Oleh :
Agus Haryadin 201810160311334
Novia Kalifa R 201810160311353
Dita Aulia M 201810160311366
Ilham Imam N 201810160311372
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………….……
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………...…. 3
1.1 LatarBelakang………………………………………………………………………………….… 3
1.2 RumusanMasalah…………………………………………………………………………….... 3
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………………. 3
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………… 4
2.1 Pentingnya Strategi Rantai Pasokan...........……………………………………….. 4
2.2 Strategi Enam Sumber.....…………………………………………………………………. 5
2.3 Resiko Rantai Pasokan …………………………………….................................. 5
2.4 Pengelolaan Rantai Pasokan ……………………………………………………………. 6
2.5 Manajemen Logistic…….................................................…………………… 6
2.6 Manajemen Distribusi………………………………………………………………………… 6
2.7 Etika dan Rantai Pasokan berkelanjutan……………..…………………………….. 6
2.8 Kinerja Rantai Pasokan…………….......………………………………………………….. 7
Dikehidupan yang modern seperti sekarang ini, tentunya masalah seputar dunia bisnis
menjadi semakin maju. Dimana saja, siapa saja,berbondong-bondong untuk membangun
dunia usaha (bisnis) . ada saja cara-cara yang dipergunakan oleh para pelaku bisnis untuk
memajukan serta menjalankan bisnisnya dengan efektif dan seefisien mungkin. Banyak cara
dilakukan namun terkadang belum mencapai target yang di inginkan.
Salah satu contoh yang bisa dkita uraikan adalah masalah penyedian produk murah ,
berkualitas dan cepat, belum dapat terkoordinir dengan baik, serta transportasi dan jaringan
belum memadai. Untuk itu para pelaku bisnis harus menyadari bahwasannya, dengan
proses yang terstruktur dan perhitungan dalam mengambil keputusan adalah penting untuk
kemajuan bisnis tersebut.
Pengelolaan rantai pasok di industri konstruksi dipercaya sebagai salah satu usaha yang
strategis untuk meningkatkan daya saing suatu perusahaan konstruksi di tengah semakin ketatnya
persaingan lokal, regional maupun global, sebagaimana layaknya industri lainnya. Salah satu unsur
penting dari pengelolaan rantai pasok ini adalah struktur dari jaringan yang efektif, karena sebuah
rantai pasok yang efisien dianggap dapat memberikan daya saing yang tinggi kepada perusahaan
yang menjadi bagiannya. Berdasarkan hasil suatu studi diperoleh kesimpulan bahwa desain rantai
pasok yang buruk memiliki potensi untuk meningkatkan biaya proyek hingga 10%
1.2Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya Strategi Rantai Pasokan?
2. Apa risiko Rantai Pasokan?
3. Bagaimana membangun Basis Persediaan?
1.3Tujuan
Tujuan makalah ini adalah supaya mahasiswa dapat memahami strategi dalam Manajemen
Rantai Pasokan
1.4Manfaat
1. Untuk mengetahui strategi Manajemen Rantai Pasokan.
2. Untuk mengetahui apa saja risiko Rantai Pasokan.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara membangun Basis Persediaan
BAB II
PEMBAHASAN
4. Jaringan Keiretsu
Banyak perusahaan manufaktur besar jepang menemukan strtagei lain ini adalah gabungan
dari kolaborasi, pembelian dari sedikit pemasok serta integrasi secara vertikal. Perusahaan
manufaktur ini sering kali merupakan pendukung pemasok secara finansial melalui
kepemilikan atau pinjaman. Pemasok menjadi bagian dari koalisasi perusahaan yang dikenal
dengan Keiretsu.
6. Perusahaan Maya (Virtual Company)
Perusahan Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan pelayanan
pada saat diperlukan. Perusahaan maya mempunyai batasan organisasi yang tidak tetap dan
bergerak sehingga memungkinkan terciptanya perusahaan yang unik agar dapat memenuhi
permintaan pasar yang cenderung berubah. Hubungan yang terbentuk dapat memberikan
pelayanan jasa diantaranya meliputi pembayaran gaji, pengangkatan karyawan, disain
produk atau distribusinya. Hubungan bisa bersifat jangka pendek maupun jangka panjang,
mitra sejati atau kolaborasi, pemasok atau subkontraktor. Apapun bentuk hubungannya
diharapkan akan menghasilkan kinerja kelas dunia yang ramping. Keuntungan yang bisa
diperoleh diantaranya adalah: keahlian manajemen yang terspesialisasi, investasi modal
yang renadh, fleksibilitas dan kecepatan. Hasil yang diharapkan adalah efisiensi.
Ketiga isu tersebut biasanya memberikan kontribusi munculnya distorsi informasi
tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam rantai pasokan. Oleh karena itu diperlukan
sistem yang didasarkan pada informasi yang akurat tentang berapa banyak produk yang
benar-benar ditarik melalui rantai pasokan. Ketidakakuratan informasi bukan kesengajaan,
tetapi menimbulkan distorsi dan fluktuasi dalam rantai pasokan dan menyebabkan apa yang
diketahui sebagai bullwish effect. Bullwish effect adalah fluktuasi kenaikan dalam order yang
sering terjadi sebagai order yang bergerak melalui rantai pasokan yang mengakibatkan
kenaikan biaya seperti inventory, transportasi, pengiriman dan penerimaan.
Evaluasi pemasok
Evaluasi pemasok mencakup pencarian pemasok potensial dan
menentukankecenderungan meraka untuk menjadi pemasok yang baik. Jika pe,asok
yangbaik tidak di pilih, semua upaya rantai pasokan lainnya akan gagal.
Sertifikasipemasok Proses sertifikasi sering kali melibatkan tiga tahap kualifikasi, eduksidan
proses sertifikasi kinerja. Sertelah tersertifkasi, pemasok dapat diberikanperlakuan dan
prioritas khusus, memungkinkan perusahaan pembeli untuk mengurangi atau
mengeliminasi inspeksi bahan baku yang dikirimkan.
Pengembangan pemasok
Dengan mengasumsikan bahwa perusahaan ingin bekerja sam denga pemasoktertentu,
pembei memastikan bahwa pemsok memiliki apresiasi persyaratan kualitas, spesifikasi
produk, jadwal dan pengiriman serta kebijakan pembelian.
1. Fasilitas
Aspek fasilitas menjadi faktor yang dipertimbangkan dalam sebuah proses distribusi.
Kelengkapan dari fasilitas yang dibutuhkan untuk sebuah proses distribusi tentunya akan
mendukung upaya distribusi secara lebih maksimal.
2. Transportasi
Transportasi juga tak kalah pentingnya diperhatikan dalam manajemen distribusi.
Pertimbangan ketersediaan sarana transportasi akan mempengaruhi kebijakan distribusi
yang diambil, semakin bagus ketersediaan transportasi, maka akan semakin mempermudah
proses distribusi.
3. Ketersediaan
Ketersediaan menyangkut barang jadi, bahan baku, bahan setengah jadi dan sebagainya.
proses distribusi juga sangat mempertimbangkan ketersediaan dari produk dan bahan dasar
produk.
6. Komunikasi
Di dalam sebuah proses distribusi, menjalin komunikasi dengan pihak-pihak yang
bersangkutan sangat dibutuhkan karena akan memperlancar proses distribusi itu sendiri,
memperjelas dan membantu Anda untuk mendapatkan angka yang pasti apakah angka
distribusi perlu ditambah atau tidak.
3.2 Saran
Selalu memperbaiki Strategi Rantai Pasokan dan Mengukur Kinerja dari produk
gethuk pisang Baariklana tersebut.