PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja sangat penting akan keseimbangkan pemenuhan kebutuhan
zat mikronutrien. Masih sangat sedikit yang mengetahui terkait
pentingnya pemenuhan Zat mikronutrien pada remaja, apalagi pada orang
yang berstatus sosiol ekonomi rendah, mereka sering tidak menyadari
akan pentingnya pemenuhan kebutuhan zat mikronutrien dalam tubuh.
Kekurangan gizi mikro akan menyebabkan tubuh menjadi kurus, berat
badan turun drastis, pendek, anemia, sakit terus menerus sehingga
sebagai calon ibu menjadi tidak sehat.(Kemenkes RI, 2015)
1
2
Untuk angka kejadian anemia pada remaja putri pada tahun 2019
berdasarkan catatan atau regester di Puskesmas Kuripan khususnya
remaja putri terdapat 131 orang.
Peneliti berpikir karean usia masuk bangku SMP bagi remaja putri
kebanyakan mengalami awal menstruasi yang kemungkinan bias terjadi
anemia yang disebabkan oleh banyak faktor, dan di masa ini juga terjadi
pertumbuhan fisik yang sangat cepat pada remaja putri, kemungkinan
besar akan terjadi ketidak seimbangan kebutuhan nutrisi dengan
kebutuhan fisiknya di masa petumbuhan ini, serta menghawatirkan akan
berpengaruh terhadap semangat belajar, prestasi sekolah,dan kesehatan
reproduksi, serta penyakit lain yang menyertai anemia remaja yang baru
memasuki bangku sekolah di SMP tersebut, dalam melaksanakan
penjaringan anak usia sekolah kami laksanakan dengan tim termasuk
petugas gizi yang melakukan pengukuran antropometrinya yaitu tingi
badan dan berat badannya. Sedangkan kitatahu Sebagai pelaksana
program remaja sangat perlu sebagai bahan masukan membuat
perencanaan pelaksanaan program agar tepat guna dan sasaran untuk
tahun berikutnya.
5
1.3 Tujuan
1.3.1 TujuanUmum
Mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia
pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Kuripan Kabupaten
Barito Kuala.
Square.
2 Wina Mariana, Penelitian ini Tidak ada
NurKhafidhoh: Hubungan merupakan Peneliti- hubungan antara
Status Gizi Dengan an kuantitatif status gizi dengan
Kejadian Anemia dengan studi anemia pada
RemajaPutri Di SMK korelasi remaja putri di
Swadaya Wilayah menggunakan SMK Swadaya
KerjaPuskesmasKarangdor pendekatan cross Semarangtahun
o Kota Semarang (2103). sectional meng- 2013 dengan nilai
gunakanuji Chi- sign-ifikansi ρ
square value = 0,089
(>0,05)
3 DeaIndarti. Hubungan Desain penelitian Hasil analisis
Status GiziDenganKejadian cross-sectional. bivariat
Anemia PadaRemajaPutri Subjek 90 remaja menunjukkan
(2014). putri yang dipilih tidak ada
secara consecutive hubungan
sampling. bermakna antara
status gizi dengan
kejadian anemia
pada remaja putri
(p=0,289).
4 Adiyani K. dkk. Hubungan Penelitian ini Tidak terdapa
Status Gizi Dengan bersifat thubungan yang
Kejadian Anemia Pada observasional bermakna antara
Remaja Putri Di SMA analitik dengan status gizi dengan
PGRI 4 Banjarmasin pendekatan cross kejadian anemia
(2018). sectional. Sampel pada remaja putri
diambil dengan di SMA PGRI 4
teknik proportional Banjarmasin.
stratified random
sampling, terdiri
dari 67 subjek
penelitian. Analisis
data menggunakan
uji chi square