Anda di halaman 1dari 8

1.

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PESAWAT RADIOLOGI
“SIMBOL-SIMBOL PADA PESAWAT SINAR-X”
Dosen Pembimbing : Rasyid, S.Si, MT
Disusun oleh :
1. Aditya Danu Gautama P17430313042 2.
2. Devi Oryza Pratiwi P17430313048
3. 3. Firman Hidayah P17430313053
4. 4. Hanifah Windiarti P17430313056
5. 5. Indra Kartika Nugroho P17430313060
6. 6. Lintang Ratri Arini P17430313063
7. 7. Riski Adinugroho P17430313069
8. 8. Rosiana Indrazah P17430313071 9. Vera Yuni Anggraeni P17430313077 10. Wahyu
Ari Kuntoro P17430313079 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN SEMARANG JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN
RADIOTERAPI PRODI DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
PURWOKERTO TAHUN AKADEMIK 2013/2014 A. Tujuan Praktikum : 1. Untuk
mengetahui arti dari simbol yang ada di pesawat sinar-X. 2. Untuk mengetahui masing-
masing fungsi simbol yang ada di tombol pesawat sinar-X. B. Alat dan Bahan : 1.
Sebuah pesawat sinar-X (Shimadzu) C. Pembahasan : Blok kontrol panel (meja
pemeriksaan), yang pada daerah blok ini dan berbagai komponen regulator, selektor,
meter, maupun lampu indikator dan pemilihan (selector) yang lain. Regulator adalah
komponen pengatur pilihan yang menunjukkan pada angka yang lebih detail (seperti kV
regulator). Selector adalah komponen pengatur pilihan yang menunjukkan pada angka
yang tertentu, jadi pemilih sudah tidak dapat memilih angka yang lebih detail (seperti
mA selector), termasuk disini adalah teknik pemeriksaan yang dipilih pada suatu
pemeriksaan (seperti technic selector). Meter adalah komponen yang digunakan untuk
melihat hasil pengaturan maupun hasil eksposi pada pesawat sinar-X (seperti kV meter,
mAs meter, mA meter). Indicator adalah lampu-lampu kecil yang menyala jika regulator,
selector ditekan, ini untuk meliht komponen yang sudah dipilih. Tombol-tombol yang
ada di pesawat sinar-X : 1. Line Line adalah tombol pada pesawat sinar-X yang
berfungsi untuk memasukkan arus dan tegangan dari PLN ke pesawat sinar-X. Jika arus
dan tegangan telah masuk ke pesawat sinar-X, maka jarum pada LV meter akan
menunjuk pada simbol segitiga hitam. 2. LV Meter (Line Voltage Meter) LV Meter
adalah komponen tombol regulator yang berfungsi untuk memposisikan jarum pada LV
meter agar menunjuk ke simbol segitiga hitam. 3. Technique Selector Technich selector
terdiri dari 6 tombol dengan fungsi pengaturan masing-masing pada pesawat sinar-X. a.
Simbol Fluoroscopy Tombol ini berfungsi untuk mengatur teknik pemeriksaan
fluoroscopy. b. Simbol Radiografi Tombol ini berfungsi untuk mengatur teknik
pemeriksaan radiografi biasa. c. Simbol Super (SP) Tombol ini sangat jarang digunakan.
d. Simbol Bucky Stand Tombol ini digunakan untuk menyesuaikan posisi pasien erect
untuk pemeriksaan radiografi. e. Simbol Bucky Table Tombol ini digunakan untuk
menyesuaikan posisi pasien supine untuk pemeriksaan radiograf. f. Simbol Tomografi
Tombol ini digunakan untuk menyesuaikan pesawat saat pemeriksaan tomografi. 4. KV
Regulator KV regulator adalah regulator pengatur teganganuntuk menentukan tegangan
yang keluar dari tabung sinar-X. Pada pesawat ini terdapat 2 buah regulator yaitu mayor
dan minor. Dari pengaturan maka kualitas radiasi sinar-X akan ditentukan. Semakin
tinggi kV yang digunakan, maka radiasi yang akan keluar semakin besar. 5. MA Selector
MA Selector adalah komponen regulator yang digunakan untuk menentukan kuatnya
arus yang masuk ke dalam tabung sinar-X. Arus adalah muatan bergerak yang
merupakan bagian dari elektron akan tertarik dengan sangat cepat ke bagian anoda untuk
menjadikan suatu sinar-X. Jadi pengaturan mA adalah pengaturan jumlah kuantitas
elektron yang akan tertarik dari katoda ke anoda yang akan dikonversi ke dalam sinar-X.
