Anda di halaman 1dari 12

Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak

“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi


untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

KELAYAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI


BERBASIS ICT PADA KONSEP MANFAAT
KEANEKARAGAMAN HAYATI
DI KALIMANTAN BARAT

Reni Marlina
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura
Jl.Prof. Dr. Hadari Nawawi Pontianak
e-mail: reni.marlina@fkip.untan.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan media pembelajaran berbasis ICT yaitu
multimedia interaktif dan Flash Flipbook pada konsep manfaat keanekaragaman hayati yang ada di
Kalimantan Barat. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif. Media diuji kelayakannya oleh ahli materi
dan ahli media. Ahli materi adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan,
satu orang guru Biologi SMA 2 Simpang Hilir dan satu orang guru Biologi SMA 4 Singkawang. Ahli
media adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan, satu orang dosen
Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak dan satu orang guru TIK di SMA Negeri 1 Kubu
Raya. Berdasarkan hasil analisis validasi, multimedia interaktif pada konsep manfaat
keanekaragaman hayati layak digunakan dengan skor total validasi oleh ahli materi 3,72 (valid) dan
ahli media 3,28 (valid). Demikian pula dengan media flash flipbook dengan total validasi 3,93 (valid)
dan ahli media 3,70 (valid).

Kata Kunci: multimedia interaktif, flash flipbook.

Abstract
This research aimed to identificate the feasibility of learning media based ICT. There are interactive
multimedia and flash flipbook on biodiversity benefit material in West Kalimantan. This research is
a descriptive methodology. This learning media was tested for feasibility by material experts and
media experts. The material experts were a lecturer at Biology education study program in FKIP
Tanjungpura University, and two biology teachers at SMA 2 Simpang Hilir and SMA 4 Singkawang.
The media expert were two lecturer at Physic Education study program and mathematic study
program in FKIP Tanjungpura University and a Information Technology and Communication
teacher at SMA Negeri 1 Sungai Raya. Based on the result of the validation analysis, interactive
multimedia was feasible to used as introduction media on material biodiversity benefit by material
expert with total validation 3,72 (valid) and 3,28 (valid) by media experts. Similarly, flash flipbook
by content expert with total validation 3,93 (valid) and 3,70 (valid) by media experts.

Keywords: interactive multimedia, flash flipbook.

PENDAHULUAN
Seiring perkembangan informasi dan teknologi (ICT), telah ditemukan media
berbasis teknologi yang menggabungkan beberapa media yang tersedia sebagai
contohnya yaitu multimedia interaktif dan flash flipbook. Penggunaan kedua media
ini masih terbatas khususnya di Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan
wawancara dengan ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 349


Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi
untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

Kabupaten Kayong Utara (KKU) dan Ketua MGMP Kabupaten Singkawang


diperoleh informasi bahwa ketersediaan media pembelajaran berbasis ICT masih
kurang dan diperlukan adanya program pelatihan bagi guru sains khususnya Biologi
dalam merancang media pembelajaran berbasis ICT menggunakan program
Lectora atau I-Spring.
Selama ini sebagian besar pembelajaran biologi di kelas menggunakan
metode ceramah dengan bantuan slide power point dan diskusi kelompok dengan
bantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disediakan sekolah. Kegiatan
praktikum dapat dilakukan jika ketersediaan alat dan bahan memadai. Namun,
pelaksanaan praktikum memerlukan waktu yang relatif lebih panjang dan yang
paling penting adalah perangkat praktikum seperti penilaian unjuk kerja dan rubrik
penskoran laporan praktikum yang baku belum tersedia. Keterbatasan-keterbatasan
tersebut dapat diatasi dengan adanya bantuan media pembelajaran berbasis ICT
seperti multimedia interaktif dan flash flipbook.
Pembelajaran pada konsep manfaat keanekaragaman hayati yang dilakukan
di sekolah selama ini adalah 2x45 menit. Pada kegiatan inti pembelajaran siswa
diminta untuk mengumpulkan informasi (eksplorasi) tentang peranan
keanekaragaman hayati di daerah sekitar. Melalui bantuan media pembelajaran
berbasis ICT seperti multimedia interaktif dan flash Flipbook, dapat dipaparkan
contoh keanekaragaman hayati yang terdapat di wilayah Kalimantan Barat dengan
waktu yang relatif lebih singkat dibandingkan dengan pegamatan langsung.
Sehingga siswa dapat mengenal, megidentifikasi, serta membuat perbandingan
potensi keanekaragaman hayati di tiap kabupaten yang ada di Kalimantan Barat.
Kalimantan Barat merupakan daratan berdataran rendah dengan luas sekitar
146.807 km2 atau 7,53% dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas pulau Jawa. Dengan
luas wilayah tersebut, Kalimantan Barat menyimpan banyak keanekaragaman
hayati. Pulau Kalimantan sebagai salah satu dari lima pulau besar di Indonesia
memiliki kawasan hutan tropika basah dengan tingkat keanekaragaman jenis
tergolong tinggi di dunia (Utami, 2016).

