Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Relevansi Rumusan Trisakti Soekarno

Kelompok 5
1. Audi Favian (1431900107)
2. Dimas Fitra H (1431900046)
3. Isroh Septianto (1431900012)
4. Septian Rizky Kurnia W (1461900243)
5. Mega Medlin Ubra (1461700219)
6. Nurul Yaqin (1461900208)

Mata Kuliah Umum Pratriotisme


Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Jawa Timur

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Surabaya,04 Desember 2020

Penyusun

ii
Daftar isi

Kata Pengantar..........................................................................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................................1
Pendahuluan..............................................................................................................................................1
1.1. Latar belakang...........................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................1
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................................2
Pembahasan...............................................................................................................................................2
2.1 Rumusan Trisakti Soekarno.....................................................................................................2
2.2 Tujuan dibuat Rumusan Trisakti.............................................................................................4
2.3 Pengaruh Rumusan Trisakti terhadap Negara.......................................................................5
2.4 Relevansi Rumusan Trisakti Soekarno....................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................7
Penutup......................................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................7
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................8

iii
BAB 1

Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat dari tugas mata kuliah umum, dan juga memberikan
pembaca informasi kesinambungan Rumusan Trisakti Soekarno, apakah masih berguna? Yang mana
apabila dibaca sekilas tidak akan menemukan unsur unsur Panvasila yang tercantum pada rumusan
tersebut.
Kami akan membahas dan mejelaskan secara terperinci mengenai rumusan trisakti, yang dilihat dari
beberapa aspek mendukung adanya rumusan trisakti dan juga ada yang enggan untuk memahami
lebih mengenai rumusan trisakti.

1.2. Rumusan Masalah


Untuk mengkaji dan mengulas tentang Relevansi Rumusan Trisakti Soekarno dizaman
sekarang, maka diperlukan sub pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis
membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa maksud Rumusan Trisakti ?


2. Apakah Rumusan Trisakti Soekarno masih relevan untuk saat ini ?
3. Apakah masih relevan Rumusan Trisakti Soekarno digunakan saat ini ?
4. Apa pengaruh dari Rumusan Trisakti terhadap bangsa?
Inilah sub tema pokok yang akan penyusun bahas dalam makalah ini walaupun nantinya
ada pembahsan yang penyusun uraikanakan timbul permasalahan-permasalahan lain
1.3. Tujuan Penelitian
1. Sebagai syarat memenuhi tugas Mata Kuliah Umum Patriotisme
2. Sebagai sarana pembelajarn dan wawasan bagi generasi muda

1.4. Manfaat Penelitian


Memberikan wawasan mengenai relevansi Rumusan Trisakti Soekarno apakah rumusan tersebut
masih relevan untuk digunakan saat ini.

1
BAB II

Pembahasan

2.1 Rumusan Trisakti Soekarno


Trisakti ajaran Soekarno itu hanya terdiri dari tiga butir kalimat sakti yang disampaikan
Soekarno beberapa puluh tahun yang lalu. :
 Kalimat sakti pertama berbunyi "Berdaulat dibidang politik".
Memperjuangkan Pancasila sebagai ideologi negara sendiri. Ia berhasil mempertahankan
persatuan dengan menumpas setiap pemberontakan seperti Permesta, PRRI, DI/NII. Di dalam
politik luar negeri, Soekarno menerapkan politik bebas aktif,  yang diartikan tidak berpihak pada
salah satu blok dunia, pada komunisme atau liberalisme, namun konsep politik bebas aktif ikut
proaktif dalam mendorong terciptanya perdamaian dunia, Soekarno mengadakan Konferensi
Asia-Afrika (KAA)

 Kalimat sakti kedua berbunyi "Berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari)" adalah kalimat
sakti sebagai prinsip dalam ekonomi.

Soekarno menegaskan lebih baik potensi sumberdaya alam Indonesia dibiarkan, hingga
pada masanya para putra-putri bangsa mampu untuk mengelolanya. Bung Karno menolak
eksploitasi atau penjajahan dari kekuatan asing. Pada masa ini, semangat nasionalisme diarahkan
pada nasionalisasi perusahaan asing menjadi perusahaan milik negara. dan memandang
Liberalisasi ekonomi sebagai musuh Negara.

 Kalimat sakti ketiga berbunyi "Berkepribadian dibidang kebudayaan".


