Uji pengukuran Parameter Fisik air khususnya Rasa dan Bau pada air menggunakan metode
Organoleptik
2. Landasan Teori :
Air yang mempunyai bau dan berasa mengindikasikan ada terjadin proses dekomposisi
bahan-bahan organik oleh mikroorganisme dalam air, disebabkan oleh senyawa fenol yang
terdapat dalam air atau penyebab lainnya yang menyebabkan air tidak layak untuk
dikonsumsi.
Rasa dan Bau bisa berasal dari mineral-mineral, logam-logam dan garam-garam dari
tanah dan terakhir dari reaksi biologi. Bau dan rasa juga dapat disebabkan oleh adanya
organisme dalam air seperti alga, dan juga dapat disebakan oleh adanya gas H2S hasil
peruraian senyawa organik yang berlangsung secara anaerobik.

Pengukuran bau dan rasa bahan organik dapat dilakukan dengan gas/liquid chromatografi
dan Organoleptik.

(SNI 01-2346- Pengujian organoleptik/sensori)

SNI 01-2346- Pengujian organoleptik/sensori merupakan cara pengujian menggunakan


indera manusia sebagai alat utama untuk menilai mutu produk. Penilaian menggunakan alat
indera ini meliputi spesifikasi mutu kenampakan, bau, rasa dan konsistensi/tekstur serta
beberapa faktor lain yang diperlukan untuk menilai produk tersebut. Pengujian
organoleptik/sensori ini mempunyai peranan yang penting sebagai pendeteksian awal dalam
menilai mutu untuk mengetahui penyimpangan dan perubahan dalam produk. Pelaksanaan
uji organoleptik/sensori dapat dilakukan dengan cepat dan langsung serta kadang-kadang
penilaian ini dapat memberi hasil penilaian yang sangat teliti. Dalam beberapa hal, penilaian
dengan indera bahkan melebihi ketelitian alat yang paling sensitif.

Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan.


Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau pengenalan
alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alat indra yang
berasal dari benda tersebut. Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat
indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau kesan yang ditimbulkan karena adanya
rangsangan dapat berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak
menyukai akan benda penyebab rangsangan. Kesadaran, kesan dan sikap terhadap
rangsangan adalah reaksi psikologis atau reaksi subyektif. Pengukuran terhadap nilai / tingkat
kesan, kesadaran dan sikap disebut pengukuran subyektif atau penilaian subyektif. Disebut
penilaian subyektif karena hasil penilaian atau pengukuran sangat ditentukan oleh pelaku
atau yang melakukan pengukuran.

Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa , maka rasa manis dapat dengan mudah
dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada ujung dan pinggir lidah, rasa asam pada pinggir
lidah dan rasa pahit pada bagian belakang lidah.

3. Alat dan bahan :

1) Air sampel adalah air yang akan diuji yang biasa digunakan masyarakat setempat sehari-
hari.
2) Air Kontrol/standar adalah air bersih yang dijadikan standar atau control untuk pengujian
air sampel.
3) Gelas Bening
4) Alat Indra Manusia

4. Metode :
Menggunakan Pancaindra (organoleptik) Pemeriksaan rasa air dilakukan dengan
menggunakan indra perasa yaitu dengan cara mencicipi rasa air.
5. Cara Kerja
1) Siap sampel air yang akan di uji parameter fisiknya
2) Tuangkan air kedalam gelas bening
3) Amati kekeruhan, warna, suhu, bau dan rasa air yang akan kita uji. Berhati-hati pada saat
menguji bau dan rasa, jangan lakukan uji bau dan rasa apabila terlihat kejanggalan pada
warna, kekeruhan dan suhu pada air sampel.
4) Setelah dirasa cukup aman, barulah kita menggunakan alat indra kita untuk mencium
aroma air untuk membuktikan apakah air itu berbau atau tidak dan memcicipi rasa air
apakah air itu berasa atau tidak
5) Setelah perhatikan Hasil Pengujian dan Pengukuran Parameter Fisik Air berdasarkan
tabel seperti berikut :

6. Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas maka, rasa air yang tidak berasa menunjukkan bahwa pada
mata air tidak terjadi pembusukan organisme mikroskopik dan persenyawaan-persenyawaan
kimia

sumber :
1. 492/MENKES/PER/IV/2010
2. SNI 01-2346- Pengujian organoleptik/sensori
3. pelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod/Pengolahanairbersih/mia modul uji
dan analisis air sederhana.pdf
4. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 3, No. 2, Agustus 2015
5. Sutrisno, C Totok, 2002. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta.
6. https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp Maret 2017, UJI KUALITAS FISIK AIR
BERSIH PADA SARANA AIR BERSIH PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN
SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS)

Anda mungkin juga menyukai