Manfaat keanekaragaman hayati bagi masyarakat di Kalimantan Barat digali


melalui studi etnobotani. Studi etnobotani dapat memberikan kontribusi yang besar

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 350


Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi
untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

dalam proses mengenalkan keanekaragaman hayati yang ada di suatu wilayah.


Selain itu, juga dapat melakukan proses dokumentasi tentang kearifan lokal yang
mereka miliki selama ini, untuk kehidupan di masa mendatang atau untuk generasi
berikutnya. Berdasarkan pemaparan di atas, perlu dilakukan identifikasi kelayakan
media pembelajaran berbasis ICT yaitu multimedia interaktif dan Flash Flipbook
pada konsep manfaat keanekaragaman hayati yang ada di Kalimantan Barat.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
bentuk penelitian kuantitatif. Menurut Sandjaja dan Heriyanto (2006) penelitian
deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan gejala-
gejala yang terjadi pada masa itu. Deskripsi yang dimaksud meliputi hasil uji
kevalidan dari media pembelajaran multimedia interaktif dan Flash Flipbook yang
dirancang. Analisis data validasi media dikembangkan dari rumusan Khabibah
dalam Yamasari (2010).
Pada pembuatan multimedia interaktif dan Flash Flipbook diperlukan alat-
alat yaitu laptop yang dilengkapi software Kvisoft Flipbook Marker Pro, Ulead
Video Studio, Photoshop, Microsoft Word, Microsoft PowerPoint, Adobe Reader,
dan buku penunjang materi. Tahapan pembuatan multimedia interaktif dan Flash
Flipbook pada materi Manfaat Keanekaragaman Hayati dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut: (1) Pemasangan (instalasi) aplikasi Kvisoft Flipbook Marker; (2)
Pembuatan alur program (flowchart) mulai dari pembukaan (start), isi, dan
glosarium; (3) Pembuatan perangkat gambar cerita (Storyboard) yang disusun
dalam sebuah tabel. Isi dari story board meliputi tampilan layar, deskripsi teks,
deskripsi tampilan, audio; (4) Pengumpulan bahan-bahan yang diperlukan untuk
melengkapi sajian flash flipbook; (5) Tahap pemrograman (Programming), yaitu
bahan-bahan yang ada dirangkai sesuai dengan storyboard dan flowchart; dan (6)
Tahap penyelesaian (Finishing), yaitu review dan uji keterbacaan media yaitu
mencoba agar media yang dibuat dalam berjalan dengan baik pada komputer atau
laptop.

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 351


Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi
untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

Pada penelitian ini evaluasi media dilakukan dengan uji validitas. Menurut
Sugiyono (2014) validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi
pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan. Validasi dilakukan untuk
mengetahui kelayakan atau kevalidan media. Uji validasi ini dibagi menjadi 2
tahapan, sebagai berikut: (1) Pengujian validitas instrumen yang digunakan untuk
memvalidasi media pembelajaran. Uji validitas instrumen pada penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kelayakan lembar validasi yang akan
digunakan untuk memvalidasi media pembelajaran, supaya instrumen yang
digunakan benar-benar layak untuk menguji kelayakan media pembelajaran.
Validasi instrumen validasi media dilakukan oleh 2 orang validator yang terdiri dari
2 orang dosen Pendidikan Biologi FKIP Untan. Menurut Sugiyono (2014) para ahli
akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada
perbaikan dan mungkin dirombak total ( LD, LDP, TLD); dan (2) Pengujiaan
validitas media sebagai media pembelajaran. Validasi media ini dilakukan oleh 6
validator. Ahli materi adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Untan, satu orang guru Biologi kelas X SMA Negeri 2 Simpang Hilir dan
satu orang guru Biologi kelas X SMA Negeri 4 Singkawang. Ahli media adalah
satu orang dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan, satu orang dosen
Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak dan satu orang guru Teknologi
Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 1 Sungai Raya.
Proses validasi ahli materi dilakukan dengan mengisi lembar validasi yang
mengacu pada format validasi dengan 3 aspek yakni, format, isi, dan bahasa yang
terdiri dari 9 kriteria. Demikian halnya dengan proses validasi ahli media dilakukan
dengan mengisi lembar validasi yang mengacu pada format validasi Sudjana dan
Rivai (2013) dengan 6 aspek yakni kesederhanaan, keterpaduan, penekanan,
keseimbangan, bentuk, dan warna yang terdiri dari 9 kriteria.
Data hasil validasi media dianalisis dengan menggunakan rumusan Khabibah
dalam Yamasari (2010) dengan tahapan kegiatan sebagai berikut: (1) Membuat dan
menganalisis tabel instrumen validasi media pada materi manfaat keanekaragaman
hayati; (2) Mencari rata – rata tiap kriteria dari ketiga validator ahli materi dan ahli

