Nim : 50900120028
Kata al-Makki berasal dari kata “Makkah” dan al-Madani berasal dari kata “Madinah”. Secara harfiah,
al-Makki atau al-Makkiah berarti yang bersifat Makkah atau yang berasal dari Makkah, sedangkan al-
Madani atau al-Madaniah berarti yang bersifat Madinah atau yang berasal dari Madinah. Maka ayat
atau surah yang turun di Makkah disebut dengan ayat-ayat al-Makkiah sedangkan yang diturunkan di
Madinah disebut dengan ayat-ayat al-Madaniah.
Sedangkan menurut istilah, al-Makki wal-Madani berarti suatu ilmu yang secara kusus membahas
tentang tempat, waktu dan periode turunnya surah atau ayat Al Qur'an, baik di Makkah ataupun di
Madinah. Ayat atau surah yang turun pada periode Makkah disebut dengan al-Makkiah dan ayat/surah
yang turun pada periode Madinah disebut dengan al-Madaniyah. Secara sederhana dapat dipetakan
perbedaan pendapat para pakar ulumul Qur'an dalam mendefinisikan al-Makkiah dan al-Madaniyah
tersebut, sebagai berikut:
1. Al-Makki adalah surah atau ayat yang diturunkan di Makkah dan sekitarnya, walaupun setelah
hijrah. Sedangkan al-Madani adalah surah atau ayat yang turun di Madinah dan sekitarnya.
2. Al-Makki adalah ayat-ayat yang lebih khusus menyeru kepada penduduk Makkah sedangkan al-
Madani adalah ayat-ayat yang menyeru kepada penduduk Madinah.
3. Al-Makki adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi sebelum hijrah, sedangkan al-Madani
adalah surah atau ayat yang turun kepada Nabi setelah hijrah. Berdasarkan definisi ini, maka
ayat yang turun di Makkah setelah Nabi hijrah ke Madinah termasuk dalam kategori ayat al-
Madaniyah.
Ada dua cara yang masyhur dapat digunakan untuk mengetahui ayat al-Makkiah dan al-Madaniah, yaitu
sima’i (mendengarkan langsung) dan qiyasi (analogi). Yang pertama adalah berdasarkan penjelasan
para sahabat secara langsung. Hal ini dapat diketahui melalui riwayat yang telah ditulis oleh para ahli
hadits, seperti di dalam al-kutub as-sittah. Dan yang terakhir adalah dengan cara membandingkan tanda-
tanda al-Makki atau al-Madani dengan struktur ayat yang terdapat dalam surah.
Dengan menamakan sebuah surah itu Makkiah atau Madaniah tidak berarti surah tersebut seluruhnya
Makkiah atau Madaniah, sebab di dalam surah Makkiah terkadang terdapat ayat-ayat Madaniah, dan di
dalam surah Madaniah pun terdapat ayat-ayat Makkiah. Dengan demikian penamaan surat itu Makkiah
atau Madaniah adalah menurut sebagian besar ayat-ayat yang terkandung didalamnya. Dibawah ini
beberapa contoh ayat-ayat Makkiah dalam surah Madaniah dan sebaliknya, sebagai berikut:
Surah al-Anfaal: Semua ayatnya adalah Madaniah kecuali ayat ke-30 & 64.
Surah al-Mujaadilah: Semua ayatnya adalah Madaniah kecuali ayat ke-7.
Surah Yunus: Semua ayatnya adalah Madaniah kecuali ayat ke-40, 94 & 95.
Surah al-Kahfi: Semua ayatnya adalah Madaniah kecuali ayat: 1-8 & 28-107.
Surah al-A'laa, di bawa oleh Mash'ab bin Umair dan Ibn Ummi Maktum ra [3].
Surah Yusuf, di bawa oleh Auf bin Afraa, yang tergabung dalam 8 orang yang menghadap
rasulullah SAW di Makkah.
Kemudian membawa lagi surah al-Ikhlash.
Selanjutnya membawa surah al-A'raaf : 158.
Ayat yang di bawa dari Madinah ke Makkah adalah ayat Riba, lalu dibacakannya oleh Etab bin
Asiid kepada mereka, firman Allah, surah Al Baqarah ayat ke-278.
Surah Bara-ah, di bawa dari Madinah ke Makkah oleh Abu Bakar as Shiddiq, ketika menjadi
“Amir Hajja”, lalu di bacakan oleh Ali bin Abu Thalib ra kepada orang-orang pada hari Qurban.
Ayat ke-98-99 dari surah an-Nisaa.
Surah Maryam, di bawa oleh Ja'far bin Abu Thalib dan membacakannya kepada an-Najasyi.
Ayat ke-64-68 dari surah Ali Imran.
H. Ayat-ayat atau surah yang diturunkan pada Musim Panas dan Dingin:
Ayat yang turun pada peristiwa perang al-Khandaq, yaitu ayat ke-9 sampai 27 dari surah al-
Ahzab
Ayat-ayat al-ifki (berita bohong) [5], yaitu ayat 11 dari surah an-Nuur
I. Ayat yang turun pada malam hari dan pada siang hari :
Kebanyakan ayat-ayat Qur'aniah itu turun pada siang hari. Adapun ayat-ayat yang diturunkan pada
malam hari, Abu al-Qasim al-Hassan bin Muhammad bin Habib anNaisaburi telah menelitinnya dan
memberikan kesimpulan serta beberapa contoh, diantaranya adalah: Bagian-bagian akhir dari surah Ali
Imran pada ayat ke-190.
Kebanyakan ayat-ayat Qur'aniah itu turun pada siang hari. Adapun ayat-ayat yang diturunkan pada
malam hari, Abu al-Qasim al-Hassan bin Muhammad bin Habib anNaisaburi telah menelitinnya dan
memberikan kesimpulan serta beberapa contoh, diantaranya adalah: Bagian-bagian akhir dari surah Ali
Imran pada ayat ke-190.
J. Mengetahui ayat yang pertama dan yang terakhir turun dari al-Qur’an:
Ayat yang pertama kali turun dari al-Qur'an: yaitu ayat ke-1 dari surah al Alaq
Ayat yang paling terakhir turun dari al-Qur'an secara mutlak, menurut pendapat yang kuat dan
paling banyak dipilih oleh ulama ulumul Qur'an: adalah ayat ke 281 dari surah al-Baqarah
K. Ayat-ayat dan surah pertama dan terakhir turun dari al-Qur’an menurut spesialisasinya:
Surah yang pertama turun secara komplit (keseluruhan), adalah: surah Al Fatihah
Ayat yang pertama turun khusus hukum jihad, yaitu ayat ke-39 dari surah Al Hajj
Ayat yang pertama turun mengharamkan al-Khamar (miras), ayat ke-219 dari surah al-Baqarah
Ayat yang pertama turun tentang makanan, ayat ke-145 dari surah al-An’am
Ayat yang terakhir turun menyebutkan perempuan secara khusus: yaitu ayat ke-195 dari surah
Ali Imran.
Ayat yang terakhir turun tentang harta warisan: yaitu ayat ke-176 dari surah an-Nisaa.
Surah yang terakhir turun secara komplit (utuh), yaitu surah an-Nashar.