6. Time Selector Time Selector adalah selector yang digunakan untuk mengatur lamanya
terbentuk beda potensial antara katoda dan anoda. Waktu ini biasa dikenal dengan waktu
eksposi dalam pemeriksaan. Waktu eksposi tergantung dari pemeriksaan yang dilakukan.
2. LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PESAWAT RADIOLOGI “TABUNG SINAR-X”
Dosen Pembimbing : Rasyid, S.Si, MT Disusun oleh : 1. Aditya Danu Gautama
P17430313042 2. Devi Oryza Pratiwi P17430313048 3. Firman Hidayah P17430313053 4.
Hanifah Windiarti P17430313056 5. Indra Kartika Nugroho P17430313060 6. Lintang Ratri
Arini P17430313063 7. Riski Adinugroho P17430313069 8. Rosiana Indrazah
P17430313071 9. Vera Yuni Anggraeni P17430313077 10. Wahyu Ari Kuntoro
P17430313079 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PRODI
DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO TAHUN
AKADEMIK 2013/2014 A. Tujuan Praktikum : 1. Untuk mengetahui bagian-bagian dari
tabung sinar-X 2. Untuk mengetahui fungsi dari bagian-bagiab tabung sinar-X B. Alat dan
Bahan : 1. Tabung sinar-X C. Pembahasan : Tabung sinar-X adalah tempat keluarnya sinar-
X. Tabung sinar-X terbuat dari kaca pirex yang di dalamnya mempunyai kevakuman yang
baik (hampa udara), tahan terhadap panas. Tabung sinar-x tertanam di dalam tube shielding
(tube housing). Tabung sinar-X dikelilingi oleh oli dial-c yang berfungsi sebagai isolator dan
sebagai pendingin. Secara umum, tabung sinar-X dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Tabung
sinar-X rotating anoda (anoda berputar) Tabung ini akan berputar jika akan menghasilkan
sinar-X. Manfaat dari berputarnya anoda tabung sinar-X jenis ini adalah untuk memperluas
area tembakan, agar titik panas tidak terfokus pada satu titik. Serta untuk meratakan tingkat
panas ke seluruh material plate (piringan) yang ada pada tabung tersebut, sehingga pesawat
sinar-X menjadi lebih tahn lama (awet). Tabung ini digunakan pada pesawat sinar-X dengan
kemampuan besar diatas 100 mA. 2. Tabung sinar-X static anoda (anoda diam) Tabung jenis
ini, anodanya akan tetap diam saat sinar-X keluar. Dibuat seperti ini karena jenis tabung ini
hanya digunakan untuk pemeriksaan dengan mA yang rendah. Kompleksitasnya pun tidak
seperti anoda putar, karena yang dihasilkan adalah elektron yang relatif kecil maka piringan
pada anoda tidak perlu dibuat berputar. Bagian-bagian tabung sinar-X : a. Katoda Katoda
adalah elektroda yang dikenai muatan negatif, jika diberi potensial yang tinggi. Pada
elektroda ini terdapat filamen yang akan memasok atau menyuplai elektron jika dikenai arus.
b. Filamen Filamen adalah material khusus yang terbuat dari tungsten, berbentuk spiral
sehingga tidak mudah rusak atau putus jika terkena panas yang tinggi. Filamen juga
dilengkapi alat pemusat elektron (focusing cup) pada ujung filamen. Filamen dibedakan
menjadi 2 yaitu : • Filamen besar Filamen besar akan menimbulkan focal spot (bidang
fokus) yang besar. Semakin besar focal spot yang digunakan, maka ketajaman gambar
radiograf akan menurun. Filamen besar digunakan pada 100-150 mA. • Filamen kecil
Filamen kecil akan menimbulkan focal spot (bidang fokus) yang kecil. Semakin kecil focal
spot yang digunakan, maka gambar radiograf yang dihasilkan akan semakin tajam dan baik.