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 352


Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi
untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

media; (3) Mencari rata-rata ketiga aspek; (4) Mencari rata-rata total validasi ketiga
aspek; dan (5) Mencocokan rata-rata total validasi dengan kriteria kevalidan, yaitu:
Tabel 1 Rata-Rata Total Validasi dengan Kriteria Kevalidan
Rata-Rata Total Kriteria kevalidan
3 ≤ RTVTK ≤ 4 Valid
2 ≤ RTVTK < 3 Cukup valid
1 ≤ RTVTK < 2 Tidak valid

Apabila media dikatakan “valid” maka media dapat untuk digunakan, apabila
media dikatakan “cukup valid” maka media dapat digunakan dengan perbaikan,
apabila media “tidak valid” maka media tidak dapat digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Multimedia Interaktif
Tabel 2 Analisis Data Hasil Validasi Multimedia Interaktif oleh Ahli Materi
VALI-
ASPEK KRITERIA DATOR Ki Ai
1 2 3
Kesesuaian warna, tampilan gambar, dan tulisan
pada materi.
3 4 3 3,33
Format Kesesuaian tampilan gambar dan tulisan pada
3,67
latihan soal.
4 4 4 4
Pesan pembelajaran dapat tersampaikan secara
lengkap, ringkas, dan praktis.
4 4 3 3,67
Kesesuaian materi pada media dengan indikator,
Isi tujuan dan kegiatan pembelajaran pada silabus.
4 3 4 3,67 3,67
Kesesuaian gambar, simulasi dan video pada
media dengan materi.
4 3 4 3,67
Bahasa yang digunakan dapat menyampaikan
informasi yang dibutuhkan siswa secara lengkap 4 4 4 4
Bahasa dan mudah dipahami. 3,83
Kalimat yang digunakan tidak menimbulkan
penafsiran ganda.
4 4 3 3,67

RTVtk 3,72
Kesimpulan:
3 ≤ 3,72 ≤ 4 = valid, media layak digunakan.

Keterangan:

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 353


Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi
untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

Ki: Rata-rata tiap kriteria


Ai: Rata-rata tiap aspek
RTVtk: Rata-rata total validasi

Berdasarkan Tabel 2 rata-rata total validasi media adalah 3,72. Terdapat 3


aspek yang dinilai oleh ahli materi yakni aspek format, isi dan bahasa. Pada aspek
format mendapat skor 3,67 (valid), aspek isi mendapat 3,67 (valid) dan aspek
bahasa mendapat nilai 3,83 (valid). Multimedia interaktif tentang manfaat
keanekaragaman hayati ini berisi teks rangkuman materi, suara, gambar, animasi,
dan video serta soal-soal evaluasi. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi
(Tabel 3), skor rata-rata tiap validator adalah 3,72 dengan kriteria valid yang
merujuk pada kriteria penilaian Khabibah (Yamasari 2010). Pada aspek isi
diketahui skor yang diperoleh adalah 3,67 (valid), hal ini membuktikan bahwa isi
media telah sesuai dengan silabus pembelajaran. Susilana dan Riyana (2009)
menjelaskan bahwa media merupakan saran penyampaian materi pembelajaran
dalam membantu proses pembelajaran.

