Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

MANAJEMEN KONFIGURASI SERVER

Nama :Yustinus Warat Welan


NIM : 19110027
Kelas : C

SISTEM INFORMASI/S1
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
(STIKOM) UYELINDO 2019/2020
1. Model Fisik Server
Model adalah tiruan sebuah sistem yang disusun untuk mempelajari karakteristik sistem
nyatanya. Oleh karena tiruan, maka karakteristik sistem yang digambarkan dalam model
biasanya tidak menyeluruh, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan tujuan studi.
Dengan demikian, model memiliki sejumlah asumsi yang berkaitan dengan
proses/struktur sistem maupun input/output dalam sistem. Sebagai contoh, dalam rangka
mempelajari jumlah teller (server) yang ideal di sebuah layanan bank, maka dibuatlah
model sistem antrian dan layanan pada teller bank tersebut. Beberapa asumsi yang
mungkin dibentuk terkait dengan model yang dibangun antara lain waktu antar
kedatangan nasabah berdistribusi eksponensial (asumsi input) dan
diasumsikan semua nasabah mau menunggu/masuk ke dalam antrian apabila semua teller
sedang sibuk. Asumsi input yang dibangun tersebut, meskipun diperoleh melalui analisis
data di lapangan, tetap saja rata-rata antar kedatangan tersebut adalah sebuah pendekatan
nilai yang didekati dengan sebuah distribusi probabilitas tertentu.
Singh (2009) mengemukakan bahwa model dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis
sebagai berikut.

Contoh model fisik statik adalah model bangunan yang dirancang oleh para arsitektur
maupun teknik sipil. Model tersebut dapat berupa gambar maupun maket bangunan. Contoh
model fisik dinamik adalah model pesawat (berukuran kecil) yang sedang dalam pengujian di
ruang pengujian angin. Ruang pengujian tersebut berupaya mencontoh kondisi udara,
kecepatan dan lain sebagainya dengan berbagai kondisi ukuran untuk menguji model pesawat
yang akan dibangun. Contoh lain model fisik dinamik adalah model bangunan anti erosi yang
akan dibangun di pantai. model bangunan ini sebelum dipasang di pantai memerlukan
pembangunan dalam skala kecil (model) yang diuji dalam laboratorium dengan berbagai
kondisi gelombang selama beberapa waktu.

Model matematik merupakan imitasi sistem nyata dalam bentuk simbol-simbol matematik.
Model matematik statik tidak mempertimbangkan waktu dalam pengolahan datanya sehingga
sistem tidak berubah oleh waktu, sedangkan model matemtik dinamik adalah sebaliknya.
Contoh model matematik adalah model inventori (persediaan). Model persediaan ini ada yang
statik yaitu yang data permintaan, data lead time diasumsikan berfsifat statik (deterministik),
ada pula model persediaan dinamik dimana data permintaan, dan lead time bersifat
probabilistik.

Model komputer menurut Singh (2009) merupakan perkembangan lanjut dalam pemodelan
karena seluruh model matematik baik statik maupun dinamik dapat dimodelkan secara lebih
baik melalui komputer. Model komputer dinamik dapat kita lihat secara sederhana pada
model permainan (game) yang meniru dunia nyata.

Model matematik ini dapat dinyatakan dalam bentuk notasi simbol atau persamaan
matematik, dan bisa juga disajikan dalam bentuk model simulasi. Model simulasi ini
kemudian lebih jauh dapat diklasifikasin sebagai model simulasi statik atau dinamik, model
simulasi deterministik atau stokastik, dan model simulasi diskrit atau kontinu. Model simulasi
statik dikenal juga dengan nama Simulasi Monte Carlo yang merepresentasikan sebuah
sistem pada suatu waktu tertentu. Kemudian dibangkitkan bilangan random untuk
menunjukkan jumlah pelanggan yang dibangkitkan sesuai posisi interval distribusinya. Model
simulasi dinamik merepresentasikan sistem dari waktu ke waktu, misal, simulasi sebuah bank
dalam rentang jam kerja tertentu. Namun harus diperhatikan bahwa model simulasi dinamis
dalam pengertian ini berbeda dengan model simulasi sistem dinamis (dynamic system).
Simulasi sistem dinamis akan dijelaskan dalam tulisan lainnya. Model simulasi deterministik
adalah model simulasi yang tidak memiliki variable random dalam inputnya. Sebagai contoh,
simulasi kedatangan pasien seorang dokter praktek yang telah diatur jadwal pelayanannya.
Model simulasi stokastik adalah model simulasi yang memiliki satu atau beberapa variabel
random dalam inputnya. Random input ini akan menghasilkan output yang random pula.
Simulasi layanan teller bank adalah salah satu contoh model simulasi stokastik.

