Anda di halaman 1dari 2

Nama : Restu Zebua

Kelas : B Reguler 2019

NIM : 3192421012

KEDATANGAN VOC DI INDONESIA

VOC didirikan pada 20 Maret 1602. VOC adalah persekutuan dagang asal Belanda yang


memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada
pula Geoctroyeerde Westindische Compagnie yang merupakan persekutuan dagang untuk
kawasan Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di
dunia  sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham.

Meskipun sebenarnya VOC merupakan sebuah persekutuan badan dagang saja, tetapi badan
dagang ini istimewa karena didukung oleh negara dan diberi fasilitas serta hak-hak istimewa.
Misalnya VOC boleh memiliki tentara, memiliki mata uang, bernegosiasi dengan negara lain
hingga menyatakan perang. Banyak pihak menyebut VOC sebagai negara di dalam negara.

Di kalangan orang Indonesia bahkan juga di Malaysia, VOC memiliki sebutan populer kompeni
atau kumpeni. Istilah ini berasal dari kesalahan orang Indonesia ketika mengucapkan compagnie
dalam bahasa Belanda yang merujuk pada makna perusahaan. Tetapi rakyat Nusantara lebih
mengenal kompeni sebagai tentara Belanda karena penindasannya dan pemerasan kepada rakyat
Nusantara yang sama seperti tentara Belanda.

Perusahaan ini mendirikan markasnya di Batavia (sekarang Jakarta) di pulau Jawa. Pos kolonial
lainnya juga didirikan di tempat lainnya di Hindia Timur yang kemudian menjadi Indonesia,
seperti di kepulauan rempah-rempah (Maluku), yang termasuk Kepulauan Banda di mana VOC
manjalankan monopoli perdagangan disana. Metode yang digunakan untuk mempertahankan
monompoli termasuk kekerasan terhadap populasi lokal, dan juga pemerasan dan pembunuhan
massal.

Pos perdagangan yang lebih tenteram terletak di Deshima, pulau buatan di lepas pantai Nagasaki.
Daerah ini adalah tempat satu-satunya di mana orang Eropa dapat berdagang dengan Jepang.
Pada 1603, VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan dan pada
1610, Pieter Both diangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama (1610-1614), tetapi
memilih Jayakarta sebagai pusat administrasi VOC. Sementara itu, Frederik de Houtman
menjadi Gubernur VOC di Ambon (1605-1611) dan setelah itu menjadi Gubernur untuk Maluku
(1621-1623).

Adapun Hak-hak istimewa yang dimiliki VOC tercantum dalam Oktrooi (piagam/charter)
tanggal 20 Maret 1602 yang meliputi:

 Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan
dan sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk kepentingan
sendiri;

 Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk:

1. Memelihara angkatan perang,

2. Memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian,

3. Merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda,

4. Memerintah daerah-daerah tersebut,

5. Menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri, dan

6. Memungut pajak.

Anda mungkin juga menyukai