Tabel 3 Analisis Data Hasil Validasi Multimedia Interaktif oleh Ahli Media
VALI-
ASPEK KRITERIA DATOR Ki Ai
1 2 3
Video dan gambar dalam media sederhana
Kesederhanaan dan mudah dimengerti.
4 3 4 3,67 3,56
Pemilihan backsound sudah sesuai. 1 3 1 1,67
Keterpaduan 2,67
Pemilihan background sudah sesuai. 3 4 4 3,67
Media dapat mengkomunikasikan
Penekanan informasi dengan jelas, efektif dan akurat.
3 3 4 3,33 3,33
Ukuran tulisan pada tiap halaman sudah
sesuai.
4 4 4 4,00
Keseimbangan 3,78
Ukuran gambar pada tiap halaman sudah
sesuai.
4 4 3 3,67
Kejelasan video pembuatan preparat yang
digunakan.
3 4 1 2,67
Kejelasan gambar yang digunakan dalam
Bentuk media.
2 3 3 2,67 3,00
Jenis huruf dan warna yang digunakan
pada tulisan dapat dibaca.
3 4 4 3,67
Warna pada tiap halaman sesuai dan serasi
Warna sehingga menarik untuk dilihat.
4 3 4 3,67 3,56

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 354


Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi
untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

RTVtk 3,28
Kesimpulan:
3 ≤ 3,28 ≤ 4 = valid, media layak digunakan.

Keterangan:
Ki: Rata-rata tiap kriteria
Ai: Rata-rata tiap aspek
RTVtk: Rata-rata total validasi

Terdapat lima aspek yang dinilai oleh ahli media yaitu aspek Kesederhanaan,
Keterpaduan, Penekanan, Keseimbangan, Bentuk dan Warna. Pada aspek
kesederhanaan diperoleh skor 3,56 (valid). Hal ini berarti media “ease of use/user
friendly”. Menurut Susilana dan Riyana (2009), media yang user friendly adalah
media yang bersahabat dengan pemakainya. Penggunaan bahasa yang sederhana,
gambar yang jelas dan mudah dimengerti adalah satu satu bentuk user friendly.
Aspek keterpaduan mendapat skor 2,67 termasuk dalam kategori cukup valid
dimana pemilihan background yang digunakan sudah sesuai dan tidak mengganggu
tampilan objek dalam media. Namun, terdapat hal yang harus direvisi yaitu tentang
penggunaan backsound. Berdasarkan masukan dari 3 validator, penggunaan
backsound kurang efektif pada media sebab dapat mengganggu konsentrasi
pengguna media. Rata-rata skor pada aspek bentuk adalah 3,00. Hasil validasi
tampilan video yang digunakan sudah cukup jelas. Munir (2013) menjelaskan
kelebihan video dalam multimedia yaitu dapat menjelaskan keadaan nyata dari
suatu proses, dan pengguna dapat melakukan pengulangan pada bagian tertentu
untuk mendapatkan gambaran yang lebih fokus. Gambar yang ditampilkan sudah
jelas dan dapat membuat multimedia lebih menarik dan mengurangi kebosanan,
menyajikan konsep materi secara lebih menarik, dan efektif.

Flash Flipbook
Media flash flipbook berisi materi Manfaat Keanekaragaman Hayati. Hasil
validasi menunjukkan bahwa media pembelajaran flash flipbook layak digunakan
sebagai media pembelajaran oleh ahli materi dengan nilai 3,93 (Tabel 4).

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 355


Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi
untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

Tabel 4 Data Analisis Validasi Media Flash Flipbook oleh Ahli Materi
Skor Validator
Aspek Kriteria Ke- (Ki) (Ai)
1 2 3
Format Keserasian suara, animasi, dan warna pada 4 4 3 3,67 3,89
media Flash Flipbook menarik, mudah
dimengerti, dan sesuai.
Menggunakan ukuran, bentuk, dan warna 4 4 4 4
huruf yang mudah dibaca pada media Flash
Flipbook.
Kesesuaian media Flash Flipbook sebagai 4 4 4 4
media pembelajaran di kelas
Isi Rumusan materi dalam media Flash Flipbook 4 4 4 4 3,91
sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator
Kesesuaian penggunaan media Flash 4 4 4 4
Flipbook dengan materi manfaat
keanekaragaman hayati
Kejelasan konsep materi manfaat 4 4 4 4
keanekaragaman hayati yang disampaikan
dalam Flash Flipbook.
Kelengkapan informasi materi manfaat 3 4 4 3,67
keanekeragaman hayati yang disajikan pada
media Flash Flipbook.
Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 4 4 4 4 4
Bahasa
Penggunaan kalimat sesuai dengan 4 4 4 4
bahasa Indonesia yang benar.
∑Ai 11,8
RTVTK 3,93
Kesimpulan : Valid