Model simulasi diskrit adalah model simulasi yang status variabelnya berubah secara diskrit
pada satu waktu tertentu. Contohnya, simulasi layanan teller bank, dimana jumlah pelanggan
yang menunggu/antri berubah secara diskrit dari waktu ke waktu. Model simulasi kontinu
adalah model simulasi yang status variabel berubah secara kontinu dari waktu ke waktu.
Simulasi permukaan air bendungan adalah contoh simulasi kontinu.

2. proses server selain buatan intel

IntelXeon adalah prosesor buatan Intel yangditujukan\untukpasar workstation dan server kela
s menengah ke atas (Ini dikarenakan Intel memiliki prosesor server lainnya, yang dinamakan
dengan Intel Itanium). Prosesor ini sebenarnya dibangun di atas wafer yang sama dengan
prosesor desktop yang setara dengannya (sebagai contoh: Pentium II Xeon dengan Pentium
II, dan lain-lain), dengan perbedaan pada dukungan memori yang lebih besar dan juga
konfigurasi multiprosesor, yang umumnya dihilangkan pada prosesor desktop. Beberapa
desain prosesor Xeon juga di gunakan untuk prosesor desktop, sebagai contoh prosesor Intel
Pentium Extreme Edition. Berikut ini adalah versi-versi dari Intel Xeon :

Foster
Prosesor pertama dari mikroarsitektur Intel NetBurst ini adalah prosesor yang disebut dengan
"Foster". Prosesor ini berbeda dengan prosesor Intel Pentium 4 (Willamette) yang juga
berbasis mikroarsitektur Intel NetBurst. Prosesor ini dapat bekerja dalam komputer sebagai
otak workstation yang kuat, meski perbandingan harga/kinerja yang ditunjukkannya kurang
menarik. Intel Pentium III Xeon (Cascades 2MB) dan AMD Athlon MP jauh
mengunggulinya, apalagi harga yang ditawarkan oleh sistem-sistem tersebut lebih murah
dibandingkan dengan Intel Xeon Foster. Intel Xeon Foster ini harus disandingkan dengan
memori Rambus RDRAM yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan Synchronous
Dynamic Random Access Memory (SDRAM),
Woodcrest
Pada tanggal 26 Juni 2006, Intel kembali merilis Intel Xeon dual-core terbaru, yang disebut
sebagai Woodcrest (dengan nomor seri 5100). Prosesor ini merupakan prosesor Intel Xeon
yang telah berbasiskan teknologi Intel Core Microarchitecture. Prosesor ini adalah versi
prosesor server dan workstation untuk prosesor Intel Core 2 (Conroe). Intel mengklaim
bahwa prosesor ini mampu menawarkan kinerja yang 80% lebih cepat, dengan pengurangan
daya hingga 20%, jika dibandingkan dengan Intel Pentium D. Woodcrest memiliki kecepatan
front side bus sebesar 1333 MHz, meski beberapa model sepert 5110 dan 5120 memiliki
kecepatan front side bus 1066 MHz. Kecepatan prosesor tercepat adalah 3000 MHz. Semua
Woodcrest menggunakan socket J (LGA 771), dan memiliki Thermal Design Power (TDP)
65 Watt, yang lebih rendah dari generasi sebelumnya yang memiliki TDP 130 Watt.
Meskipun demikian, beberapa model memiliki nilai TDP yang berbeda seperti model 5160
menggunakan 80 Watt atau model 5148LV sebesar 40 Watt. Semua Woodcrest mendukung
arsitektur x86-64 (EM64T), XD-bit, dan teknologi virtualisasi, dengan fitur demand-based
switching (khusus pada Intel Xeon 5140). Woodcrest memiliki 4096 kilobyte cache level 2
yang digunakan bersama-sama oleh setiap inti prosesor.