Trisakti tidak akan lepas dari Trimurti. Trimurti di dalam kenegaraan dianggap sebagai
Sistem Politik, Sistem Ekonomi dan Sistem Kebudayaan, sehingga dengan tubuh berupa sistem
politik, ekonomi dan kebudayaan diisi oleh Trisakti (Tiga Kekuatan) yang diartikan bahwa
Politik haruslah berdaulat, dalam sistem ekonomi haruslah berdikari atau berpijak pada kaki
sendiri, serta kebudayaan yang menolak kebudayaan bangsa asing
Dari petikan pidato Bung Karno itulah kita mulai berangkat untuk merumuskan ketiga kalimat
sakti Trisakti tersebut.
merujuk kepada sila-sila yang ada didalam Pancasila sehingga kita bisa mendapatkan rumusan
sosio nasionalisme dan sosio demokrasi itu secara jelas seperti berikut :
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab + Persatuan Indonesia ===> Sosio Nasionalisme

2
Kerakyatan Yang Di Pimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan /Perwakilan
+ Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ===> Sosio Demokrasi
Perkataan sosio itu sendiri maksudnya adalah "pergaulan hidup masyarakat". Jadi, sosio
nasionalisme adalah pergaulan hidup masyarakat dalam berbangsaa tau berkebangsaan.
Kemudian, sosio demokrasi maksudnya adalah pergaulan hidup masyarakat dalam demokrasi
atau dalam berdemokrasi.
Semua perkataan sosio yang terdapat pada kedua substansi itu, sosio demokrasi dan
sosio nasionalisme, mendorong kita lebih sensitif lagi dalam menghadapi dan menangani
masalah bangsa. Sebab, didalam dua substansiitu merangkul serta merangkum dua sila dari
Pancasila.
Tinggal satu sila lagi yang tidak ikut didalam kedua substansi tadi yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa. Sila ini berdiri sendiri, tetapi bukan berarti diasingkan. Justeru tidak ikutnya sila ini
didalam kedua substansi tersebut telah memberi nafas religius yang sangat kuat sekali kepada
sosio nasionalisme dan sosio demokrasi.
Soekarno telah memberikan alternatif lain, pilihan lain untuk ideologi Negara yaitu
Trisila yang kemudian dirinci sebagai Ketuhanan Yang Maha Esa, sosio nasionalisme dan sosio
demokrasi namun, Soekarno masih memberikan Trisakti sebagai kunci atas Trisila tersebut.
Bagaimana hubungan antara Trisakti itu dengan Trisila atau Pancasila tersebut mari kita
ikuti bagan rumusan dibawah ini :
Sosio Nasionalisme + Sila Ke-4 Pancasila = Berdaulat Di Bidang Politik
Sosio Nasionalisme + Sila Ke-5 Pancasila = Berdikari
Sosio Nasionalisme ===================> Berkepribadian Di Bidang Kebudayaan
Dari bagan rumusan diatas secara gamblang dapat kita pahami apa itu Trisakti dengan
segala kalimat saktinya itu. Berdaulat dibidang politik, kalimat sakti yang pertama, datang dari
perpaduan antara sosio nasionalisme dengan sila ke-4 Pancasila yaitu Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Begitu pula dengan kalimat sakti yang kedua, BERDIKARI, datang dari perpaduan
antara sosio nasionalisme dengan sila ke-5 Pancasila yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Namun, untuk kalimat sakti ketiga, Berkepribadian dibidang kebudayaan, tidak ada sila
lainnya dari Pancasila yang bisa dipadukan dengan sosio nasionalisme karena sudah diambil
untuk meramu dua kalimat sakti terdahulu. Kalimat sakti yang ke tiga ini langsung sosio
nasionalisme itulah sumber rujukannya.
Mungkin ada keraguan, mengapa Berdaulat dibidang politik dan BERDIKARI itu tidak
dijabarkan saja langsung dari sila-sila yang ada didalam Pancasila seperti berikut :

3
Sila ke-2 + Sila ke-3 + Sila ke-4 = Berdaulat dibidang politik
Sila ke-2 + Sila ke-3 + Sila ke-5 = Berdikari
Mengapa kita harus melalui sosio nasionalisme lebih dahulu baru ditemukan kemudian rumusan
dua kalimat sakti tersebut.
Produknya itu Demokrasi Terpimpin, suatu sistem demokrasi yang paling dibenci oleh Soeharto
pada masa Orde Baru (Orba) dahulu.
SOSIO DEMOKRASI + Sila ke-3 Pancasila = DEMOKRASI TERPIMPIN
SOSIO DEMOKRASI + Sila ke-2 Pancasila = SOSIAL DEMOKRATIS HUMANISME
Memperhatikan rumusan diatas sepertinya kita tidak bisa mengelak dari pajangan
Demokrasi Terpimpin tersebut karena memang ada didalam Pancasila dengan rumusan seperti
yang sudah disampaikan diatas.Mau tidak mau, sejarah akan menentukan, bahwa kita harus
kembali pada sistem Demokrasi Terpimpin karena didalam sila ke-4 Pancasila itu ada kata-kata
yang menyebutkan "dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan" yang memberikan suatu perangkat
demokrasiyang sangat essensial sekali karena sudah menyangkut kepentingan rakyat Indonesia
dalam rangka Persatuan Indonesia.
Maka disini kita garis bawahi secara tegas bahwa Demokrasi Terpimpin itu tidak sejalan
dengan Demokrasi Liberal yang kini dianut oleh semua para wakil rakyat yang duduk di
lembaga-lembaga legislatif.