Filamen kecil digunakan padapemeriksaan yang menggunakan mA, maksimal 100 mA. c.
Anoda Anoda adalah elektroda yang dikenai muatan positif, jika diberi beda potensial yang
tinggi. Pada anoda terdapat target yang akan terkena bombardir elektron dari filamen pada
saat terjadinya sinar-X. Permukaan anoda membentuk sudut dengan kemiringan 45 derajat.
Kemiringan ini untuk mendapatkan fokus efektif agar sinar-x yang keluar dari tabung dapat
terarah. d. Target Material target terbuat dari tungsten yaitu material yang sangat keras,
mempunyai titik didih tinggi, juga mempunyai konduktansi yang baik, sehingga dapat
menghilangkan panas dengan cepat & mudah. e. Rotor Rotor adalah bagian dari anoda yang
akan berputar jika terinduksi oleh kumparan stator. Rotor berfungsi agar anoda dapar
berputar 8000-9000 rpm. Keuntungan dengan anoda putar antara lain pendinginan dapat
lebih sempurna, target elektron dapat berganti-ganti sehingga bisa awet. f. Stator Stator
adalah kumparan kawat yang berfungsi untuk menginduksi rotor supaya dapat berputar. g.
Rumah Tabung (Tube Shielding atau Tube Housing) Dinding bagian luar tabung disebut
dengan rumah tabung. Terbuat dari metal, bagian dalamnya terbuat dari lapisan timbal (Pb) .
Fungsi dinding ini adalah agar dapat menekan radiasi yang tidak dibutuhkan. Rumah tabung
juga dilengkapi sambungan kabel tegangan tingi yaitu kabel dari HTT.
3. LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PESAWAT RADIOLOGI “ALAT UKUR
LISTRIK” Dosen Pembimbing : Rasyid, S.Si, MT Disusun oleh : 1. Aditya Danu Gautama
P17430313042 2. Devi Oryza Pratiwi P17430313048 3. Firman Hidayah P17430313053 4.
Hanifah Windiarti P17430313056 5. Indra Kartika Nugroho P17430313060 6. Lintang Ratri
Arini P17430313063 7. Riski Adinugroho P17430313069 8. Rosiana Indrazah
P17430313071 9. Vera Yuni Anggraeni P17430313077 10. Wahyu Ari Kuntoro
P17430313079 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PRODI
DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO TAHUN
AKADEMIK 2013/2014 A. Tujuan Praktikum : 1. Untuk dapat mengetahui cara mengukur
komponen elektronika yang baik dan benar. 2. Untuk dapat melakukan pengukuran
komponen elektronika dengan suatu alat ukur listrik. B. Alat dan Bahan : 1. Multimeter atau
Multitester (Sanwa) 2. Baterai 1,5 V 3. Baterai 9 V 4. Resistor 5. Dioda 6. Auto Trafo C.
Pembahasan :
4. LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PESAWAT RADIOLOGI “KOMPONEN
ELEKTRONIKA UTAMA PADA PESAWAT SINAR-X GENERAL ATAU
KONVENSIONAL” Dosen Pembimbing : Rasyid, S.Si, MT Disusun oleh : 1. Aditya Danu
Gautama P17430313042 2. Devi Oryza Pratiwi P17430313048 3. Firman Hidayah
P17430313053 4. Hanifah Windiarti P17430313056 5. Indra Kartika Nugroho
P17430313060 6. Lintang Ratri Arini P17430313063 7. Riski Adinugroho P17430313069 8.