3. Ram server

RAM ECC adalah ECC RAM (error correcting code) atau RAM yang khusus digunakan
untuk komputer yang khusus digunakan untuk kebutuhan komputer server,data center yang
membutuhkan performa dengan tingkat kesalahan yang kecil. Dari namanya saja sudah Error
Correcting Code yaitu suatu metode yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan dari
memori serta memperbaiki kesalahan tersebut dengan memasang memori tambahan yang
kusus sebagai ECC nya. Menurut beberapa sumber RAM ECC ini memang hanya cocok
untuk perangkan komputer dengan spesifik tertentu yang mampu menunjang dari kinerja
RAM ECC sendiri salah satu pendukungnya adalah Processor dengan series Intel Xeon,
pernah mencoba dipasang di PC biasa dia tidak cocok atau komputer tidak mau hidup,ada
yang hidup namun bluescreen kemudian,

Jumlah chip pada RAM ECC memilih chip yang lebih banyak. Penggunaan RAM ECC untuk
server yang membutuhkan stabilitas tinggi. Namun dalam penggunaan RAM jenis ini agar
performanya lebih maksimal harus didukung dengan motherboard dan processor yang sesuai.
Perbedaan antara keduanya terletak pada perbedaan fisiknya yakni Jumlah chip nya.Dimana
ECC RAM menggunakan Chip tambahan untuk memfilter error/ kesalahan yang
berkemungkinan terjadi pada saat melakukan data computing.

4. Hardisk server

Hard disk yang digunakan pada server adalah hard disk server. Secara umum, server adalah
inti dari data yang ada pada jaringan. Sedangkan had disk adalah Gudang data, yang
menyimpan semua jenis data dan aplikasi Karena HDD berisi data penting dalan jumlah yang
pastinya sangat besar.

Performa
Server dirancang untuk menangani multiple request yang perlu diproses dengan cepat.

Waktu Respon
Server harus menjamin bahwa pengguna tidak perlu menunggu HDD untuk menyala dan
memproses permintaan mereka.

Tipe HDD Server Salah satu cara memilih hard disk server yang tepat adalah dengan
mengetahui tipe-tipe hard disk yang saat ini ada di pasaran. Berikut ini beberapa tipe hard
disk server yang harus Anda ketahui:

 SATA
Hard disk tipe ini memiliki kriteria kecepatan operasional berkisar 5400 RPM sampai
7200 RPM. Driver tipe ini adalah model standar yang sangat umum ditemui. SATA
memiliki kemampuan auto correct yang bisa memperbaiki kesalahan yang ditemukan.
Hal ini tentu saja sangat bagus dari sisi keamanan data saat proses transfer terjadi.
 SATA Raid Edition
Ini adalah tipe terbaru dari SATA dan penyempurnaan versi sebelumnya. Kecepatannya
pun stabil di angka 7200 RPM. Driver tipe ini memiliki keistimewaan pada kemampuan
RAID controller commands.

 SAS
Bisa dikatakan, SAS adalah tipe special dari had disk drive. Kecepatan yang dimilikinya
pun sangat jauh diatas tipe SATA. SAS memiliki kecepatan sampai 15000 RPM untuk
memproses data.

Secara umum, SAS mampu menampung bandwith yang lebih tinggi dari SATA. Pada
SATA generasi ketiga, bandwith maksimal yang mampu dihasilkan SATA adalah 6GB
per detik. Hard Drive Server memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan hard disk
biasa. Berikut keunggulannya:

 Hard disk server memiliki ketahanan menghadapi guncangan dan getaran. Hal ini
karena adanya control getaran tambahan.
 Teknologi khusus yang secara signifikan meningkatkan akurasi.
 Mampu melakuan diagnostic mandiri yang akan memberikan pemberitahuan
yang tepat waktu saat terjadi kerusakan pada hard disk.

 Klasifikasi Hard Disk


Untuk meringkas semua aspek dan memudahkan pelanggan dalam menentukan pilihan,
pabrikan sering membuat kelas untuk hard drive, berikut kelasnya:

 Economic (ECO)
Disk di kelas ini memiliki harga yang rendah per unitnya. Performanya tentu saja hanya
memadai untuk system entry level. Driver di kelas ini berjalan pada kecepatan 5400
hingga 7200 seperti umumnya driver SATA.

 Business Critical (BC)


Pada kelas ini, disk menawarkan kapasitas lebih besar dengan harga minimal per 1 GB.
Didesain untuk performa yang bagus dan bisa diandalkan. SATA dan SAS yang
memiliki kecepatan stabil di angka 7200 RPM.
 Enterprise
Bisa dibilang disk di kelas ini memberikan kinerja dan keandalan yang maksimum,
Mereka dirancang untuk bisa mengatasi beban kerja yang luar biasa besar. Kelas ini
menggunakan antarmuka SAS dan memiliki kecepatan antara 10.000 sampai 15.000
RPM.