2.2 Tujuan dibuat Rumusan Trisakti

Menurut Soekarno, hanya dengan mengetahui ilmu pengetahuan modern dan mengerti
sejarah kebudayaan Indonesia barulah konsep Trisakti miliknya dapat dipahami.

"Kalau diamati dengan teliti dan mendalam tentang Trisakti yang dimaksud Soekarno,
pemikiran itu akan dapat menyusun kekuatan dan pembangunan bangsa sekaligus character
bulding," kata Maulwi.
Lebih jauh, konsep Trisakti ini dapat membuat Indonesia bergaul di kancah international
dengan pernuh harga diri dan menghormati kedaulatan masing-masing. Selain itu Indonesia
diyakini dapat merencanakan dan menyusun pola kerja sama ekonomi dengan negara-negara
industri besar dengan percaya diri dan saling menguntungkan.

"Melihat keadaan saat ini, banyak gagasan pikiran Bung Karno yang relevan untuk
menjawab dan memecahkan problematika sosial yang dihadapi bangsa Indonesia," ucapnya.

Tentang membangun karakter rakyat Indonesia, Soekarno mengaku bukanlah hal yang
mudah. Pasalnya, bangsa Indonesia saat itu baru saja merdeka dari penjajahan Belanda selama
tiga setengah abad dan tiga setengah tahun oleh Jepang. Hal ini membuat bangsa Indonesia (saat
itu) sudah terbiasa sebagai bangsa kuli di antara bangsa-bangsa lainnya.
4
"Akibat perjuangan melawan Belanda, banyak terjadi kerusakan material, mental, serta
moral. Memperbaiki kerusakan mental dan moral lebih sukar daripada memperbaiki kerusakan
material," kata Soekarno saat itu.
2.3 Pengaruh Rumusan Trisakti terhadap Negara
Gagasan Trisakti memiliki tiga rumusan, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam
ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui epistemologi
gagasan Trisakti berdasarkan pada perspektif Kenneth Gallagher. Penelitian ini akan membahas,
(1) Struktur gagasan Trisakti,
(2) Isi dari gagasan Trisakti dan
(3) Relevansi gagasan Trisakti dalam kehidupan bernegara Indonesia kini.
Penelitian ini menggunakan metode hermeneutika Wilhelm Dilthey. Hermeneutika
Dilthey berdasarkan dari filsafat hidup yang membutuhkan suatu pemahaman (Das Verstehen)
dari historisitas dan pengalaman manusia. Hasil dari penelitian ini adalah Gagasan Trisakti
merupakan antitesa dari kolonialisme, imperialisme dan feodalisme. Isi dari gagasan Trisakti
adalah kemerdekaan. Soekarno memahami kemerdekaan sebagai suatu keadaan jiwa yang hidup,
bersifat dinamis dan berdiri di atas kaki sendiri. Dalam aspek eksistensial, gagasan Trisakti lahir
dari kesadaran masa lalu Soekarno terhadap penolakan paham-paham kolonialisme,
imperialisme, dan feodalisme. Dalam aspek common sense, gagasan Trisakti tampak ada
pengaruh pemikiran nasionalisme dan marxisme. Bila dikontekskan saat ini, di Indonesia
menunjukkan kondisi adanya keterlibatan kelas kapital transnasional dalam mengatur kebijakan
dalam negeri, sebagai dampak dari masuknya globalisasi di Indonesia. Hal ini bisa mengancam
kedaulatan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu merenungi kembali Gagasan Trisakti Soekarno
sebagai jalan keluar untuk membangun kemandirian bangsa.
2.4 Relevansi Rumusan Trisakti Soekarno

Konsep Trisakti dilahirkan Soekarno di tengah-tengah iklim revolusi Indonesia yang


dijalankan di tengah gencetan dua kekuatan besar: Amerika Serikat dan Uni Soviet dan dua
ideologi besar: liberalisme dan komunisme. Di tengah dua gencetan kekuatan besar yang saling
berebut pengaruh dalam politik dunia itu, ada dua jalan yang biasanya diambil oleh negara-
negara di sekitar dua kekuatan besar itu. Pertama, mengikuti salah satu arus untuk mengambil
jalan aman.

