Anda di halaman 1dari 5

PROSES LAHIRNYA PANCASILA (LANJUTAN)

A. Rumusan Sila-Sila Pancasila


1. Rumusan M. Yamin
Rumusan dasar negara yang diajukan Yamin secara lisan dalam sidang
BPUPKI taggal 29 Mei 1945 adalah :
I. Peri Kebangasaan,
II. Peri Kemanusiaan,
III. Peri Ke-Tuhanan,
IV. Peri Kerakyatan : A. Permusyawaratan, B. Perwakilan, C.
Kebijaksanaan
V. Kesejahteraan rakyat (Keadilan Sosial )

Dalam naskah pidatonya Yamin yang diserahkannya kepada panitia, maka


susunan dasar negara agak berbeda dengan ucapan lisannya di sidang
BPUPKI yaitu: (Darmodiharjo et. al.1991 : 125)
Ke Tuhanan Yang Maha Esa, kebangsaan persatuan Indonesia dan rasa
kemanusiaan yang adil dan beradab, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Rumusan Soepomo
Pada tanggal 31 Mei 1945 Soepomo mengajukan rumusan dasar negara
Indonesia merdeka yaitu (Adiwijaya, 2000 : 46)
1. Persatuan
2. Kedaulatan
3. Keadilan
4. Kamakmuran
Sedangkan Prof. Nugroho Noto Susanto berpendapat bahwa konsep dasar
negara menurut Soepomo tanggal 31 Mei 1945 adalah; (Notosusanto 1981:
53)
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah,
5. Keadilan rakyat

Dan menurut A.G. Pringgodigdo yang ia kutip dari naskah M. Yamin,


intinya adalah: (Darmodiharjo et.al. 1991 : 126 )
1. Persatuan.
2. Kekeluargaan
3. Takluk kepada Tuhan
4. Kerakyatan
5. Kemakmuran dan keadilan
3. Rumusan Soekarno
Rumusan dasar negara menurut Soekarno yang di kemukakan disidang
BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 adalah
Alternatif I : Pancasila
1. Kebangsaan
2. Internasionalisme
3. Mufakat, perwakilan dan permusyawaratan
4. Kesejahteraan
5. Ke Tuhanan
Alternatif II : Tri Sila
1. Sosio Nationalisme
2. Sosio Demokrasi
3. Ke Tuhanan

Alternatif III : Eka Sila


Gotong – royong

4. Rumusan Piagam Jakarta


Rumusan dasar negara yang disusun oleh panitia 9 dalam Piagam Jakarta
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Rumusan PPKI Indonesia


Rumusan dasar negara yang disusun dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus
1945 sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alinia IV yaitu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh. hikmat kebi
jaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan sistimatika yang tidak boleh berobah letak sebagai berikut :


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
6. Rumusan KRIS
Rumusan dasar negara pada Mukadimah KRIS sebagaimana tertuang pada
Alinia III berbunyi :
republik federasi , berdasarkan pengakuan Ketuhanan Yang Maha Esa,
peri-kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan sosial.

7. Rumusan UUDS-50
Rumusan dasar negara pada Mukadimah UUDS-50 sebagaimana tertuang
pada Alinia IV berbunyi :
republik kesatuan, berdasarkan pengakuan Ketuhanan Yang Maha Esa,
peri-kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan Sosial.

Jadi dari 7 rumusan dasar negara yang diuraikan diatas, maka yang dianggap
benar dan sah menurut Konstitusi Indonesia adalah rumusan yang dibuat oleh
sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yang dituangkan dalam alinia IV
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

B. Reaksi Belanda Atas Kemerdekaan Indonesia


Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 dimana Belanda menuduh
kemerdekaan tersebut karena ulah Jepang atau boneka Jepang, bahkan ratu Juliana
mengatakan orang Indonesia masih senang dengan Belanda. Sehingga
kemerdekaan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Belanda, tanpa malu sama
sekali Pasukan Belanda diberangkatkan ke Indonesia bersamaan dengan pasukan
sekutu, NICA (Pemerintah Hindia Belanda di pengasingan) yang berdomisili di
Australia selama Jepang menduduki Indonesia, turut serta dengan pasukan sekutu
masuk Indonesia pada tanggal 12 September 1945.
Peristiwa ini berakibat terjadi kontak senjata antara Indonesia dengan Sekutu,
dilanjutkan dengan Agresi Militer Belanda tahun 1947 dan tahun 1948. Peristiwa
ini diselesaikan melalui KMB di Den Haag pada akhir tahun 1949, hasilnya dimana
Belanda mengakui lahirnya negara Indonesia yang ditandai dengan penyerahan
kekuasan pemerintahan dari Belanda kepada Indonesia tanggal 27 Desember 1949
dengan nama RIS dengan Konstitusi RIS. Dampak dari KMB ini Indonesia
menjadi anggota PBB ke 60 pada tanggal 28 September 1950.
Kenapa Belanda tidak mengakui Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 ?
yaitu adanya kekhawatiran masyarakat Belanda bahwa aksi militer Belanda pada
1945 sampai 1949 dianggap ilegal. Bahkan pernah pada tahun1995 Ratu Beatrix
sempat ingin menghadiri Peringatan HUTRI ke 50 di Jakarta, tapi ditentang oleh
PM. Wim Kok. Akhirnya Ratu Beatrix terpaksa mampir di Singapura dan baru
masuk Jakarta beberapa hari setelah peringatan proklamasi.

