2. Rumusan Soepomo
Pada tanggal 31 Mei 1945 Soepomo mengajukan rumusan dasar negara
Indonesia merdeka yaitu (Adiwijaya, 2000 : 46)
1. Persatuan
2. Kedaulatan
3. Keadilan
4. Kamakmuran
Sedangkan Prof. Nugroho Noto Susanto berpendapat bahwa konsep dasar
negara menurut Soepomo tanggal 31 Mei 1945 adalah; (Notosusanto 1981:
53)
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah,
5. Keadilan rakyat
7. Rumusan UUDS-50
Rumusan dasar negara pada Mukadimah UUDS-50 sebagaimana tertuang
pada Alinia IV berbunyi :
republik kesatuan, berdasarkan pengakuan Ketuhanan Yang Maha Esa,
peri-kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan Sosial.
Jadi dari 7 rumusan dasar negara yang diuraikan diatas, maka yang dianggap
benar dan sah menurut Konstitusi Indonesia adalah rumusan yang dibuat oleh
sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yang dituangkan dalam alinia IV
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
Perkembangan baru yaitu pada 16 Agustus 2005 Menlu Belanda Bernard Rudolf
Bot dalam pidato resminya di Gedung Deplu Jakarta mengakui proklamasi 17
Agustus 1945, dan esok harinya Bot juga menghadiri upacara kenegaraan
peringatan HUTRI ke 60 di Istana negara. Sebelumnya yaitu 15 Agustus 2005 Bot
di komplek monumen Hindia Belanda yang dihadiri juga oleh Ratu Beatrix
mengatakan “Saya dengan dukungan kabinet akan menjelaskan kepada rakyat
Indonesia bahwa di Belanda ada kesadaran bahwa kemerdekaan Indonesia secara
de facto telah dimulai sejak 17-8-1945 dan bahwa kita 60 tahun setelah itu, dalam
pengertian politik dan moral, telah menerima dengan lapang dada”. Kemudian 4
September 2008 PM Belanda Jan Peter Balkenende didampingi Menlu, Menteri
Kehakiman, Menhan, serta pejabat tinggi dikemenlu, parlemen , mantan Dubes
Belanda di Indonesia menghadiri HUTRI ke 63 di KBRI Den Haag.
(wikipedia,org/wiki/Pengakuan Kemerdekaan Indonesia oleh Belanda diakses 5-
12-2008)
Dengan situasi ini jelaslah Belanda sudah mengakui Indonesia merdeka
sesungguhnya adalah tanggal 17 Agustus 1945 bukan 27 Desember 1949.
Rangkuman
Proses perumusan isi Pancasila mengemuka pada saat sidang BPUPKI (yang
diprakarsai militer Jepang di Jawa) dari tanggal 28 Mei sampai 17 Jui 1945. Pada
sidang BPUPKI tahap pertama ( 28 Mei sampai 1 Juni 1945) para anggota sidang
mengajukan usul dasar pembentukan negara terlebih dahulu, pada sidang tahap ke
2 barulah membahas tentang kemerdekaan. Pada sidang tahap 2 diajukanlah oleh
panitia sidang tentang rumusan dasar negara yang dikenal dengan nama Piagam
Djakarta, sumber rumusan diambil dari notulen sidang tahap pertama. Kemudian
sidang tahap 2 dinyatakan selesai. Karena tugas BPUPKI telah selesai maka pada
tanggal 7 Agustus 1945 militer Jepang di Jawa membubarkan BPUPKI dan saat itu
juga membentuk PPKI, dengan masa sidang direncanakan oleh Soekarno mulai
tanggal 19 Agustus 1945 dan merdeka diperkirakan tanggal 24 Agustus 1945.
Namun diluar pemikiran para tokoh pejuang kemerdekaan, ternyata Jepang sudah
menyerah pada pasukan sekutu dilaut Pasifik pada tanggal 14 Agustus 1945.
Akibatnya Sidang PPKI bentukan Jepang ini gagal menyusun rancangan
kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu para pemuda mendesak Soekarno agar
memproklamasirkan kemerdekaan, maka pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno
dan Hatta memproklamirkan kemerdekaan di Jakarta, Pada tanggal 18 dan 19
Agustus 1945 dilaksanakan sidang penentuan konstitusi negara, bahan sidang
diambil dari hasil sidang BPUPKI. Hasil sidang itu dikenal dengan UUD RI yang mulai
berlaku pada tanggal ditetapkan 18 Agustus 1945. Mengenai perumusan dasar
negara tertuang dalam Pembukaan UUD-RI alinia IV. Pengusul rumusan Pancasila
adalah M Yamin, Soepomo dan Soekarno, yang memberikan nama dasar negara
dengan Pancasila adalah Soekarno. Dalam perjalanan setelah merdeka, terjadi
perobahan konstitusi yaitu UUD-RI berlaku 18-8-1945 s/d 27-12-1949, KRIS (27 -
12- 1949 s/d 17-1950, UUDS-1950 (17-8-1950 s/d 5-7-1959) , UUD –NRI 1945 (5 Juli
1959 sampai sekarang). Rumusan Pancasila tetap tercantum dalam Pembukaan
pada 4 konstitusi itu, walau susunan kata tidak sama namun inti rumusan sama.
oooo