Keterangan:
Ki = Rata-rata kriteria ke-i
Ai = Rata-rata aspek ke-i
RTV = Rata-rata total validasi dari ketiga aspek

Flash flipbook yang dibuat melibatkan tampilan audio, visual, dan video.
Flash flipbook ini dibuat dengan menggunakan software Kvisoft Flipbook Marker
Pro yang kontennya didukung dengan beberapa software, seperti Ulead Video
Studio, Photoshop, Microsoft Word, Microsoft PowerPoint dan Adobe Reader.
Kvisoft Flipbook Maker adalah perangkat lunak yang handal yang dirancang untuk
mengkonversi file PDF ke halaman balik publikasi digital. Software ini dapat
mengubah tampilan file PDF menjadi lebih menarik seperti layaknya sebuah buku
dan format PDF juga tidak dapat berubah bentuk yang telat dibuat. Sebelum

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 356


Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi
untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

dirubah ke PDF data dibuat menggunakan Power Point terlebih dahulu agar lebih
mudah, lebih banyak variasi dan animasinya agar media terlihat lebih menarik.
Struktur dari flash flipbook ini ialah: judul, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, tujuan pembelajaran, isi yang memuat materi manfaat keanekaragaman
hayati, rangkuman, glosarium, dan ucapan terima kasih. Penilaian ahli materi untuk
flash flipbook meliputi aspek format, aspek isi, dan aspek bahasa. Rata-rata nilai
untuk aspek format sebesar 3,89 (kategori valid).
Nilai rata-rata kriteria pada aspek format adalah 3,67 dan tergolong valid.
Nilai ini didapat karena warna yang dipilih untuk media flash flipbook ini telah
memiliki kontras yang baik. Namun menurut validator, perlu diperhatikan warna
background memiliki tingkat kegelapan yang tinggi agar tidak mengganggu
pemandangan siswa. Menurut Supriyono (2010) salah satu elemen visual yang
menarik perhatian adalah warna. Penggunaan warna yang tepat dapat membantu
menciptakan mood dan membuat teks lebih berbicara. Nilai rata-rata kriteria
kesesuaian dengan media pembelajaran di kelas adalah 4 dan tergolong valid. Nilai
ini dicapai karena media flash flipbook dapat menyampaikan pesan pembelajaran.
Menurut Asyhar (2012) salah satu fungsi kognitif dari media pembelajaran adalah
media dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman baru kepada siwa tentang
sesuatu. Pengetahuan dan pemahaman baru ini khususnya pada materi Manfaat
Keanekaragaman Hayati. Selain itu diketahui pula bahwa pada aspek isi rumusan
materi dalam media flash flipbook sesuai dengan kompetensi dasar, indikator, dan
tujuan pembelajaran di silabus. Melalui media flash flipbook ini mengupayakan
agar siswa dapat mencapai kompetensi dan indikator pembelajaran.
Hasil validasi media Flash Flipbook oleh ahli media sebanyak 3 validator
ditampilkan pada Tabel 5.
Tabel 5 Data Analisis Media Validasi Flash Flipbook oleh Ahli Media

Skor Validator
Aspek Kriteria Ke- (Ki) (Ai)
1 2 3
Kesederhanaan Kompatibilitas 3 4 4 3,67 3,91
Reliabilitas 4 4 4 4
Usabilitas 4 4 4 4
Maintainable 4 4 4 4

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 357


Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi
untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

Keterpaduan Simbol, garis dan warna yang 4 4 3 3,67 3,67


digunakan dalam media Flash
Flipbook terlihat jelas
Penekanan Penuangan ide/gagasan kreatif, 4 4 3 3,67 3,67
unik dan terkini dalam membuat
media Flash Flipbook.
Keseimbangan Audio (sound effect, backsound, 3 4 3 3,33 3,33
dan musik pada media Flash
Flipbook tidak mengganggu
konsentrasi siswa dalam
memahami materi.
Bentuk Animasi yang ditampilkan pada 3 4 4 3,67 3,67
media Flash Flipbook jelas.
Warna Visual 4 4 4 4 4
∑Ai 22,25
RTVTK 3,70
Kesimpulan : Valid

Keterangan :
Ki = Rata-rata kriteria ke-i
Ai = Rata-rata aspek ke-i
RTV = Rata-rata total validasi dari keenam aspek

