Anda di halaman 1dari 3

Dahulu kala, hiduplah seorang petani tua rajin yang

memiliki banyak anak. Anak-anak petani itu begitu


malas bahkan beribadah saja tak mau, berbeda dengan
ayahnya. Si petani sedih karena dia sudah semakin tua
dan tak mungkin selamanya mendampingi mereka.

Dia lalu berpikir bagaimana caranya untuk mengubah


sifat anak-anaknya tersebut. Diberitahulah mereka
bahwa di ladang terdapat harta terpendam. Jika mereka
dapat menemukannya, maka kehidupan mereka akan
terjamin.

Menuruti perkataan sang ayah, mereka pun bekerja


keras untuk menemukan harta yang dimaksud.
Meskipun telah menggali semua tanah di ladang itu,
mereka tetap tidak menemukan harta terpendamnya.
Mereka pun kecewa dan hampir putus asa.
Saat musim panas di sebuah hutan, hiduplah seekor semut
yang sangat rajin bekerja. Setiap hari ia tak kenal lelah
mengumpulkan bahan makanan yang kemudian ia simpan di
lumbung. Si semut bahkan tidak mengindahkan panas maupun
hujan, ia mengupayakan hal tersebut supaya lumbungnya
tidak kosong saat musim dingin nanti.

Suatu ketika saat dalam perjalanan mengumpulkan makanan,


semut bertemu dengan belalang. Belalang menyapa si semut
dan mengatakan kenapa ia begitu kerja keras sedangkan di
hutan begitu banyak makan yang tersedia. Dengan bijak
semut menjawab bahwa ia tak ingin kehabisan persediaan
untuk musim dingin.

Sambil memakan daun yang didekatnya belalang mengejek si


semut dan berkata lagi, “Musim dingin masih lama, tak perlu
kerja begitu keras, bersenang-senanglah dahulu.” Tapi, semut
tak mengindahkan kata belalang dan kembali meneruskan
pekerjaannya. Hal itu berlangsung sampai beberapa waktu
dimana si semut semakin rajin bekerja dan si belalang yang
tetap bermalas-malasan.

Hingga musim dingin pun datang dan berlangsung lebih lama


dari yang diperkirakan, semut yang mempunyai persediaan
makanan banyak bisa tinggal di rumah dengan nyaman,
sedangkan belalang mulai khawatir karena makanannya sudah
habis. Belalang kemudian meminta bantuan si semut, tentu
saja ia menolaknya. Tapi, melihat belalang yang hampir mati
kelaparan membuat si semut tak tega, ia pun kemudian
menolongnya.

Anda mungkin juga menyukai