TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Anemia
2.1.1 Definisi Anemia
Anemia adalah keadaan di dimana kondisi tubuh
kadarhemoglobin(Hb) dalam darah lebih rendah dari normal
(WHO), 2011). Hemoglobin adalah suatu komponen dalam sel
darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan
menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Sedangkan
oksigen sendiri di perlukaan oleh jaringan tubuh untuk melakukan
fungsinya. (Kemenkes RI, 2018).
2.1.2 Tanda-TandaAnemia
Rendahnya konsentrasi hemoglobin (Hb) atau hematokrit nilai
dari ambang batas yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel
darah merah (eri trosit) dan Hb, terjadi penambahan kerusakan sel
darah meraha ataueritrosit (hemolisis), atau terjadi kehilangan
8
9
2.1.3 PenyebabAnemia
Menurut Kemenkes RI 2018 ada tiga faktor yang mempengaruhi
anemia:
2.1.3.1 Defisiensi zat gizi
Asupan zat gizi lainnya yang kurang, yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi pangan sumber zat besi.
Rendahnya asuapn vitamin A, C, B12, folat,
danriboflavin dapat menyebabkan anemia. Penderita
penyakit infeksi kronis seperti TBC, HIV/AIDS dan
keganasan sering disertai anemia.
2.1.3.2 Perdarahan (Loss of blood volume)
Perdarahan karena kecacingan dan trauma atau luka
yang mengakibatkan kadar HB turun. Perdarahan
karena menstruasi yang lama dan banyak.
2.1.3.3 Hamolitik
Perdarahan karena penyakit malaria kronis,terjadi
penumpukan zat besi (hemosidrosis) di organ tubuh,
seperti di hati dan limpa. Penderita Thalasemia,
kelainan darah secara genetik, karaena sel darah
merah/eretrosit cepat pecah,sehingga terjadi akumulasi
zat besi dalam tubuh.(Kemenkes RI, 2018 ).
2.1.4.5 KetersediaanPangan
Ketersediaan pangan baik dari hasil produksi sendiri
maupun dari pasar atau sumber lain mempengaruhi
tercukupinya asupan gizi setiap anggota keluarga.
Apabila jumlah pangan dalam keluarga tidak
mencukupi maka risiko kurang gizi akan tinggi dan
gangguan gizi akan meningkat. Hal ini menyebabkan
keadaan kesehatan memburuk dan
produktivitasmenurun.
2.1.5 DampakAnemia
Berikut adalah dampak anemia menurut Kemenkes RI,2018 yang
mana dapat membawa dampak yang buruk bagi remaja Putri,
diantaranya:
2.1.5.1 Menurunnya daya tahan tubuh sehingga penderita
anemia mudah terkena penyakit infeksi
2.1.5.2 Menurunnya kebugaran dan ketangkasan berpikir
karena kurang oksigen ke sel otot dan sel otak
2.1.5.3 Menurunnya Prestasi belajar dan prokduktivitas
kerja/dan kinerja.
2.1.6 PencegahanAnemia
Upaya untuk mencegah anemia menurut Kepmenkes RI,
2018.antara lain:
2.1.6.1 Makan-makanan yang mengandung zat besi dari bahan
hewani (daging, ikan, hati, ayam, telur) dan dari bahan
nabati (sayuran yang berwarna hijau tua, kacang-
kacangan dantempe).
2.1.6.2 Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang
mengandung sumber vitamin yang bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi, misalnya daun
katuk, daun singkong, bayam, jambu, jeruk, tomat, dan
nanas.
2.1.6.3 Minum 1 tablet penambah darah setiap hari khususnya
saat mengalamihaid.
14
IMT = BB(kg)/TB(m2).
Tabel . 2.1
Katagori IMT Untuk Usia 5 Tahan Sampai Dengan 18 Tahun
Indeks Katagori Status Gizi Ambang batas
(Z-Score)
Umur (IMT/U) Gizi Kurang (thinness) -3 SD sd < -2 SD
2.2.4 AsupanEnergi
Energi didapatkan dari berbagai makanan sumber energi seperti
karbohidrat, lemak dan protein.Satuan energi adalah kkal (kilo
kalori).Satu gram karbohidrat dan protein dapat menghasilkan 4
kkal sedangkan dalam satu gram lemak dapat menghasilkan 9
kkal.Energi berfungsi untuk metabolisme basal, untuk melakukan
aktifitas fisik dan pertumbuhan, serta untuk termogenesis atau
untuk memberikan respon terhadap makanan yang dikonsumsi.
Tabel 2.2
Angka Kecukupan Energi Remaja
Umur (tahun) Kesukupan Energi Kalori (Kkal)
Laki-laki Perempuan
13-15 2475 2125
16-18 2675 2125
Sumber: Kepmenkes RI, 2015
2.2.5 AsupanProtein
Protein merupakan zat gizi penghasil energi yang tidak berperan
18
Berdasarkan penelitian Ren Yusnita Sari, 2017, dari setatus gizi normal
tidak mengalami anemia, yaitu sebanyak 22 orang (42,3%).Yang
berstatus gizi buruk(underweight) mayoritas mengalami nameia ringan,
yaitu 13 orang (25%). Seadangkan yang memiliki status gizi lebih tidak
ada yang mengalami anemia, yaitu sebanyak 4 orang
(7,7%).Berdasarkan uji statistik menggunakan uji Spearman’s rho di
dapatkan hasil p valume=0,000(<ɑ=0,05) yang berarti bahwa terdapat
hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja
putri.Hasil uji Sparman’s rho juga menunjukan nilai Correlation
Coeffiicient = 0,0701, yang menunjukan arah hubungan yang positif
23
2.4.2 UangJajan
Pada umumnya, remaja belum memiliki pekerjaan yang tetap
untuk memperoleh pendapatan dalam rangka memenuhi
kebutuhan harian mereka.Oleh karena itu, uang jajan identik
merupakan pendapatn yang diterima remaja yang berasal dari
orang tua.Uang jajan identik menggambarkan kebiasaan jajan
remaja per hari. Tersedianya berbagai jenis jajanan, khususnya
dikota-kota besar akan mempengaruhi pengeluaran atau
penggunaan uang jajan. Makanan jajanan dapat memberikan
dampak positif karena akan menunjang kecukupangizi mereka,
namun jika keamanannya kurang terjamin maka dapat
memberikan dampak yang negatif. Semakin besarnya uang jajan
yang dimiliki remaja semakin sering remaja mengeluarkan uang
tersebut untuk membeli makanan jajanan dan semakin beragam
pula makanan jajanan yang dibelinya.
2.4.5 AktifitasFisik
Aktifitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan
sistem penunjangnya. Selama aktifitas fisik, otot membutuhkan
energi. Banyak energi yang dibutuhkan bergantung pada beberapa
otot yang bergerak, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang
dilakukan. Kurangnya aktifitas fisik pada remaja dapat
disebabkan karena perilaku sedentari atau perilaku tidak banyak
gerak. Kurangnya aktifitas fisik dapat memicu timbulnya berbagai
macam penyakit seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi
dan kolesterol tinggi (Kemenkes,2011).
Menstruasi
Konsumsi
Pangan
Riwayat
Penyakit Anemia pada remaja
putri
Aktifitas Fisik
Sosial ekonomi
keluarga
29
Kejadian Anemia
Status Gizi Remaja
Remaja
2.8.2 Ho : Tidak ada Ada hubungan antara status gizi dengan kejadian
anemia pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Kuripan
Kabupaten Barito Kuala.