5. power suplay
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat
listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun
elektronika lainnya. Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya ini memerlukan
sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang
dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power Supply kadang-
kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter.
Klasifikasi Umum Power Supply
Pada umumnya Power Supply dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok besar, yakni
berdasarkan Fungsinya, berdasarkan Bentuk Mekanikalnya dan juga berdasarkan
Metode Konversinya. Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai ketiga
kelompok tersebut :
1. Power Supply Berdasarkan Fungsi (Functional)
Berdasarkan fungsinya, Power supply dapat dibedakan menjadi Regulated Power
Supply, Unregulated Power Supply dan Adjustable Power Supply.
a. Regulated Power Supply adalah Power Supply yang dapat menjaga kestabilan
tegangan dan arus listrik meskipun terdapat perubahaan atau variasi pada
beban atau sumber listrik (Tegangan dan Arus Input).
b. Unregulated Power Supply adalah Power Supply tegangan ataupun arus
listriknya dapat berubah ketika beban berubah atau sumber listriknya
mengalami perubahan.
c. Adjustable Power Supply adalah Power Supply yang tegangan atau Arusnya
dapat diatur sesuai kebutuhan dengan menggunakan Knob Mekanik.
Terdapat 2 jenis Adjustable Power Supply yaitu Regulated Adjustable Power
Supply dan Unregulated Adjustable Power Supply.
2. Power Supply Berdasarkan Bentuknya

Untuk peralatan Elektronika seperti Televisi, Monitor Komputer, Komputer


Desktop maupun DVD Player, Power Supply biasanya ditempatkan di dalam atau
menyatu ke dalam perangkat-perangkat tersebut sehingga kita sebagai konsumen
tidak dapat melihatnya secara langsung. Jadi hanya sebuah kabel listrik yang dapat
kita lihat dari luar. Power Supply ini disebut dengan Power Supply Internal (Built
in). Namun ada juga Power Supply yang berdiri sendiri (stand alone) dan berada
diluar perangkat elektronika yang kita gunakan seperti Charger Handphone dan
Adaptor Laptop. Ada juga Power Supply stand alone yang bentuknya besar dan
dapat disetel tegangannya sesuai dengan kebutuhan kita.

3. Power Supply Berdasarkan Metode Konversinya

Berdasarkan Metode Konversinya, Power supply dapat dibedakan menjadi Power


Supply Linier yang mengkonversi tegangan listrik secara langsung dari Inputnya
dan Power Supply Switching yang harus mengkonversi tegangan input ke pulsa AC
atau DC terlebih dahulu.

Jenis-jenis Power Supply

Selain pengklasifikasian diatas, Power Supply juga dapat dibedakan menjadi


beberapa jenis, diantaranya adalah DC Power Supply, AC Power Supply, Switch
Mode Power Supply, Programmable Power Supply, Uninterruptible Power Supply,
High Voltage Power Supply. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai jenis-
jenis Power Supply.

1. DC Power Supply

DC Power Supply adalah pencatu daya yang menyediakan tegangan maupun


arus listrik dalam bentuk DC (Direct Current) dan memiliki Polaritas yang tetap
yaitu Positif dan Negatif untuk bebannya. Terdapat 2 jenis DC Supply yaitu :

a. AC to DC Power Supply

AC to DC Power Supply, yaitu DC Power Supply yang mengubah sumber


tegangan listrik AC menjadi tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan
Elektronika. AC to DC Power Supply pada umumnya memiliki sebuah
Transformator yang menurunkan tegangan, Dioda sebagai Penyearah dan
Kapasitor sebagai Penyaring (Filter).

b. Linear Regulator

Linear Regulator berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang berfluktuasi


menjadi konstan (stabil) dan biasanya menurunkan tegangan DC Input.

2. AC Power Supply

AC Power Supply adalah Power Supply yang mengubah suatu taraf tegangan AC
ke taraf tegangan lainnya. Contohnya AC Power Supply yang menurunkan
tegangan AC 220V ke 110V untuk peralatan yang membutuhkan tegangan
110VAC. Atau sebaliknya dari tegangan AC 110V ke 220V.

3. Switch-Mode Power Supply


Switch-Mode Power Supply (SMPS) adalah jenis Power Supply yang langsung
menyearahkan (rectify) dan menyaring (filter) tegangan Input AC untuk
mendapatkan tegangan DC. Tegangan DC tersebut kemudian di-switch ON dan
OFF pada frekuensi tinggi dengan sirkuit frekuensi tinggi sehingga menghasilkan
arus AC yang dapat melewati Transformator Frekuensi Tinggi.

4. Programmable Power Supply

Programmable Power Supply adalah jenis power supply yang pengoperasiannya


dapat dikendalikan oleh Remote Control melalui antarmuka (interface) Input
Analog maupun digital seperti RS232 dan GPIB.

Anda mungkin juga menyukai