Atau kedua, ini biasanya yang dilakukan oleh negara-negara yang menamakan dirinya
sebagai gerakan non-blok, yaitu menolak bergabung dengan kekuatan imperialis, memilih untuk
berusaha netral dengan mengusahakan jalan kemandirian. Pada pertengahan tahun 1960an,
Soekarno tidak setuju apabila Indonesia harus tunduk dalam kekuasaan imperialis Barat yang
semakin menghegemoni. Untuk menciptakan kesejahteraan, Indonesia tidak bisa bergantung
kepada konsep ekonomi kapitalisme blok Barat yang dianggapnya eksploitatif. Indonesia harus
mampu menciptakan kemerdekaan ekonomi.

5
Kemerdekaan ekonomi mesti ditempatkan dalam konteks cara berpikir revolusi
Indonesia. Sebab revolusi dalam pengertian ini bukanlah amuk-amukan, kekerasan atau
penghancuran fisik. Tapi revolusi adalah cara bertindak revolusioner untuk menciptakan tatanan
masyarakat yang adil. “Kemerdekaan diri” adalah kata kunci. Soekarno menginginkan Indonesia
saat itu dan di masa depan merdeka dalam artian seluruhnya. Konsep Trisakti yang digaungkan
pada tahun 1963 adalah manifesto dari pemikiran Soekarno tentang keinginan kuatnya akan
kemerdekaan diri sendiri yang berarti itu merepresentasikan kedaulatan Indonesia dalam politik,
mendorong terciptanya kebebasan untuk mempresentasikan kepribadian kebudayaan Indonesia
dan menciptakan jalan kemandirian ekonomi dengan tidak bergantung kepada kekuatan
imperialis. Namun, seperti yang dikatakan oleh Soekarno berdikari dalam ekonomi “bukan
berarti menutup kerjasama ekonomi, tetapi memperhatikan bahwa hubungan kerjasama patut
dibangun dengan negara-negara yang baru merdeka dan atas prinsip keuntungan yang adil.
”Ketiga prinsip Trisakti “berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian
dalam kebudayaan” inilah yang semangat dan substansinya dinilai masih relevan untuk
diterapkan saat ini oleh Jokowi.

Nawacita ingin meneruskan cita-cita Trisakti yang putus di tengah jalan. Nawacita
sesungguhnya secara substansial merupakan turunan dari ide Trisakti. Dalam Nawacita Jokowi
mempunyai sembilan program yang ingin memperkuat kemandirian ekonomi dengan cara
menggerakan ekonomi rakyat yang strategis dan memberikan perhatian kepada produk-produk
Indonesia serta mendorong land-reform.

Dalam bidang politik, Nawacita menginginkan terciptanya negara kuat dengan


melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum, memperkuat pertahanan maritim serta
negara tidak abai dalam membangun tata pemerintahan yang demokratis dan melindungi seluruh
rakyat Indonesia. Dalam strategi kebudayaan, Nawacita secara jenius menyadari bahwa
Indonesia dibentuk dari kolektivitas kebudayaan yang dibangun dari daerah-daerah, desa-desa
kemudian menjadi Indonesia. Berkepribadian dalam kebudayaan dapat dicari dari khazanah
kebudayaan Indonesia yang begitu luas bukan dari luar.

BAB III

Penutup

6
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan rumusan trisakti yang ada diatas dapat kita simpulkan bahwa kesinambungan
rumusan trisakti berkaitan erat dengan unsur – unsur yang tekandung dalam panacasila, dan apabila
rumusan tisakti digunakan di era saat ini akan membawa pengaruh baik bagi negara. Karena rumusan
trisakti mengatur tentang ideologi masyarakat terhadap negara dan bangsa sebagai mana dengan nilai –
nilai yang terkandung pancasila.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang
jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami
juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian
penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

7
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/wahidnur/59eccd7d5c814a2a045c7e43/rumusan-tri-sakti-soekarno-di-
dalam-pancasila?page

http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/77788

https://news.detik.com/berita/d-2708500/begini-makna-sebenarnya-trisakti-menurut-soekarno

https://wildansena.wordpress.com/2014/09/16/nawacita-dan-trisakti/

Anda mungkin juga menyukai