Penilaian ahli media untuk flash flipbook meliputi aspek kesederhanaan,


aspek keterpaduan, aspek penekanan, aspek keseimbangan, aspek bentuk dan aspek
warna. Rata-rata nilai untuk kriteria dari aspek kesederhanaan adalah 3,91 (kategori
valid). Mappalotteng (2009) menjelaskan, bahwa belajar akan lebih baik jika setiap
orang bisa bekerja dimanapun tanpa ada hambatan spesifikasi komputer dan
software yang dipersyaratkan untuk menjalankannya, oleh karenanya hasil karya
yang baik hendaknya dapat dijalankan diberbagai kondisi hardware dan software
yang beragam, artinya bisa dijalankan didalam spesifikasi komputer yang rendah
sekalipun dan software nya tidak dibatasi oleh versi keluaran awal maupun versi
yang terbaru. Flash flipbook yang dikembangkan telah dilengkapi tombol dan
petunjuk yang akan membantu pengguna yang baru pertama kali menggunakan
media tersebut dan media flash flipbook yang dibuat cukup sederhana dalam
pengoperasiannya karena cukup dengan menggerakkan kursor pada tombol
perangkat ketika mengoperasikannya.
Rata-rata nilai untuk aspek keterpaduan adalah 3,67 (kategori valid). Hasil ini
didapatkan karena media flash flipbook sudah dilengkapi dengan tombol navigasi

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 358


Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi
untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

dengan bentuk konsisten seperti tombol next page, back, play, last page, stop, zoom
in, zoom out dan lain-lain. Semua tombol ini sudah bekerja sesuai dengan
fungsinya. Menurut Istiyanto (2014) media pembelajaran yang baik harus memiliki
navigasi berupa tombol yang konsisten dan diletakkan dalam posisi yang pas.
Tombol ini juga harus berfungsi sebagaimana mestinya. Warna yang dipilih pada
media flash flipbook telah memiliki kontras sosok-latar yang baik. Dengan
demikian gambar, animasi dan tulisan dapat terlihat dengan baik. Kontrasnya
sosok-latar yang baik, maka warna yang ditampilkan akan harmonis. Warna yang
ditampilkan dalam sebuah media harus terlihat harmonis dan jauh dari kesan kumuh
yang akan mengganggu pengamatan siswa.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis validasi, multimedia interaktif pada konsep manfaat
keanekaragaman hayati layak digunakan dengan skor total validasi oleh ahli materi
3,72 (valid) dan ahli media 3,28 (valid). Demikian pula dengan media flash flipbook
dengan rata-rata total validasi 3,93 (valid) dan ahli media 3,70 (valid). Dengan
demikian, disimpulkan bahwa multimedia interaktif dan flash flipbook layak
digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada FKIP karena telah membiayai penelitian ini melalui dana
DIPA Tahun 2017 dan juga kepada asisten Media Pembelajaran yang telah
membantu pengambilan data tentang manfaat keanekaragaman hayati di beberapa
lokasi dan kepada para validator media.

DAFTAR PUSTAKA
Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi
Jakarta.

Istiyanto. 2014. Tombol dan Button untuk Media Pembelajaran. (online).


(http://www.istiyanto.com, diakses tanggal 23 desember 2016).

Mappalotteng, A. M. 2009. Model Pengembangan dan Kriteria Penilaian Aspek


Rekayasa Perangkat Lunak Pembelajaran Berbantuan Komputer untuk

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 359


Seminar Nasional Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak
“Peningkatan Mutu Pendidikan MIPA dan Teknologi
untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan”
Pontianak, 14 Oktober 2017

Sekolah Menengah Kejuruan. Seminar Internasional Revitalisasi Pendidikan


Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional. Jakarta: APTEKINDO

Munir. 2013. Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung:


Alfabeta.

Sandjaja & Heriyanto. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Putrakaraya.

Sudjana, N. & Rivai, A. 2010. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru
Bandung.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriyono, R. 2010. Desain Komunikasi Visual : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:


Penerbit Andi

Susilana, R. & Riyana, C. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,


Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima.

Uji, T. & Windadri, F.I. 2004. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Cagar Alam
Kakenauwe dan Suaka Margasatwa Lambusango, Pulau Buton Sulawesi
Tenggara. Jurnal Teknologi Lingkungan, 8(3).

Yamasari, Y. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT


yang Berkualitas. Seminar Nasional Pascasarjana.

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 360

Anda mungkin juga menyukai