Perkembangan baru yaitu pada 16 Agustus 2005 Menlu Belanda Bernard Rudolf
Bot dalam pidato resminya di Gedung Deplu Jakarta mengakui proklamasi 17
Agustus 1945, dan esok harinya Bot juga menghadiri upacara kenegaraan
peringatan HUTRI ke 60 di Istana negara. Sebelumnya yaitu 15 Agustus 2005 Bot
di komplek monumen Hindia Belanda yang dihadiri juga oleh Ratu Beatrix
mengatakan “Saya dengan dukungan kabinet akan menjelaskan kepada rakyat
Indonesia bahwa di Belanda ada kesadaran bahwa kemerdekaan Indonesia secara
de facto telah dimulai sejak 17-8-1945 dan bahwa kita 60 tahun setelah itu, dalam
pengertian politik dan moral, telah menerima dengan lapang dada”. Kemudian 4
September 2008 PM Belanda Jan Peter Balkenende didampingi Menlu, Menteri
Kehakiman, Menhan, serta pejabat tinggi dikemenlu, parlemen , mantan Dubes
Belanda di Indonesia menghadiri HUTRI ke 63 di KBRI Den Haag.
(wikipedia,org/wiki/Pengakuan Kemerdekaan Indonesia oleh Belanda diakses 5-
12-2008)
Dengan situasi ini jelaslah Belanda sudah mengakui Indonesia merdeka
sesungguhnya adalah tanggal 17 Agustus 1945 bukan 27 Desember 1949.

Rangkuman
Proses perumusan isi Pancasila mengemuka pada saat sidang BPUPKI (yang
diprakarsai militer Jepang di Jawa) dari tanggal 28 Mei sampai 17 Jui 1945. Pada
sidang BPUPKI tahap pertama ( 28 Mei sampai 1 Juni 1945) para anggota sidang
mengajukan usul dasar pembentukan negara terlebih dahulu, pada sidang tahap ke
2 barulah membahas tentang kemerdekaan. Pada sidang tahap 2 diajukanlah oleh
panitia sidang tentang rumusan dasar negara yang dikenal dengan nama Piagam
Djakarta, sumber rumusan diambil dari notulen sidang tahap pertama. Kemudian
sidang tahap 2 dinyatakan selesai. Karena tugas BPUPKI telah selesai maka pada
tanggal 7 Agustus 1945 militer Jepang di Jawa membubarkan BPUPKI dan saat itu
juga membentuk PPKI, dengan masa sidang direncanakan oleh Soekarno mulai
tanggal 19 Agustus 1945 dan merdeka diperkirakan tanggal 24 Agustus 1945.
Namun diluar pemikiran para tokoh pejuang kemerdekaan, ternyata Jepang sudah
menyerah pada pasukan sekutu dilaut Pasifik pada tanggal 14 Agustus 1945.
Akibatnya Sidang PPKI bentukan Jepang ini gagal menyusun rancangan
kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu para pemuda mendesak Soekarno agar
memproklamasirkan kemerdekaan, maka pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno
dan Hatta memproklamirkan kemerdekaan di Jakarta, Pada tanggal 18 dan 19
Agustus 1945 dilaksanakan sidang penentuan konstitusi negara, bahan sidang
diambil dari hasil sidang BPUPKI. Hasil sidang itu dikenal dengan UUD RI yang mulai
berlaku pada tanggal ditetapkan 18 Agustus 1945. Mengenai perumusan dasar
negara tertuang dalam Pembukaan UUD-RI alinia IV. Pengusul rumusan Pancasila
adalah M Yamin, Soepomo dan Soekarno, yang memberikan nama dasar negara
dengan Pancasila adalah Soekarno. Dalam perjalanan setelah merdeka, terjadi
perobahan konstitusi yaitu UUD-RI berlaku 18-8-1945 s/d 27-12-1949, KRIS (27 -
12- 1949 s/d 17-1950, UUDS-1950 (17-8-1950 s/d 5-7-1959) , UUD –NRI 1945 (5 Juli
1959 sampai sekarang). Rumusan Pancasila tetap tercantum dalam Pembukaan
pada 4 konstitusi itu, walau susunan kata tidak sama namun inti rumusan sama.

oooo

Anda mungkin juga menyukai