Anda di halaman 1dari 3

Sifat Koligatif Larutan

Dibawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai sifat koligatif berserta sifat-
sifatnya yang sudah kami rangkum agar lebih mudah dimengerti :

Penurunan Tekanan Uap

Apabila zat terlarut itu memiliki sifat non-volatil atau tidak mudah untuk menguap
( tekanan uapnya tidak bisa diukur), maka tekanan uap yang berasal dari larutan itu
akan selalu lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni yang volatil, dalam
perhitungan ideal seharusnya tekanan uap dari pelarut volatil itu diatas larutan yang
memiliki zat terlarut non-volatil berbanding lurus kepada konsenterasi pelarut
didalam larutan, sedangkan hubungan yang ada dalam sifat koligatif larutan ini bisa
dinyatakan secara kuantitatif didalam hukum Raoult yang berbunyi :

Pº adalah tekanan uap zat cair yang murni


P adalah tekanan uap suatu larutan

di tahun 1878 ada seorang ilmuwan dari perancis yaitu Marie Francois Raoult yang
melakukan percobaan mengenai tekanan uap jenih larutan, dan dia bisa
mendapatkan kesimpulkan kalau tekanan uap jenuh larutan itu sama dengan fraksi
nimol pelarut yang dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni, dan
kesimpulan ini yang dikenal sebagai hukum Raoult yang sudah kami tulis diatas

Kenaikan Titik Didih

Dan kenaikan titik didih zat cair itu adalah suhu yang tetap disaat zat cair itu
mendidih, di titik suhu ini tekanan uap zat cair itu sama dengan suhu dari udara
yang ada di sekitarnya, dan hal tersebut mengakibatkan adanya penguapan pada
semua bagian dari zat cair, titik didih suatu zat cair itu bisa diukur di tekanan 1
atmosfer, dan dari hasil dari penelitian ternyata titik didih larutan itu memang selalu
lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didih pelarut murninya, dan hal ini memang
disebabkan karena ada partikel-partikel zat terlarut yang ada didalam suatu larutan
yang menghalangi adanya penguapan partikel-partikel pelarut, dan karena adanya
hal tersebut maka partikel-partikel pelarut itu membutuhkan energi yang jauh lebih
besar, kemudian perbedaan dari titik didih larutan itu dengan titik didih pelarut murni
itu bisa disebut sebagai kenaikan titik didih yang bisa dinyatakan dengan ΔTb,
sedangkan persamaanya juga bisa ditulis sebagai berikut

ΔTb itu sama dengan kenaikan titik didih ( ºC)


kb itu adalah tetapan kenaikan titik didih molal ( ºC kg/mol)
m itu adalah molalitas larutan (mol/kg)
Mr itu adalah molekul relatif
P itu adalah jumlah masa zat (kg)

Tabel Kenaikan Titik Didih Dengan beberapa pelarut

Penurunan Titik Beku

Di larutan yang menggunakan pelarut volatil dan zat terlarut non-volatil, itu hanya
pertikel-partikel pelarut yang bisa menguap dari larutan yang menyebabkan partikel-
partikel dari zat terlarut itu tertinggal, dan hal serupa ini juga terjadi didalam banyak
sekali kasus yang ada seperti partikel-partikel pelarut saja yang bisa memadat atau
membeku, dan meninggalkan partikel-partikel terlarut yang membentuk larutan yang
memiliki konsenterasi lebih pekar, dan titik beku pada suatu larutan itu adalah
temperatur dimana tekanan daru uap larutan itu sama dengan uap pelarut murni, di
temperatur inidua fasa=berada dalam kesetimbangan-pelarut padat dan larutan cair

Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan tekanan uap dari tekanan uap
pelarut, larutan itu membeku di temperatur yang lebih rendah dibandingkan titik
beku pelarut murni- titik beku larutan, Tf    lebih rendah daripada titik beku learut murni
Tf  º, dan dengan kata lain jumlah dari partikel-partikel pelarut yang bisa keluar masuk
padatan yang membeku persatuan waktu menjadi sama di temperatur yang lebih
rendah, dan sifat koligatif larutan itu berupa penurunan dari titik beku ΔTf, yaitu Tf°
– Tf yang berbanding lurus pada konsentrasi (molalitas, m) larutan, sebagaimana
bisa disebutkan :
dan Kf itu merupakan konstanta penurunan dari titik beku molal (didalam satuan
°C/m) sedangkan m itu adalah molalitas dari larutan.

Tekanan Osmotif

Tekanan osmotik itu adalah gaya yang dibutuhkan untuk bisa mengimbangi desakan
dari zat pelarut yang melalui selaput semiperniabel yang ada di dalam larutan,
membran semipermeabel itu merupakan suatau selaput yang bisa dilalui oleh
molekul-molekul pelarut dan tidak bisa dilalui oleh zat terlarut, dan menurut Van’t
Hoff tekanan osmotik larutan ini bisa dirumuskan sebagai berikut

IIadalah tekanan osmotik

M adalah molaritas suatua larutan

R adalah tetapan gas (0,082)

Tadalah suhu mutlak

Sifat Koligatif Larutan Elektrolit

Di konsenterasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memiliki jumlah nilai yang
lebih besar dibandingkan sifat koligatif larutan non elektrolit, dan banyaknya partikel-
partikel zat terlarut hasil dari reaksi ionisasi larutan elektrolit ini bisa dirumuskan
didalam faktor Van’t Hoff, untuk perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit ini selalu
menggunakan perkalian faktor van’t hoff sebagai berikut :

i adalah faktor van’t hoff


n adalah jumlah koefisien kation
∝ adalah derajat ionisasi

Anda mungkin juga menyukai