Rosiana Indrazah P17430313071 9. Vera Yuni Anggraeni P17430313077 10. Wahyu Ari
Kuntoro P17430313079 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PRODI
DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO TAHUN
AKADEMIK 2013/2014 A. Tujuan Praktikum : 1. Untuk mengetahui komponen elektronika
utama pada pesawat sinar-X general atau konvensional. 2. Untuk mengetahui fungsi masing-
masing komponen elektronika utama pada pesawat sinar-X general atau konvensional. B.
Alat dan Bahan : 1. Kondensator atau Kapasitor 2. Resistor 3. Dioda 4. Switch 5. Transistor
6. Transfomator C. Pembahasan : 1. Kondensator atau Kapasitor Kondensator atau Kapasitor
adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan, tegangan, dan
energi. Jenis kondensator : a. (Gambar kondensator polar / ELCO) Kondensator polar adalah
jenis kondensator yang dapat terpolarisasi. Kutub positif dan kutub negatifnya tidak dapat
berubah-ubah. Sehingga pemasangan kondensator polar dalam suatu rangkaian harus
diperhatikan. b. (Gambar kondensator non polar) Kondensator non polar adalah jenis
kondensator yang tidak dapat terpolarisasi. Kutub positif dan kutub negatifnya dapat
berubah. Sehingga jika pemasangan kondensator dalam suatu rangkaian terbalik kutub-
kutubnya, maka kondensator masih bisa menyipan muatan. 2. Resistor (Gambar Resistor)
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
arus listrik dan juga digunakan sebagai pembagi tegangan listrik, atau resistor dapat
dikatakan juga sebagai penentu besarnya suatu arus dan tegangan listrik pada suatu
rangkaian elektronika. Dalam rangkaian seri, resistor akan menghambat tegangan yang ada.
Sedangkan dalam rangkaian paralel, resistor akan menghambat arus yang mengalir. 3. Dioda
(Gambar Dioda) Dioda adalah komponen elektronika yang hanya memperbolehkan arus
listrik mengalir dalam satu arah sehingga dioda biasa disebut juga sebagai “Penyearah”.
Dioda terbuat dari bahan semikonduktor jenis silicon dan germanium. Dioda terbuat dari
penggabungan dua tipe semikonduktor yaitu tipe P (Positive) dan tipe N (Negative), kaki
dioda yang terhubung pada semikonduktor tipe P dinamakan “Anode” sedangkan yang
terhubung pada semikonduktor tipe N disebut ”Katode”. Dioda Rectifire digunakan untuk
mengubah arus AC menjadi arus DC. (Simbol dioda dalam rangkaian elektronika) 4. Switch
(Gambar Switch) Switch adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai alat
pengaman terhadap panas yang berlebihan yang mungkin terjadi di dalam tabung akibat
proses pembangkitan sinar-X. Relay adalah sekumpulan switch yang bekerja dengan prinsip
switch elektromagnetik. Relay biasanya digunakan untuk menyambungkan komponen rotor
(pada pada rotating anoda di tabung sinar-X) dengan trafo filamen pada tombol hand switch
READY. 5. Transistor Transistor merupakan komponen elektronika aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor dan memegang peranan penting dalam suatu rangkaian elektronika.
Pada umumnya transistor digunakan sebagai penguat sinyal (amplifier) dan sebagai sakelar
(switching). Transistor dibagi menjadi 2, yaitu transistor tegangan tinggi dan transistor
tegangan rendah. Transistor dalam rangkaian inverter berfungsi untuk mengubah arus DC
menjadi AC. 6. Transformator Transformator atau biasa disebut juga sebagai trafo
merupakan komponen elektronika yang bekerja dengan sistem induksi. Pada umumnya pada
transformator terdapat dua kumparan yaitu kumparan Primer dan kumparan Sekunder. Trafo
berfungsi sebagai konverter tegangan. Dari tegangan yang lebih besar ke tegangan yang
lebih kecil (biasa disebut Transformator Step Down) atau dari tegangan yang lebih kecil ke
tegangan yang lebih besar (biasa disebut Transformator Step Up). Berdasarkan kemampuan
frekuensinya, trafo dibagi menjadi 2 yaitu: a. Trafo Frekuensi Rendah b. Trafo Frekuensi
Tinggi Trafo HTT sudah pasi merupakan trafo jenis step up, Tetapi trafo step up belum tentu
merupakan trafo HTT. Misal : • Trafo step up : Input = 2 V, Output = 4 V (ini merupakan
trafo step up, namun bukan termasuk trafo HTT karena tegangannya kecil. ) • Trafo HTT :
Input = 1V, Output = 1000V (ini merupakan trafo HTT karena tegangannya tinggi)
Hanifah Windiarti
5. LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PESAWAT RADIOLOGI “TERJADINYA SINAR-X
SECARA RANGKAIAN” Dosen Pembimbing : Rasyid, S.Si, MT Disusun oleh : 1. Aditya Danu
Gautama P17430313042 2. Devi Oryza Pratiwi P17430313048 3.Firman Hidayah
P17430313053 4.Hanifah Windiarti P17430313056 5.Indra Kartika Nugroho P17430313060
6.Lintang Ratri Arini P17430313063 7.Riski Adinugroho P17430313069 8.Rosiana Indrazah
P17430313071 9.Vera Yuni Anggraeni P17430313077 10. Wahyu Ari Kuntoro P17430313079
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG JURUSAN
TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PRODI DIII TEKNIK
RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO TAHUN AKADEMIK
2013/2014 A. Tujuan Praktikum : 1. Untuk mengetahui tahapan-tahapan terjadinya sinar-X
secara rangkaian. B. Alat dan Bahan : 1. Sebuah pesawat sinar-X C. Pembahasan : 1. Jika semua
pengaturan pada meja kontrol panel telah dilakukan, misalnya akan dilakukan pemeriksaan
radiografi pada manus dengan faktor eksposi sebagai berikut : • kV = 40 kV • mA = 100 mA • s
= 0,1 s Hand Switch memiliki dua tombol tekan “PUSH” yang satu dengan yang lainnya
berurutan. Tombol tersebut adalah tombol “READY” dan “EKSPOSE”. 2. Pada saat tombol
READY ditekan, arus dan tegangan keluar dari Autotraffo sesuai dengan tegangan dan arus yang
dibutuhkan masuk ke stator untuk menginduksi rotor/motor yang ada pada tabung sinar-X,
sehingga motor/rotornya berputar. Pada sisi lain, arus dari Autotraffo masuk ke trafo filamen
untuk menyuplai arus dan tegangan ke filamen, suplai arus dari trafo filamen ke kumparan
filamen, membuat kumparan filamen menjadi membara (emisi elektron). Antara rotor/motor
pada rotating anoda di tabung sinar-X dan trafo filamen ini bekerja secara bersamaan karena
keduanya tersambung pada tombol hand switch READY (tersambungnya komponen ini biasa
digunakan relay). 3. Pada saat tombol EKSPOSI ditekan, maka keadaan tabung sinar-X dianggap
cukup untuk membuat sinar-X. Arus dan tegangan sebesar 40 V akan masuk ke dalam sisi primer
HTT dan segera dinaikkan menjadi output 40.000 V = 40 kV. Hal ini terjadi karena HTT
berfungsi sebagai trafo penaik tegangan dengan perbandingan 1 : 1000. Arus dan tegangan
output 40 kV yang masih AC akan menuju Dioda Rectifire Tegangan Tinggi untuk dibuat DC.
Dibuat DC karena tabung sinar-X hanya menggunakan arus DC saja. Tegangan DC juga akan
memastikan dan mempertahankan bawa target akan menjadi anoda yang bermuatan positif. Dan
filamen akan selalu menjadi katoda yang bermuatan negatif. Karena beda potensial yang sangat
tinggi antara target dengan filamen, maka elektron yang bermuatan negatif yang telah berkumpul
pada daerah konduksi material filamen (emisi/awan elektron) akibat dikenakan energi
panas/listrik pada saat READY, akan tertarik dengan sangat cepat menuju target yang bermuatan
positif. Maka terbentuklah sinar-X sebanyak 1%, dan 99% menjadi panas.

Anda mungkin juga menyukai